Home / Rumah Tangga / Balas Dendam Seorang Istri / Bab 14 – Luka yang Masih Terbuka

Share

Bab 14 – Luka yang Masih Terbuka

Author: faafa
last update Last Updated: 2025-05-30 18:35:26

Malam turun dengan sunyi yang menusuk. Apartemen Nayla yang biasanya terasa tenang, kini seakan menekan dadanya dengan keheningan yang berat. Ia duduk di ruang tengah, cahaya lampu temaram menyinari wajahnya. Di tangannya, sebuah kotak kecil berisi benda-benda yang dulu nyaris ia buang, tapi entah mengapa masih ia simpan.

Foto pernikahannya dengan Reyhan. Sebuah surat tangan dari Rania yang dulu berisi ucapan selamat atas pernikahannya. Dan... test pack yang bertanda positif, lima tahun lalu.

Nayla terdiam lama. Tangannya gemetar ketika menyentuh benda terakhir itu.

Ia pernah mengandung. Seorang anak... darah dagingnya dan Reyhan. Tapi semuanya direnggut sebelum sempat ia genggam. Karena tekanan. Karena pengkhianatan. Karena trauma yang tak sempat ia sembuhkan.

Air mata jatuh tanpa suara.

Ia sudah melangkah jauh dalam balas dendam ini. Terlalu jauh untuk berbalik. Tapi malam ini, luka yang selama ini ia pendam kembali menganga, mengingatkan bahwa dendam tidak selalu menyembuhkan.

Ia b
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 18 – Kartu As dari Masa Lalu

    Langit pagi itu mendung, seakan ikut meredam hiruk pikuk kota. Di sebuah kafe kecil yang tersembunyi di sudut jalan, Nayla duduk sendirian, mengenakan kemeja putih sederhana dan kerudung warna kelabu. Tangannya menggenggam secangkir kopi yang kini tinggal setengah. Tatapannya tenang, tapi pikirannya bergerak tajam seperti bilah pisau. Di hadapannya duduk seorang pria tua berjas lusuh mantan karyawan Reyhan yang diam-diam Nayla cari lewat koneksi lamanya. “Terima kasih sudah mau datang,” ucap Nayla pelan, sopan seperti biasa. Pria itu mengangguk. “Saya pikir Anda hanya ingin bicara soal masa lalu. Tapi ternyata Anda sudah tahu lebih banyak dari yang saya duga.” Nayla tersenyum tipis. “Saya hanya menyusun ulang potongan-potongan yang Reyhan coba kubur.” Beberapa minggu lalu, Nayla menemukan catatan keuangan lama rekam jejak transaksi yang dimanipulasi Reyhan untuk menutupi kesalahan investasi yang menyebabkan pemecatan massal. Pria tua di hadapannya adalah salah satu korban. D

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 17 – Perempuan yang Tak Lagi Sama

    Langkah Nayla terdengar tenang saat memasuki gedung kantor lamanya tempat di mana Reyhan dulu memperkenalkannya sebagai istri yang "baik dan mendukung." Kini, tiap tatapan yang menyambutnya dipenuhi kejutan, bahkan ada sedikit kekaguman yang tak mampu disembunyikan. Nayla bukan lagi perempuan dengan ekspresi lembut dan senyum ramah. Matanya tajam, bibirnya datar, dan langkahnya menunjukkan bahwa ia datang dengan tujuan yang tak bisa dianggap remeh. Ia tidak lagi menyembunyikan luka. Ia memeluknya, menjadikannya pelindung, sekaligus senjata. Hari itu, Nayla bertemu secara resmi dengan salah satu direktur utama yang pernah menjalin kerja sama dengan Reyhan. Bukan hanya untuk membicarakan bisnis, tapi juga memberikan isyarat halus bahwa posisi Reyhan mulai digoyang dari balik layar. "Saya hanya ingin memastikan, bahwa Anda tahu apa yang terjadi di balik reputasi Reyhan selama ini," ucap Nayla tenang, sambil menyerahkan setumpuk dokumen catatan keuangan, laporan manipulasi kecil yang s

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 16 – Bayangan yang Menghimpit

    Langit malam menggantung berat di atas balkon apartemen Reyhan. Angin membawa bau hujan yang tertahan, seakan langit pun ikut menekan dadanya yang sudah semakin sesak.Ia berdiri di sana, menatap kota yang ramai dengan lampu, tapi pikirannya gelap. Amplop dari Nayla masih tergeletak di atas meja. Isinya sudah ia hafal di luar kepala satu foto, dan juga satu kalimat. Tapi dampaknya jauh lebih dalam bahkan dari ratusan argumen.Sejak kejadian siang itu, Reyhan tak bisa tenang. Ia mencoba mengalihkan pikiran, dengan membuka laptop, membaca laporan keuangan, bahkan menyalakan televisi untuk sekadar mencari suara. Tapi semua itu sama sekali tak mempan.Kepalanya dipenuhi pertanyaan yang tak punya jawaban.Apa yang Nayla tahu? Sejauh mana?Ia tahu Nayla bukan tipe yang bertindak impulsif. Setiap langkah perempuan itu selalu penuh perhitungan. Maka jika Nayla memilih untuk menunjukkan sesuatu, pasti ada lebih banyak yang ia simpan di belakang layar. Seketika Reyhan merasakan perasaan asing d

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 15 – Retakan di Balik Topeng

    Reyhan duduk sendirian di ruang kerja pribadinya. Di luar, kota telah berubah menjadi lautan cahaya malam, tapi dalam pikirannya, semuanya tampak gelap dan kacau. Kertas-kertas berserakan di mejanya, tapi tak satu pun yang berhasil ia baca dengan benar. Matanya menatap kosong, pikirannya melayang tidak fokus.Satu nama terus terngiang di kepalanya... Nayla.Bukan hanya karena wanita itu kini muncul kembali dalam kehidupannya dengan cara yang tak terduga. Tapi karena perlahan, kehadirannya membawa ketidaknyamanan yang belum pernah Reyhan rasakan selama ini rasa bersalah yang selama ini ia pendam dalam-dalam, yang kini mulai menyeruak tanpa bisa ia bendung.Ia menyesap kopi yang sudah hampir dingin, mencoba memaksa dirinya untuk kembali berpikir logis. Tapi logika tak lagi menjadi sekutu saat kenangan datang menyelinap tanpa izin.Dulu, Nayla adalah tempat pulangnya. Wanita yang tidak banyak menuntut, tidak banyak bicara, namun selalu ada dalam kesunyian yang ia butuhkan. Ia adalah kete

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 14 – Luka yang Masih Terbuka

    Malam turun dengan sunyi yang menusuk. Apartemen Nayla yang biasanya terasa tenang, kini seakan menekan dadanya dengan keheningan yang berat. Ia duduk di ruang tengah, cahaya lampu temaram menyinari wajahnya. Di tangannya, sebuah kotak kecil berisi benda-benda yang dulu nyaris ia buang, tapi entah mengapa masih ia simpan.Foto pernikahannya dengan Reyhan. Sebuah surat tangan dari Rania yang dulu berisi ucapan selamat atas pernikahannya. Dan... test pack yang bertanda positif, lima tahun lalu.Nayla terdiam lama. Tangannya gemetar ketika menyentuh benda terakhir itu.Ia pernah mengandung. Seorang anak... darah dagingnya dan Reyhan. Tapi semuanya direnggut sebelum sempat ia genggam. Karena tekanan. Karena pengkhianatan. Karena trauma yang tak sempat ia sembuhkan.Air mata jatuh tanpa suara.Ia sudah melangkah jauh dalam balas dendam ini. Terlalu jauh untuk berbalik. Tapi malam ini, luka yang selama ini ia pendam kembali menganga, mengingatkan bahwa dendam tidak selalu menyembuhkan.Ia b

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 13 – Gerakan Tanpa Suara

    Pagi itu, suasana kantor Reyhan mendadak tegang.Email tanpa nama masuk ke seluruh jajaran direksi, menyertakan lampiran rahasia yang berisi laporan keuangan mencurigakan, lengkap dengan bukti transaksi atas nama perusahaan namun mengalir ke rekening pribadi yang tak terdaftar di sistem.Reyhan menggebrak meja. "Siapa yang berani mengirim ini?!"Para staf saling pandang, ketakutan. Tidak ada yang tahu siapa dalangnya. Tapi seseorang sedang bermain dari balik bayangan, dan tahu persis di mana titik terlemah perusahaan Reyhan berada.Sementara itu, Nayla hanya duduk di balkon apartemennya yang menghadap kota. Angin pagi membelai wajahnya lembut, seakan ikut menyaksikan bagaimana satu demi satu benteng Reyhan mulai runtuh tanpa perlu membuang-buang waktu muncul di depan publik.Dia tahu Reyhan akan panik.Dia tahu Rania akan segera muncul dalam permainan ini.Dan dia juga tahu, ini baru langkah pertama.Hari itu juga, Reyhan menemui Rania secara diam-diam di sebuah kafe terpencil. Tatapa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status