Share

Bab 353

Author: Levin Sergio
Alice tersenyum. "Kalau begitu, terima kasih. Aku akan mentraktirmu makan setelah kamu berhasil menegakkan keadilan untukku."

Setelah menutup telepon, Alice mendengus dingin dan berkata dengan nada main-main, "Sudah kubilang, hidup bukan sekadar judi batu, barang antik, ataupun barang-barang kelas rendah lainnya."

"Kekuasaan dan latar belakang adalah caraku untuk menghancurkanmu sepenuhnya, Nathan!"

Emilia bertanya dengan ragu, "Kak Alice, kamu minta bantuan sama siapa?"

"Tapi dilihat dari judi batu barusan, Nathan dan Monika nggak melakukan transaksi atau tipu daya apa pun."

Alice melambaikan tangannya dan berkata, "Emilia, jangan khawatirkan masalah ini."

"Kalau bukan karena Nathan menggunakan tipu daya untuk menjebakku, bagaimana mungkin aku bisa kalah telak seperti ini?"

"Kamu sendiri juga lihat, 'kan? Sebelum judi batu dimulai, dia menambah nominal taruhan."

"Sejak saat itu, dia sudah punya niat buruk, tapi sayangnya aku nggak menyadarinya."

"Bukannya aku nggak mengakui kekalahank
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 354

    "Apa mereka nggak sadar kalau di dunia ini penuh dengan orang biasa? Apa mereka mengira semua orang bisa menjadi genius seperti Dokter Nathan?"Tiara melengkungkan bibirnya dan berkata, "Kakek, kalau nggak memahami situasinya, jangan bicara lagi.""Kalau bukan karena Nathan, kamu juga nggak akan mendapatkan keuntungan besar di konferensi penilaian barang antik ini."Dokter Bayu langsung tersenyum dan berkata, "Haha. Dokter Nathan, kamu sudah membuatku mendapatkan keuntungan besar hari ini."Dibandingkan mereka yang kegirangan, Nathan lebih tampak acuh tak acuh."Merepotkan Nona Monika untuk mengurus barang yang kudapatkan hari ini."Monika bertanya dengan heran, "Tuan Nathan, kamu nggak mengambil barang yang kamu menangkan hari ini?""Aku akan mengambil Akik Jangkrik Darah Empedu dan batu giok ungu.""Sisanya aku serahkan pada Nona Monika untuk memprosesnya."Monika sedikit menyesal, tetapi segera merasa semangat kembali.Meski Nathan mengambil dua barang terbaik.Sisanya juga merupaka

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 355

    Tiara merasa sangat malu. "Kakek, kamu ..."Nathan tersenyum dan berkata, "Ayo, konferensi juga sudah berakhir. Saatnya kita pulang."Monika yang menyaksikan dari samping merasa sangat iri.Tuan Nathan begitu murah hati. Bisa-bisanya dia memberikan lavender jade berharga pada Tiara begitu saja.Pria yang seperti itu mana mungkin tidak memikat hati wanita?Saat ini, Nathan pun tersenyum padanya. "Nona Monika juga banyak membantuku hari ini.""Setelah selesai memproses potongan-potongan batu giok itu, Nona Monika boleh mengambil komisi sebesar 20 miliar."Monika terkejut sekaligus gembira. "Tuan Nathan, apa aku juga kebagian?""Tentu saja. Kalau Nona Monika nggak mengundangku ke konferensi penilaian barang antik ini, aku juga nggak punya kesempatan untuk menghasilkan banyak uang," kata Nathan.Sebagai komisi, dia memberi komisi sebesar 20 miliar pada Monika ....Monika termasuk wanita yang telah melihat dunia dan juga tidak kekurangan uang.Namun, kemurahan hati Nathan tetap mengejutkann

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 356

    "Begitu masuk ke kantor polisi, aku akan mengajarimu bagaimana cara menjadi orang yang lebih baik."Sembari berbicara, dia merampas brankas dari tangan Nathan.Tiara berkata dengan marah, "Pak Rafel, sebaiknya kamu nggak menyentuh Nathan."Rafel tertawa terbahak-bahak. "Bukankah hanya bajingan kecil yang rakus uang dan nggak tahu diri? Aku bukan hanya akan memberinya pelajaran, tapi aku juga akan menjebloskannya dalam tahanan.""Tiara, Dokter Bayu, pulanglah dulu. Aku bisa menangani masalah ini sendiri," ucap Nathan.Tiara berkata dengan marah, "Nathan, kamu nggak salah. Pasti Alice, si jalang itu, yang memfitnahmu.""Nggak apa-apa. Siapa pun yang berani melawanku, aku pasti akan menemaninya sampai akhir," kata Nathan sambil mengangkat bahu."Lantaran Pak Rafel ingin memenjarakanku tanpa melakukan penyelidikan lebih dulu, aku akan mengikutinya dengan patuh dan menunggu keputusan akhir."Rafel mendecakkan lidahnya sambil berkata dengan nada sarkastis, "Bocah, biasanya orang pasti takut

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 357

    "Kak Alice, kamu tahu mereka akan pergi lewat pintu belakang?"Setelah Nathan dan Monika dibawa pergi, Emilia dan Alice muncul di depan jalur khusus VIP.Emilia melirik sekilas Alice, lalu melontarkan pertanyaan dengan penasaran.Alice mendengus dingin, lalu berkata, "Ada barang berharga di tangan Nathan sekarang, Grup Valentino pasti akan mengatur mereka untuk mengambil jalur khusus.""Ingin bermain trik kecil denganku? Sayangnya, Monika masih belum pantas."Emilia tertegun sejenak, lalu berkata, "Kak Alice, setelah kamu mendapatkan kembali milikmu, bisakah kamu nggak bertindak terlalu keras pada Nathan?"Alice terkejut dan berkata, "Emilia, kamu nggak boleh berhati lembut seperti itu.""Rafel adalah kepala departemen kepolisian Beluno. Dialah yang berhak membuat keputusan tentang bagaimana menangani Nathan.""Kalau tindakan kejahatan yang dilakukan Nathan terlalu serius, aku juga nggak bisa berbuat apa-apa."Emilia kemudian berkata dengan ragu, "Asalkan mendapatkan kembali milikmu, s

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 358

    Saat ini, Brian merasa sangat senang. 'Nathan, akan lebih baik lagi kalau kamu langsung disingkirkan oleh Rafel.''Dengan begitu, nggak ada lagi yang bersaing denganku dalam mendapatkan Tiara.'Sayangnya, Dokter Bayu tidak mudah dibujuk begitu saja. Sebaliknya, dia langsung menatap Brian dengan ekspresi kecewa."Apa yang ingin kamu ungkapkan setelah bicara begitu banyak?"Brian menegakkan lehernya sambil berkata, "Aku hanya ingin mengingatkan Guru kalau Nathan itu sudah melakukan banyak kejahatan dan nggak tertolong lagi.""Sekalipun Keluarga Wijaya berusaha keras untuk menyelamatkannya, juga nggak ada gunanya. Kita nggak boleh berkonflik dengan polisi karena itu hanya akan menjadi akhir bagi Keluarga Wijaya."Dokter Bayu tampak marah besar. Dia sudah bersiap menampar wajah muridnya yang tidak berbakti itu.Tiara bergegas mendekat. Dia berkata dengan mata memerah, "Kakek, dia nggak berguna, mengapa kita harus minta bantuannya?""Aku sudah menelepon Regina. Ayo kita pergi selamatkan Nat

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 359

    Di sisi lain, di kediaman Suteja.Setelah menyelesaikan pembicaraan teleponnya dengan Tiara, Regina langsung bersiap untuk keluar.Dia tidak akan melepaskan orang yang berani menyentuh Dokter Nathan."Nona, kamu nggak boleh keluar tanpa izin dari Nyonya."Billy yang berjaga di gerbang langsung menghentikannya.Regina memasang ekspresi datar. "Minggir. Aku punya urusan penting."Billy tidak bergerak sedikit pun. "Nona, aku harus mematuhi perintah Nyonya.""Kembalilah. Sekalipun ada urusan penting, kamu juga perlu izin dari Nyonya.""Bagaimana kalau aku bersikeras keluar? Paman Billy, apa kamu akan menyerangku?" seru Regina dengan dingin.Billy mengerutkan kening dan berkata, "Nona, mengapa kamu harus mempersulitku?"Regina berteriak dengan marah, "Minggir! Aku nggak peduli begitu banyak. Aku lihat siapa yang berani menghentikanku."Billy sangat marah, tetapi dia tidak berani menyentuh Regina."Lancang! Sebagai putri Keluarga Suteja, sekarang kamu makin kasar dan keterlaluan."Saat ini,

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 360

    Nathan tersenyum dan bertanya balik, "Mengabari orang lain? Nggak kok. Ponselku disita, jadi aku nggak bisa mengabari orang lain."Monika menghela napas panjang. "Lantas, bagaimana Tuan Nathan bisa begitu tenang?""Tenang saja. Sebentar lagi akan ada orang yang membawa kita keluar dari sini," kata Nathan.Monika hanya menggelengkan kepalanya. Dia tidak yakin.Rafel adalah kepala polisi Beluno dan memegang posisi yang paling tinggi.Entah tokoh hebat seperti apa yang bisa datang untuk membebaskan mereka berdua?Monika sekarang bahkan tidak yakin. Sekalipun atasannya, Pak Roland, datang, dia juga belum tentu bisa menyelamatkan mereka.Karena sikap acuh tak acuh Rafel barusan telah memperjelas bahwa dia tidak akan memberi muka pada Roland.Rafel masuk ke dalam ruangannya dan langsung menelepon Alice."Haha. Teman lama, sudah beres semuanya.""Brankas milik bocah itu sudah jatuh di tanganku. Kapan kamu mau datang mengambilnya?""Nggak usah buru-buru. Lebih baik kamu beri tahu dulu apa renc

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 1

    "Maaf, Nathan. Aku nggak bisa menikah denganmu!"Grup Sebastian, di dalam ruangan CEO.Emilia Sebastian, CEO Grup Sebastian, yang mengenakan gaun renda hitam itu memperlihatkan ekspresi dingin. Nada bicaranya juga terkesan acuh tak acuh.Di depannya duduk seorang pria tampan dengan pakaian sederhana."Emilia, apa maksudmu? Bukankah kita sudah sepakat?"Ekspresi wajah Nathan tercengang.Padahal mereka sudah berjanji sebelumnya. Di hari Grup Sebastian terdaftar sebagai perusahaan tercatat, mereka akan mengakhiri masa pacaran tiga tahun mereka dan resmi memasuki jenjang pernikahan."Apa pun yang terjadi, kita juga pernah bersama, jadi aku akan berterus terang."Emilia merapikan rambutnya yang menjuntai keluar di telinganya. Lehernya terlihat begitu indah dan wajahnya juga sangat cantik. Setiap gerakannya memancarkan keanggunan seorang wanita cantik."Nathan, apa kamu nggak merasa kesenjangan di antara kita terlalu besar sekarang?""Ibaratnya langit dan bumi. Kalau kita terus memaksakan di

Latest chapter

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 360

    Nathan tersenyum dan bertanya balik, "Mengabari orang lain? Nggak kok. Ponselku disita, jadi aku nggak bisa mengabari orang lain."Monika menghela napas panjang. "Lantas, bagaimana Tuan Nathan bisa begitu tenang?""Tenang saja. Sebentar lagi akan ada orang yang membawa kita keluar dari sini," kata Nathan.Monika hanya menggelengkan kepalanya. Dia tidak yakin.Rafel adalah kepala polisi Beluno dan memegang posisi yang paling tinggi.Entah tokoh hebat seperti apa yang bisa datang untuk membebaskan mereka berdua?Monika sekarang bahkan tidak yakin. Sekalipun atasannya, Pak Roland, datang, dia juga belum tentu bisa menyelamatkan mereka.Karena sikap acuh tak acuh Rafel barusan telah memperjelas bahwa dia tidak akan memberi muka pada Roland.Rafel masuk ke dalam ruangannya dan langsung menelepon Alice."Haha. Teman lama, sudah beres semuanya.""Brankas milik bocah itu sudah jatuh di tanganku. Kapan kamu mau datang mengambilnya?""Nggak usah buru-buru. Lebih baik kamu beri tahu dulu apa renc

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 359

    Di sisi lain, di kediaman Suteja.Setelah menyelesaikan pembicaraan teleponnya dengan Tiara, Regina langsung bersiap untuk keluar.Dia tidak akan melepaskan orang yang berani menyentuh Dokter Nathan."Nona, kamu nggak boleh keluar tanpa izin dari Nyonya."Billy yang berjaga di gerbang langsung menghentikannya.Regina memasang ekspresi datar. "Minggir. Aku punya urusan penting."Billy tidak bergerak sedikit pun. "Nona, aku harus mematuhi perintah Nyonya.""Kembalilah. Sekalipun ada urusan penting, kamu juga perlu izin dari Nyonya.""Bagaimana kalau aku bersikeras keluar? Paman Billy, apa kamu akan menyerangku?" seru Regina dengan dingin.Billy mengerutkan kening dan berkata, "Nona, mengapa kamu harus mempersulitku?"Regina berteriak dengan marah, "Minggir! Aku nggak peduli begitu banyak. Aku lihat siapa yang berani menghentikanku."Billy sangat marah, tetapi dia tidak berani menyentuh Regina."Lancang! Sebagai putri Keluarga Suteja, sekarang kamu makin kasar dan keterlaluan."Saat ini,

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 358

    Saat ini, Brian merasa sangat senang. 'Nathan, akan lebih baik lagi kalau kamu langsung disingkirkan oleh Rafel.''Dengan begitu, nggak ada lagi yang bersaing denganku dalam mendapatkan Tiara.'Sayangnya, Dokter Bayu tidak mudah dibujuk begitu saja. Sebaliknya, dia langsung menatap Brian dengan ekspresi kecewa."Apa yang ingin kamu ungkapkan setelah bicara begitu banyak?"Brian menegakkan lehernya sambil berkata, "Aku hanya ingin mengingatkan Guru kalau Nathan itu sudah melakukan banyak kejahatan dan nggak tertolong lagi.""Sekalipun Keluarga Wijaya berusaha keras untuk menyelamatkannya, juga nggak ada gunanya. Kita nggak boleh berkonflik dengan polisi karena itu hanya akan menjadi akhir bagi Keluarga Wijaya."Dokter Bayu tampak marah besar. Dia sudah bersiap menampar wajah muridnya yang tidak berbakti itu.Tiara bergegas mendekat. Dia berkata dengan mata memerah, "Kakek, dia nggak berguna, mengapa kita harus minta bantuannya?""Aku sudah menelepon Regina. Ayo kita pergi selamatkan Nat

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 357

    "Kak Alice, kamu tahu mereka akan pergi lewat pintu belakang?"Setelah Nathan dan Monika dibawa pergi, Emilia dan Alice muncul di depan jalur khusus VIP.Emilia melirik sekilas Alice, lalu melontarkan pertanyaan dengan penasaran.Alice mendengus dingin, lalu berkata, "Ada barang berharga di tangan Nathan sekarang, Grup Valentino pasti akan mengatur mereka untuk mengambil jalur khusus.""Ingin bermain trik kecil denganku? Sayangnya, Monika masih belum pantas."Emilia tertegun sejenak, lalu berkata, "Kak Alice, setelah kamu mendapatkan kembali milikmu, bisakah kamu nggak bertindak terlalu keras pada Nathan?"Alice terkejut dan berkata, "Emilia, kamu nggak boleh berhati lembut seperti itu.""Rafel adalah kepala departemen kepolisian Beluno. Dialah yang berhak membuat keputusan tentang bagaimana menangani Nathan.""Kalau tindakan kejahatan yang dilakukan Nathan terlalu serius, aku juga nggak bisa berbuat apa-apa."Emilia kemudian berkata dengan ragu, "Asalkan mendapatkan kembali milikmu, s

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 356

    "Begitu masuk ke kantor polisi, aku akan mengajarimu bagaimana cara menjadi orang yang lebih baik."Sembari berbicara, dia merampas brankas dari tangan Nathan.Tiara berkata dengan marah, "Pak Rafel, sebaiknya kamu nggak menyentuh Nathan."Rafel tertawa terbahak-bahak. "Bukankah hanya bajingan kecil yang rakus uang dan nggak tahu diri? Aku bukan hanya akan memberinya pelajaran, tapi aku juga akan menjebloskannya dalam tahanan.""Tiara, Dokter Bayu, pulanglah dulu. Aku bisa menangani masalah ini sendiri," ucap Nathan.Tiara berkata dengan marah, "Nathan, kamu nggak salah. Pasti Alice, si jalang itu, yang memfitnahmu.""Nggak apa-apa. Siapa pun yang berani melawanku, aku pasti akan menemaninya sampai akhir," kata Nathan sambil mengangkat bahu."Lantaran Pak Rafel ingin memenjarakanku tanpa melakukan penyelidikan lebih dulu, aku akan mengikutinya dengan patuh dan menunggu keputusan akhir."Rafel mendecakkan lidahnya sambil berkata dengan nada sarkastis, "Bocah, biasanya orang pasti takut

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 355

    Tiara merasa sangat malu. "Kakek, kamu ..."Nathan tersenyum dan berkata, "Ayo, konferensi juga sudah berakhir. Saatnya kita pulang."Monika yang menyaksikan dari samping merasa sangat iri.Tuan Nathan begitu murah hati. Bisa-bisanya dia memberikan lavender jade berharga pada Tiara begitu saja.Pria yang seperti itu mana mungkin tidak memikat hati wanita?Saat ini, Nathan pun tersenyum padanya. "Nona Monika juga banyak membantuku hari ini.""Setelah selesai memproses potongan-potongan batu giok itu, Nona Monika boleh mengambil komisi sebesar 20 miliar."Monika terkejut sekaligus gembira. "Tuan Nathan, apa aku juga kebagian?""Tentu saja. Kalau Nona Monika nggak mengundangku ke konferensi penilaian barang antik ini, aku juga nggak punya kesempatan untuk menghasilkan banyak uang," kata Nathan.Sebagai komisi, dia memberi komisi sebesar 20 miliar pada Monika ....Monika termasuk wanita yang telah melihat dunia dan juga tidak kekurangan uang.Namun, kemurahan hati Nathan tetap mengejutkann

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 354

    "Apa mereka nggak sadar kalau di dunia ini penuh dengan orang biasa? Apa mereka mengira semua orang bisa menjadi genius seperti Dokter Nathan?"Tiara melengkungkan bibirnya dan berkata, "Kakek, kalau nggak memahami situasinya, jangan bicara lagi.""Kalau bukan karena Nathan, kamu juga nggak akan mendapatkan keuntungan besar di konferensi penilaian barang antik ini."Dokter Bayu langsung tersenyum dan berkata, "Haha. Dokter Nathan, kamu sudah membuatku mendapatkan keuntungan besar hari ini."Dibandingkan mereka yang kegirangan, Nathan lebih tampak acuh tak acuh."Merepotkan Nona Monika untuk mengurus barang yang kudapatkan hari ini."Monika bertanya dengan heran, "Tuan Nathan, kamu nggak mengambil barang yang kamu menangkan hari ini?""Aku akan mengambil Akik Jangkrik Darah Empedu dan batu giok ungu.""Sisanya aku serahkan pada Nona Monika untuk memprosesnya."Monika sedikit menyesal, tetapi segera merasa semangat kembali.Meski Nathan mengambil dua barang terbaik.Sisanya juga merupaka

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 353

    Alice tersenyum. "Kalau begitu, terima kasih. Aku akan mentraktirmu makan setelah kamu berhasil menegakkan keadilan untukku."Setelah menutup telepon, Alice mendengus dingin dan berkata dengan nada main-main, "Sudah kubilang, hidup bukan sekadar judi batu, barang antik, ataupun barang-barang kelas rendah lainnya.""Kekuasaan dan latar belakang adalah caraku untuk menghancurkanmu sepenuhnya, Nathan!"Emilia bertanya dengan ragu, "Kak Alice, kamu minta bantuan sama siapa?""Tapi dilihat dari judi batu barusan, Nathan dan Monika nggak melakukan transaksi atau tipu daya apa pun."Alice melambaikan tangannya dan berkata, "Emilia, jangan khawatirkan masalah ini.""Kalau bukan karena Nathan menggunakan tipu daya untuk menjebakku, bagaimana mungkin aku bisa kalah telak seperti ini?""Kamu sendiri juga lihat, 'kan? Sebelum judi batu dimulai, dia menambah nominal taruhan.""Sejak saat itu, dia sudah punya niat buruk, tapi sayangnya aku nggak menyadarinya.""Bukannya aku nggak mengakui kekalahank

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 352

    "Tuan Nathan sendiri bisa menemukan akik berharga dari tumpukan batu bobrok itu. Dia sudah memperlihatkan pada semua orang apa itu judi batu yang sesungguhnya."Begitu Monika melontarkan kata-kata itu, suasana menjadi gempar dan tidak terkendali."Tuan Nathan!""Tuan Nathan!""Tuan Nathan!"Nathan langsung dipuji oleh ribuan orang dan reputasinya diakui semua orang.Dalam sekejap, Nathan dibanjiri dengan tatapan kagum dan antusiasme yang tidak terhitung jumlahnya.Yang membuat banyak orang sulit untuk menerima kenyataan itu adalah Tuan Nathan terlihat seperti seorang pemuda biasa.Di usianya yang begitu muda itu, dia sudah menciptakan reputasi besar bagi dirinya sendiri dalam bidang barang antik dan judi batu.Apa sungguh ada keberuntungan dari Langit seperti ini?"Aku kalah. Aku kalah lagi. Haha. Aku nggak terima. Aku nggak rela ...."Wajah Alice berubah pucat. Dia mulai mentertawakan dirinya sendiri.Padahal, dia barusan begitu percaya diri dan yakin kemenangan akan berpihak pada dir

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status