Kembalinya Sang Mantan Pasukan Elite

Kembalinya Sang Mantan Pasukan Elite

last updateHuling Na-update : 2025-08-15
By:  CheezyweezeIn-update ngayon lang
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Rating. 1 Rebyu
6Mga Kabanata
8views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

🚫21+ Cerita ini mengandung banyak adegan Gore. Bijaksana-lah dalam membaca. Dia menutup jati dirinya selama delapan tahun dan mengasingkan diri di sebuah kota kecil di daerah Emerland City. Seorang pria misterius pemilik toko gadai merupakan sosok pria pendiam dan sedikit angker. Dia tidak memiliki banyak teman. Satu-satunya orang terdekat Shin Alex saat ini adalah Han Zea, seorang anak kecil yang cukup nakal dan bandel. Zea juga terkenal suka mencuri. Amukan berdarah dimulai, ketika satu-satunya orang yang memahaminya dan menjadi teman telah diculik dan memaksa dia terseret dalam kasus pencurian paket narkoba yang dilakukan tetangganya yang baru saja pindah. Alex pun dihadapkan dengan mafia, polisi, dan bayangan masa lalunya. Bagaimana jadinya jika mafia salah memilih lawan?

view more

Kabanata 1

A1. Game Over

Alex berteriak mengeluarkan beban pikiran yang ada. Alex seperti menyesali dengan nasib yang tengah menimpa dirinya. Rasanya hidupnya tidak berarti lagi tanpa sosok seorang Reyna, tapi bagaimana pun juga Alex harus tetep melanjutkan hidupnya dengan atau tanpa Reyna. Jalan hidup Alex masih panjang. Namun, ada kalanya manusia punya rasa jenuh yang menghinggapi setelah mengalami kejadian yang membuatnya trauma.

"Bodohnya aku telah menghilangkan dua nyawa yang tidak berdosa," ujarnya terlihat menyesalinya.

Penyesalan yang mungkin tidak bisa dia tembus sampai kapan pun bahkan dia sampai tidak bisa memaafkan dirinya sendiri. Orang yang dia sayangi telah meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.

Sosok menakutkan yang ada dalam diri Alex saat itu sirna. Dia menjadi pria cengeng yang setiap waktu selalu menitihkan air mata saat teringat akan kejadian itu.

Terpukul berat? Ya. Mungkin itu yang sedang Alex rasakan. Yang pasti tentunya dia bisa melindungi mereka, tapi ternyata Alex sendiri juga harus merasakan tiga buah peluru panas yang harus bersarang di tubuhnya.

Akibat dari tiga peluru itu membuat Alex harus menjadi pasien di rumah sakit selama dua minggu. Tentunya ini bukan hal biasa bagi para rekan kerjanya, karena Alex adalah orang yang kuat dan tidak mudah tumbang.

***

Sebulan setelah masa pemulihan Alex kembali untuk bertugas. Ada yang sedikit berbeda dari pria itu, dia terlihat lebih banyak melamun dan tidak fokus. Pastinya membuat rekan yang lainnya merasa bahwa Alex menjadi beban dalam tim mereka.

Dalam sesi latihan pun Alex sering membuat kesalahan dan tentunya membuat yang lainnya kesal.

'Alex!" panggil John sambil berlari menghampiri Alex. "Aku rasa mungkin kau masih membutuhkan istirahat," lanjutnya.

Alex hanya diam menatap John tanpa ekspresi apapun. Alex pun bangkit dan meraih senapannya. Pria itu hendak melanjutkan latihannya.

Melihat hal tersebut, John menarik napas dan berkacak pinggang. Kedua netra itu terus memperhatikan ke mana Alex pergi. John menggelengkan kepalanya dan menyusul Alex.

Pria itu sudah berdiri di posisinya dan memegang senapan dengan tipe SS1. Mengarahkan pada metal shooting target.

Satu dua kali tembakan telah dilepaskan oleh Alex. Mengganti senjatanya dengan laras pendek berjenis Colt M1911A1, lalu berlari ke depan sambil menembak dan menggulingkan tubuhnya di atas rumput. Terakhir dia menembak dengan posisi kaki kiri menekuk di atas rumput.

"Clear!" teriak pelatih. "Alex, pemenangnya. Dia menembak tepat sasaran dan tidak melukai sandera!" lanjutnya berteriak.

Alex melirik John. Lirikan Alex memberi isyarat pada John bahwa dirinya masih berguna dalam Tim A.

"Aku tidak ingin banyak bicara, John. Aku tahu jika aku ini mungkin menjadi beban dalam tim untuk saat ini. Aku tidak ingin berdebat masalah yang tidak penting." Alex berlalu dari sana.

"Alex tunggu!" John meraih tangan kanan Alex. "Masalah tidak penting yang seperti apa maksudmu? Tentu saja hal itu penting bagi kita," papar John.

Alex menatap John, lalu beralih ke bawah memperhatikan genggaman tangan John pada tangannya.

"Lepaskan!" kata Alex tanpa beralih dari sana tatapannya. Namun, John belum juga melepaskan tangan Alex. "Lepaskan!" Sambil tatapannya beralih menatap John.

Alex menatap tajam John. Tatapan yang bisa langsung diartikan oleh John.

"Oke——oke!" John melepaskan tangan Alex, lalu kedua tangan Alex diangkat ke atas.

***

"Alex, kau tahu 'kan bahwa kau adalah prajurit terbaik dalam tim A. Lalu bagaimana kau bisa menjelaskan kejadian ini?" John terlihat emosi.

Fatal———memang fatal. Sekali membuat kesalahan dan berakibat fatal. Tentunya ada resiko atau hukuman tersendiri bagi seorang prajurit yang melakukan sebuah kesalahan.

Hukuman pun tidak memandang pada seorang prajurit yang berprestasi ataupun prajurit terbaik.

Rumor buruk pun beredar begitu cepat. Dari mulut ke mulut hingga satu batalyon mendengarnya. Banyak yang tidak percaya akan rumor tersebut, tapi ada sebagian yang percaya dan mengkaitkan dengan tragedi yang terjadi beberapa waktu yang lalu.

Hingga waktu itu tiba ....

"Apa kau serius, Lex!" John tampak tidak percaya dengan pernyataan Alex pada saat itu. Alex pun tidak akan mengulangi kalimat itu sekali lagi dan memang begitulah karakternya. "Tapi, Lex————" John tidak lagi melanjutkan kalimatnya. Dia sudah paham jika Alex sudah mengatakan A akan tetap A sampai akhir dan tidak akan pernah berubah.

Justru di sini, John-lah yang terlihat frustrasi. Sedangkan Alex tampak tenang. Saat itu Alex tidak banyak bicara atau menanggapi atasannya, karena dinilai nanti apa yang dikatakan olehnya akan berbeda lagi. John berulang kali memegang kepalanya, lalu menatap Alex karena masih ada misi tugas penting yang harus mereka selesaikan. John tidak bisa berbuat banyak. Hal itu memang bukan kapasitas John untuk ikut campur, karena itu sudah menjadi urusan Alex dengan kesatuan dan kantor pusat.

"Jika itu keputusanmu, tim kita akan kehilangan personil yang paling tangguh dan paling brutal," tegas John.

Alex berhenti dari tim A pasukan elite yang telah membesarkan namanya. Tentunya hal itu membuat rekan satu tim-nya kaget. Mereka bukan menginginkan Alex keluar dari tim, hanya saja mereka ingin Alex mengambil cuti guna menstabilkan diri atau menenangkan dirinya.

Alex adalah satu-satunya prajurit pilihan terbaik yang telah menorehkan banyak prestasi dalam kesatuannya. Memang tidak bisa dipungkiri dunia militer atau tempatnya pasukan elite akan kehilangan sosok anggota terbaiknya.

Lalu apakah Alex berhenti sendiri atau diberhentikan dari kesatuan atau alias dipecat?

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
Cheezyweeze
Yuhuuu....othor back dengan cerita baru (^^,)
2025-08-15 11:37:49
0
6 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status