Setelah itu ia meraih botol itu dan menyimpannya, membersihkan kembali sampah dan memasukannya di pembuangan sampah.Nura yakin, jika Vanesa ada di apartemen Ambar, dengan langkah cepat ia menuju unit apartemen Ambar, ia sudah tak sabar jika menunggu Ambar menghubungi jasa service, dan Nura berniat untuk menawarkannya langsung pada Ambar.Kini kakinya sudah ada di depan unit apartemen, baru saja tangannya akan membunyikan bel, tiba-tiba ada suara yang memanggilnya.âHai kamu, sini cepat!âsuara seorang wanitaNura menoleh dan ia terkejut ternyata yang memanggilnya adalah Fara, wanita itu terus menatapnya dan Nura berharap Fara tidak mengenalinya.âAda apa?âtanya Nura pelanâAda kecoa di kamarku, cepatlah singkirkan kecoa itu!âperintah FaraNura terpaksa menuruti kemauan Fara , dengan segera melangkah menuju unit apartemen Fara.Nura terkejut ternyata disana ada Raja.âCepatlah bersihkan ada beberapa kecoa ada di sana!âperintah RajaNura mengangguk dan membawa perlengkapan kebersihan la
âTidak ada yang kami sembunyikan darimu, kami hanya menunggu si penculik menghubungi kami,âtukas FardianâTante Maya dan Om Fardian, aku pamit dulu,âpamit AxelâOke Axel, terima kasih,âjawab Maya dan FardianLalu memilih pergi dari pada melihat Raja terus berdebat dengan kedua orang tuanya itu.Setelah kepergain Axel, Maya bermaksud menghentikan pembicarannya mengenai Vanesa.âRaja, Nura, kalian pulanglah, besok kami kabari lagi,âsuruh MayaâBaik Mah,âjawab NuraRaja bangkit dengan perasaan kecewa, ia merasa ada yang disembunyikan lagi darinya. Sepanjang perjalanan menuju apartemennya Raja hanya diam, membisu, sedangkan Nura juga memilih diam, dan tak tahu harus berkata apa.âAkhir-akhir ini, kamu sangat dekat dengan Axel, dengan dalih mencari Vanesa,âucap Raja ketusâAku dan Kak Axel memang mencari keberadaan Vanesa,âjawab NuraâSepertinya hanya aku yang tidak dilibatkan dalam pencarian Vanesa, mungkin Mamah dan Papah Fardian tidak lagi mengangapku bagian dari keluarga.âNura meno
Nura menaiki taksi, walau tubuhnya masih terasa lemah, taksi yang ditumpanginya menuju Red kafe , kafe milik Salma, yang masih ditunda grand openingnya itu dijadikan tempat pertemuan Nura dan Axel.âHai Nur, selamat pagi, kamu terlambat,âucap Axel, ketika melihat Nura masukâMaaf Kak Axel, tadi aku sempat terjebak dalam lift apartemem,âjawab NuraâKamu baik-baik saja âkan?ââIya aku baik-baik saja, lebih baik kita bahas bagaimana cara kita agar bisa masuk ke apartemen Bu Ambar.ââAku tadi sudah membahas ini dengan Om Fardian, tugasmu hanya membuat Ambar membukan pintu apartemenya, dan mengulur waktu sampai bunyi alarm kebakaran dibunyikan, dan kamu harus bisa memaksa Bu Ambar keluar kamar,âjelas AxelNura mendengarkan dengan seksama, apa yang diperintahkan Axel.âBaiklah aku siap,âjawab NuraâSetelah kamu berhasil membawa Ambar keluar, aku akan menyusup ke apartemenya,âjelas Axel lagiâOke Kak aku paham, mudah-mudahan kita berhasil,âjawab NuraLalu keduanya pergi menaiki mobil Axel
âRaja, lebih baik aku tidak ikut ke rumah sakit, karena di sana ada Tante Maya dan Om Fardian, turunkan aku disni saja, biar aku naik taksi,âpinta FaraâBaiklah.âFara turun dari mobil Raja, lalu Raja kembali melanjutkan perjalananya menuju rumah sakit dimana Vanesa dirawat, sesampainya di sana, Raja melihat Maya dan Fardian saling menggenggam tangan dengan wajah sedih dan cemas.âMah, bagaimana keadaan Vanesa?âtanya Raja pelanâRaja, kamu sudah di sini, siapa yang memberitahukanmu?âtanya MayaâApa itu penting, apa seharusnya aku tidak boleh tahu hal ini,âcerca Raja kecewa.âBukan seperti itu Raja,âsahut Maya terlihat bingung harus mengatakan apa pada putranya itu.âRaja, kita bicarakan hal ini setelah Vanesa membaik, sekarang lebih baik kamu temani Nura , dia juga terluka dan dirawat di sini,âsuruh FardianâNura terluka, bagaimana bisa terjadi?ââNura membantu kami menemukan Vanesa,âjawab MayaHelaan napas kesal terdengar dari bibir Raja. âKalian sangat keterlaluan, jadi hanya aku y
Rendra menatap serius wajah putra kandungnya itu, lalu tertuntuk sedih.âBertahun lamanya aku menantikan dirimu untuk menyebutku âayahâ, tapi saat ini kamu sudah tahu kebenarannya, dan kita masih seperti orang asing.âRendra tidak menjawab pertanyaan Raja.âJangan mengalihkan pembicaraan , saat ini diriku berdiri sebagai Raja, anak dari Maya dan Fardian, saudara lelaki Vanesa, jadi jawab pertanyaanku!âtegas Raja.âAku tidak terlibat dalam penculikan Vanesa, bahkan aku tidak tahu siapa yang penculiknya,âdalih RendraTarikan napas lega terdengar dari bibir Raja.âPelakuanya adalah Ambar yang katanya nenek kandungku, âbalas Raja.âIbuku memang memiliki dendam pada Maya, Fardian dan Rika, tapi aku tidak terlibat,âjawab Rendra dengan tegas.âApa Pak Rendra tahu kemana Bu Ambar melarikan diri?ââRaja, seandainya kamu tahu, apa kamu akan menyerahkan nenekmu sendiri pada polisi?âPertanyaan Rendra bagai buah simalakama, seakan Raja tak bisa memilih.âRaja, aku sarankan padamu, tidak usah mecam
Nura sedikit bahagia, karena Raja memberi perhatian. Pria itu lalu keluar kamar. Nura tesenyum kecil, dan berharap perhatian kecil yang Raja berikan suatu saat berubah menjadi cinta.Beberapa hari berlalu, Nura sudah sembuh, wanita muda itu kembali beraktivitas di dapur, aneka memu masakan rumahan sudah tersedia diatas meja, siap memanjakan lidah Raja, yang beberapa hari ini selalu memesan makanan lewat aplikasi online.âAku akan menjenguk Vanesa, apa kamu mau ikut?âtanya RajaâIya Kak, aku sudah kangen Vanesa, ini sudah satu minggu ia rehabilitasi, mudah-mudahan keadaanya membaik,âjawab NuraKeduanya lalu menikmati makan siang, tiba-tiba terdengar suara bel pintu . Nura menghentikan suapannya dan berjalan ke arah pintu .Ceklek!â Bu Salma,âsapa Nura seraya tersenyum bahagiaâApa kamu sudah sembuh?ââSudah Bu Salma, kebetulan kami sedang makan sinag, mari sekalian makan siang,âtawar NuraSalma mengangguk dan menerima ajakan makan siang. Kini wanita itu duduk di kursi dan mulai menik
Kini ia menatap rekaman yang sangat jelas, terekam wajah Ambar dan Rendra yang membicarakan tentang obat terlarang, dan jelas juga merekam di mana mobil itu melaju menuju kota Bogor, dan berada di perkampungan yang terpencil.âAku harus menemui Bu Ambar, âbatin RajaSementara itu Rendra tersenyum sinis, setelah berhasil menghancurkan rekaman kamera dasbornya, ia tak menyadari jika Raja, telah menyalin rekaman itu.Di dalam klup malamya, Rendra meneguk minuman beralkohol, disampingnya Fara juga terlihat meraih gelas berkaki yang sudah terisi wiskhy.âOm Rendra, sepertinya Raja tidak terpegaruh dengan provokasiku,âujar FaraâTenanglah, aku sendiri yang akan memikirkan caranya, jika dengan cara halus tidak bisa, aku akan memaksanya meninggalkan Fardian dan Maya serta Nura,âjawab Rendra.Semua gerak âgerik Fara bersama Rendra dipotret oleh Axel, yang malam itu mengunjungi R Night Clup. Axel, sangat penasaran dengan Rendra yang ternyata adalah putra tunggal Bu Ambar. Detektif sewaan Fard
Keduanya terdiam didalam mobil, Rendra sangat kecewa dan sedih.âKamu adalah penyebab kematian kedua nenekmu, kamu diam-diam menghianatiku,âcerca Rendra.âPak Rendra juga berbohong padaku. Malam itu waktu aku bertanya apakah Anda terlibat dalam penculikan Vanesa? Anda berbohong, oleh karena itu malam itu aku memeriksa kamera dasbord dan menyalin rekaman kamera dasbord,âjawab RajaâHemmm...âhelaan napas kesal keluar dari bibir Rendra.âAku tidak menghianatimu, aku hanya ingin menyelesaikan semuanya dengan damai, tapi ternyata Bu Ambar memilih jalanya sendiri,âlanjut RajaRendra melajukan mobilnya dengan sangat kencangâAku bisa mengakhiri ini semua dengan sangat damai Raja, jika itu yang kamu mau,âucap Rendra dengan nada pelan dan tegas.âApa Pak Rendra akan bertindak konyol, seperti Bu Ambar?âMobil semakin cepat melaju seakan Rendra sudah tidak peduli akan hidupnya. Tapi tiba-tiba ia menghentikan mobilnya, lalu menangis menengelamkan kepalanya di stir.âPak Rendra, aku tidak akan me
âFara, kenapa diam-diam bertemu Nova, kamu tahu âkan Nova mencoba melawanku?ââA..aku hanya makan malam saja,âjawab Fara semakin cemasâMakan malam di private room, sepertinya ada yang kalian rencanakan,âtimpal Nura tegasâKeluarlah, aku tidak mengundangmu makan malam!âsuruh Nova dengan tatapan marahâAku tahu, kalian menunggu Risa âkan?âNova dan Fara terkejut, Nura melangkah mendekati meja, dan duduk di kursi, menatap menu hidangan yang sudah tersaji.âTampaknya kalian, akan merayakan sesuatu.â Nura menatap satu persatu Fara dan Nova.âItu bukan urusanmu, pergi sebelum aku memanggil security untuk menyeretmu!âbentak NovaNura tidak peduli dengan ancaman Nova, ia menuang minuman di gelas kosong dan meneguknya.âAku sedang merayakan kemenanganku, bagaimana kondisi tanganmu Nova, apa sudah mulai susah digerakkan?âPertanyaan Nura membuat Nova terkejut, ia mulai merasakan sesuatu yang tak beres sedang terjadi.Lalu terdengar suara Nura lagi, kali ia menatap Fara.âAkhir-akhir ini banya
Nura mengerutkan dahi, lalu berjalan cepat menuju kamarnya dan menatap cermin, matanya memindai tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki, lalu melangkah menuju almari pakaiannya disana masih tersimpan baju-baju yang dibelikan Jho untuknya, lalu ia meraih salah satu baju berwarna pink lembut, dengan kerah sabrina, lalu mengenakannya di tubuhnya.âApa berlebihan ya,âbatin Nura sambil menatap tubuhnya di cermin, lalu senyum mengembang di bibirnya,âAhh demi pria yang kucinta dan demi pernikahan bertingkah konyol pun tak apa, semoga kak Raja senang,âgumam NuraSekitar tiga puluh menit berlalu, terdengar bunyi bel pintu depan, lalu Nura berjalan untuk membukanya.Ceklek! Sebuah boneka tedy bear besar ada dihadapannya, lalu terlihat Raja, ada dibalik boneka ituâKak Raja, bikin kaget, aku kira siapa?âbasa-basi NuraâEmangnya kamu menunggu siapa lagi selain aku,âsahut RajaNura hanya tersenyum, lalu meraih boneka yang masih di tangan Raja.âIni untuk aku âkan?ââSiapa lagi jika bukan unt
Raja meraih telapak tangan Nura, lalu mengecupnya dengan lembut, seraya berbisik,âMaafkan aku, Nura.ââApa itu berarti kita punya kesempatan untuk memperbaiki semuanya?âtanya NuraâAku akan memperbaiki kesalahanku, aku akan menjadi suami yang sempurna untukmu, berikan kesempatan itu,âpinta RajaNura menatap dalam wajah tampan yang ada dihadapannya, seakan tak percaya jika pria egois itu kini bisa luluh menyatakan cinta.âTak perlu menjadi sempurna, cukup cintai aku dengan tulus. Aku juga minta maaf, beberapa minggu ini aku bersikap egois padamu, âjawab NuraMalam itu hampir semalaman mereka berbincang hingga memutuskan kembali ke kamar masing-masing karena masih canggung.âIstirahatlah, besok setelah perkerjaan kita selesai, aku akan mengajakmu jalan-jalan,âsuruh Raja, mengantarkan Nura sampai di depan pintu kamarnyaâOke,âjawab Nura sambil tersenyum hangat***Risa mencari tahu di mana Nova tinggal selama di Bali, dan akhirnya Risa pun berhasil.âJadi Nova tinggal sendiri di rumah s
Risa meningalkan kamar dengan perasaan tenang, kini ia tak harus menuruti petintah Nova. Sementara Nura masih menatap botol obat ditanganya sesekali menyuap menu makan malam sambil berpikir apa yang akan dia lakukan pada Nova.âAh..kenapa wanita itu harus mencari masalah denganku,âbatin NuraMalam berganti pagi yang cerah, Fara sudah menunggu di depan kantor NuraâFara, ada apa? Akhir-akhir ini kamu sering menemuiku?âtanya NuraâApa kakimu sudah membaik?âbasa âbasi FaraâKamu lihat âkan, aku bisa berjalan,âjawab Nura lalu membuka pintu kantornyaFara mengikuti langkah Nura, lalu duduk di sofa di sudut ruangan, Nura menatap Fara dari tempat kursi kerjanya.âKamu belum menjawab pertanyaanku, kenapa kamu sering menemuiku, pasti ada sesuatu yang kamu harapkan dariku?âtanya Nura tegasâAku membutuhkan pekerjaan, dan aku rasa kamu bisa membantuku.âFara menjawab pertanyaan NuraâSayangnya tidak ada lowongan di J hotel.ââKenapa kamu tidak menjadikan aku sekertaris pribadimu Nura, kita bersau
Sementara itu Fara yang berdiri tak jauh dari Raja dan Nura yang terjatuh dalam posisi berpelukan, berdecak kesal karena rencananya gagal, gara-gara Raja menyelamatkan Nura lebih dulu.âCk...kenapa ada Raja sih...rencanaku gagal,âbatin Fara lalu melangkah mendekati keduanya.âKalian tidak ada apa-apa âkan, atau aku panggilkan ambulance,âtawar FaraâFara, kami baik-baik saja,âbalas Nura , lalu berlahan bangkit berdiri, diikuti RajaâPengendara tidak waras, ia hampir menabrakmu tadi, âujar Raja kesalâMungkin pengendaranya mabuk, jadi mengendalikan mobil asal-asalan,âsahut FaraâSudahlah yang penting aku selamat,terima kasih kak Raja,âucap NuraBaru saja berdiri beberapa menit , Nura merasakan kesakitan, dan waktu akan berjalan, ia kehilangan keseimbangan karena kaki kanannya terkilir.âAoww,âjerit Nura menahan sakitâApa kamu bisa berjalan,ââKakiku sakit, mungkin terkilir,âsahut Nura sambil menahan sakitTanpa diminta Raja, langsung membopong Nura dan berjalan menuju J hotel, banyak
âLalu bagaimana cara kita membuat Nura, gila?âFara penasaran tatapannya seriusâHeumm.. aku mengenal dokter psikiater, ia bisa diajak kerjasama, kita cari tahu dulu tentang Nura, baru kita pikirkan cara yang tepat,âsuruh Nova.âAku akan menemui Nura,âjawab FaraâOke, kamu harus mendekati Nura, berpura-puralah kamu mulai menyadari kesalahanmu dan senang memiliki saudara Nura,âsaran NovaâWalau sebenarnya aku muak dengannya,âgerutu Fara sambil cemberut.âIngat tujuan kita Fara.ââOkelah, aku akan mencoba mendekatinya,âjawab FaraFara dan Nova tersenyum licik dibalik rencananya untuk merebut kedudukan Nura.Saat ini Nova sudah mendapatkan informasi, jika Nura tinggal di J Hotel. Tanpa membuang waktu wanita cantik keturunan indo, mencari obat jenis anti psikotik, Nova mendatangi sahabatnya yang berprofesi sebagai dokter jiwa.âkamu tahu âkan aku sekarang dibatasi karena beberapa kasus yang aku lakukan,âucap seorang wanita tengah baya.âCarikan aku obat yang dapat membuat gangguan jiwa,â
Langkah kaki Salma memasuki sebuah ruang kerja, setelah pintu dibukakan oleh sang resepsionis.âSilahkan Bu Salma , Bu Nura sudah menunggu di dalam,âucap sang resepsionis, setelah Salma masuk pintu ditutup kembali.âMasuklah Bu,âsuruh NuraSalma melempar senyum.âApa kamu memaafkan ibumu ini Nur?âSalma berkata sambil duduk di sofa di mana Nura juga duduk di sana.âIbu punya alasan yang kuat , menaruhku di Mery Gold, aku mengerti jika berada di posisi Ibu, yang tidak bisa aku maafkan adalah perbuatan Irfan, sampai kapanpun aku tak akan pernah mengkuinya sebagai ayahku,âjawab NuraâKamu benar, pria seperti itu tidak usah diakui sebagai ayah, aku sendiri belum puas melihatnya di penjara, aku akan puas jika dia di hukum mati,âbalas Salma.âDia tidak akan tenang hidup di penjara, ibu tak usah risau,âsahut NuraâNura, bagaimana bisa kamu menjadi pemlik J hotel, katanya kamu mengantikan, Jho?ââIya Bu, Jho telah meninggal dan dia memberikan J hotel dan vila padaku, aku sendiri tak menya
Wanita berusia 30 tahunan itu geram, mengetahui jika Jho, mengubah surat wasiatnya, apalagi yang namanya digantikan oleh Nura, wanita yang bahkan tidak memilki hubungan apapun dengan Jho.âBrengsek, Jho, aku mantan istrinya setidaknya aku pernah menemainya selama 5 tahun dalam pernikahan, bisa-bisanya ia memberikan kekayaan pada Nura, aku tidak terima , Nura harus menyerahkannya padaku,âgerutu Nova dibalik stir mobilnya.Hari berganti malam, Nura akhirnya tinggal di vila, seperti yang diinginkan Jho, tiba-tiba ia ingin bertemu Salma, rasa sepi menyelimuti hatinya, di dalam vila yang mewah dan besar itu ia sendirian, ia membutuhkan seseorang dan yang dalam pikirannya Salma, ada yang ingin Nura bicarakan pada wanita yang mengaku sebagai ibu kandungnya itu.Tapi rasa kecewa membuatnya mengurungkan niatnya, akhirnya Nura memilih untuk mengetahui sisi kehidupan Jho. Ia penasaran dengan mantan istri Jho yang bernama Nova, kenapa Badi juga terkesan enggan berurusan dengan Nova. Langkah kaki
Nura dan asistennya Jho menyiapkan pemakaman, sesuai permintaan Jho, jika ia meninggal, jenazahnya dikremasi. Jenazahpun dibawa ke krematorium. Para pelayat yang kebanyakan rekan bisnis dan kolega Jho hadir, mereka berbisik-bisk, tentang kelanjutan usaha Jho dan siapa penganti Jho dalam memegang kendali dibeberapa usahanya itu.Nura tampak sedih, ia duduk bersimpuh di depan foto Jho, kremasi jenazah berlangsung beberapa jam, hingga akhirnya selesai dan abu sudah dimasukan ke dalam wadah khusus.âAku akan menebarkan abu jenazah jho di laut sesuai permintaanya,âucap NuraâBaik Nona, saya akan siapkan mobil untuk Nona Nura,âucap asisten JhoHari menjelang malam ketika Nura sampai di dermaga, sebuah kapal very telah disiapkan untuk membawa Nura ke tengah lautan, Nura menaburkan abu jenazah Jho di laut lepas.âSelamat jalan Jho, semoga kamu tenang di surga, aku senang menjadi temanmu,âucap Nura.***Beberapa hari berlalu setelah kematian Jho, Nura mulai berkemas kan meninggalkan vila, sa