Share

Bab 14

Author: Russel
Klik! Suara yang pelan ini terkesan begitu keras dalam ruangan yang hening. Semua orang tersentak mendengarnya. Afkar akhirnya menutup silinder pistolnya. Di dalamnya berisi lima peluru dan hanya ada satu slot yang kosong!

"Jangan bilang aku curang, coba kamu periksa dulu!" Dengan mata tertutup kain hitam, Afkar meletakkan pistol di atas meja judi dan mendorongnya ke arah Ular Tua.

Ular Tua saling bertukar pandang dengan Codet, kemudian mengambil pistol itu dan memeriksanya. Ternyata benar, tidak ada masalah! Setelah memeriksanya, pistol itu dikembalikan kepada Afkar. Dengan mata tertutup, Afkar kembali memutar silinder dengan tangannya.

"Anak muda, ini bukan judi. Ini murni bunuh diri!" seru Ular Tua sambil menelan ludah. Suaranya terdengar serak dan tidak setenang sebelumnya lagi. Menurutnya, tindakan Afkar ini tidak ada bedanya dengan bunuh diri!

Dalam perjudian, selalu ada peluang untuk menang. Namun sekarang, Ular Tua merasa Afkar pasti akan mati.

"Kamu sendiri yang menyuruhku men
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (31)
goodnovel comment avatar
Andi Yurisaldi
mantap cerita nya kak
goodnovel comment avatar
Edward Purba
mantap ceritanya
goodnovel comment avatar
Abidan Panjaitan
bagus ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 15

    Setelah keluar dari Klub Golden, Felicia masih terus menggandeng lengan Afkar. Dia terlihat seperti gadis kecil yang sedang dalam masa kasmaran. Pada saat ini, Fadly tidak lagi berpikir bahwa Afkar hanyalah alat yang dipilih oleh kakaknya, melainkan khawatir apakah kakaknya yang telah ditipu.Bahkan orang yang kuat dan sombong seperti kakaknya ini sekalipun, mungkin kecerdasannya bisa menurun saat sedang mabuk cinta. Penampilan Afkar hari ini membuat Fadly merasa bahwa orang ini agak berbahaya!"Selidiki dia! Cari tahu semua latar belakang orang itu!" perintah Fadly."Baik, Bos!"Di sisi lain, senyum manis Felicia langsung menghilang setelah masuk ke dalam Ferrari, digantikan dengan ekspresi sedingin es."Afkar, sebaiknya kamu bersikap lebih patuh lain kali. Kalau kamu berani bertindak kurang ajar lagi padaku, aku sendiri yang akan membunuhmu sebelum Noah!"Sikap Afkar yang menarik Felicia ke pangkuannya tadi jelas membuat Felicia marah. Baginya, Afkar masih tetap hanya seorang alat ya

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 16

    "Akan kuhabisi semua pria yang kamu cari!" pekik seorang pria sambil membanting semua benda di ruangan itu hingga hancur. Pria itu adalah Tuan Muda Keluarga Sanjaya, Noah. Dia telah bertekad untuk mendapatkan Felicia!Sebenarnya, meskipun telah mendapatkan Felicia, Noah tetap tidak bisa melakukan apa pun. Pasalnya, dia memiliki kekurangan secara fisik sejak kecil. Namun justru karena alasan itu, hal ini membuat kepribadiannya menjadi temperamental dan memiliki hasrat yang mendominasi!....Dua hari kemudian, Afkar naik taksi dan tiba di sebuah kawasan rumah lama yang sederhana. Kawasan ini adalah tempat rumah kontrakannya. Demi membiayai pengobatan Shafa, Afkar telah menjual rumahnya yang dulu dan kini hanya bisa menyewa tempat tinggal.Saat ini, Afkar tak kuasa menahan senyuman yang merekah di wajahnya! Kondisi Shafa sudah benar-benar stabil dan akhirnya dia bisa keluar dari rumah sakit. Hari ini, Afkar pulang lebih awal untuk membereskan rumah agar bisa menciptakan suasana yang hanga

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 17

    Setelah terakhir kali kondisi Shafa memburuk dan harus dirawat di rumah sakit, Afkar telah mengemas beberapa barang keperluan sehari-hari dan tetap tinggal di rumah sakit untuk menemani putrinya. Tak disangka setelah beberapa lama tidak pulang, pemilik rumah ternyata mengusirnya tanpa pemberitahuan sebelumnya sama sekali?Kenapa Afkar harus pergi? Dia sudah membayar uang sewanya, jadi dia masih berhak untuk tinggal di sana. Hanya karena pemilik rumah meremehkannya dan berpikir bahwa dia tidak punya uang untuk memperpanjang sewa, mereka ingin mengusirnya lebih awal?Afkar memang telah mendapatkan peluang, tetapi peluang itu belum bisa menghasilkan uang. Waktu itu, Felicia hanya membayar biaya rumah sakit untuk Shafa. Dia tidak membayar Afkar untuk kebutuhan lainnya.Oleh karena itu, saat ini Afkar masih tidak punya uang untuk mencari tempat tinggal lain. Selain itu, Shafa masih menunggu untuk pulang. Betapa sedih dan kecewanya Shafa kalau dia sampai tahu mereka telah diusir?"Nggak mau

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 18

    Freya tertawa terbahak-bahak sembari melihat Afkar dengan kejam, "Siapa yang suami istri denganmu? Memangnya kamu pantas? Kalau mau salahkan, salahkan saja dirimu yang miskin dan sok hebat! Pecundang sepertimu memang seharusnya diinjak-injak!""Sialan, aku lagi bicara denganmu! Cepat berlutut!" teriak Gundul dengan beringas saat melihat Afkar tidak memedulikannya."Maaf, kakiku bermasalah. Nggak bisa dibengkokkan!" balas Afkar dengan ekspresi datar."Berengsek! Kalau begitu, akan kuobati kakimu hari ini! Kenapa diam saja? Cepat lumpuhkan dia!" teriak Kak Gundul dengan marah. Detik berikutnya, bawahan Gundul langsung menyerbu ke arah Afkar."Haha ... siapa suruh kamu nggak mau pergi? Kali ini aku nggak usah turun tangan, sudah ada yang habisin pecundang ini duluan," timpal Intan dengan gembira setelah melihat kejadian ini.Namun di detik berikutnya, terjadi adegan yang membuat semua orang terperangah.Bum! Bum! Bum!Dengan sekali tinjuan, Afkar menghantam salah seorang preman hingga tul

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 19

    Setelah Barra membawa orangnya masuk, dia langsung tertegun melihat pemandangan di dalam halaman itu. Setelah itu, dia bergidik saat menoleh pada Afkar.Pada saat ini, Rafai dan Freya yang hendak melarikan diri tiba-tiba menghentikan langkahnya, begitu juga dengan Intan.Sebab, mereka mendengar teriakan si Gundul. Ternyata yang datang itu adalah teman si Gundul? Selain itu, didengar dari panggilannya, jelas sekali orang ini bahkan lebih hebat daripada si Gundul."Kak Barra, kebetulan sekali kamu datang. Bocah ini sudah melukai banyak sekali bawahan kita. Dia benar-benar kejam! Kamu harus membelaku dan semua bawahan kita!" Setelah berkata demikian, si Gundul berpaling pada Afkar.Ekspresinya yang tadinya ketakutan, kini berubah menjadi bangga dan beringas. "Nak, jangan kira kamu sudah hebat sekali. Kemampuanmu nggak ada apa-apanya di hadapan Kak Barra!""Kak Barra ini ahli bela diri sungguhan! Dengan kekuasaannya saja dia bisa menghancurkanmu! Kekuasaanku nggak bisa dibandingkan dengan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 20

    Situasi macam apa ini? Bagaimana bisa penyokongnya Gundul begitu menghormati seorang pria miskin? Ketika melihat nasib Gundul yang menyedihkan, Freya dan Rafai pun menjadi takut."Pak Afkar, mereka ...." Barra tidak yakin apa yang ingin dilakukan kedua orang itu, jadi tidak berani bertindak gegabah."Suruh mereka pergi," ujar Afkar dengan dingin. Sebelumnya dia masih menaruh harapan kepada Freya, tetapi sekarang tidak lagi. Hanya saja, Freya adalah ibunya Shafa sehingga dia tidak mungkin menyakitinya."Ya, ya. Kami akan pergi." Rafai merasa sangat lega. Dia segera menarik Freya yang masih menatap Afkar lekat-lekat."Pak, waktu itu kamu telah menolong majikanku. Karena buru-buru ke rumah sakit, kami jadi nggak sempat berterima kasih padamu. Majikanku mengundangmu ke rumah untuk berterima kasih. Apa kamu punya waktu?""Kalau kamu sibuk hari ini, kita bisa cari hari lain. Semua tergantung padamu," ucap Barra dengan sopan. Bos mafia di Kota Nubes sekaligus orang kepercayaan Farel malah ber

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 21

    Afkar menyuruh Barra mengantarnya ke rumah sakit dulu untuk membawa Shafa pulang. Setelah itu, mereka sama-sama berangkat ke rumah Keluarga Subroto.Setelah kejadian hari ini, Afkar merasa tidak tenang jika putrinya sendirian di rumah sakit. Shafa pun merasa senang karena ayahnya akan membawanya jalan-jalan.Shafa yang sudah berusia 5 tahun seharusnya sudah bersekolah. Namun, karena penyakitnya, dia menjadi tidak punya kesempatan untuk bersekolah. Itu sebabnya, Shafa merasa kesepian dan ingin mengenal lebih banyak orang.Setibanya di rumah Keluarga Subroto, tampak 2 pria tua bermain catur di halaman. Lyra duduk di sisi kanan Bayu sambil memeluk boneka dan menonton kakek buyutnya bermain catur. Di seberang Bayu adalah seorang pria tua bertopeng. Penampilannya terlihat agak aneh.Sementara itu, berdiri seorang gadis muda berusia 20-an tahun di belakang mereka. Gadis itu punya paras cantik dan tubuh ramping.Setelah mendekat, Afkar mengamati pria bertopeng itu dulu, lalu baru mengamati ga

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 22

    Begitu memandang ke arah sumber suara, gadis cantik bernama Karen itu tampak memelotot. Tatapannya itu seperti menatap pria cabul dan penipu."Aduh, aku lupa memperkenalkannya kepada kalian. Heru, Karen, ini Dokter Sakti Afkar. Dia yang menolongku waktu penyakitku kambuh hari itu. Kalau nggak, aku pasti sudah mati.""Dokter Bian sekalipun mengagumi keterampilan medis Pak Afkar. Omong-omong, Heru, mungkin kamu bisa berkonsultasi dengan Pak Afkar. Mungkin saja ...," ujar Bayu.Heru segera menyela, "Aku nggak sakit. Lukaku ini nggak bakal bisa sembuh lagi. Kalaupun bisa, aku nggak ingin mengobatinya. Anggap saja ini medaliku."Kemudian, Heru melambaikan tangan sambil berkata dengan serius, "Selain itu, aku nggak pernah melihat dokter sakti semuda ini."Jelas, Heru meragukan kemampuan Afkar. Afkar mengangkat alis sambil mengamatinya. "Tadi kamu bilang medali?""Benar. Heru terluka karena berperang melawan musuh asing. Bagi orang tua seperti kami, luka semacam ini seperti medali. Sayangnya,

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 849

    "Ketua Umum saja sudah turun tangan. Dia ahli bela diri top, bisa bunuh seorang master dengan satu pukulan! Aku mau lihat, gimana caramu atasi masalah ini! Sebaiknya kamu mati saja bareng Keluarga Safira!"Begitu ucapan itu dilontarkan dari mulut Erlin, semua orang yang hadir di tempat itu pun tampak panik.Termasuk Haris, Dafa, Lauren, mereka semua merasa punggung mereka seperti diselimuti hawa dingin.Namun, berbeda dengan yang lain, Afkar justru tersenyum menatap Erlin. Senyumannya bukan senyuman biasa, melainkan senyuman penuh makna."Ahli bela diri top? Di mana? Kok aku nggak lihat? Dia ya?" Afkar menoleh dan menunjuk Kelam, suaranya penuh rasa meremehkan.Kemudian, dia beralih menunjuk ke arah Orion dan Guntur yang berjaga agar dia tak bisa kabur. "Atau dia? Atau mungkin dia?"Mendengar Afkar bertanya seperti itu, Erlin dan anggota Keluarga Safira tertegun. Semua orang di sana bisa merasakan arogansi Afkar.Meskipun Erlin sudah mengatakan Kelam bisa memukul mati seorang master de

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 848

    Begitu melihat mobil off-road itu melaju mendekat, Kelam langsung memberi isyarat mata kepada Guntur dan Orion.Keduanya segera bergerak cepat, berpindah ke belakang mobil dan langsung menutup jalur mundur mereka, sepenuhnya memblokir jalan keluar.Namun, mereka tak menyangka, mobil itu malah langsung melaju ke depan hingga berhenti tepat di depan gerbang.Padahal, Kelam sempat khawatir mereka akan mencoba kabur. Kelihatannya, orang-orang di dalam mobil itu sama sekali tidak peduli? Apa mereka tidak melihat situasi di sini?Detik berikutnya, pintu mobil pun terbuka dan tiga sosok keluar dari dalam. Akan tetapi, dari sudut pandang Kelam, Orion, dan Guntur, mereka hanya bisa melihat punggung ketiga orang itu. Hanya anggota Keluarga Safira yang bisa melihat semuanya dengan jelas."Itu Afkar!""Afkar benaran datang.""Eh, tapi dia datang juga percuma, 'kan? Cuma buat mati bareng ....""Dia datang cuma buat jadi tumbal.""Mana bisa dia melawan Organisasi NC?""Ketua Umum sendiri yang bilang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 847

    Setiap detik yang berlalu terasa seperti siksaan bagi mereka."Ayah, menurutmu Afkar bakal datang nggak?" Viola dan Renhad sedang bersembunyi di bagian paling belakang dari kerumunan. Dengan suara pelan, Viola bertanya demikian.Renhad mengangguk pelan. "Pasti datang. Dia nggak tahu apa-apa soal kejadian di sini. Dia pasti mengira ini cuma soal pengalihan saham dari nenekmu."Viola mengangguk, tetapi raut wajahnya menunjukkan kebimbangan. "Menurutmu ... Afkar bisa melawan orang-orang itu nggak?"Mendengar pertanyaan itu, Renhad hanya bisa menghela napas panjang. "Ketua utama sampai datang langsung. Takutnya ... Afkar juga bakal tamat."Viola langsung pucat saat mendengarnya. Meskipun selama ini dia membenci Afkar, kali ini dia berharap Afkar punya kemampuan super.Waktu terasa makin lambat. Mungkin karena tak tahan menunggu, Erlin akhirnya memandang ke arah Kelam dan bertanya dengan suara berat, "Kamu Ketua Umum Organisasi NC, 'kan? Boleh tahu seberapa kuat sebenarnya kemampuanmu?"Kel

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 846

    Setelah itu, Kelam mengeluarkan telepon satelit khusus miliknya, lalu menyerahkannya kepada Orion untuk diberikan kepada Erlin agar dia bisa menghubungi Afkar.Mengenai niat tersembunyi Erlin, Kelam sebenarnya bisa melihatnya dengan sangat jelas. Namun, dia tidak terburu-buru untuk membunuh.Di sisi lain, Afkar baru saja mengantar Shafa pulang ke rumah dan kini sedang berlatih di halaman luas kediamannya, mengulang-ulang berbagai gerakan bela diri.Di tangannya adalah Pisau Naga Es yang dia ayunkan berkali-kali ke udara dengan kekuatan penuh. Setiap tebasan tampak mengandung kekuatan luar biasa, seperti hendak membelah gunung.Saat ini, Afkar sedang melatih jurus bernama Retakan Langit. Ini bukan jurus biasa, melainkan serangkaian teknik tingkat tinggi yang terdiri dari sembilan jenis tebasan.Teknik ini dipilih Afkar dari warisan ingatan leluhur yang diperoleh sebelumnya. Kini setelah memiliki senjata sehebat Pisau Naga Es dan mengikatkan jiwa pedangnya sendiri ke dalam senjata itu, d

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 845

    "Sudah kubilang, kami akan membunuh kalian dulu, baru urus Afkar. Semua orang yang terlibat dalam masalah ini nggak bakal dilepaskan oleh Organisasi NC!" ucap Kelam dengan wajah datar, seolah-olah tak tergoyahkan sedikit pun."Kalau kalian membunuh kami sekarang, gimana kalau Afkar kabur setelah dengar kabar ini? Tapi, kalau kalian memberiku kesempatan, aku bisa panggil dia ke sini sekarang juga!""Para ketua, Afkar itu bukan orang biasa. Kami mungkin nggak bisa lolos dari kalian, tapi kalau dia ingin sembunyi dan kabur, kalian belum tentu bisa menangkapnya!"Mata Erlin penuh dengan kebencian. Dalam hatinya, dia memaki, 'Afkar, semua ini salahmu. Dasar berengsek! Kamu yang menghancurkan rencanaku!''Kalau saja Fadly sedikit kompromi, Organisasi NC nggak akan menuntutku seperti ini. Kamu malah menghancurkan markas mereka dan menyeretku serta keluarga ini ke jurang maut.''Kalaupun aku harus mati, aku akan pastikan kamu ikut bersamaku! Bukankah kamu sendiri yang bilang bisa menyelesaikan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 844

    Orang-orang keluarga Safira gemetar melihatnya. Melihat deretan mayat yang dipajang di depan gerbang membuat bulu kuduk mereka meremang! Organisasi NC bukanlah pihak yang bisa diajak main-main!Ketika Guntur melihat Erlin dan rombongannya keluar, wajahnya langsung menyunggingkan senyuman kejam. "Sudah keluar semua dan siap mati ya? Bagus!"Dia memang gila membunuh. Sejak markas besar Organisasi NC di Kota Yaba hancur, hatinya dipenuhi amarah yang membara. Dia ingin membantai Erlin dan seluruh keluarganya, lalu melemparkan mayat mereka ke anjing!Bagaimanapun, semua ini bermula dari ide Erlin yang menyarankan agar Harun diculik. Gara-gara wanita tua itu, markas besar mereka hancur dan dia harus menghadapi kemarahan Kelam.Meskipun hatinya penuh ketakutan, Erlin tetap mengangkat dagu dan bertanya, "Pak Guntur, apa yang sebenarnya kalian inginkan?""Kalau ada syarat yang perlu kami penuhi, silakan katakan. Kami akan berusaha memenuhinya. Mengenai peristiwa di Kota Yaba, kami juga sangat m

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 843

    Yang harus dihadapi tetap harus dihadapi ....Dengan pikiran seperti itu, Erlin mendengus dingin. "Kalian cepat lapor polisi! Aku nggak percaya Organisasi NC masih bisa bertindak seenaknya dan berani membunuh di siang bolong begini!""Aku akan telepon Afkar sekarang juga! Bukankah dia bilang bisa menyelesaikan semua ini?"Sambil berkata begitu, Erlin pun mengeluarkan ponselnya dan langsung menghubungi nomor Afkar.Yang lain juga buru-buru menelepon pihak berwajib, berharap pasukan bersenjata bisa segera dikirim untuk menghadapi Organisasi NC.Namun, detik berikutnya, ekspresi Erlin dan semua orang berubah drastis!"Teleponnya nggak bisa tersambung?""Jaringan hilang?""Sinyal di sini sudah diblokir!"Suara panik memenuhi ruangan. Semua orang benar-benar jatuh dalam keputusasaan. Mereka merasa seperti binatang yang tengah menunggu giliran disembelih, terjebak tanpa jalan keluar.Telepon tidak bisa digunakan. Keluar pun tidak bisa. Sepenuhnya terisolasi. Tinggal menunggu maut.Orang-oran

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 842

    Di luar rumah lama Keluarga Safira.Seperti saat kedatangan Kobra sebelumnya, gerbang besar dan berat itu kembali dihantam hingga terbang dan terbuka.Terlihat dua penjaga Keluarga Safira yang awalnya berjaga di depan pintu, kini telah menjadi dua mayat yang terbujur kaku.Selain itu, seseorang yang baru saja meninggalkan rumah lama itu pun dibunuh dengan cara yang mengenaskan!Ketiga mayat tersebut diletakkan begitu saja di depan gerbang rumah lama, berbaring sejajar dan penuh peringatan.Saat suara ledakan dari gerbang terdengar dan mayat-mayat itu terlihat, tiga ahli tingkat eksplisit segera keluar untuk memeriksa.Namun, begitu mereka melangkah keluar, pandangan mereka langsung bergetar! Bam! Bam! Bam!Tiga suara benturan berat terdengar. Ketiga ahli tingkat eksplisit itu langsung terpental dan muntah darah.Dada mereka remuk, jantung dan paru-paru hancur. Mereka tewas seketika oleh satu serangan!Detik berikutnya, tiga sosok muncul di depan gerbang rumah Keluarga Safira. Aura memb

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 841

    Mengingat saat dirinya mengambil inisiatif dan berniat untuk tidur dengan Afkar, tetapi malah dihina habis-habisan, Sahira menggertakkan giginya dengan penuh amarah.Tak disangka, sekarang pria itu malah berbalik arah, datang memohon padanya.'Afkar! Lihat saja, bagaimana aku akan mempermainkanmu sesuka hati!'"Sahira, kamu mau pergi ke Kota Nubes lagi?" tanya Tulang Iblis saat itu.Sahira menggeliat manja dalam pelukannya dan menyahut, "Tetua, kali ini kamu harus ikut aku. Soalnya aku nggak bisa atasi dia sendirian."Mendengar itu, mata Tulang Iblis menyipit. Dia menolak keinginan Sahira."Nggak bisa, aku nggak mungkin pergi ke Kota Nubes bersamamu. Keluargaku bisa curiga! Saat ini, cuma kita berdua yang tahu kalau Lemuel dulu melarikan diri dan bersembunyi di Kota Nubes.""Kita nggak boleh sampai dicurigai, bahkan oleh Keluarga Rajendra Kuno sekalipun," ujar Tulang Iblis dengan nada serius.Baik dia maupun Sahira, masing-masing punya ambisi besar untuk mendapatkan liontin naga. Merek

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status