Share

Bab 13

Author: Russel
Semua orang tidak menyangka bahwa Afkar akan mendorong bawahan Fadly dan duduk di seberang Ular Tua. Ahli judi itu menoleh pada Fadly untuk meminta persetujuannya. Fadly juga tidak tahu apa yang hendak dilakukan Afkar, sehingga dia menoleh pada kakaknya.

Namun, Felicia juga memandang Afkar dengan tatapan yang sama bingungnya dengan Afkar.

"Hehe, ganti orang lagi ya?" ejek Codet.

"Nak, kamu mau main denganku?" tanya Ular Tua sambil mengangkat alisnya.

"Kalau nggak, untuk apa aku duduk di sini?" Afkar mengangguk, lalu berkata pada Fadly, "Adik Ipar, cip!"

"Adik ipar?" Mendengar panggilan Afkar terhadap Fadly, Codet tertegun sejenak. Kemudian, dia tertawa terbahak-bahak, "Bu Felicia ganti tunangan lagi ya?"

Dengan wajah muram, Fadly berjalan ke sisi Afkar dan bertanya dengan nada dingin, "Apa yang kamu lakukan? Kamu bisa judi?"

Sialan, jangan-jangan pria simpanan ini sengaja mau memerasnya?

"Berikan saja cipnya!" jawab Afkar sambil tersenyum. Apakah Afkar bisa berjudi? Sebenarnya tidak bi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Ojhi Potabuga
Sangat suka alur ceritanya
goodnovel comment avatar
Rahma Amalia
seru bos lanjut
goodnovel comment avatar
Bangguan Siahaan
apknya gagal mengakses iklan !
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 14

    Klik! Suara yang pelan ini terkesan begitu keras dalam ruangan yang hening. Semua orang tersentak mendengarnya. Afkar akhirnya menutup silinder pistolnya. Di dalamnya berisi lima peluru dan hanya ada satu slot yang kosong!"Jangan bilang aku curang, coba kamu periksa dulu!" Dengan mata tertutup kain hitam, Afkar meletakkan pistol di atas meja judi dan mendorongnya ke arah Ular Tua.Ular Tua saling bertukar pandang dengan Codet, kemudian mengambil pistol itu dan memeriksanya. Ternyata benar, tidak ada masalah! Setelah memeriksanya, pistol itu dikembalikan kepada Afkar. Dengan mata tertutup, Afkar kembali memutar silinder dengan tangannya."Anak muda, ini bukan judi. Ini murni bunuh diri!" seru Ular Tua sambil menelan ludah. Suaranya terdengar serak dan tidak setenang sebelumnya lagi. Menurutnya, tindakan Afkar ini tidak ada bedanya dengan bunuh diri!Dalam perjudian, selalu ada peluang untuk menang. Namun sekarang, Ular Tua merasa Afkar pasti akan mati."Kamu sendiri yang menyuruhku men

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 15

    Setelah keluar dari Klub Golden, Felicia masih terus menggandeng lengan Afkar. Dia terlihat seperti gadis kecil yang sedang dalam masa kasmaran. Pada saat ini, Fadly tidak lagi berpikir bahwa Afkar hanyalah alat yang dipilih oleh kakaknya, melainkan khawatir apakah kakaknya yang telah ditipu.Bahkan orang yang kuat dan sombong seperti kakaknya ini sekalipun, mungkin kecerdasannya bisa menurun saat sedang mabuk cinta. Penampilan Afkar hari ini membuat Fadly merasa bahwa orang ini agak berbahaya!"Selidiki dia! Cari tahu semua latar belakang orang itu!" perintah Fadly."Baik, Bos!"Di sisi lain, senyum manis Felicia langsung menghilang setelah masuk ke dalam Ferrari, digantikan dengan ekspresi sedingin es."Afkar, sebaiknya kamu bersikap lebih patuh lain kali. Kalau kamu berani bertindak kurang ajar lagi padaku, aku sendiri yang akan membunuhmu sebelum Noah!"Sikap Afkar yang menarik Felicia ke pangkuannya tadi jelas membuat Felicia marah. Baginya, Afkar masih tetap hanya seorang alat ya

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 16

    "Akan kuhabisi semua pria yang kamu cari!" pekik seorang pria sambil membanting semua benda di ruangan itu hingga hancur. Pria itu adalah Tuan Muda Keluarga Sanjaya, Noah. Dia telah bertekad untuk mendapatkan Felicia!Sebenarnya, meskipun telah mendapatkan Felicia, Noah tetap tidak bisa melakukan apa pun. Pasalnya, dia memiliki kekurangan secara fisik sejak kecil. Namun justru karena alasan itu, hal ini membuat kepribadiannya menjadi temperamental dan memiliki hasrat yang mendominasi!....Dua hari kemudian, Afkar naik taksi dan tiba di sebuah kawasan rumah lama yang sederhana. Kawasan ini adalah tempat rumah kontrakannya. Demi membiayai pengobatan Shafa, Afkar telah menjual rumahnya yang dulu dan kini hanya bisa menyewa tempat tinggal.Saat ini, Afkar tak kuasa menahan senyuman yang merekah di wajahnya! Kondisi Shafa sudah benar-benar stabil dan akhirnya dia bisa keluar dari rumah sakit. Hari ini, Afkar pulang lebih awal untuk membereskan rumah agar bisa menciptakan suasana yang hanga

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 17

    Setelah terakhir kali kondisi Shafa memburuk dan harus dirawat di rumah sakit, Afkar telah mengemas beberapa barang keperluan sehari-hari dan tetap tinggal di rumah sakit untuk menemani putrinya. Tak disangka setelah beberapa lama tidak pulang, pemilik rumah ternyata mengusirnya tanpa pemberitahuan sebelumnya sama sekali?Kenapa Afkar harus pergi? Dia sudah membayar uang sewanya, jadi dia masih berhak untuk tinggal di sana. Hanya karena pemilik rumah meremehkannya dan berpikir bahwa dia tidak punya uang untuk memperpanjang sewa, mereka ingin mengusirnya lebih awal?Afkar memang telah mendapatkan peluang, tetapi peluang itu belum bisa menghasilkan uang. Waktu itu, Felicia hanya membayar biaya rumah sakit untuk Shafa. Dia tidak membayar Afkar untuk kebutuhan lainnya.Oleh karena itu, saat ini Afkar masih tidak punya uang untuk mencari tempat tinggal lain. Selain itu, Shafa masih menunggu untuk pulang. Betapa sedih dan kecewanya Shafa kalau dia sampai tahu mereka telah diusir?"Nggak mau

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 18

    Freya tertawa terbahak-bahak sembari melihat Afkar dengan kejam, "Siapa yang suami istri denganmu? Memangnya kamu pantas? Kalau mau salahkan, salahkan saja dirimu yang miskin dan sok hebat! Pecundang sepertimu memang seharusnya diinjak-injak!""Sialan, aku lagi bicara denganmu! Cepat berlutut!" teriak Gundul dengan beringas saat melihat Afkar tidak memedulikannya."Maaf, kakiku bermasalah. Nggak bisa dibengkokkan!" balas Afkar dengan ekspresi datar."Berengsek! Kalau begitu, akan kuobati kakimu hari ini! Kenapa diam saja? Cepat lumpuhkan dia!" teriak Kak Gundul dengan marah. Detik berikutnya, bawahan Gundul langsung menyerbu ke arah Afkar."Haha ... siapa suruh kamu nggak mau pergi? Kali ini aku nggak usah turun tangan, sudah ada yang habisin pecundang ini duluan," timpal Intan dengan gembira setelah melihat kejadian ini.Namun di detik berikutnya, terjadi adegan yang membuat semua orang terperangah.Bum! Bum! Bum!Dengan sekali tinjuan, Afkar menghantam salah seorang preman hingga tul

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 19

    Setelah Barra membawa orangnya masuk, dia langsung tertegun melihat pemandangan di dalam halaman itu. Setelah itu, dia bergidik saat menoleh pada Afkar.Pada saat ini, Rafai dan Freya yang hendak melarikan diri tiba-tiba menghentikan langkahnya, begitu juga dengan Intan.Sebab, mereka mendengar teriakan si Gundul. Ternyata yang datang itu adalah teman si Gundul? Selain itu, didengar dari panggilannya, jelas sekali orang ini bahkan lebih hebat daripada si Gundul."Kak Barra, kebetulan sekali kamu datang. Bocah ini sudah melukai banyak sekali bawahan kita. Dia benar-benar kejam! Kamu harus membelaku dan semua bawahan kita!" Setelah berkata demikian, si Gundul berpaling pada Afkar.Ekspresinya yang tadinya ketakutan, kini berubah menjadi bangga dan beringas. "Nak, jangan kira kamu sudah hebat sekali. Kemampuanmu nggak ada apa-apanya di hadapan Kak Barra!""Kak Barra ini ahli bela diri sungguhan! Dengan kekuasaannya saja dia bisa menghancurkanmu! Kekuasaanku nggak bisa dibandingkan dengan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 20

    Situasi macam apa ini? Bagaimana bisa penyokongnya Gundul begitu menghormati seorang pria miskin? Ketika melihat nasib Gundul yang menyedihkan, Freya dan Rafai pun menjadi takut."Pak Afkar, mereka ...." Barra tidak yakin apa yang ingin dilakukan kedua orang itu, jadi tidak berani bertindak gegabah."Suruh mereka pergi," ujar Afkar dengan dingin. Sebelumnya dia masih menaruh harapan kepada Freya, tetapi sekarang tidak lagi. Hanya saja, Freya adalah ibunya Shafa sehingga dia tidak mungkin menyakitinya."Ya, ya. Kami akan pergi." Rafai merasa sangat lega. Dia segera menarik Freya yang masih menatap Afkar lekat-lekat."Pak, waktu itu kamu telah menolong majikanku. Karena buru-buru ke rumah sakit, kami jadi nggak sempat berterima kasih padamu. Majikanku mengundangmu ke rumah untuk berterima kasih. Apa kamu punya waktu?""Kalau kamu sibuk hari ini, kita bisa cari hari lain. Semua tergantung padamu," ucap Barra dengan sopan. Bos mafia di Kota Nubes sekaligus orang kepercayaan Farel malah ber

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 21

    Afkar menyuruh Barra mengantarnya ke rumah sakit dulu untuk membawa Shafa pulang. Setelah itu, mereka sama-sama berangkat ke rumah Keluarga Subroto.Setelah kejadian hari ini, Afkar merasa tidak tenang jika putrinya sendirian di rumah sakit. Shafa pun merasa senang karena ayahnya akan membawanya jalan-jalan.Shafa yang sudah berusia 5 tahun seharusnya sudah bersekolah. Namun, karena penyakitnya, dia menjadi tidak punya kesempatan untuk bersekolah. Itu sebabnya, Shafa merasa kesepian dan ingin mengenal lebih banyak orang.Setibanya di rumah Keluarga Subroto, tampak 2 pria tua bermain catur di halaman. Lyra duduk di sisi kanan Bayu sambil memeluk boneka dan menonton kakek buyutnya bermain catur. Di seberang Bayu adalah seorang pria tua bertopeng. Penampilannya terlihat agak aneh.Sementara itu, berdiri seorang gadis muda berusia 20-an tahun di belakang mereka. Gadis itu punya paras cantik dan tubuh ramping.Setelah mendekat, Afkar mengamati pria bertopeng itu dulu, lalu baru mengamati ga

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 845

    "Sudah kubilang, kami akan membunuh kalian dulu, baru urus Afkar. Semua orang yang terlibat dalam masalah ini nggak bakal dilepaskan oleh Organisasi NC!" ucap Kelam dengan wajah datar, seolah-olah tak tergoyahkan sedikit pun."Kalau kalian membunuh kami sekarang, gimana kalau Afkar kabur setelah dengar kabar ini? Tapi, kalau kalian memberiku kesempatan, aku bisa panggil dia ke sini sekarang juga!""Para ketua, Afkar itu bukan orang biasa. Kami mungkin nggak bisa lolos dari kalian, tapi kalau dia ingin sembunyi dan kabur, kalian belum tentu bisa menangkapnya!"Mata Erlin penuh dengan kebencian. Dalam hatinya, dia memaki, 'Afkar, semua ini salahmu. Dasar berengsek! Kamu yang menghancurkan rencanaku!''Kalau saja Fadly sedikit kompromi, Organisasi NC nggak akan menuntutku seperti ini. Kamu malah menghancurkan markas mereka dan menyeretku serta keluarga ini ke jurang maut.''Kalaupun aku harus mati, aku akan pastikan kamu ikut bersamaku! Bukankah kamu sendiri yang bilang bisa menyelesaikan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 844

    Orang-orang keluarga Safira gemetar melihatnya. Melihat deretan mayat yang dipajang di depan gerbang membuat bulu kuduk mereka meremang! Organisasi NC bukanlah pihak yang bisa diajak main-main!Ketika Guntur melihat Erlin dan rombongannya keluar, wajahnya langsung menyunggingkan senyuman kejam. "Sudah keluar semua dan siap mati ya? Bagus!"Dia memang gila membunuh. Sejak markas besar Organisasi NC di Kota Yaba hancur, hatinya dipenuhi amarah yang membara. Dia ingin membantai Erlin dan seluruh keluarganya, lalu melemparkan mayat mereka ke anjing!Bagaimanapun, semua ini bermula dari ide Erlin yang menyarankan agar Harun diculik. Gara-gara wanita tua itu, markas besar mereka hancur dan dia harus menghadapi kemarahan Kelam.Meskipun hatinya penuh ketakutan, Erlin tetap mengangkat dagu dan bertanya, "Pak Guntur, apa yang sebenarnya kalian inginkan?""Kalau ada syarat yang perlu kami penuhi, silakan katakan. Kami akan berusaha memenuhinya. Mengenai peristiwa di Kota Yaba, kami juga sangat m

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 843

    Yang harus dihadapi tetap harus dihadapi ....Dengan pikiran seperti itu, Erlin mendengus dingin. "Kalian cepat lapor polisi! Aku nggak percaya Organisasi NC masih bisa bertindak seenaknya dan berani membunuh di siang bolong begini!""Aku akan telepon Afkar sekarang juga! Bukankah dia bilang bisa menyelesaikan semua ini?"Sambil berkata begitu, Erlin pun mengeluarkan ponselnya dan langsung menghubungi nomor Afkar.Yang lain juga buru-buru menelepon pihak berwajib, berharap pasukan bersenjata bisa segera dikirim untuk menghadapi Organisasi NC.Namun, detik berikutnya, ekspresi Erlin dan semua orang berubah drastis!"Teleponnya nggak bisa tersambung?""Jaringan hilang?""Sinyal di sini sudah diblokir!"Suara panik memenuhi ruangan. Semua orang benar-benar jatuh dalam keputusasaan. Mereka merasa seperti binatang yang tengah menunggu giliran disembelih, terjebak tanpa jalan keluar.Telepon tidak bisa digunakan. Keluar pun tidak bisa. Sepenuhnya terisolasi. Tinggal menunggu maut.Orang-oran

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 842

    Di luar rumah lama Keluarga Safira.Seperti saat kedatangan Kobra sebelumnya, gerbang besar dan berat itu kembali dihantam hingga terbang dan terbuka.Terlihat dua penjaga Keluarga Safira yang awalnya berjaga di depan pintu, kini telah menjadi dua mayat yang terbujur kaku.Selain itu, seseorang yang baru saja meninggalkan rumah lama itu pun dibunuh dengan cara yang mengenaskan!Ketiga mayat tersebut diletakkan begitu saja di depan gerbang rumah lama, berbaring sejajar dan penuh peringatan.Saat suara ledakan dari gerbang terdengar dan mayat-mayat itu terlihat, tiga ahli tingkat eksplisit segera keluar untuk memeriksa.Namun, begitu mereka melangkah keluar, pandangan mereka langsung bergetar! Bam! Bam! Bam!Tiga suara benturan berat terdengar. Ketiga ahli tingkat eksplisit itu langsung terpental dan muntah darah.Dada mereka remuk, jantung dan paru-paru hancur. Mereka tewas seketika oleh satu serangan!Detik berikutnya, tiga sosok muncul di depan gerbang rumah Keluarga Safira. Aura memb

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 841

    Mengingat saat dirinya mengambil inisiatif dan berniat untuk tidur dengan Afkar, tetapi malah dihina habis-habisan, Sahira menggertakkan giginya dengan penuh amarah.Tak disangka, sekarang pria itu malah berbalik arah, datang memohon padanya.'Afkar! Lihat saja, bagaimana aku akan mempermainkanmu sesuka hati!'"Sahira, kamu mau pergi ke Kota Nubes lagi?" tanya Tulang Iblis saat itu.Sahira menggeliat manja dalam pelukannya dan menyahut, "Tetua, kali ini kamu harus ikut aku. Soalnya aku nggak bisa atasi dia sendirian."Mendengar itu, mata Tulang Iblis menyipit. Dia menolak keinginan Sahira."Nggak bisa, aku nggak mungkin pergi ke Kota Nubes bersamamu. Keluargaku bisa curiga! Saat ini, cuma kita berdua yang tahu kalau Lemuel dulu melarikan diri dan bersembunyi di Kota Nubes.""Kita nggak boleh sampai dicurigai, bahkan oleh Keluarga Rajendra Kuno sekalipun," ujar Tulang Iblis dengan nada serius.Baik dia maupun Sahira, masing-masing punya ambisi besar untuk mendapatkan liontin naga. Merek

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 840

    Beberapa hari yang lalu, Sahira kembali ke Keluarga Rajendra Kuno.Sebelumnya, dia sempat mencoba menggoda Afkar, tetapi nyaris dibunuh olehnya. Baru setelah mengungkap beberapa rahasia, dia berhasil menyelamatkan diri.Dari situ, Sahira sadar bahwa dirinya sama sekali tidak mampu mengendalikan Afkar dan tidak mungkin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang liontin naga darinya.Karena itu, dia kembali ke keluarga dan memberikan laporan yang isinya setengah benar. Kemudian, dia langsung menemui Tulang Iblis.Tulang Iblis begitu memanjakan Sahira yang setengah kekasih dan setengah muridnya. Terlebih lagi, Sahira sangat mahir dalam ilmu memikat. Di ranjang, dia bisa membuat Tulang Iblis merasakan kenikmatan yang luar biasa.Saat ini, ponsel Sahira tiba-tiba berdering. Melihat nama penelepon yang tertera, alisnya langsung berkerut."Dia meneleponku?" gumam Sahira."Siapa, Sahira?" tanya Tulang Iblis sambil duduk tegak di ranjang."Itu lho, yang pernah aku ceritain, Afkar!" timpal Sahir

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 839

    Senyuman itu membuat hati Afkar dan Felicia terasa hangat sekaligus perih."Sayang, tidurnya gimana?" Afkar mengusap kepala Shafa dengan lembut, berusaha terdengar santai saat bertanya, meskipun hatinya penuh kekhawatiran.Mendengar itu, Shafa menggeleng pelan. "Papa, Shafa mimpi buruk lagi! Aku mimpi jatuh ke dalam gua es besar, di dalamnya banyak sekali duri es. Semua duri itu nusuk ke tubuh Shafa. Sakit sekali ...."Wajah kecilnya tampak takut saat bercerita.Dada Afkar seperti ditimpa batu besar. Sekilas kekhawatiran dan ketegangan melintas di matanya. Sial! Ternyata benar, Shafa mulai memiliki kesadaran akan rasa sakitnya, walaupun hanya terpantul lewat mimpinya.Waktu itu, Shafa hanya bilang dia jatuh ke dalam jurang dan merasa takut, tidak pernah bilang dia merasakan sakit. Hal ini membuat firasat buruk Afkar semakin kuat.Jika setiap kali kambuh durasinya semakin panjang dan Shafa mulai sadar akan rasa sakitnya, apa mungkin suatu hari nanti, dia akan benar-benar tersadar penuh

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 838

    Saat ini, seluruh anggota Keluarga Safira berharap Erlin benar-benar menyerah dan secepatnya membiarkan Afkar menyelesaikan masalah dengan Organisasi NC.Apalagi Renhad dan Viola, yang terlibat dalam masalah ini sejak awal, mereka paling tidak sabar masalah ini selesai.Mendengar ucapan ayah dan anak itu, wajah Erlin menjadi semakin suram. Perasaan ini seperti ada dinding runtuh dan semua orang justru berlomba mendorongnya jatuh.Biasanya saat tidak ada masalah, semuanya tampak baik-baik saja. Namun, begitu terjadi masalah, sepertinya para keturunannya ini menginginkan dia lengser?"Kalian benar-benar yakin Afkar bisa menyelesaikan urusan dengan Organisasi NC?" tanya Erlin yang mendengus dingin.Pertanyaan itu membuat Renhad dan Viola terdiam sejenak. Di wajah mereka mulai tampak sedikit kecemasan."Ya .... Kalau dipikir-pikir, apa Afkar benar-benar mampu menyelesaikannya?" Renhad terdengar kurang yakin."Seharusnya sih bisa ...," jawab Viola ragu-ragu."Bu, gimana sekarang? Aku bisa m

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 837

    Saat itu, meskipun tubuh Shafa sangat kesakitan, setelah sadar, dia hanya berkata bahwa dirinya mengalami mimpi buruk. Selama masa kambuhnya, dia tidak pernah dalam kondisi setengah sadar, apalagi sampai bisa berbicara.Namun, kali ini Shafa bisa berbicara?Hal ini membuat Afkar merasakan firasat buruk dalam hatinya! Apa mungkin kali ini Shafa benar-benar sadar akan rasa sakit yang dia alami? Kalau begitu, bukankah ini jauh lebih mengerikan?Dalam sekejap, pikiran Afkar menjadi kacau. Dia sangat berharap bisa menggantikan posisi Shafa, menanggung rasa sakit itu untuknya. Kalaupun rasa sakit itu harus dilipatgandakan ribuan kali dan ditimpakan ke dirinya, dia tetap rela!'Kenapa? Tuhan benar-benar kejam! Keluarga Rajendra Kuno memang terkutuk! Kenapa kalian membuat putri tercintaku menderita seperti ini?''Arghhhhh ...!' Mata Afkar memerah sepenuhnya. Dalam hatinya, dia meraung dengan murka.Sementara itu, di sampingnya, Felicia yang menyaksikan semua itu bukan hanya merasa cemas dan se

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status