Share

Bab 74

Penulis: Russel
Afkar hanya berdiri diam karena malas berdebat dengan mereka. Mendengar ejekan Anita dan Freya, Karen tak kuasa bertanya, "Afkar, siapa mereka?"

"Nggak kenal, abaikan saja," jawab Afkar dengan tenang.

Sikapnya ini membuat Freya kesal. Bagi Freya, penghinaan terbesar di dunia ini bukanlah hinaan atau makian, melainkan mengabaikannya sepenuhnya. Sikap Afkar yang mengabaikannya ini membuat Freya kesal setengah mati.

Padahal Afkar hanya orang miskin yang berpura-pura menjadi menantu orang, apa hak Afkar meremehkannya?

"Haha ... nggak kenal? Kamu nggak berani mengaku kenal padaku ya? Takut aku membongkar kedokmu di depan wanita cantik ini dan membuatmu malu?" Freya tertawa sinis sambil menunjuk wajah Afkar.

Rafai juga ikut tertawa mengejek, "Dasar miskin. Kupikir kamu hebat, ternyata cuma jual diri untuk jadi anjing peliharaan putri Keluarga Safira! Hahaha ...."

Dia kemudian menoleh ke Karen, "Nona, dia pasti bawa kamu ke sini dan bilang mau membelikanmu vila, 'kan? Jangan percaya omong kos
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rutewi
seperti cerita anak berumur 10 tahun.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1224

    Tepat pada saat itu, Adnan mendengus dingin dan langsung turun tangan. Dia berseru, "Cukup sampai di sini!"Sebuah serangan kuat menghantam Altar Reinkarnasi dan memaksa benda itu berhenti berputar. Beberapa detik kemudian, altar itu benar-benar berhenti, lalu perlahan menyusut kembali menjadi sebuah altar batu seukuran telapak tangan.Melihat hal itu, mata Afkar langsung berbinar. Dia mengangkat tangannya dan menangkap altar batu tersebut. Sementara itu, pikiran Edo sepenuhnya tertuju pada anaknya. Melihat Rehan tergeletak di tanah, sekarat dan nyaris tak bernyawa, dia menjerit putus asa dan langsung berlari ke arahnya."Nak, bangun! Bangunlah! Ayah akan hentikan pendarahannya sekarang! Ayah jamin kamu nggak akan mati!" Edo meracau sambil menangis dan mengamuk. Tangannya tak berhenti merogoh ke dalam lengan bajunya. Dia mengeluarkan berbagai pil dan obat, lalu dengan panik menyuapkannya ke mulut Rehan. Sambil itu, dia juga mulai menghentikan pendarahan di sepasang kaki anaknya.Tak la

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1223

    Saat ini, bahkan Adnan dan para petinggi lainnya pun hanya bisa diam tak berdaya. Mereka datang terlambat. Dalam hati mereka, semuanya punya pikiran yang sama, yaitu peluang Afkar untuk selamat sangat kecil.Walaupun mereka memang sangat percaya pada kemampuan Afkar, mereka juga tahu betul betapa mengerikannya Altar Reinkarnasi itu. Bahkan kekuatan minimumnya saja sudah sebanding dengan serangan penuh dari kultivator tingkat kelahiran jiwa tahap menengah. Sementara itu, Afkar baru berada di tahap inti emas.Adnan menatap dengan ekspresi muram, lalu tanpa sadar mengumpat diam-diam, "Sial! Kalau sampai Afkar benar-benar celaka, aku nggak akan membiarkan Edo lolos begitu saja!"Waktu berlalu dengan sangat cepat. Hanya dalam sekejap, suara benturan dahsyat dari tadi tiba-tiba hilang begitu saja. Perlahan, sosok Afkar mulai terlihat di tengah arena. Dia ternyata belum tumbang?Melihat sosok Afkar yang masih tegap berdiri di tengah arena, semua orang terkejut bukan main. Saat ini, dia sedang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1222

    Sambil terus berbicara, Afkar kembali melancarkan beberapa serangan ke arah Edo dan memaksa pria itu terus mundur.Saat ini, tubuh Edo sudah penuh luka dan bajunya compang-camping. Dia terlihat sangat menyedihkan. Sebaliknya, meskipun Afkar harus menghadapi tiga orang sekaligus, dia justru terlihat jauh lebih tenang dan percaya diri.Tiga tetua tingkat kelahiran jiwa masih saja tidak bisa mengalahkan satu orang Afkar. Meski kekuatan mereka memang sedang ditekan, kalau kabar ini sampai tersebar, seluruh sekte pasti akan gempar.Melihat bahwa dirinya masih belum bisa mengalahkan Afkar, mata Edo mulai memancarkan cahaya yang sangat berbahaya. Saat melihat sikap Afkar yang makin arogan, dia seolah-olah mengambil keputusan besar. Tiba-tiba, dia mengangkat tangan. Kemudian, sebuah altar batu muncul di udara. Ternyata, dia hendak menggunakan jurus mematikan dengan bantuan senjata sihir."Segel!" seru Edo dengan lantang.Altar batu itu langsung membesar seperti terkena angin, lalu berubah menj

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1221

    Wuunggg!Tiba-tiba, sebuah gelombang energi aneh menyebar di udara. Semua orang yang berada di sana langsung merasakan aliran energi sejati dalam tubuh mereka berhenti seketika, seperti air yang mengalir ke dalam pasir dan langsung menghilang.Tidak ada yang bisa mengedarkan energi sejati lagi. Situasi ini sangat mirip dengan ujian pertama untuk memasuki sekte. Itu artinya dalam radius tertentu, energi sejati semua orang telah disegel oleh kekuatan misterius. Kini, satu-satunya yang bisa diandalkan hanyalah kekuatan fisik murni dari tubuh mereka sendiri.Situasi ini sempat membuat ekspresi Afkar berubah tegang, tetapi tak lama kemudian hatinya malah dipenuhi kegembiraan. Sorot matanya langsung menyala penuh semangat. Akhirnya, ada tindakan juga. Orang di belakang Afkar sudah mulai turun tangan. Kemungkinan besar itu adalah ulah gurunya, Adnan.Pada saat yang sama, ekspresi Edo dan dua ahli dari Puncak Orlon yang berdiri di sampingnya langsung berubah drastis. Mereka yang awalnya adalah

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1220

    Setelah Edo mengatakan itu, batu-batu spiritual tersebut langsung melayang ke arah depan Afkar. Hanya saja, Afkar bahkan tidak melirik batu-batu spiritual itu sedikit pun.Memang benar, batu spiritual seperti ini mungkin sangat jarang ditemukan di dunia luar. Akan tetapi, bukan berarti itu adalah benda berharga bagi Afkar. Yang jelas, dia juga tidak percaya bahwa Edo benar-benar akan memberinya kompensasi berharga.Sesuai dugaan, tepat saat Afkar masih diam, Vita yang berdiri di belakangnya tiba-tiba berkata, "Kak Afkar, meskipun batu spiritual memang sumber daya latihan yang lumayan, itu bukan sesuatu yang langka dan tak tergantikan."Afkar mengangguk pelan, lalu menatap Edo dengan tatapan dingin. Dia membalas, "Hehe. Jadi, Pak Edo mengira aku ini pengemis ya? Aku memang baru masuk ke sekte ini dan belum tahu banyak soal aturan atau kebiasaan di sini, tapi aku bukan orang bodoh. Kalau memang nggak ada itikad baik untuk menyelesaikan ini, kelihatannya kita harus cari jalan lain untuk m

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1219

    "Aku sangat penasaran, sampai kapan kamu bisa tertawa." Setiap kata yang keluar dari mulut Afkar terasa dingin dan tegas. Usai berbicara, aura di tubuhnya tiba-tiba meledak hebat.Sebuah tekanan khas dari pesilat tingkat inti emas langsung menghantam ke arah semua orang di sekelilingnya. Dalam sekejap, raut wajah seluruh orang yang hadir langsung berubah drastis.Di lokasi, kecuali Vita dan beberapa orang seperti Rehan, hampir tidak ada satu pun yang tahu bahwa Afkar ternyata adalah seorang ahli tingkat inti emas. Suara erangan pelan terdengar dari tengah kerumunan. Orang-orang langsung serempak mundur dan membuka jarak lebar dari Afkar. Suasana pun langsung berubah menjadi tegang dan penuh rasa takut.Berhubung memang sudah bersiap sebelumnya, Rehan ikut mengeluarkan auranya sendiri yang juga sangat dahsyat. Ekspresinya masih penuh dengan cemoohan.Rehan menyindir, "Hehe. Afkar, memangnya kenapa kalau kamu sudah berada di tingkat inti emas? Puncak Orlon tetap bukan tempat untukmu berb

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status