Share

Bab 798

Author: Russel
Begitu mendengar ucapan Rose, Cakra langsung menunjukkan ekspresi mengejek dan penuh penghinaan. Dia sepertinya sama sekali tidak memercayai kata-katanya. Orang-orang di sekitarnya juga tersenyum sinis.

Pada saat yang sama, Arisa menelan satu butir Pil Pemulih Agung. Dia berusaha mempercepat pemulihan luka-luka di dalam tubuhnya.

Sambil memandang ke arah Rose, Arisa menggertakkan giginya dan mengejek dengan suara dingin, "Dari mana kamu dapat keyakinan itu? Kamu pikir dia masih bisa naik ke sini? Sejak dia jatuh ke bawah, nggak ada suara pertempuran sama sekali."

"Apa kamu benar-benar mengira makhluk buas itu sudah dibunuh olehnya dalam sekejap? Jangan-jangan, kamu lebih memilih percaya bahwa dia bisa rukun sama makhluk buas itu?" tanya Arisa.

Rose menggigit pelan bibirnya. Matanya penuh waspada saat menatap semua orang di sekelilingnya, lalu dia menjawab pelan,  "Mungkin saja, dua-duanya sangat memungkinkan."

Rose tahu betul sejak Afkar terlempar jatuh ke dasar kawah, dirinya sekarang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 939

    Setelah seorang kultivator berhasil membangkitkan elemen, pusat energi mereka akan berevolusi menjadi pusat energi kehidupan.Biasanya berdasarkan elemen, para kultivator terbagi ke dalam lima elemen dasar, logam, kayu, air, api, dan tanah.Namun, itu hanyalah bentuk paling umum dan biasa. Selalu ada orang-orang dengan bakat luar biasa atau fisik istimewa yang ketika mencapai tingkat inti emas bisa membangkitkan elemen khusus.Misalnya elemen tanah yang berevolusi menjadi elemen tanah murni, elemen logam menjadi elemen logam tajam, elemen air menjadi elemen es beku, elemen api menjadi elemen api sejati, elemen kayu menjadi elemen kayu surgawi.Selain itu, ada juga elemen yang jauh lebih langka seperti elemen cahaya, elemen kegelapan, elemen petir, dan sebagainya.Elemen evolusi atau khusus seperti ini sepenuhnya berada di atas elemen biasa. Mereka jauh lebih langka. Jika berhasil dibangkitkan, kekuatannya juga jauh lebih hebat!Untuk membangkitkan elemen-elemen ini, selain elemen bawaa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 938

    "Oh? Barang apa itu?" Afkar langsung penasaran mendengar ucapan Felicia."Tunggu sebentar, aku fotokan dan kirim ke kamu," jawab Felicia.Tak lama kemudian, Afkar menerima sebuah pesan.Felicia mengirimkan sebuah foto. Terlihat sebuah benda mirip bulu berwarna-warni yang berkilau dan di bawahnya terbentang selembar peta dari kulit domba."Itu barangnya! Kakek itu bilang, kamu bisa mendapatkan peluang besar dengan benda ini. Katanya ini adalah kompensasi dari Keluarga Pakusa untukmu," ujar Felicia.Mata Afkar langsung berkilat aneh. "Oh?"Keluarga Pakusa ini sedang memainkan trik apa? Apa mereka benar-benar percaya bahwa Afkar punya sokongan kuat di belakang sehingga kini datang bersikap baik?Bagaimanapun, mereka datang tanpa niat bermusuhan dan itu membuat Afkar diam-diam merasa lega.Dia pun berpesan pada Felicia agar menyimpan baik-baik benda itu, menunggunya kembali untuk menelitinya.Setelah berbincang sebentar lagi, Felicia pun menutup telepon. Sementara itu, Afkar menenangkan di

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 937

    "Nanti baru dibicarakan. Aku dan Afkar sebenarnya sudah membahasnya. Kami berencana menunggu sampai Shafa usia 8 tahun dan masuk SD dulu. Setelah itu, baru dipertimbangkan mau punya anak sendiri atau nggak. Dengan begitu, nggak akan ada yang tertunda."Felicia tentu tidak mungkin menceritakan soal kutukan yang menimpa Shafa atau rahasia Keluarga Rajendra kuno kepada orang tuanya. Jadi, dia pun memilih memberi jawaban yang berbeda.Lagi pula, jika Afkar berhasil menghilangkan kutukan itu sebelum ulang tahun ke-7 Shafa, mungkin saja mereka bisa mempertimbangkan punya anak sendiri.Begitu pikiran itu muncul, Felicia sontak memaki diri sendiri dalam hati, 'Cih, masa aku mau punya anak sama si berengsek itu?'"Hmm, itu masih bisa diterima! Tapi nanti setelah Shafa sudah lebih besar, kalian tetap harus punya anak ya! Jangan cuma janji-janji lho." Gauri akhirnya mengangguk puas sambil menegaskan.Tepat saat itu, bel rumah di vila mereka berbunyi. Felicia pun bangkit dan melihat ke layar monit

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 936

    Berbeda saat Felicia memasak masakan sederhana seperti tumis tomat telur saat bersama Afkar dan Shafa di rumah, beberapa hari ini masakan yang dia buat justru adalah menu-menu berat yang cukup sulit.Jelas, dia sedang menjadikan orang tuanya sebagai kelinci percobaan. Hal ini membuat Harun dan Gauri merasa cukup terzalimi dalam hati.Harun hanya bisa menghela napas pelan sambil membatin, 'Anak perempuan kalau sudah besar memang nggak bisa dikendalikan lagi ....'Kemudian, dia mengambil sepotong ayam goreng yang ada di atas meja. Beberapa saat kemudian, dia berseru, "Hm? Rasanya lumayan enak!""Serius?" Gauri yang mendengarnya langsung berbinar, ikut mengambil dan mencicipinya juga. Setelah itu, dia mengacungkan jempol kepada putrinya.Melihat reaksi mereka, mata indah Felicia langsung bersinar senang. Masakan ayam goreng ini adalah salah satu favorit Shafa. Felicia memang mempersiapkannya dengan sungguh-sungguh.Setelah itu, ketiganya pun makan sambil mengobrol. Mereka sempat membicara

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 935

    Tambang giok milik Trito pun terpaksa menghentikan seluruh kegiatan penambangan akibat kasus pembunuhan yang terjadi di sana. Lokasi itu kemudian disegel oleh pihak berwenang.....Di sisi lain, di stasiun Kota Nubes.Seorang lelaki tua berjanggut putih melangkah keluar dari stasiun. Saat itu, ponselnya berbunyi.Orang tua itu adalah Ujang, salah satu tetua dari Keluarga Pakusa dunia misterius. Kali ini, atas permintaan Heru, dia datang ke Kota Nubes untuk menemui Afkar dan menjelaskan beberapa hal penting.Namun, sebelum berangkat, Heru sempat mengadakan pembicaraan rahasia dengan Ujang dan memintanya membawa sebuah benda bersamanya."Heru." Ujang menjawab panggilan dengan suara berat."Paman Ujang, kamu sudah sampai?"Sebagai tetua, Ujang memiliki kekuatan yang luar biasa. Dia telah mencapai puncak tahap akhir tingkat inti emas dan termasuk generasi yang jauh lebih tua dari Heru. Dia adalah paman Heru.Ujang membelai janggut putihnya, mencari tempat yang sepi sebelum menimpali, "Suda

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 934

    Saat itu, Niken dan Marcel sedang menemani Shafa bermain di luar.Begitu menerima telepon itu, Niken langsung berseru kaget, "Hah? Afkar? Kamu ngapain sih? Eh, kamu bukan Afkar! Siapa kamu?"Dari ujung sana, terdengar tawa getir Kitto. "Aku Kitto, buronan dari Grup Dasih. Aku ingin menyerahkan diri!"Afkar mengambil alih ponsel dan berkata, "Sudah, kamu datang saja ke lokasi tambang Giok Naga Kuning di Kota Taraka. Bawa pasukan, tangkap semua orang di sini.""Hah?" Kali ini, Niken mengenali suara itu. Dia sampai kaget. Apa-apaan ini? Dia sedang bermain bareng anak Afkar, Afkar malah menangkap sekumpulan buronan Grup Dasih dan mau dikirim ke dia? Lagi santai, tiba-tiba dapat durian runtuh?"Hah-hah apaan? Nggak mau ya? Ya sudah, aku telepon Yanuar saja." Afkar mengerutkan alis."Jangan! Jangan! Aku mau! Aku berangkat sekarang!" teriak Niken segera. Setelah menutup telepon, wajahnya langsung dipenuhi kegembiraan."Kak, ada apa?" Marcel menaikkan alis dengan penasaran.Niken tertawa gembi

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 933

    "A ... apa boleh?" Melihat reaksi Kitto, Trito dan Ireng yang masih menahan nyeri di pipi bengkak mereka, langsung terpaku tak percaya.Mereka tadinya mengira kehadiran Kitto adalah penyelamat. Mereka yakin orang ini bisa membantu mereka membunuh Afkar! Namun, sekarang? Situasi macam apa ini?Kitto bukan hanya tidak berbalik melawan, bahkan menghajar mereka berdua dan sekarang malah berlutut di depan Afkar?"Pak Kitto ... ini ... apa maksudnya? Dia ... dia itu siapa sebenarnya ...?" Trito tampak ketakutan, suaranya gemetar penuh rasa takut.Kitto sama sekali tak menggubris. Dia tetap berlutut memohon belas kasihan pada Afkar dengan menyedihkan. Dia hanya ingin Afkar mengampuninya.Afkar cukup terkejut saat melihat Kitto dan sisa-sisa anak buah Grup Dasih muncul di hadapannya. Heh .... Dunia ini memang sempit ya.Tiba-tiba, Kitto seperti teringat sesuatu dan bertanya dengan nada menyanjung, "Pak Afkar, gimana kamu ingin menangani kedua orang ini? Apa pun keputusanmu, aku siap lakukan!"

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 932

    "Baik, baik! Pak Kitto tenang saja. Aku pasti urus semuanya dengan baik. Dulu aku dapat banyak perlindungan dari Pak Kitto dan Grup Dasih.""Kalau nggak ada kalian, usahaku nggak bakal sebesar ini sekarang. Pak Kitto sembunyi di tempatku saja. Aku janji nggak akan kasih tahu siapa-siapa!"Trito langsung mengangguk sambil menjawab, tetapi nada bicaranya segera berubah jadi getir dan kesal. "Tapi ... sekarang aku juga lagi kena masalah besar! Tolong bantu aku beresin dulu urusan ini!""Hm?" Mendengar itu, Kitto hanya bergumam pelan, lalu pandangannya menyapu sekeliling dengan waspada.Seketika, dia melihat para anak buah Trito yang terkapar di tanah. Mereka memuntahkan darah dan meringis kesakitan. Kemudian, dia melihat satu sosok perlahan berjalan mendekat. Langkah kakinya tenang, tetapi aura membunuhnya terasa menusuk."Apa yang terjadi? Kamu cari masalah lagi ...." Kitto sempat hendak memaki Trito, tetapi kalimatnya langsung terhenti begitu matanya menangkap wajah pria yang sedang men

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 931

    Trito merasa kedua kakinya lemas tak bertenaga, tubuhnya gemetar saat berkata, "Sobat ... Pak Afkar ... kita bisa bicarakan baik-baik! Tadi aku cuma bercanda sama kamu, kamu ... kamu jangan sembarangan ya!""Betul, Pak Afkar, nggak sampai harus begini! Tadi kita cuma bercanda kok!" Ireng pun memaksakan senyuman yang lebih buruk daripada tangisan, mencoba "menjelaskan" kepada Afkar.Afkar mendengus dingin. Di matanya yang tajam tampak kilatan dingin yang menusuk. "Harus kuakui, kalian ini benar-benar sial! Kalau ini dulu, berhadapan sama sampah kayak kalian paling-paling cuma aku kasih pelajaran. Tapi, beberapa hari ini suasana hatiku sangat buruk."Saat mengucapkan kalimat terakhir, suaranya menjadi sangat dingin. Setiap katanya mengandung aura membunuh yang dahsyat.Ya, memang begitu! Beberapa hari ini, Afkar sebenarnya sedang dalam tekanan batin yang besar! Dia terus menahan emosi dan amarah dalam hatinya.Setelah mengetahui bahwa orang tuanya dijebak oleh Tulang Iblis sampai ke Lere

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status