Share

Bab 875

Author: Russel
Mendengar ucapan itu, Nando mendengus. "Hah? Bocah, setidaknya kamu cukup sadar diri juga ya?"

Di sisi lain, Bayu duduk diam dengan ekspresi agak aneh. Namun, dia tidak menghentikan apa pun, hanya mengingatkan dengan nada datar, "Jangan terlalu kejam, berbelaskasihan sedikit."

"Tenang saja, Kakek Bayu, aku tahu!" Nando menatap Afkar dengan tatapan penuh niat jahat sambil mengangguk.

Detik berikutnya, Bayu malah menggeleng sambil terbatuk pelan. "Uhuk, uhuk .... Tadi aku bicara sama Afkar."

"A ... aku ...." Nando nyaris tersedak karena kaget, wajahnya langsung memerah seperti tomat.

Karena kesal, dia menggeram keras, lalu mengentakkan kakinya dan langsung menerjang ke arah Afkar. Dalam pikirannya, Bayu pasti hanya bermaksud merendahkan dirinya, jadi dia harus membuktikan diri dengan kekuatannya.

Asalkan dia bisa mengalahkan Afkar dan menginjaknya habis-habisan, semua hinaan tadi akan terbalaskan.

Di sisi lain, tatapan Kevin memancarkan antusiasme dan kekejaman. "Jangan meremehkan dia, N
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 877

    Mendengar itu, Bayu tak kuasa menghela napas. "Kalau saja ada cara ...."Mata indah Aruna berkilat. Dia menatap kakeknya dan bertanya, "Kakek mau minta bantuan Afkar? Tapi ... apa dia benar-benar mampu?"Bayu termenung selama beberapa detik, lalu menyahut dengan tidak yakin, "Aku juga nggak tahu. Tapi, kamu lihat sendiri kekuatan yang ditunjukkan Afkar tadi, 'kan?""Kalau nanti Keluarga Subroto dari Bumantra benar-benar melawan kita, mungkin ... satu-satunya orang yang bisa membantu kita cuma Afkar.""Anak muda itu selalu memberiku perasaan aneh, seakan-akan nggak ada yang mustahil baginya."Aruna mencebik. "Apa penilaian Kakek terhadapnya nggak terlalu tinggi?"Bayu tersenyum tipis dan menghela napas. "Mungkin saja, kita lihat saja nanti. Hmph! Kalau aku harus memilih, aku lebih rela menaruh secercah harapan pada Afkar daripada membiarkan rencana kakakku berhasil!"....Sementara itu, setelah keluar dari rumah Keluarga Subroto, Nando dan Kevin langsung naik ke mobil Audi A8L edisi ter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 876

    Mendengar itu, Afkar tak kuasa menahan tawa. "Mau lihat saldoku? Kamu ini membosankan sekali ya! Setelah lihat, apa kamu bakal teriak-teriak soal ketidakadilan lagi, bilang kekayaan pribadi nggak sebanding dengan kekuatan keluarga besar? Setelah itu, mau lihat lencanaku?"Usai mengatakan itu, nada bicara Afkar tiba-tiba berubah, membawa tekanan kuat saat meneruskan, "Ingat baik-baik, di dunia ini nggak pernah ada yang namanya keadilan! Orang bodoh saja yang mengejar keadilan! Orang kuat hanya akan membuat diri mereka menjadi sumber ketidakadilan bagi orang lain!"Begitu kalimat itu dilontarkan, wajah Nando langsung berkedut karena marah, tetapi untuk sesaat dia tak mampu membalas sepatah kata pun.Di sisi lain, Kevin melihat pandangan Aruna terhadap Afkar mulai berbeda, penuh kekaguman. Itu membuatnya semakin geram sampai tubuhnya bergetar."Sudah cukup, Nando! Jangan buat ribut lagi! Afkar pantas dengan Aruna atau nggak, bukan kalian yang berhak menilai!""Kalau kalian ingin menjodohk

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 875

    Mendengar ucapan itu, Nando mendengus. "Hah? Bocah, setidaknya kamu cukup sadar diri juga ya?"Di sisi lain, Bayu duduk diam dengan ekspresi agak aneh. Namun, dia tidak menghentikan apa pun, hanya mengingatkan dengan nada datar, "Jangan terlalu kejam, berbelaskasihan sedikit.""Tenang saja, Kakek Bayu, aku tahu!" Nando menatap Afkar dengan tatapan penuh niat jahat sambil mengangguk.Detik berikutnya, Bayu malah menggeleng sambil terbatuk pelan. "Uhuk, uhuk .... Tadi aku bicara sama Afkar.""A ... aku ...." Nando nyaris tersedak karena kaget, wajahnya langsung memerah seperti tomat.Karena kesal, dia menggeram keras, lalu mengentakkan kakinya dan langsung menerjang ke arah Afkar. Dalam pikirannya, Bayu pasti hanya bermaksud merendahkan dirinya, jadi dia harus membuktikan diri dengan kekuatannya.Asalkan dia bisa mengalahkan Afkar dan menginjaknya habis-habisan, semua hinaan tadi akan terbalaskan.Di sisi lain, tatapan Kevin memancarkan antusiasme dan kekejaman. "Jangan meremehkan dia, N

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 874

    Nando memandang Afkar dengan tatapan menghina dan penuh ejekan. Dalam pandangan Nando, semua yang dikatakan Afkar tadi hanyalah omong kosong, sekadar ingin menjaga harga diri di depan Aruna dan orang-orang yang ada di sana.Membangun segalanya dari nol sampai punya aset triliunan? Gelar kehormatan komandan agung? Pemegang lencana naga Yanura? Bualan macam apa ini? Tidak masuk akal sedikit pun!Saat membahas tentang kekuatan pribadi, Afkar hanya tersenyum dan tidak melanjutkan lagi. Bagi Nando dan Kevin, sikap itu menunjukkan satu hal, yaitu Afkar tidak berani membual tentang itu.Kalau soal kekayaan atau kekuasaan, mungkin sulit untuk langsung membuktikannya di tempat. Akan tetapi, kalau kekuatan bertarung, itu bisa diuji langsung saat ini juga!Jadi ... bocah ini ingin mengelak dengan senyuman begitu saja? Tidak mungkin! Mereka jelas tidak akan membiarkan Afkar lolos begitu saja!Saat ini, Nando pun mengungkapkan kepalsuan Afkar dengan kejam, seolah-olah telah mengetahui semuanya.Men

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 873

    "Apa maksudmu aku nggak pantas untuk Aruna? Dasar gendut, coba kamu bilang, bagian mana aku kalah dari kamu?" ejek Afkar dengan senyuman dingin.Mendengar itu, lemak di wajah Kevin bergetar. Dia menunjuk Afkar dan berteriak dengan marah sekaligus malu, "Siapa yang kamu panggil gendut, hah? Bocah, kamu cari mati! Coba kamu berkaca dulu! Memangnya kamu bisa dibandingkan denganku? Aku ini ....""Kamu ini Tuan Muda Keluarga Cahyadi, 'kan? Selain status itu, apa lagi yang kamu punya? Hm?" sindir Afkar."Kamu ... aku ...." Kevin mendadak terdiam, tak bisa membalas.Saat ini, Nando mendengus. Dengan sombong, dia memandang Afkar dan berkata, "Status Kevin sudah cukup tinggi untuk kamu pandangi seumur hidup. Kamu nggak akan bisa menjangkaunya.""Kenapa? Nggak terima? Kamu sendiri punya apa? Keluarga Cahyadi adalah salah satu dari lima keluarga besar di Bumantra! Kalau bicara soal kekayaan, Kevin jauh lebih kaya daripada kamu!""Kalau soal kekuasaan, satu telepon dari Kevin bisa mengerahkan keku

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 872

    "Oh? Ada kejadian seperti itu? Itu pasti cuma kesalahpahaman." Bayu berkata dengan nada datar, tidak menunjukkan reaksi khusus terhadap pengaduan Kevin.Melihat sikap Bayu, ekspresi Kevin langsung membeku. Tenaganya terasa sia-sia.Detik berikutnya, Kevin melirik ke arah Nando. Nando mengangguk pelan, lalu bertanya kepada Bayu, "Kakek Bayu, masa kamu nggak peduli soal pria yang bersama Aruna? Orang seperti dia jelas nggak pantas untuk Aruna. Menurutku, hanya Kevin yang benar-benar tulus pada Aruna. Dia jodoh terbaik untuk Aruna."Bayu hanya menggeleng dengan tenang, nada suaranya mengandung sedikit sindiran saat bertanya, "Jadi, Keluarga Subroto dari Bumantra mengirimmu ke sini cuma buat urusin jodoh Aruna?"Mata Nando berkilat beberapa kali, lalu dia menyahut dengan serius, "Kakek Bayu, memang itu salah satu tujuanku ke sini. Kalau Aruna bisa menikah dengan anggota Keluarga Cahyadi, itu akan menjadi keuntungan besar bagi Keluarga Subroto."Mendengar itu, Bayu mendengus dingin, lalu me

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 871

    Kalung safir "Heart of Poseidon" itu pernah dihancurkan oleh Afkar karena dia menilai itu adalah barang palsu. Hal itu membuat Kevin benar-benar kehilangan muka.Sebagai Tuan Muda Keluarga Cahyadi di Bumantra, dia malah memberikan barang palsu kepada sang dewi pujaan? Itu jelas menjadi bahan tertawaan besar!Untung saja waktu itu mereka berada di Kota Nubes sehingga tidak banyak orang yang mengenalnya. Kalau itu terjadi di Bumantra, dia pasti sudah menjadi bahan tertawaan seluruh lingkaran elite di sana.Sepulangnya ke Bumantra, Kevin langsung marah besar dan mencari temannya yang membantunya memenangkan lelang kalung "Heart of Poseidon," menuntut penjelasan kenapa dia dibohongi dengan barang palsu.Namun, temannya itu bersumpah mati-matian bahwa kalung itu dibeli dari pelelangan resmi di luar negeri dan dijamin asli.Setelah melalui berbagai verifikasi, barulah Kevin sadar bahwa dia sebenarnya telah ditipu mentah-mentah oleh Afkar. Kalung itu memang asli, tetapi dia malah tertipu dan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 870

    Atas ajakan Bayu, Afkar akhirnya makan siang di rumah itu. Aruna dan Barra yang juga belum makan siang, ikut duduk menemani.Selama makan, sikap Bayu terhadap Afkar terlihat jauh membaik, bahkan mulai kembali seperti hubungan mereka sebelumnya.Hari ini Afkar menyelamatkan Lyra. Itu sangat memperbaiki hubungan antara Afkar dan Keluarga Subroto.Sejujurnya, kalau suatu masalah tidak menimpa diri sendiri, orang memang sulit memahaminya.Kali ini saat Lyra mengalami insiden, kecemasan dan kepanikan yang dirasakan Bayu membuatnya benar-benar memahami perasaan Afkar waktu itu. Itu sebabnya, perasaan kesal di dalam hatinya terhadap Afkar pun memudar.Saat Bayu sedang bercengkerama bersama Afkar, dengan Aruna dan Barra yang mendampingi, tiba-tiba seseorang melangkah cepat memasuki ruang tamu."Tuan Bayu, anggota Keluarga Subroto dari Bumantra datang. Mereka ingin bertemu dengan Tuan."Mendengar itu, ekspresi Bayu sedikit berubah, alisnya berkerut. "Siapa yang datang?""Seorang anggota generas

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 869

    Saat ini, Viola menangis hingga wajahnya basah oleh air mata. Seluruh ruang tamu vila itu dipenuhi suasana penuh duka dan kebencian.Entah berapa lama kemudian, Viola akhirnya menghapus air matanya. Dia menatap foto sang ayah dengan kedua tangan terkepal erat. Kukunya bahkan menusuk ke dalam kulit hingga darah segar mengalir, tetapi dia seperti tidak merasakan apa pun.Mata Viola berkilat dengan cahaya kebencian yang kuat. "Afkar! Dasar bajingan! Aku bersumpah akan membalaskan dendam untuk ayahku!""Aku akan membuat hidupmu lebih menderita dari kematian! Aku akan membuatmu merasakan betapa pedihnya kehilangan keluarga!""Aku akan membuatmu seribu kali lebih menderita! Hingga suatu hari kamu mati dalam penderitaan! Berengsek! Berengsek!"Viola menggertakkan giginya, bersumpah dengan penuh dendam. Tubuhnya bergetar hebat karena amarah yang meluap-luap. Sepasang matanya kini tampak menyeramkan, penuh dengan kilatan kebencian.Pada saat yang sama, di suatu tempat, segumpal sisa jiwa yang m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status