Share

Bab 906

Penulis: Russel
Mendengar itu, Felicia langsung memelototinya. Sorot matanya memancarkan perasaan yang rumit.

Dia tahu, ke depannya Afkar mungkin akan menghadapi bahaya yang jauh lebih besar, tantangan yang jauh lebih mengerikan.

Halaman terakhir di buku harian itu, dengan tulisan merah darah "Keluarga Rajendra Kuno", selalu membuat jantung Felicia berdebar ngeri setiap kali mengingatnya.

Saat ini, Shafa yang polos justru tertawa bangga dan berseru, "Papa paling hebat! Orang jahat pasti kalah sama Papa! Hehehe ...."

Afkar mengelus kepala mungil Shafa, lalu nada bicaranya berubah saat dia berkata kepada Felicia, "Aku berencana bawa Shafa ke Provinsi Yemal."

Mendengar itu, ekspresi Felicia membeku sejenak, alisnya sedikit berkerut tanpa disadari. Namun, dia segera tersenyum, berpura-pura mengangguk dengan santai. "Ya, pergilah! Aku bisa jaga diri. Kalau benar-benar butuh bantuan, aku bisa ke rumah orang tuaku."

Afkar mengangguk. "Kalau ada apa-apa, kamu bisa hubungi Keluarga Samoa. Mereka nggak akan men
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1154

    Saat ini, sosok jiwa Roh Naga memancarkan tekanan luar biasa. Sepasang mata yin-yang yang terbentuk menatap dingin ke arah Penguasa Roh Jahat. Tatapannya seperti dewa yang memandang semut kecil dari atas langit.Sementara itu, sosok jiwa Penguasa Roh Jahat masih berwujud seperti Felicia. Ketika merasakan tekanan dari Roh Naga, ekspresi keterkejutan muncul di wajahnya.Penguasa Roh Jahat berkata, "Sepertinya, kamu jauh lebih kuat daripada yang kubayangkan."Sosok jiwa Roh Naga menjawab dengan nada angkuh, "Lebih kuat? Kita bahkan nggak berada di level yang sama. Meskipun berenang di perairan dangkal, seekor naga tetap bukan sesuatu yang bisa kalian rendahkan sesuka hati. Dasar makhluk rendahan! Bersiaplah untuk lenyap dari dunia ini!"Saat berikutnya, Roh Naga langsung memelesat untuk menyerang Penguasa Roh Jahat. Dalam beberapa hari terakhir, Roh Naga menyerap cukup banyak kekuatan jiwa berkat bantuan Afkar. Itu membuat wujudnya kini terlihat jauh lebih padat dan nyata. Bahkan dari tub

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1153

    Afkar menunjukkan ekspresi terpukau, tetapi di saat yang sama dia seperti melontarkan pertanyaan tanpa sadar, "Nggak kok .... Tapi Sayang, biasanya kamu nggak begini.""Aku sudah pikirkan matang-matang. Kita nggak tahu kapan akan mati. Aku nggak mau menyesal selama masih hidup!" balas Felicia sambil menggertakkan gigi.Felicia lalu menatapnya dengan mata indah yang dipenuhi perasaan mendalam, tetapi juga terlihat tegas dan mantap. Dia menambahkan, "Kalau hari itu benar-benar datang, aku cuma berharap sebelum semuanya berakhir, aku masih sempat melahirkan satu anak lagi untukmu, anak kita berdua."Sambil berkata begitu, Felicia mendekat ke telinga Afkar dan membisikkan kata-kata dengan napas yang hangat dan wangi, "Nanti, pelan-pelan ya."Tubuh Afkar bergetar seketika. Meskipun dia tahu ada sesuatu yang tidak beres dengan wanita ini, pada saat seperti ini dia hampir tidak bisa menahan diri.Tanpa memberinya waktu berpikir lebih jauh, Felicia langsung mendekat. Hanya saja, tepat ketika k

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1152

    Malam itu di bawah "pengawasan" Harun dan Gauri, Felicia masuk ke kamar Afkar. Setelah menikah selama ini, meskipun belum pernah benar-benar menjadi suami istri dalam arti sebenarnya, mereka selalu berpura-pura di depan Harun dan Gauri.Saat tinggal sementara di Vila Emperor, tanpa harus menyinggung soal anak, mereka tetap tidur sekamar demi menjaga kesan baik di depan keluarga.Namun kali ini, perasaan Afkar agak berbeda. Bukan perasaan sebagai pria terhadap wanita, melainkan semacam gejolak batin. Ada rasa ragu dan waspada yang datang bersamaan.Kini, Shafa sudah tidak lagi berada di kamar. Sosok Felicia di hadapannya kemungkinan besar sedang dikendalikan oleh roh asing yang tidak dikenalnya ...."Sayang, aku mandi dulu ya ...." Begitu masuk kamar, Felicia melirik Afkar dan mengucapkan kalimat yang bisa membuat siapa pun berpikiran macam-macam.Jantung Afkar berdetak lebih cepat. Dia hanya bisa mengangguk agak kaku sebelum membalas, "Oke."Felicia memutar bola matanya dengan sebal ke

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1151

    "Kalau kamu takut aku salah orang, paling-paling aku nggak akan menyerang dulu. Begitu roh jahat itu menyerangku duluan, baru aku akan membinasakannya." Suara Roh Naga terdengar cukup peduli dengan kekhawatiran Afkar. Lebih tepatnya karena tinggal di dalam tubuh Afkar, dia tidak punya pilihan selain bersikap seperti itu.Mendengar ucapan Roh Naga, barulah Afkar merasa lega. Dia membalas, "Baiklah. Makasih, Leluhur Naga.""Hmph! Dasar bocah nggak punya hati nurani! Kalau nggak ada hal penting, jangan ganggu aku lagi!" Roh Naga tampaknya masih menyimpan kekesalan soal kristal jiwa merah tadi. Setelah mengomel sebentar dengan nada tak senang, dia pun kembali menghilang.Senja hari itu, sekitar pukul setengah 7 malam di dalam Vila Emperor.Setelah pulang, Afkar langsung mandi dan menyegarkan diri. Kini, tubuhnya terasa ringan dan pikirannya jernih.Malam ini, mertua serta adik iparnya, Fadly, datang bertamu. "Presdir Cantik" yang memasak sendiri malam ini. Dengan bantuan Gauri, mereka meny

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1150

    Warda sebenarnya tidak menolak dalam hatinya. Seumur hidupnya, sosok Afkar dengan pisau di tangan sambil membasmi kejahatan dan makhluk jahat, mungkin akan selalu terpatri di dalam hatinya.Namun, sikap Afkar yang begitu "langsung" ini, yang tiba-tiba mengatakan ingin bertemu keluarga, membuat Warda agak gugup dan tak tahu harus berbuat apa."Terlalu cepat ya?" Afkar sempat tertegun. Kemudian, dia melihat wajah merah merona Warda dan langsung menyadari sesuatu. Eh, jangan-jangan gadis ini salah paham?"Aku cuma mau main ke rumahmu dan ketemu keluargamu saja kok. Nggak ada maksud lain." Afkar buru-buru menjelaskan maksudnya yang sebenarnya.Karena wajah Warda sangat mirip dengan ibunya dan marga mereka pun sama, Afkar sedikit curiga ada hubungan antara mereka. Mungkin dengan mengunjungi keluarga Warda, dia bisa menemukan jawaban atas pertanyaannya.Namun, begitu dia selesai berbicara, wajah Warda malah semakin merah. Dia mengangguk pelan sambil berkata, "Baiklah, nanti aku sampaikan ke

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1149

    "Kalau bukan karena aku bilang akan membantumu menyelamatkan istrimu, mungkin sampai sekarang pun kamu belum mau membantuku menyerap roh-roh itu, 'kan?" ucap roh leluhur naga dengan nada tidak puas.Afkar hanya bisa merespons dengan canggung. "Mana mungkin?""Hmph!" Roh leluhur naga mendengus sinis, seolah-olah tidak ingin mempermasalahkannya lebih lanjut untuk sementara ini.Bayangan naga itu berkata, "Dengan kekuatanku sekarang, menghadapi roh jahat di dalam tubuh istrimu seharusnya sudah bukan masalah lagi. Tenang saja!"Setelah itu, nadanya berubah serius. "Anak Muda, aku tahu kamu punya kekhawatiran terhadapku. Kamu takut suatu hari aku akan berbalik dan mencelakaimu, 'kan?""Sekalipun aku berjanji macam-macam padamu sekarang, kamu mungkin tetap nggak akan percaya. Tapi ingat baik-baik, membantuku memulihkan kekuatan juga akan membawa manfaat besar bagimu."Selesai berkata begitu, bayangan naga itu berputar beberapa kali, lalu menyatu kembali ke tubuh Afkar. Suasana kembali sunyi.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status