The Nine Tails of Time Traveler

The Nine Tails of Time Traveler

last updateLast Updated : 2022-03-08
By:  RossystoriesCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
30 ratings. 30 reviews
75Chapters
8.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Hati-hati! Anda memasuki area hot! Di bawah umur dilarang baca! Bagi yang suka romance, Anda harus baca cerita ini! Cho Ye Joon—Gumiho yang datang ke masa depan Indonesia melalui petir malam tanpa suara . “Menyerahlah, wahai Gumiho penggoda!!” pekik si pria di hadapannya. “Cho Ye Joon,” sebut si pria, pemberi aba-aba itu mendekat. Merasuki tubuh seorang Mahasiswa Arkeologi bernama Nevan Taksan. Ia pun berusaha mencari jalan keluar untuk kembali ke masa lalunya. Para kawanan musuh mendatangi dirinya lalu menjebak Cho Ye Joon, teman dan pacarnya—Nevan ke dalam dunia lain, dengan benda yang ditemukan bersama buku sejarah Korea. Segala macam cara ia lakukan demi mencari jalan keluar. Beruntungnya, seorang penjaga Gumiho tetap berada di dalam dunia yang sama. Melewati pikiran dan jiwa dari dunia itu, ia dapat menemukan kelereng rubah. Dimana kelereng Rubah itu ada pada tubuh Bellona—pacarnya Nevan hasil reinkarnasi wanita dari masa lalunya. Mampukah Gumiho menyelamatkan diri bersama dua orang temannya dari dunia lain? Akankah Gumiho itu kembali ke dunianya? Cover by : @nobidesign

View More

Chapter 1

Gumiho dari Masa Lalu.

#Happy reading.

Ikuti terus kisah menariknya setelah bab ini habis, ya.

Hutan terlarang ditumbuhi pohon tua lagi menyeramkan. Rona gelap di ujung penglihatan. Angin yang mulai bergemuruh di sela-sela dedaunan. Cakrawala membias elok warna malam kelabu tua.

Gelap tak berarti sepi, dimana hutan terlarang menjerit suara, derap kaki bersorak menggemparkan suasana. Tahun 1022, di ujung ibukota Gaegyeong, masa kerajaan Goryeo--Korea.

Laksamana hutan menyelinap bersama kawanan perang, dengan pedang panjang; panah lancip; tombak besi; beserta kegeraman para penduduk desa.

“Palli, palli!” jeritnya, salah satu perwira tinggi berseragam resmi pegawai kerajaan.

“Cepat, cepat.”

Dirundung rasa amarah. Salah satu berhenti di depan para pengikut perwira. Mengangkat satu tangan ke atas sebagai pembatas aba-aba.

Telunjuknya sudah mengarah pada seorang pria tampan bermata merah, jubah panjang hitam legam, bernada seram bercampur emosional kian membuncah.

“Menyerahlah, wahai Gumiho penggoda!!” pekik si pria di hadapannya.

“Cho Ye Joon,” sebut si pria, pemberi aba-aba itu mendekat.

Berpakaian hitam dengan rambut bergulung tinggi terikat erat, pria lima puluhan tahun, tinggi tegap, rahang luas, berdiri di hadapan seorang Gumiho—si penjaga hutan terlarang.

Grrrr!

Gumiho dengan menggeram sambil mengepalkan tangannya, “Go Joo Woo, aku akan menghabisimu!” gertaknya memajukan langkah.

“Kau sudah menghabisi wanitaku!!” serunya menggeram.

Pria bersapa Go Joo Woo menghunuskan pedang ke arah Cho Ye Joon—seorang Gumiho tampan dengan tatapan dingin.

Tiba-tiba malam menjadi sangat gelap. Semilir angin mulai berayun-ayun kuat, rona malam terlihat menggelegar, petir yang menggulung-gulung di atas langit.

Hanya seketika melewati tubuh Cho Ye Joon tanpa suara, warna putih mulai bersinar terang. Memusarkan angin yang menghempaskan semua pandangan orang-orang hingga terpental ke ujung pepohonan.

Semua terkesima dengan apa yang terjadi. Gumiho tak terlihat lagi di depan mata mereka. Lantas riuh bertanya-tanya, ke mana Gumiho itu pergi??

***

                Depok, Jawa Barat—Indonesia, 2021 di ujung tepi jalanan terlihat mobil bus menepi, menunggu kehadiran para Mahasiswa yang akan pergi menuju suatu tempat. Sekumpulan anak muda mulai terlihat dari gerbang suatu Universitas Indonesia Arkeologi.

Tawa mulai menggemparkan suasana di antara pemuda jiwa Bangsa.

“Hahaha.”

“Eh, Nevan, apa kau bakal sedia ngelakuinnya tiba nanti?” tanya salah satu kawannya.

Nevan Taksan terlihat begitu menggoyangkan tubuhnya, “Aku bakal ngegali tanah, mencari benda kuno dari ribuan tahun, bakal kutunjukin ke Bellona, hahaha,” kelakarnya.

Pria bermata sipit dengan tampilan rupawan itu lebih menggoda teman-temannya daripada seorang wanita yang ada di sampingnya.

Seorang gadis cantik menyenggol tubuh Nevan dengan sangat kuat, “Jangan bikin konyol, Bodoh!” kelitnya.

“Bellona, maafkan aku!” jeritnya, memanggil si gadis mempercepat langkah menuju bus yang sedang terparkir rapi di tepi jalan.

“Bellona, maafkan aku, aku bakal cari bunga mawar hutan untukmu, aku janji!” rengeknya sembari menggoda si gadis yang mungkin pacarnya itu.

Sambil merayu, Bellona menahan senyuman di balik sebuah wajah cemberutnya yang kian terbalas geram.

Semua para Mahasiswa membawa ransel besar dan banyaknya peralatan memasuki bus. Bus itu pun bergerak menuju perjalanan, melewati perkotaan, hingga menepi di ujung hutan yang sudah melewati rute perjalanan yang sangat jauh.

Sebuah perkemahan pun dibangun, hingga malam menanti dan bersorak tawa bagi anak-anak muda yang sedang menjelajah alam bebas.

“Aduh, aku harus buang air dulu, udah nggak tahan!” keluh Nevan beranjak, ketika itu sedang asyik berkerumunan di hadapan api unggun.

Nevan berjalan mengendap-endap di ujung hutan yang sudah lumayan jauh dari perkemahan. Ia pun menuruni bukit dengan seorang diri sembari berjongkong, wajahnya dirundung rasa ketakutan yang begitu kacau.

“Aiiish, napa sih nih tempat serem banget!” gerutunya mulai bergetar lemah.

Suasana malam tiba-tiba berubah menjadi kelam, semilir angin melambai sangat dingin, matanya mulai mengelilingi seluruh pandangan ke seisi ruang hutan.

“Waduh, cahaya apaan tu?!” tunjuknya pada depan matanya.

Mulutnya membuka dengan lebar, menganga. Cahaya itu menyilaukan penglihatan Nevan. Ia pun tersungkur dan terbaring di atas tumpukan dedaunan. Pusaran angin yang berlalu membuat dirinya lemah tak berdaya di dalam hutan.

Nevan jatuh pingsan di tengah-tengah bukit yang menjulang curam. Tiba-tiba matanya terbuka dengan lebar, merah padam, dengan gigi taring mulai meraing seram. Tubuhnya terangkat dengan sangat kuat dan tangkas.

Berlari menyusuri hutan hingga ke sudut bawah bukit. Malam menjadi aura pencari target yang akan menjanjikan.

Nevan menampakkan sisi mengerikannya dengan gigi taring yang panjang. Seorang lelaki melewati hutan dengan modal senter kecil sembari memegang senapan panjang.

Grrrr!

Nevan menatapnya dari sudut tebing, lalu mengejar si lelaki dengan begitu cepatnya.

“Aaaaahhh!!!”

Slap!

Sebuah jeritan menggempar suasana tengah hutan. Semua yang sedang asyik duduk dengan ketenangan, tiba-tiba terpelangah dengan spontanitas.

“Eh, Nevan ke mana?” tanya salah satu pria.

Bellona berdiri, “Bukannya tadi dia mau buang air?” sebutnya.

“Ah, benar juga!”

Semua saling memandang dan merasa curiga dengan gema suara yang memantul ke arah mereka sedikit mengganggu pikiran bagi yang mendengar.

***

Sementara itu, Nevan berdiri dengan tubuh serta wajah berlumuran darah. Di hadapan tubuh si lelaki yang sudah tidak berdaya dan hancur itu, Nevan menatap usus yang terburai karena tercabik olehnya.

“Nevan!”

“Nevan!”

Bellona dan ketiga kawannya mencari Nevan di ujung tebing bukit. Namun, tak ada bayang-bayang maupun tanda-tanda yang terlihat dari bawah atau pun dari hadapan mereka.

“Duh, Nevan ke mana, ya?” tanya Bellona mulai gelisah.

“Jangan-jangan dicuri Kuntilanak lagi?” pikir salah satu temannya.

“Ngaco lu!” cecah Felix ke salah satu temannya. 

“Felix, coba kamu telpon dia gih!” pinta Bellona.

Cahaya senter mulai mengelilingi seluruh ruang hutan tersebut.

“Hp-nya nggak aktif,” keluh Felix—sahabat Nevan memeriksa ponselnya.

“Aduh, kira-kira ke mana, ya?” sambung salah satu temannya.

Felix menggeleng dalam kebingungannya. Suasana malam seakan mencekam, menurunkan suhu di balik ubun-ubun kepala, mengantar ketakutan dalam kegelapan. Keringat dingin telah mengiringi perjalanan mereka.

Akhirnya, pencarian berhenti di ujung hutan.

***

Nevan bersembunyi ketika ia melihat para kawannya. Namun, pikirannya seakan mengarah pada santapan lezat, tetapi naluri keduanya menjadi membingungkan penglihatan.

Ia pun segera menuruni bukit menuju aliran sungai yang terlihat memanjang. Ia pun membersihkan wajahnya.

Mata merah meredam perlahan, gigi taring telah bersembunyi dan kembali menjadi manusia normal setelah jantung dan hati manusia menjadi makanan pertama.

“Haaa ….”

Nevan mendiamkan dirinya, hingga menunjukkan sifat dingin yang mulai beraksi. Tatapan mata hangatnya mengubah semua raut wajah tampannya menjadi sangat garang.

***

“Aaaah!!!”

Terdengar teriakan seorang pria tua di hadapan mayat yang sudah menganga lebar. Beberapa orang pun tercengang lemah hingga tersungkur ketika melihat mayat tersebut.

Semua orang mengurungkan niat mereka untuk berburu di tengah malam. Setelah melihat kejadian itu, suasana perkemahan menjadi riuh, dipenuhi dengan perbincangan ramai sekaligus ketakutan.

***

Nevan memunculkan dirinya di balik punggung para kawan-kawannya, sontak Bellona membalikkan tubuhnya dengan mata membeliak tegang.

"Benarkah itu Nevan?!" tunjuk Bellona tercengang.

Wajib taruh ke dalam rak setelah baca bagian dari cerita ini, karena apa? Semua butuh proses untuk menjadi cerita yang apik dan tertata rapi.

Semua yang saya tulis demi kenyamanan si pembaca yang utama. Dibutuhkan suatu dukungan dari penambahan ke rak dan juga review tentang isi dari cerita. Maka dari itu, sangatlah diharapkan untuk menjadi bagian terindah untuk kisah ini.

Follow juga I* @Rossy_stories.

Biar kamu bisa mengetahui segala karya milik Rossystories.

Tak lupa kuucapkan kata terima kasih sebanyak-banyaknya atas waktu yang diluangkan hanya dari membaca cerita recehku ini. Semoga sehat selalu dan berlimpah rezeki!

WAJIB VOTE CERITA INI SETELAH BACA!!!

Karena apa? Untuk kemajuan novel berasal dari jemari kalian dari hanya menekan tombol VOTE PADA CERITA INI.

Maka dari itu, sangat dimohonkan untuk memberi VOTE setelah baca, ya.

Terima kasih telah menjadi pembaca setia cerita ini, semoga sehat selalu.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(30)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
30 ratings · 30 reviews
Write a review
user avatar
Rossystories
Apalagi novel ini kurang diminati. Jadi, saya mau fokus untuk memperbaiki cerita sesuai dengan riset yang lebih baik! Dimohon kerja samanya.
2021-12-22 11:31:04
1
user avatar
Rossystories
Untuk pembaca setia. Dimulai Minggudepan saya tidak akan update setiap hari ya. Tapi, up di setiap hari Jumat sampai dengan Minggu. Berhubung saya juga banyak tugas di lain tempat, jadi saya mohon ketulusan hatinya. Novel ini membutuhkan riset yang lebih baik lagi. Maka dari itu, dimohon kesabaran!
2021-12-22 11:28:36
1
user avatar
Ditarina
wih jadi bener2 kesurupan nih gak bakalan balik lagi atau punya dua sisi yang berbeda gitu?
2021-12-04 19:54:29
1
user avatar
Rossystories
Malam nggak usah gabut ya! Aku udah up 2 bab nanti malam. Jadi, siap-siap temani malam yang gabut. Eh, jangan lupa vote cerita ini! Wajib!
2021-12-04 15:40:54
0
user avatar
Rossystories
Bab baru sudah rilis. Akan update setiap hari ya guys! Ditunggu buat yang mau bacanya. Terima kasih sudah menjadi koleksi bacaanmu di bulan ini.
2021-12-02 18:48:17
0
user avatar
Rossystories
Hari ini belum update bab baru ya Guys. Berhubung penulis sedang tidak enak badan. Jadi, saya update besoknya lagi. Mohon maaf jika sudah menunggu, semoga bisa tetap stay di sini. Akan saya usahakan untuk update di hari selanjutnya.
2021-11-25 18:10:24
0
user avatar
Rossystories
Please, bagi yang udah baca tolong kasih vote-Nya. Nggak akan rugi jika mem-Voting cerita ini. Vote bisa didapatkan setelah membaca.Terima kasih. Saya tunggu Vote kamu untuk karya ini....
2021-11-23 08:10:02
1
user avatar
Laquisha Bay
Wow, ceritanya bagus! ...️ Ide yang diusung juga menarik. Semangat berkarya, Thor. Ada banyak pembaca yang menunggu kelanjutannya. Sukses selalu ~ ...
2021-11-01 13:56:01
1
user avatar
Vanda Anastasia Adam
semangat up Thor ceritanya kerennn
2021-10-27 19:44:27
1
user avatar
Yourbaescorpio
Ceritanya menarik, emang kayak drakor2 gitu. Auto masuk daftar bacaan. Semangat updatenya, thor <3
2021-10-27 19:31:59
1
user avatar
Ezzel kalila
Udah satu tahun lebih aku nggak nonton drakor, baca ini jadi bayangin lagi nonton drakor :D Good thorr
2021-10-27 08:28:09
1
user avatar
Giovanna Bee
Eits, ceritanya menarik ^^ gumiho mampir ke Depok... Semangat nulisnya authorrrr
2021-10-27 05:51:30
1
user avatar
Ntut Roesnawati
wah tentang gumiho ya ... otak auto inget drakor shin min ah sama jang kin yong, suka suka.. lanjut thor
2021-10-26 20:09:14
1
user avatar
Dewi Purnamasari
jadi inget shin min ah sama lee seung gi. bagus ceritanya, semangat kak.
2021-10-26 19:06:04
1
default avatar
elymeta105
apakah ada oppa ganteng di sini??? wkwk
2021-10-26 19:03:43
1
  • 1
  • 2
75 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status