Share

Bab 981

Penulis: Russel
Orang yang dipanggil dengan sebutan "kakak" oleh Fauzi berbicara dengan nada penuh canda dan sedikit menggoda.

Mata Fauzi langsung menajam. Dia lalu menjawab dengan suara berat, "Aku mengerti!"

Fauzi sendiri tidak menyangka bahwa kakaknya ternyata jauh lebih serius menanggapi masalah ini dibanding yang dibayangkannya.

Sementara itu, di tempat lain.

Di depan sebuah kamar, Noah berdiri sambil mendengarkan suara jeritan dan tangisan menyakitkan Freya yang terus-menerus keluar dari dalam. Di wajahnya, perlahan muncul senyuman penuh kebengisan.

Saat ini, kekuatan Noah memang belum cukup untuk membalas dendam secara langsung kepada Afkar. Namun, dengan mempersembahkan mantan istri Afkar kepada gurunya sebagai mainan dan membiarkan gurunya menyiksa wanita itu sesuka hati, dia sudah merasakan kepuasan yang aneh, seolah sedang melakukan balas dendam yang sangat keji.

Noah bergumam sendiri, "Afkar, anggap saja ini sebagai bunga dari utangmu padaku. Hahaha .... Cepat atau lambat, aku juga akan me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 994

    Kevin benar-benar ingin membunuh Afkar. Hari ini, dia juga membawa beberapa anak buah yang jago bela diri. Hanya saja sejak kejadian di Kota Nubes kemarin, dia sudah melihat sendiri kekuatan Afkar.Waktu itu hanya dengan satu bentakan, Afkar bisa membuat Nando muntah darah. Jadi menurut Kevin, anak buah yang dia bawa mungkin tidak cukup untuk menghadapi orang seperti Afkar.Akan tetapi di sisi Dimas, bukankah ada seorang pesilat tingkat master? Menurut Kevin, sehebat apa pun Afkar, tidak mungkin dia bisa melawan seorang pesilat tingkat master.Mendengar ucapannya, Dimas berujar sambil mengangguk, "Tenang saja, Kevin. Aku pasti bakal bantu kamu melampiaskan amarah hari ini. Tapi, kita ini sama-sama pebisnis. Kalau bisa dibicarakan, lebih baik dibicarakan baik-baik dulu. Kalau memang sudah nggak bisa, baru kita turun tangan. Nggak ada ruginya juga, kan?"Setelah itu, Dimas menoleh ke arah Felicia. Dia berucap sambil menyeringai dingin, "Bu Felicia, kamu sudah lihat sendiri keadaannya. Su

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 993

    Begitu masuk ke ruang privat, Edwin langsung menatap Felicia dan berbicara dengan senyum palsu, "Bu Felicia, kebetulan banget! Kita bertemu lagi."Saat berikutnya, pandangannya beralih ke Afkar. Dia berujar sambil menyeringai, "Wah, kebetulan banget. Pak Afkar juga ada di sini? Lengkap nih sekeluarga."Putra Ketua Aliansi Perusahaan Farmasi Delta, Dimas, juga ikut memperhatikan Afkar dan Felicia. Terutama sepasang matanya yang tak henti-henti menyapu naik turun di tubuh ramping dan wajah cantik Felicia.Dimas lalu memuji, "Jadi, ini Bu Felicia dari Safira Farma? Bu Felicia memang cantik, tapi katanya kamu orangnya agak sulit diajak kerja sama ya? Sayang banget kalau begitu."Sementara itu pada saat ini, Kevin yang baru masuk ke ruang privat dan melihat Afkar langsung tertegun sesaat. Segera setelah itu, raut wajahnya berubah menjadi muram. Dia menatap Afkar, lalu berbicara sambil menggertakkan gigi, "Astaga, ternyata kamu!"Afkar juga cukup terkejut melihatnya, tetapi dia tersenyum san

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 992

    Edwin berseru kaget, "Felicia?"Saat itu juga, Kevin, Dimas, dan yang lainnya juga ikut menoleh ke arah sana. Memang tak bisa disalahkan, dengan pesona yang dimiliki Felicia, dia pasti akan menarik perhatian di mana pun dia berada.Melihat reaksi Edwin, mata Dimas langsung berbinar-binar. Dia bertanya sambil mencoba mengorek informasi, "Edwin, kamu kenal wanita cantik itu?"Kevin juga berkedip penasaran. Dia menatap Edwin dengan penasaran. Melihat wanita secantik itu, kedua anak orang kaya ini pun tak bisa menahan rasa tertarik mereka. Hanya melihat punggung Felicia saja, mereka sudah gelisah dan penasaran.Mereka bukannya belum pernah melihat wanita cantik, terapi aura dan keanggunan yang terpancar dari diri Felicia jelas jauh berbeda dari para model atau selebritas kecil kebanyakan.Tatapan Edwin menyimpan kesan dingin. Dia lalu bertanya kepada Dimas, "Pak Dimas, apa Bapak masih ingat dengan Safira Farma?"Dimas mendengus dingin setelah mendengar pertanyaan itu. Dia membalas, "Ingat

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 991

    Begitu melihat salah seorang pemuda bertubuh gendut, Manajer Restoran Mantes langsung menyapa dengan wajah penuh senyum, "Eh, Pak Kevin! Ada apa Bapak kemari?" Pemuda itu tak lain adalah putra tertua Keluarga Cahyadi, Kevin."Jangan banyak omong. Hari ini, aku mau menjamu sahabat baikku. Kasih kami ruang privat paling besar kalian!" balas Kevin sambil melambaikan tangannya dengan gaya sok berkuasa.Di sampingnya, ada seorang pemuda bertubuh tinggi semampai dan berwajah tampan yang sedang merangkulnya dengan akrab.Pemuda itu bernama Dimas. Dia adalah putra dari Ketua Aliansi Perusahaan Farmasi Delta. Kali ini, dia datang untuk menghadiri Acara Penghargaan Medis Nasional.Sambil merangkul bahu Dimas dengan akrab, Kevin berujar, "Dimas, soal Farmasi Renza bergabung ke dalam Aliansi Perusahaan Farmasi Delta, anggap saja sudah pasti ya."Sebagai Tuan Muda Keluarga Cahyadi, Kevin juga menjalankan sebuah perusahaan bernama Farmasi Renza. Meski perusahaannya tidak berada di wilayah Delta, buk

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 990

    Keesokan siangnya, Afkar, Felicia, Shafa, dan beberapa staf dari Safira Farma naik pesawat menuju Bumantra. Perlu disebutkan, rombongan yang ikut kali ini sebagian besar berasal dari departemen litbang Safira Farma.Padahal, sebenarnya obat-obatan seperti Cahaya Hidup dan krim penghilang bekas luka, serta berbagai produk kesehatan lainnya dibuat oleh Afkar.Berhubung Afkar tidak ingin ikut campur lebih jauh dan memang tidak tertarik dengan popularitas atau penghargaan semu, Felicia pun secara sengaja mengalihkan semua "prestasi" itu kepada tim departemen litbang perusahaan.Setelah turun dari pesawat, Dara dan para anggota utama dari departemen litbang mengurus semua pengaturan jadwal dan penginapan rombongan. Sebagai direktur sekaligus presdir, urusan-urusan kecil seperti ini jelas bukan tanggung jawab Felicia lagi.Acara Penghargaan Medis Nasional itu sendiri dijadwalkan akan digelar lusa, tepatnya pada pukul 2 siang. Sebelum acara tersebut dimulai, Felicia berencana menghabiskan wak

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 989

    Felicia menambahkan, "Tapi kalau dalam tiga tahun kamu mati, aku akan ikut dikubur satu liang sama kamu!"Afkar berdiri di tempat. Sorot matanya terlihat sedikit bergetar. Dia benar-benar tak menyangka bahwa Felicia akan mengucapkan kata-kata seperti itu.Sebuah perasaan haru yang begitu kuat langsung menyeruak ke kepala Afkar. Itu membuat tubuhnya lemas, hidungnya terasa asam, dan jakunnya ikut bergetar.Afkar menyentuh pipinya yang masih sedikit kesemutan akibat tamparan Felicia tadi, tetapi yang terasa di hatinya justru kebahagiaan.Saat berikutnya, Afkar menggenggam tangan lembut Felicia dan kembali menarik tubuh ramping nan lembut itu ke dalam pelukannya dengan agak kasar serta penuh dominasi.Afkar membalas, "Oke! Kita akan dikubur dalam satu liang! Di batu nisan, namamu bakal jadi Nyonya Rajendra!"Begitu kata-kata itu dilontarkan, Afkar tak bisa lagi menahan luapan emosinya. Dia menatap wajah cantik Felicia yang luar biasa. Dia menatap kedua mata indah yang masih menyisakan mar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status