Share

Bab 982

Author: Russel
Fauzi menyerahkan sebuah botol kecil berbentuk labu kepada Afkar sambil berpesan padanya, "Afkar, aku harus pergi dulu. Labu kecil ini sebenarnya sepasang, yang satu kutinggalkan untukmu. Kalau suatu hari kamu menghadapi bahaya besar atau masalah yang nggak bisa kamu selesaikan, cukup hancurkan benda ini."

"Sekalipun aku lagi dalam masa kultivasi tertutup atau dalam keadaan putus hubungan dengan dunia luar, aku tetap bisa merasakannya. Ingat baik-baik, nggak peduli sebesar apa bahaya yang kamu hadapi atau sekuat apa pun musuhmu, aku akan membantumu menyelesaikannya!" tambah Fauzi.

Afkar menerima benda itu dengan sangat terharu. Dalam matanya yang berbinar tajam, terpancar rasa syukur yang dalam. Dia benar-benar merasakan betapa tulusnya sang kakak angkat terhadap dirinya. Dia pun membalas, "Oke. Makasih banyak, Kak!"

Fauzi tertawa terbahak-bahak. Sambil mengangkat buku catatan alkemis yang diberikan oleh Afkar, dia menimpali, "Seharusnya aku yang berterima kasih padamu! Kita ini berjod
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 994

    Kevin benar-benar ingin membunuh Afkar. Hari ini, dia juga membawa beberapa anak buah yang jago bela diri. Hanya saja sejak kejadian di Kota Nubes kemarin, dia sudah melihat sendiri kekuatan Afkar.Waktu itu hanya dengan satu bentakan, Afkar bisa membuat Nando muntah darah. Jadi menurut Kevin, anak buah yang dia bawa mungkin tidak cukup untuk menghadapi orang seperti Afkar.Akan tetapi di sisi Dimas, bukankah ada seorang pesilat tingkat master? Menurut Kevin, sehebat apa pun Afkar, tidak mungkin dia bisa melawan seorang pesilat tingkat master.Mendengar ucapannya, Dimas berujar sambil mengangguk, "Tenang saja, Kevin. Aku pasti bakal bantu kamu melampiaskan amarah hari ini. Tapi, kita ini sama-sama pebisnis. Kalau bisa dibicarakan, lebih baik dibicarakan baik-baik dulu. Kalau memang sudah nggak bisa, baru kita turun tangan. Nggak ada ruginya juga, kan?"Setelah itu, Dimas menoleh ke arah Felicia. Dia berucap sambil menyeringai dingin, "Bu Felicia, kamu sudah lihat sendiri keadaannya. Su

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 993

    Begitu masuk ke ruang privat, Edwin langsung menatap Felicia dan berbicara dengan senyum palsu, "Bu Felicia, kebetulan banget! Kita bertemu lagi."Saat berikutnya, pandangannya beralih ke Afkar. Dia berujar sambil menyeringai, "Wah, kebetulan banget. Pak Afkar juga ada di sini? Lengkap nih sekeluarga."Putra Ketua Aliansi Perusahaan Farmasi Delta, Dimas, juga ikut memperhatikan Afkar dan Felicia. Terutama sepasang matanya yang tak henti-henti menyapu naik turun di tubuh ramping dan wajah cantik Felicia.Dimas lalu memuji, "Jadi, ini Bu Felicia dari Safira Farma? Bu Felicia memang cantik, tapi katanya kamu orangnya agak sulit diajak kerja sama ya? Sayang banget kalau begitu."Sementara itu pada saat ini, Kevin yang baru masuk ke ruang privat dan melihat Afkar langsung tertegun sesaat. Segera setelah itu, raut wajahnya berubah menjadi muram. Dia menatap Afkar, lalu berbicara sambil menggertakkan gigi, "Astaga, ternyata kamu!"Afkar juga cukup terkejut melihatnya, tetapi dia tersenyum san

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 992

    Edwin berseru kaget, "Felicia?"Saat itu juga, Kevin, Dimas, dan yang lainnya juga ikut menoleh ke arah sana. Memang tak bisa disalahkan, dengan pesona yang dimiliki Felicia, dia pasti akan menarik perhatian di mana pun dia berada.Melihat reaksi Edwin, mata Dimas langsung berbinar-binar. Dia bertanya sambil mencoba mengorek informasi, "Edwin, kamu kenal wanita cantik itu?"Kevin juga berkedip penasaran. Dia menatap Edwin dengan penasaran. Melihat wanita secantik itu, kedua anak orang kaya ini pun tak bisa menahan rasa tertarik mereka. Hanya melihat punggung Felicia saja, mereka sudah gelisah dan penasaran.Mereka bukannya belum pernah melihat wanita cantik, terapi aura dan keanggunan yang terpancar dari diri Felicia jelas jauh berbeda dari para model atau selebritas kecil kebanyakan.Tatapan Edwin menyimpan kesan dingin. Dia lalu bertanya kepada Dimas, "Pak Dimas, apa Bapak masih ingat dengan Safira Farma?"Dimas mendengus dingin setelah mendengar pertanyaan itu. Dia membalas, "Ingat

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 991

    Begitu melihat salah seorang pemuda bertubuh gendut, Manajer Restoran Mantes langsung menyapa dengan wajah penuh senyum, "Eh, Pak Kevin! Ada apa Bapak kemari?" Pemuda itu tak lain adalah putra tertua Keluarga Cahyadi, Kevin."Jangan banyak omong. Hari ini, aku mau menjamu sahabat baikku. Kasih kami ruang privat paling besar kalian!" balas Kevin sambil melambaikan tangannya dengan gaya sok berkuasa.Di sampingnya, ada seorang pemuda bertubuh tinggi semampai dan berwajah tampan yang sedang merangkulnya dengan akrab.Pemuda itu bernama Dimas. Dia adalah putra dari Ketua Aliansi Perusahaan Farmasi Delta. Kali ini, dia datang untuk menghadiri Acara Penghargaan Medis Nasional.Sambil merangkul bahu Dimas dengan akrab, Kevin berujar, "Dimas, soal Farmasi Renza bergabung ke dalam Aliansi Perusahaan Farmasi Delta, anggap saja sudah pasti ya."Sebagai Tuan Muda Keluarga Cahyadi, Kevin juga menjalankan sebuah perusahaan bernama Farmasi Renza. Meski perusahaannya tidak berada di wilayah Delta, buk

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 990

    Keesokan siangnya, Afkar, Felicia, Shafa, dan beberapa staf dari Safira Farma naik pesawat menuju Bumantra. Perlu disebutkan, rombongan yang ikut kali ini sebagian besar berasal dari departemen litbang Safira Farma.Padahal, sebenarnya obat-obatan seperti Cahaya Hidup dan krim penghilang bekas luka, serta berbagai produk kesehatan lainnya dibuat oleh Afkar.Berhubung Afkar tidak ingin ikut campur lebih jauh dan memang tidak tertarik dengan popularitas atau penghargaan semu, Felicia pun secara sengaja mengalihkan semua "prestasi" itu kepada tim departemen litbang perusahaan.Setelah turun dari pesawat, Dara dan para anggota utama dari departemen litbang mengurus semua pengaturan jadwal dan penginapan rombongan. Sebagai direktur sekaligus presdir, urusan-urusan kecil seperti ini jelas bukan tanggung jawab Felicia lagi.Acara Penghargaan Medis Nasional itu sendiri dijadwalkan akan digelar lusa, tepatnya pada pukul 2 siang. Sebelum acara tersebut dimulai, Felicia berencana menghabiskan wak

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 989

    Felicia menambahkan, "Tapi kalau dalam tiga tahun kamu mati, aku akan ikut dikubur satu liang sama kamu!"Afkar berdiri di tempat. Sorot matanya terlihat sedikit bergetar. Dia benar-benar tak menyangka bahwa Felicia akan mengucapkan kata-kata seperti itu.Sebuah perasaan haru yang begitu kuat langsung menyeruak ke kepala Afkar. Itu membuat tubuhnya lemas, hidungnya terasa asam, dan jakunnya ikut bergetar.Afkar menyentuh pipinya yang masih sedikit kesemutan akibat tamparan Felicia tadi, tetapi yang terasa di hatinya justru kebahagiaan.Saat berikutnya, Afkar menggenggam tangan lembut Felicia dan kembali menarik tubuh ramping nan lembut itu ke dalam pelukannya dengan agak kasar serta penuh dominasi.Afkar membalas, "Oke! Kita akan dikubur dalam satu liang! Di batu nisan, namamu bakal jadi Nyonya Rajendra!"Begitu kata-kata itu dilontarkan, Afkar tak bisa lagi menahan luapan emosinya. Dia menatap wajah cantik Felicia yang luar biasa. Dia menatap kedua mata indah yang masih menyisakan mar

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status