Share

Bab 994

Author: Russel
Kevin benar-benar ingin membunuh Afkar. Hari ini, dia juga membawa beberapa anak buah yang jago bela diri. Hanya saja sejak kejadian di Kota Nubes kemarin, dia sudah melihat sendiri kekuatan Afkar.

Waktu itu hanya dengan satu bentakan, Afkar bisa membuat Nando muntah darah. Jadi menurut Kevin, anak buah yang dia bawa mungkin tidak cukup untuk menghadapi orang seperti Afkar.

Akan tetapi di sisi Dimas, bukankah ada seorang pesilat tingkat master? Menurut Kevin, sehebat apa pun Afkar, tidak mungkin dia bisa melawan seorang pesilat tingkat master.

Mendengar ucapannya, Dimas berujar sambil mengangguk, "Tenang saja, Kevin. Aku pasti bakal bantu kamu melampiaskan amarah hari ini. Tapi, kita ini sama-sama pebisnis. Kalau bisa dibicarakan, lebih baik dibicarakan baik-baik dulu. Kalau memang sudah nggak bisa, baru kita turun tangan. Nggak ada ruginya juga, kan?"

Setelah itu, Dimas menoleh ke arah Felicia. Dia berucap sambil menyeringai dingin, "Bu Felicia, kamu sudah lihat sendiri keadaannya. Su
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Soegi
amatiran amat sih...
goodnovel comment avatar
Wisanggeni
cerita kayaaak jembuuut emaaak luu kao pooos
goodnovel comment avatar
Tony Fredrik Hutab
berbelit nih ceritanya thor
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 999

    Mendengar ucapan itu, Dimas dan Edwin yang sedang duduk di lantai sambil meringis kesakitan langsung terkejut. Kulit wajah mereka berkedut hebat. Kini, mereka benar-benar terpaku.Kenapa mereka malah dicurigai sebagai agen musuh dari luar negeri? Situasi macam apa ini sebenarnya? Afkar ternyata seorang pejabat militer tinggi di Yanura?....Sekitar sepuluh menit kemudian, mereka semua berpindah ke restoran lain. Kali ini, Adam yang mengatur semuanya. Dia secara khusus mengundang Afkar dan keluarganya untuk makan bersama di tempat yang lebih tenang.Afkar memberi tahu Felicia, "Sayang, ini Adam ... teman seperjuanganku. Kamu panggil saja dia Pak Adam. Shafa, panggil Paman Adam ya!"Setelah duduk, Afkar memperkenalkan istri dan anaknya kepada Adam dan para anggota Tim Drago lainnya. Di akhir, dia menambahkan candaan ringan. "Adam, ini istriku, Felicia. Umm ... pedagang obat rendahan yang kamu bilang tadi. Hehe ...."Adam mengangguk sopan ke arah Felicia. Mendengar candaan Afkar barusan,

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 998

    Sebenarnya, usia Adam belum tentu lebih muda daripada Afkar. Panggilan "Kak Afkar" yang diucapkannya bukan karena faktor umur, melainkan murni karena kekaguman terhadap kekuatan dan rasa hormat.Pada misi pengawalan terhadap Adry waktu itu, terjadi pertempuran sengit melawan musuh asing. Kalau saja tidak ada Afkar, Tim Drago pasti sudah habis tak tersisa.Afkar berhasil menahan empat ahli top dari Negara Sakura dan Organisasi Tangisan Dewa seorang diri. Itu sebabnya, situasi bisa berbalik dan misi tersebut akhirnya terselamatkan.Dunia militer selalu menjunjung kekuatan sebagai standar tertinggi. Atas kekuatan dan jasa Afkar, Adam dan anggota timnya benar-benar menghormatinya dari lubuk hati. Bahkan, mereka bisa dibilang memujanya.Afkar menjawab dengan nada santai, seolah tidak terjadi apa pun, "Ah, nggak ada apa-apa sebenarnya. Adik gendutmu ini cuma berusaha melumpuhkanku. Kalau dua orang itu, mereka beraninya ancam pakai istri dan anakku."Hanya saja setelah kalimat itu dilontarkan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 997

    Manajer itu masih membatin, 'Orang ini ternyata jago bela diri? Memang, memukul orang itu sesaat terasa memuaskan, tapi pria ini datang bersama seorang wanita dan anak kecil. Kalau dia benar-benar sampai menyinggung Pak Kevin dan teman-temannya, bisa-bisa nasibnya nggak akan berakhir baik nanti.'Tap, tap, tap ...."Permisi!""Tolong beri jalan!"Pada saat ini, suara langkah kaki cepat dan teriakan orang terdengar dari luar. Sekelompok orang bergegas masuk ke ruang privat tempat keributan terjadi.Begitu masuk ke Restoran Mantes dan melihat adanya keributan, raut wajah Adam langsung berubah menjadi serius. Sebelumnya, Afkar memang sudah memberi tahu di ruang privat mana dia berada.Sekarang, begitu melihat bahwa ruangan tempat keributan terjadi adalah ruangan yang dimaksud oleh Afkar, mana mungkin Adam tidak khawatir? Yang benar saja! Orang bodoh mana yang berani mencari gara-gara dengan Afkar di sini? Apakah dia sudah bosan hidup?Maka dari itu, Adam si Kapten Tim Drago di Distrik Mil

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 996

    Dimas dan Edwin memegang sepasang kaki mereka masing-masing. Wajah mereka meringis karena rasa sakit yang luar biasa.Namun begitu mereka menoleh dan melihat Arga yang tadi ditampar hingga terpental tanpa mampu melawan sedikit pun, rasa kaget dan takut langsung memenuhi wajah mereka. Mereka pun tidak berani lagi bersikap sombong.Seorang pesilat tingkat master ternyata sama sekali tidak berdaya di hadapan Afkar. Di momen itulah, mereka baru seolah-olah mengerti apa maksud sebenarnya dari kata-kata Afkar barusan tentang seberapa besar tong sampah yang dibutuhkan untuk menampung mereka.Meskipun kini mereka sudah tidak berani lagi menggertak dengan kata-kata, sorot mata penuh dendam dari mereka jelas-jelas terasa menusuk. Itu masih membuat orang lain yang melihatnya merasa ngeri."Afkar, kamu memang kejam! Aaarghh! Aku mengaku kalah!" seru Dimas. Dia menggertakkan gigi sambil mengerang karena rasa sakit yang terus menyiksa.Sementara itu, Edwin menatap Afkar dengan ekspresi campuran anta

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 995

    Dimas mengangkat alisnya. Sambil menatap Afkar dengan seringai dingin, dia bertanya, "Umm? Apa maksudmu?"Sementara itu, Edwin memandang dengan gaya mengejek. Dia bertanya, "Kamu mau selesaikan masalahnya? Maksudmu gimana? Apa akhirnya kamu memutuskan untuk berlutut? Hahaha ...."Afkar menatap mereka berdua, lalu membalas perlahan dan tegas, "Aku memutuskan tunduk pada kalian."Begitu kata-kata itu dilontarkan, semua orang yang ada di tempat itu langsung tercengang. Ekspresi mereka pun bermacam-macam.Kevin mendengus dingin. Raut wajahnya penuh rasa jijik dan penghinaan ketika menimpali, "Sialan! Kukira, kamu sejago apa. Ternyata cuma pengecut yang beraninya sama yang lemah, tapi takut sama yang kuat? Cuih! Kalau kamu sudah mengaku kalah, ya sudah sekarang cepat berlutut di depanku!"Di sisi lain, Dimas dan Edwin pun langsung memperlihatkan ekspresi puas. Mereka hanya mengira Afkar akhirnya sadar diri dan memilih tunduk di hadapan seorang pesilat tingkat master. Arga juga berdiri di sa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 994

    Kevin benar-benar ingin membunuh Afkar. Hari ini, dia juga membawa beberapa anak buah yang jago bela diri. Hanya saja sejak kejadian di Kota Nubes kemarin, dia sudah melihat sendiri kekuatan Afkar.Waktu itu hanya dengan satu bentakan, Afkar bisa membuat Nando muntah darah. Jadi menurut Kevin, anak buah yang dia bawa mungkin tidak cukup untuk menghadapi orang seperti Afkar.Akan tetapi di sisi Dimas, bukankah ada seorang pesilat tingkat master? Menurut Kevin, sehebat apa pun Afkar, tidak mungkin dia bisa melawan seorang pesilat tingkat master.Mendengar ucapannya, Dimas berujar sambil mengangguk, "Tenang saja, Kevin. Aku pasti bakal bantu kamu melampiaskan amarah hari ini. Tapi, kita ini sama-sama pebisnis. Kalau bisa dibicarakan, lebih baik dibicarakan baik-baik dulu. Kalau memang sudah nggak bisa, baru kita turun tangan. Nggak ada ruginya juga, kan?"Setelah itu, Dimas menoleh ke arah Felicia. Dia berucap sambil menyeringai dingin, "Bu Felicia, kamu sudah lihat sendiri keadaannya. Su

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status