“Jangan salah paham, Nak.”
Henry menepuk pundak Max. “Grandpa hanya bertaruh bahwa kau punya cara pandang yang berbeda dari saudaramu.”
Lucas mengangguk setuju.
Lagi, Henry melanjutkan, “Kebanyakan mereka langsung setuju menjadi CEO perusahaan. Tentu saja, lagi-lagi keputusan di tanganku, Max.”
“Apa mereka bisa langsung memimpin perusahaan besar?”
Henry menggeleng. “Tidak semua. Hanya 2 yang berhasil mempertahankan bahkan mengungguli performa sebelumnya. Alexius Ferran Lou dan Diona Giorgie Lou.”
Max mengangguk. Dari namanya sa
“Apa menurutmu, dia cemburu?”Max menatap gelas berkaki jenjang di tangannya. Ia memutuskan untuk menemui Paul di sebuah bar hotel. CEO Louvz Tech itu tengah gelisah, setelah Bebby pergi begitu saja saat ia berniat meluruskan kejadian di restoran.“Sudah pasti lah, Max!” tukas Paul yang kemudian menenggak minumannya.Paul melanjutkan, “Kau hitung saja, sudah berapa tahun kita dekat? Terutama kau dan Bebby. Jangan tanya lagi!”“Aku nggak ingin dia salah paham, tapi dia nggak mau mendengarkan penjelasanku.” Max masih saja mengeluh.Kemungkinan besar sebentar lagi ia akan sulit diajak bicara karena mabuknya meningkat.Paul mendengus dengan sedikit niat mengejek, “Lalu, setelah nggak salah paham, memangnya kau mau apa? Kau berniat pacaran dengannya?”Namun, jawaban Max membuat Paul heran. Temannya itu menggelengkan kepala. “Aku hanya nggak suka kalau dia salah paham dan sedih.”“Kenapa nggak suka? Kau kan nggak minat menjadikan dia kekasih.”Paul mencoba meraba cara berpikir teman yang ia
“Jadi, apa yang terjadi?”Setelah Max mendapat kabar dari sang sekretaris terkait perdebatan antara Bebby dan Carol, ia tetap diam di ruangannya. Sebagai perpanjangan telinga, ia menyuruh Aletha untuk mencari tahu akar masalah antara Bebby dan Carol.Sekarang, setelah rapat departemen kreatif, Aletha kembali dengan laporannya. Seperti biasa, Lucas selalu mendampingi setiap kali ada masalah.“Nona Carol bersikeras kalau Nona Bebby adalah mata-mata dari PT Monza Play.” Aletha menjelaskan duduk perkaranya. “Walau Nona Carol sudah tahu kalau kasus itu ditutup dengan pengakuan bahwa Nona Bebby tidak ada hubungan lagi dengan Monza.”Max memijat pelipisnya. Pusing mendengarkan hal yang diperdebatkan Carol dan Bebby. Jelas sekali Carol melakukan banyak cara untuk mendepak Bebby dari Louvz Tech.“Suruh Bebby dan Carol menghadap saya jam 3 nanti.”“Baik, Tuan Max.”Aletha segera keluar, kembali ke mejanya. Sementara itu, Lucas melaporkan hasil pekerjaannya terkait pengadaan asisten untuk Max.N
Sepanjang jalan pulang mengantar Ivanna ke apartemen, Max memikirkan informasi yang disebutkan Aletha padanya. Bahwa Ivanna adalah seorang gamer.Max takut ini adalah jebakan. Karena ia pernah menyebutkan dalam konferensi pers bahwa segera, Louvz Tech akan meluncurkan program pemilihan tim terhebat yang bisa dikirim untuk bertanding sampai ke mancanegara.“Kayaknya mukamu banyak pertanyaan, Max?” Pertanyaan Ivanna terdengar memancing. “Tanya saja kalau mau!”Max melirik sesaat sambil menghela napas lelah. Berurusan dengan para wanita tidak pernah mudah baginya.“Kau saja cerita!” balas Max dengan nada menuntut. “Apa ada maksud lain kau membawa-bawa medali emas di dalam kopermu?”Ivanna terkekeh. “Memang ada larangan seseorang bawa medali kesayangannya? Aku ini gamer yang sedang naik daun lho!”Dahi Max berkerut. “Lantas kenapa keluargamu melepas anak sepertimu?”Kali ini Ivanna tergelak. “Nggak semua keluarga seperti keluargamu, Max. Keluarga Diasasmita tidak mengakui pencapaianku di
“Ivanna?”Max dan Lucas sama-sama terkejut mendengar nama yang tak akan pernah diduga akan datang berkunjung.“Bos, apa Anda ada urusan sama perempuan itu?” Lucas memastikan dengan Max. “Bukannya sudah jelas tidak masuk kriteria?”“Aku nggak–ah!” Max baru teringat.Ia sempat memberikan kartu namanya saat bertemu dengan Ivanna.Gadis yang gagal menjadi calon istrinya itu memaksa Max untuk menikahinya agar ia tak dinikahkan pada pria tua kaya.Max berjanji bahwa kalau memang dia benar diusir karena tidak mau menikahi pria tua pilihan orang tuanya, Ivanna bisa menghubunginya. Ia berjanji akan membantu sebisanya.Max menepuk dahinya. Merasa salah langkah. “Kurasa aku memang menjanjikan dia sesuatu, Cas.”“Janji soal apa, Bos?” tanya Lucas mengantisipasi.Dengan lirikan penuh rasa bersalah, Max menjelaskan apa yang terjadi saat pertemuan dengan Ivanna.“Jadi, karena nggak mungkin aku menikah dengannya, kubilang aku akan mengurusnya kalau memang dia diusir.” Max menutup ceritanya.Mendengar
“Aletha yang titip?” tanya Max sembari mengambil dokumen dari tangan Bebby.Hatinya kalut tak menentu.Bukan saja Bebby tiba-tiba ada di hadapannya saat ia sedang bersama wanita lain. Aletha yang tiba-tiba menitipkan dokumen pada Bebby untuk diberikan pada Max juga membuatnya bertanya-tanya.Max dan Bebby memang tidak ada hubungan apapun. Namun, ia merasa seperti seorang kekasih yang sedang berselingkuh di belakang.Mungkin karena Max hanya terdiam di ambang pintu, Amanda menghampirinya. “Max, apa ada masalah?”“Ah ... nggak ada apa-apa.” Max mencoba menjauhkan Amanda dari Bebby. “Kembalilah ke dalam. Aku akan bicara dengan temanku.”Terlanjut melihat Bebby dan juga dokumen di tangan Max, Amelia pun menyapa, “Oh! Apa dia karyawanmu, Max? Kalau begitu, aku lanjut makan ya!”Max hanya melirik Amanda singkat, tidak bisa membaca maksud dari ucapan itu. Namun, rasanya kesal mendengar kalimat tadi.“Beb. Thanks, ya.” Max tersenyum sambil menggoyangkan dokumen di tangan. “Kau pulang sama sia
“Max!”Henry menyambut kedatangan cucu kesayangannya itu dengan wajah sumringah. Bagaimana tidak! Kini ia mengantongi 2 nama kandidat untuk istri Max di masa depan.Max mempercepat langkahnya menghampiri Henry dan memandangnya dengan tatapan tidak setuju. “Apa Grandpa tunggu aku di teras sejak tadi? Udara sedang dingin.”“Hahaha! Grandpa sudah tidak sabar mempertemukanmu dengan Amanda!” Pria tua itu terlihat senang, seolah dunia kini berpihak padanya.“Amanda?” tanya Max mengkonfirmasi nama yang disebut Henry, sementara mereka berdua kembali ke dalam rumah.“Tapi aku sudah ketemu beberapa hari lalu.”Max mengingatkan Henry, tetapi pria tua yang sudah menyentuh usia 90 tahun itu terkekeh-kekeh.“Kau harus sering bertemu, Max.” Sepertinya, Henry memutuskan secara sepihak lagi dan Max tidak punya pilihan selain menurutinya.“Amanda dan Carol adalah 2 kandidat, hasil kesepakatan kita. Kau hanya menemukan 3 kekurangan dari Amanda dan 7 kekurangan dari Carol.”Max merengut. Tak ingin menyetu