Seberapa kali pun Rosalie melihatnya, perusahaan itu tetap terlihat sangat megah dan besar. Jauh lebih besar daripada perusahaan mantan suaminya.Isinya pasti penuh dengan orang-orang pintar. Jelas bukan hal yang mudah untuk lolos dan akhirnya bisa bekerja di sana. Dan bayangkan! Dirinya ternyata memiliki nama belakang yang sama dengan pemilik perusahaan itu.“Jadi kapan kau akan bergerak? Apa kau akan terus melamun di situ?” Suara itu membuyarkan lamunan Rosalie yang masih memperhatikan bagian depan gedung besar tersebut.Rosalie langsung berdeham dan menatap ke depan. Melihat Liam yang ternyata sedang menunggunya. “Ah, maafkan aku. Aku hanya tidak terbiasa.”“Tidak masalah.” Liam ia menunggu sampai Rosalie berada di sampingnya. “Ikutlah denganku.”Liam mempersilahkan Rosalie untuk jalan bersamanya dan mereka pun memasuki pintu utama perusahaan tersebut.Sama seperti waktu itu, ada beberapa orang di lobi perusahaan dan mereka semua langsung membungkuk hormat kepada Liam. Termasuk pet
—Siapkan Aston Martin-ku, Dad—Gilbert langsung meremas ponselnya mendapati pesan tersebut dari putranya. Pesan itu datang bersama barisan alamat lain di atasnya dan sebuah foto.Tidak mau membuang waktu, Gilbert langsung berdiri dari kursi putarnya dan keluar dari ruang kerjanya. Menuju alamat yang dikirimkan oleh Brian.Saat sampai di sana, Gilbert dibuat berdecak kesal. Nyaris bertepuk tangan saat mendapati besarnya rumah tersebut.“Kurang ajar juga babu sialan itu! Bisa-bisanya dia memberikan rumah sebesar ini pada wanita jalang itu.”Gilbert menggeram marah dan langsung keluar dari mobilnya. Diiringi empat orang yang turut berjalan bersamanya ke arah gerbang, turun dari mobil yang berbeda di belakang tubuh Gilbert.Dua penjaga di halaman rumah Rosalie kebingungan.Mereka tidak mengenal Gilbert. Hanya diberi pesan oleh Liam untuk melarang siapa pun yang ingin masuk ke dalam rumah. Siapa pun yang bertamu. Tanpa terkecuali.“Cepat buka pintunya untukku!” Gilbert memukul-mukul gerban
Itu benar!Semakin mendekat, Brian semakin yakin bahwa wanita yang dilihatnya adalah wanita yang sama yang sedang dicari-cari oleh ayahnya.Seperti menemukan harta karun yang selama ini diinginkannya. Memberi sedikit informasi tentang wanita itu, dan dirinya akan mendapatkan mobil sport yang paling diidamkannya.Brian merapikan rambutnya ketika berjalan semakin mendekati Rosalie. Dia semakin terburu-buru saat sebuah taksi berhenti di depan Rosalie setelah Rosalie melambaikan tangan."Maaf, tapi sepertinya taksi itu berhenti untukku.” Brian berbicara sambil mengangkat tangannya juga. Memberi isyarat bahwa dirinya turut menghentikan taksi itu.“Maaf?” Rosalie terlihat kebingungan. “Tapi taksinya tepat berhenti di hadapanku,” katanya.Brian berpura-pura kecewa. “Ah, sayang sekali. Aku sedang menuju suatu tempat dan ini cukup penting. Ponselku tiba-tiba mati dan mendapatkan taksi lainnya mungkin cukup lama.”Rosalie mulai terdiam mendengar kekecewaan dari nada bicara Brian yang wajahnya m
Berhari-hari hanya menghabiskan waktu di rumah tanpa melakukan apa pun, tanpa siapa pun, Rosalie sadar bahwa itu adalah hal yang membosankan.Untuk memulai kehidupan barunya, Rosalie membutuhkan pekerjaan baru juga agar dirinya bisa melanjutkan hidup. Pagi itu adalah pertama kalinya Rosalie memutuskan keluar dari rumahnya.Membawa banyak berkas dengan persiapan matang, Rosalie bermaksud untuk wawancara kerja di luar. Tidak bisa hanya diam di tempat saja.“Nona, apa Anda ingin pergi ke suatu tempat?” Salah satu penjaga yang dibayar oleh Liam bertanya ketika Rosalie baru keluar dari pintu rumahnya.“Ya.” Rosalie menjawabnya dengan senyum ramah.“Kalau Anda ingin membeli sesuatu, salah satu dari kami bisa pergi membelikannya. Anda tidak perlu pergi ke mana-mana.”“Oh, tidak. Aku tidak ingin membeli apa pun. Aku hanya ingin melakukan sesuatu.”“Kalau begitu salah satu dari kami mengantar Anda.” Pria itu menawarkan serius. Cara bicaranya kaku sekali. Dia seperti robot.Rosalie pun langsung
Rosalie bingung, masih tidak menyangka dengan apa yang didengar olehnya, dan yang lebih lagi, dirinya malah takut setengah mati setelah mendengar semua kebenaran dari Liam.Tentu dirinya sudah tahu dari orang tua angkatnya bahwa dirinya bukanlah anak kandung mereka. Ia hanyalah anak yang tidak diinginkan kemudian dibuang ke panti asuhan.Tapi tidak pernah terduga, siapa sangka ternyata ia adalah anak dari seorang pengusaha besar ternama. Tiba-tiba Rosalie hanya ingin lari dari semuanya.“Bagaimana keadaan ayah angkatmu itu? Apakah semuanya berjalan baik setelah menerima donor sumsum tulang belakang dariku?”Rosalie melontarkan pertanyaan. Memandangi Liam serius. Sungguh dirinya berharap yang terbaik untuk pria itu.“Ah, soal itu.” Liam menanggapi dan balas memandangi Rosalie. Bisa melihat kecemasan itu masih menggantung pada kedua mata Rosalie. “Pemulihannya agak jauh lebih lama daripada pemulihanmu. Karena tubuhnya menerima benda asing lain yang masuk ke dalam, jadi proses penerima
Sungguh banyak sekali kejutan menghampiri hidupnya belakangan. Rosalie benar-benar tidak bisa mencerna semuanya sekaligus.Setelah kabar pahit yang diterimanya dari keluarga mantan suaminya, terusir dengan cara yang begitu menyedihkan, sekarang dirinya harus menerima fakta baru yang kemungkinan besar akan mengubah kehidupannya.Kalau itu adalah sebuah kebohongan, sebaiknya Liam mengatakannya sekarang.“Apa kau sedang bercanda?” Rosalie bertanya meminta penjelasan Liam. Dia tertawa hambar. Merasa semua kabar itu terlalu berlebihan.Tapi wajah Liam terlihat sangat serius. Jelas tidak terlihat ada sebuah candaan dari wajah yang terpasang sebegitu kakunya.Tawa Rosalie langsung hilang sepenuhnya dari wajah. Banyak pertanyaan berkumpul memenuhi kepalanya. Maksudnya, apa itu masuk akal untuk mempercayai bahwa ternyata dirinya adalah seorang putri dari konglomerat yang sudah hilang sejak bayi?Liam membaca kebingungan di wajah Rosalie dan berbicara lagi. “Aku tahu ini tidak bisa dicerna sebe