Dilangsungkan di sebuah hotel eksklusif, dihadiri dengan tamu-tamu besar dari kalangan atas, acara gala dinner perusahaan yang dilaksanakan oleh Syl Hampton Company berhasil menarik perhatian semua orang.Namun, pada acara bergengsi yang menampilkan kesan formal dan elegan tersebut, ada satu yang paling menarik perhatian semua orang.Si empunya acara—Liam. Yang terkenal dingin dan tegas, tidak pernah sekalipun terlihat bersama seorang wanita, kali ini memasuki lokasi acara sambil menggandeng seorang wanita yang mengenakan dress putih menjuntai.Cantik sekaligus terlihat asing sekali. Tidak ada satu pun yang pernah melihat Rosalie.Perhatian semua orang langsung tertuju kepada mereka berdua. Orang-orang penting langsung mulai berkerumun untuk mengobrol dan bersalaman dengan Liam.“Bukankah cukup mengejutkan karena melihat CEO dari Syl Hampton membawa seorang wanita ke acara seperti ini?” Bisik-bisik mulai terdengar dari berbagai arah. Membicarakan dua orang yang menjadi pusat perhatian
“Apa kita benar-benar perlu melakukan hal ini?” Rosalie bertanya kepada Liam saat dirinya dan pria itu baru melewati pintu masuk sebuah butik ternama di pusat kota.Butik itu besar sekali. Cukup terkenal karena dikelola oleh seorang perancang busana ternama.“Padahal aku bisa memakai baju yang ada di rumah saja. Kau menyiapkan banyak pakaian untukku di rumah dan semuanya masih baru.”“Tidak bisa,” tukas Liam berjalan masuk lebih jauh ke dalam butik tersebut. “Acara ini spesial. Kau tidak bisa memakai gaun biasa. Semua orang akan melihatmu.”“Apa aku bisa menolak untuk tidak hadir di acara tersebut?” Rosalie bertanya menyipitkan mata. “Tidak. Kalau kau sudah memilih menaiki perahu besar bersamaku, jangan pernah lari dari ombaknya. Kau justru harus mempelajari ombak itu agar bisa menerjangnya.”Liam menarik senyum tipis. “Untuk menjadi nahkoda yang hebat, kau tidak boleh takut dengan laut, Rose.” Memberitahu agar Rosalie mulai terbiasa dengan kehidupannya. Itu perlu dilakukan untuk men
Seberapa kali pun Rosalie melihatnya, perusahaan itu tetap terlihat sangat megah dan besar. Jauh lebih besar daripada perusahaan mantan suaminya.Isinya pasti penuh dengan orang-orang pintar. Jelas bukan hal yang mudah untuk lolos dan akhirnya bisa bekerja di sana. Dan bayangkan! Dirinya ternyata memiliki nama belakang yang sama dengan pemilik perusahaan itu.“Jadi kapan kau akan bergerak? Apa kau akan terus melamun di situ?” Suara itu membuyarkan lamunan Rosalie yang masih memperhatikan bagian depan gedung besar tersebut.Rosalie langsung berdeham dan menatap ke depan. Melihat Liam yang ternyata sedang menunggunya. “Ah, maafkan aku. Aku hanya tidak terbiasa.”“Tidak masalah.” Liam ia menunggu sampai Rosalie berada di sampingnya. “Ikutlah denganku.”Liam mempersilahkan Rosalie untuk jalan bersamanya dan mereka pun memasuki pintu utama perusahaan tersebut.Sama seperti waktu itu, ada beberapa orang di lobi perusahaan dan mereka semua langsung membungkuk hormat kepada Liam. Termasuk pet
—Siapkan Aston Martin-ku, Dad—Gilbert langsung meremas ponselnya mendapati pesan tersebut dari putranya. Pesan itu datang bersama barisan alamat lain di atasnya dan sebuah foto.Tidak mau membuang waktu, Gilbert langsung berdiri dari kursi putarnya dan keluar dari ruang kerjanya. Menuju alamat yang dikirimkan oleh Brian.Saat sampai di sana, Gilbert dibuat berdecak kesal. Nyaris bertepuk tangan saat mendapati besarnya rumah tersebut.“Kurang ajar juga babu sialan itu! Bisa-bisanya dia memberikan rumah sebesar ini pada wanita jalang itu.”Gilbert menggeram marah dan langsung keluar dari mobilnya. Diiringi empat orang yang turut berjalan bersamanya ke arah gerbang, turun dari mobil yang berbeda di belakang tubuh Gilbert.Dua penjaga di halaman rumah Rosalie kebingungan.Mereka tidak mengenal Gilbert. Hanya diberi pesan oleh Liam untuk melarang siapa pun yang ingin masuk ke dalam rumah. Siapa pun yang bertamu. Tanpa terkecuali.“Cepat buka pintunya untukku!” Gilbert memukul-mukul gerban
Itu benar!Semakin mendekat, Brian semakin yakin bahwa wanita yang dilihatnya adalah wanita yang sama yang sedang dicari-cari oleh ayahnya.Seperti menemukan harta karun yang selama ini diinginkannya. Memberi sedikit informasi tentang wanita itu, dan dirinya akan mendapatkan mobil sport yang paling diidamkannya.Brian merapikan rambutnya ketika berjalan semakin mendekati Rosalie. Dia semakin terburu-buru saat sebuah taksi berhenti di depan Rosalie setelah Rosalie melambaikan tangan."Maaf, tapi sepertinya taksi itu berhenti untukku.” Brian berbicara sambil mengangkat tangannya juga. Memberi isyarat bahwa dirinya turut menghentikan taksi itu.“Maaf?” Rosalie terlihat kebingungan. “Tapi taksinya tepat berhenti di hadapanku,” katanya.Brian berpura-pura kecewa. “Ah, sayang sekali. Aku sedang menuju suatu tempat dan ini cukup penting. Ponselku tiba-tiba mati dan mendapatkan taksi lainnya mungkin cukup lama.”Rosalie mulai terdiam mendengar kekecewaan dari nada bicara Brian yang wajahnya m
Berhari-hari hanya menghabiskan waktu di rumah tanpa melakukan apa pun, tanpa siapa pun, Rosalie sadar bahwa itu adalah hal yang membosankan.Untuk memulai kehidupan barunya, Rosalie membutuhkan pekerjaan baru juga agar dirinya bisa melanjutkan hidup. Pagi itu adalah pertama kalinya Rosalie memutuskan keluar dari rumahnya.Membawa banyak berkas dengan persiapan matang, Rosalie bermaksud untuk wawancara kerja di luar. Tidak bisa hanya diam di tempat saja.“Nona, apa Anda ingin pergi ke suatu tempat?” Salah satu penjaga yang dibayar oleh Liam bertanya ketika Rosalie baru keluar dari pintu rumahnya.“Ya.” Rosalie menjawabnya dengan senyum ramah.“Kalau Anda ingin membeli sesuatu, salah satu dari kami bisa pergi membelikannya. Anda tidak perlu pergi ke mana-mana.”“Oh, tidak. Aku tidak ingin membeli apa pun. Aku hanya ingin melakukan sesuatu.”“Kalau begitu salah satu dari kami mengantar Anda.” Pria itu menawarkan serius. Cara bicaranya kaku sekali. Dia seperti robot.Rosalie pun langsung