Share

32. B. Tidak Sadarkan Diri

"Sudah, Ma," jawab Ali dengan kedua tangan yang dinging seperti es.

"Heh... yakin ga akan pingsan?" tanya Bu Miranti meledek sang putera yang sangat terlihat nervous.

"Yakin, Ma. Kalau pun pingsan, ada Mama yang menolong Ali'kan?" jawab Ali sambil menahan senyumya.

Teet!

Teet!

"Biar saya yang buka pintunya, Bu," ucap Parni saat Bu Farida hendak memanggil bibik untuk melihat ada siapa di depan.

"Oh, ya sudah," sahut Bu Farida sambil kembali menyesap teh jahe yang baru saja dibuat oleh Parni.

Dengan langkah ringan, Parni berjalan menuju halaman depan, sesekali memandang langit yang gelap, tanda sebentar lagi akan turun hujan. Ia benar tidak tahu, siapa tamu yang masih pagi sudah berkunjung.

"Siapa?" tanya Parni dari balik pagar.

"Saya, Bu Miranti," jawab Bu Miranti. Parni memutar bola mata malasnya, mau apalagi ibunya Ali itu menemuinya. Dengan malas, ia membuka kunci gembok pagar, lalu dengan sedikit tenaga menggeser pintu gerbang. Betapa ia kaget, nafasnya seakan terhenti seketika, ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status