Share

33. Ali Dirawat

Ali dilarikan ke rumah sakit karena darah yang mengalir dari kepala belakangnya cukup banyak. Dibantu oleh Bu Farida dan Suraya, Bu Miranti membawa Ali yang tak sadarkan diri dengan bibir memutih. Parni sendiri cukup syok dengan apa yang belum lama ia lakukan, apa jadinya kalau Ali benar mati? Pasti ia akan dipenjara. Ya Allah, semoga Ali baik-baik saja. Gumam Parni sambil menggigit kuku jarinya karena resah.

Berjalan mondar-mandir di dalam rumah besar keluarga Bu Farida, sambil melihat dengan takut, bibik yang sedang mengguyur dengan air, darah kepala Ali yang masih berceceran di halaman rumah keluarga Bu Farida. Air mata Parni luruh, tidak ada niatan ia sama sekali untuk benar-benar membuat Ali sampai kehilangan nyawa. Tapi, kenapa jadi seperti ini.

Ponselnya berdering, ada nama Emir di sana. Tidak, ia sedang tidak ingin berbicara dengan Emir. Ia tak sanggup bicara pada siapapun saat ini, sebelum mengetahui bagaimana keadaan Ali. Panggilan dari Emir terhenti, Parni mengambil cepat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status