Share

46. Takdir Emir

[Hallo, selamat sore. Saya dengan Emir. Dua tahun lalu saya mengantar seorang pasien yang melahirkan di rumahnya. Namanya Ami dan bayinya Amira. Apakah Suster tahu keberadaan mereka di mana?]

[Sore, Mas. Mohon, Maaf. Kami tidak bisa memberitahukan kabar apapun berkaitan dengan pesian kami. Karena itu privacy.]

[Oh, baiklah. Terimakasih]

Emir mematikan teleponnya, lalu memilih duduk di sofa. Jendela rumah yang terbuka lebar, membuat ia dapat menghirup dalam aroma tanah yang basah oleh air hujan yang baru saja reda.

"Mir, Parni hari ini nikah lho. Kamu sudah ucapkan selamat?" tanya Bu Farida saat menghampiri anaknya di ruang depan.

"Sudah, Ma. Emir juga sudah transfer uang sebagai hadiah buat Teh Parni," jawabnya sambil tersenyum tipis.

"Kamu sudah tidak apa-apa?"

"He he he ... Gak papa Mama, sekarang udah ada Farah yang jadi pacar Emir."

"Kapan dia kamu ajak ketemu Mama?"

"Minggu ini kalau dia ga ada pemotretan, Ma."

"Mmm... Okelah, Mama masuk dulu." Bu Farida meninggalkan Emir yang ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wur Yani
anda blm beruntung Ali............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status