ํ™ˆ / Rumah Tangga / Batas kesabaran seorang istri! / 133. Mengejar cinta (season 2)

๊ณต์œ 

133. Mengejar cinta (season 2)

์ž‘๊ฐ€: Desti Anggraini
last update ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ: 2023-01-28 10:00:48

Sudah hampir satu minggu Fitri bersikap cuek padaku. Aku menjadi gelisah, apalagi sikapnya kepada Rendy sangat berbeda dengan sikapnya padaku. Lebih manis dan perhatian.

Aku menatap kendaraan yang berlalu lalang dari balik jendela kaca, secangkir ameraco terletak di hadapanku. Siang ini tak seperti biasanya aku tak berselera dengan makananku, hingga masih menyisakan setengah di dalam piring.

โ€œAda apa? Kenapa wajahmu tampak gelisah, apa ada masalah?โ€ tanya Radit santai sembari menikmati potongan kentang goreng miliknya.

โ€œNggak ada.โ€ Aku paling tidak suka menceritakkan masalah pribadiku pada orang luar. Entahlah, mungkin karena selama ini aku terbiasa memendam perasaanku sendiri; baik itu kesal, marah dan kecewa. Jadi sedikit aneh saja jika kau harus curhat seperti wanita saja.

Radit memicingkan matanya. โ€œJangan bohong padaku, aku mengenalmu cukup lama. Pasti karena wanita kan!โ€

โ€œJangan sok tahu,โ€ ujarku men
์ด ์ฑ…์„ ๊ณ„์† ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”.
QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์—ฌ ์•ฑ์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜์„ธ์š”
์ž ๊ธด ์ฑ•ํ„ฐ

์ตœ์‹  ์ฑ•ํ„ฐ

  • Batas kesabaran seorang istri!ย ย ย 153. Merajut kisah cinta halal (end)

    Pov. IwanAku ulurkan tanganku pada wanita cantik yang kini telah sah menjadi istriku. Wanita yang tutur sapanya begitu lembut serta sabarnya yang tak terbatas. Tangan lembut itu meraih tanganku, mencium punggung tanganku penuh khidmat sebagai penghormatan padaku yang kini telah sah menjadi pemimpin dalam hidupnya. Nahkoda yang membawa kapal yang kami tumpangi untuk berlayar.Wajah bersemu merah malu-malu itu membuat hatiku terpesona. Semua yang hadir mengucapkan Alhamdulillah dan memberikan ucapan selamat pada kami. โ€œAlhamdulillah kalian sudah sah menjadi suami-istri, Nak!โ€ ujar Ibu yang membesarkanku itu dengan haru. Aku menyalaminya dengan penuh rasa sykur dalam hidup karena telah bertemu dengannya yang penuh kasih. Andai aku tak bertemu dengannya, aku tak akan pernah tahu akan jadi apa diriku ini. Entah bagaimana rasa sakit dan kekosongan dalam diriku jika tanpa adanya kasih sayanganya yang mengobati. Ibu memelukku dengan erat, ia menangis dalam pelukanku sambil menepuk punggu

  • Batas kesabaran seorang istri!ย ย ย 152. Akhir dari penantian.

    โ€œEh jaga ucapanmu ya! Jangan samakan kami dengan kalian berdua!โ€ balas Puput tak terima dengan apa yangbak Rini ucapkan. Wajahnya memerah menahan amarah dan rasa malu. Pengunjung toko ini mulai ramai, dan sepertinya pemilik toko ini tampak tak ingin melepaskan mereka berdua sebelum mereka membayar sejumlah uang atas pakaian yang mereka ambil.โ€œAda apa sih ribut-ribut begini? Ada pencuri?โ€โ€œNggak tahu juga, tadi pas kesini juga sudah ramai.โ€โ€œAda apaan sih?โ€โ€œIya, bikin penasaran aja!โ€ Bisik-bisik Ibu yang berbelanja mulai terdengar membicarakan Puput dan Risma. Bahkan mereka ada yang slah paham hingga mengira Puput dan Risma ketahuan emncuri pakaian di toko itu. โ€œBukan Ibu-ibu, sini saya bisiskkkan!โ€ ujar Mbak Rini yang mendekat pada kumpulan wanita berbeda usia itu. AKu sampai tercengang melihatnya, entah sejak kapan kakak Iparku itu pergi dariku. Ia sudah seperti seorang biang gosip yang ingin menyampaikan berita terhot dan terpopuler saat ini. โ€œHuhhh โ€ฆ sombong ternyata kere!โ€ s

  • Batas kesabaran seorang istri!ย ย ย 151. Si tukang julid

    โ€œEh eh, main nyomot aja ini maksudnya bagaimana? Itu kan Fitri duluan yang pilih, kenapa main comot aja sih!โ€ sentak Mbak Rini kesal. Aku juga kesal melihatnya.โ€œLoh, baju ini kan belum di bayar, jadi boleh donk dibeli oleh siapa saja. Dan aku suka bajunya jadi aku yang bayar!โ€ jawab Puput dengan santainya. Benar-benar ini orang, sepertinya ia memang sedang mencari masalah denganku. Entah ada dendam apa ia sama aku, suka sekali menyenggolku. โ€œIya, seperti sanggup beli saja! Mantan babu mana ada uang!โ€ timpal Risma tak kalah mencibirku. Aku sudah tak tahan lagi.โ€œNggak usah nyindir status pekerjaan ya Mbak Risma yang terhormat. Adik ipar aku memang mantan pembantu, tapi aku rasa masih terhormat di bandingkan mantan biduan tempat karaoke yang menikah dengan suami orang!โ€ ucap Mbak Rini tak kalah pedasnya. Tampaknya ia sudah tak tahan lagi mendengar ucapan Risma yang menjatuhkanku. Bersama Mbak Rini aku berasa bersama dengan kakak kandung perempuanku sendiri. Selalu ada di garda terde

  • Batas kesabaran seorang istri!ย ย ย 150. Tukang cari masalah.

    โ€œKamu kenapa Nduk, berlari seperti dikejar setan gitu?โ€ tanya Mbok dengan raut bingung melihat aku masuk ke dalam rumah tergesa-gesa. Nafasku naik-turun dengan degup jantung yang melompat-lompat. Aku duduk pada kursi panjang dari bamboo yang ada di ruang tamu. Meletakkan plastic gorengan yang aku pegang dan mengambil gelas yang ada pada namapan yang selalu Mbok sediakan di atas meja, menuang air pada cerek yang tebuat dari guci tananh liat itu. Dinginnya air yang masuk ke dalam tenggorokan menyegarkan. Rasa dinginnya mermbat hingga ke ubun-ubun, jantungku yang berpacu kenca perlahan-lahan mulai normal dengan nafas yang mulai teratur.Mbok dudukk di hadapanku, ia masih menugggu jawaban dari mulutku, ras penasaran tergambar jelas di wajah keriputnya itu. โ€œSebenarnya ada apa? Kamu bikin Mbok cemas saja Nduk?โ€ tanyanya lagi. โ€œTadi Fitri ketemu sama Mas Hendra MBok. Ia maksa Fitri untuk nikah dengannya, Mbok. Aku kan jadi takut kalau dipaksa seperti itu,โ€ jelasku. Mbok tersenyum tipis

  • Batas kesabaran seorang istri!ย ย ย 149. Rayuan Mas Hendra

    โ€œAh Teh Wida bisa saja, aku jadi malu. Teteh juga makin cantik,โ€ balasku tersenyum ramah. Aku pun juga tersenyum ramah dengan Mbak Puput. Balasan yang ia berikan membuatku menyesali tindakanku barusan. Sombong sekali istri Mas Indrawan ini.โ€œMau beli apa, Fit?โ€ tanya Bu Nisa ramah padaku. โ€œGorengan saja Bukโ€™de. Sepuluh ribu campur, ya!โ€ pintaku. Bu Nisa mengangguk, ia mengambil capit dari stenlis itu lalu mengambikan apa yang aku pinta. Selain gorengan, wanita paruh baya itu juga menjual pecel dan juga mie ayam serba lima ribu. Porsinya cukup untuk mengganjal perut yang lapar walau tidak sampai pada batas mengenyangkan. โ€œCalon istri orang kota yang kaya kok beli gorengan cuma sepuluh ribu. Hemat apa pelit itu mah,โ€ cibir wanita dengan titik hitam di sudut bibirnya tipisnya.โ€œPuput, nggak boleh ngomong gitu! Jangan bikin masalah baru ah!โ€ bisik Mbak Wida menegur Puput. Aku menoleh dan menatap wajahnya. Pandangan mata itu tak hanya sinis, namun syarat akan permusuhan. Aku tak merasa

  • Batas kesabaran seorang istri!ย ย ย 148. Kelicikan Hendra

    Pernikahanku akan diadakan bulan depan. Mas Radit membantuku untuk mengurus surat-surat yang diperlukan untuk mendaftarkan pernikahanku ke kantor urusan agama (KUA). Rencananya ijab kabul akan diadakan di rumahku sedangkan acara resepsi akan diadakan di kota. Di sebuah hotel karena Mas Iwan mengundang banyak sanak-saudara serta teman-teman kerjanya. Aku juga sudah mengatakan semua itu pada keluargaku dan mereka semua setuju terutama Mbak Sinta. Walau ia terkadang sering bertentangan denganku, entah kenapa kali ini ia menjadi orang yang paling bersemangat dengan persiapan pernikahanku ini. Saking semangatnya hingga kado-kado dan parsel yang dibawakan Mas Iwan saat acara lamarannya padaku kemarin, semuanya dibuka olehnya. Ia fotokan satu persatu sambil berceloteh mengira-ngira berapa harga barang-barang tersebut layaknya tukang review di televisi. Mbak Rini saja sampai menggelengkan kepala melihat tingkah iparnya yang sedikit aneh itu. Hingga akhirnya ia meminta satu buah tas yang m

๋”๋ณด๊ธฐ
์ข‹์€ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฐพ์•„ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
GoodNovel ์•ฑ์—์„œ ์ˆ˜๋งŽ์€ ์ธ๊ธฐ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฆ๊ธฐ์„ธ์š”! ๋งˆ์Œ์— ๋“œ๋Š” ์ฑ…์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜๊ณ , ์–ธ์ œ ์–ด๋””์„œ๋‚˜ ํŽธํ•˜๊ฒŒ ์ฝ์„ ์ˆ˜ ์žˆ์Šต๋‹ˆ๋‹ค
์•ฑ์—์„œ ์ฑ…์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
์•ฑ์—์„œ ์ฝ์œผ๋ ค๋ฉด QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์„ธ์š”.
DMCA.com Protection Status