"Aku berjanji pada Xander bahwa aku akan memberinya perayaan ulang tahun yang tak terlupakan, tapi aku tidak bisa melakukannya lagi. Tolong katakan padanya bahwa aku benar-benar minta maaf."Dahi Farrel berkerut setelah mendengar penjelasannya. Dia melangkah sedikit ke arah Sally dan mensinyalir Sally untuk kembali berdiri dari posisi membungkuknya. Farrel begitu lembut dengannya sehingga Felix hampir tak percaya melihat ini.Sally juga terkejut. Dia tidak pernah mengharapkan ini darinya.Dengan ekspresi yang tidak berubah, Farrel memegangi bahunya dan menepuk pinggangnya. "Kau bisa bicara sambil berdiri. Janganlah membungkuk seperti itu."Sedikit sentuhannya itu langsung membuatnya Sally canggung hingga mati rasa yang mulai mengalir ke seluruh tubuhnya.Beberapa saat kemudian, dia menuntunnya kembali ke sofa.Farrel bertingkah datar seperti biasanya dan duduk di sebelahnya. "Apa maksudmu ketika kau bilang kau tidak bisa melakukannya lagi?"Sally entah kenapa menjadi gugup
Di lain pihak, Sally tidak mengetahui tentang kebencian dan rencana jahat Nathalie terhadapnya.Banyak hal yang dia pikirkan sehingga tidak terbesit sedikit pun pikiran kalau Nathalie mempunyai rencana jahat terhadapnya.Dia tidak hanya menanggung beban biaya perawatan ibunya, tetapi dia bahkan tidak bisa mendapatkan pekerjaan baru. Dia sangat putus asa sehingga dia berpikir untuk menjadi pekerja sementara pun tidak apa-apa.Dalam kekhawatirannya, dia menerima panggilan dari nomor yang tidak dikenalnya.Penelepon itu adalah orang yang bertanggung jawab atas perusahaan bernama Jinse Creative Agency, yang tertarik dengan resume-nya dan ingin mempekerjakannya.Awalnya dia berpikir kalau itu hanya scam saja karena dia belum pernah mendengar tentang perusahaan ini, bahkan tidak mengirim resume-nya kepada mereka.Karena itu, dia bertanya dengan hati-hati "Apa perusahaan ini benar-benar tertarik untuk mempekerjakan ku? Apakah tidak melalui wawancara dulu?"Wanita di seberang telepon menjawab
Setelah memastikan bahwa dia tidak salah dengar, Sally langsung merasa sangat kikuk. Dia menggelengkan kepalanya begitu keras. "Um, tidak apa-apa." "Aku bisa pergi sendiri. Bagaimana aku bisa membiarkanmu berbelanja bahan makanan denganku?"Selain itu, dia adalah Presiden Grup Jahn ! Pria impian para gadis yang tak terhitung jumlahnya! Elit sosial dengan kekayaan bersih lebih dari 100 miliar! Orang termapan! Bagaimana jika seseorang mengetahui kalau pria ini sedang menemaninya berbelanja?Sayangnya, Presiden Grup Jahn tidak terlalu memperhatikan ini. Dengan ekspresi lugas, dia menjawab, "Memangnya tidak bisa?"Apakah dia masih harus bertanya?Seseorang seperti dia pasti akan sangat menonjol ketika berpergian ke pasar.Dia akan terkejut jika orang di sekitarnya bisa-bisa mengawasinya seperti binatang langka jika dia pergi!Meski begitu, dia tidak berani mengungkapkan pikirannya. Dia tertawa datar dan berkata, "Karena kau seorang tamu, tentu saja! Aku tidak bisa merepotkanmu untuk hal
Farrel tertegun, dia melihat lagi dari dekat ke wajah Xander lalu ke wajah Sally.Sally merasa lucu betapa seriusnya dia menanggapi kata-kata seorang anak kecil.Bagaimana mungkin mereka bisa terlihat mirip ketika dia dan Xander bahkan tidak hubungan darah?Farrel berencana memberikan jawaban asal-asalan, tetapi setelah mengamati lebih dekat, dia menemukan bahwa paras wajah Xander dan Sally memang ternyata mirip.Paras wajah mereka sama-sama terlihat anggun dan halus. Ketika melihat sepasang mata mereka, dia bahkan akan mengatakan bahwa kemiripan mereka meningkat menjadi 70% - 80%."Kalian berdua memang mirip," kata Farrel dengan heran.Dia melihat lebih dekat ke wajah mereka. Semakin dia melihat mereka, semakin mirip terlihatnya!Sally menjadi skeptis setelah melihat betapa seriusnya dia. Dia juga berbalik untuk menatap Xander.Namun, semakin dia melihat Xander, semakin dia mengira kalau anak ini merupakan miniaturnya Farrel.Seperti ayahnya, Xander juga memiliki paras muka yang terli
Ketika Nathalie memperhatikan perilakunya yang aneh, dia tidak bisa menahan diri bertanya, "Ada apa, Landom?"Landom menatap orang di depannya dengan ekspresi yang kompleks. "Itu… Sally," jawabnya."Apa?"Melihat reaksinya Landom, sisanya dari mereka semua menoleh untuk melihat. Ternyata benar, mereka melihat sosok ramping dan cantik berdiri di sana.Wanita ini telah berubah secara drastis selama lima tahun mereka tidak melihatnya.Sosoknya menjadi jauh lebih dewasa dan dia terlihat lebih tinggi. Dia tidak hanya terlihat cantik dan awet muda seperti tahun-tahun sebelumnya, pribadinya juga terlihat anggun dengan wibawa yang tenang. Auranya seakan-akan menunjukkan kalau orang-orang enggan mendekatinya.Sekarang seperti terlihat jelas konflik yang dulu dihadapi Landom dan kedua orang tuanya di mata mereka.Dulu kala, dia adalah menantu pilihan mereka. Mereka bahkan melihatnya tumbuh dewasa. Sayangnya, dia akhirnya melakukan sesuatu yang sangat memalukan di kemudian hari.Zhayn, di sisi la
Slapp!!Suara tamparan itu jelas terdengar di seluruh koridor.Para pengunjung dan pelayan lainnya menyaksikan adegan ini terang-terangan.Reaksi pertama Nathalie adalah bergegas ke sisi Landom. "Landom, kau tidak apa-apa?"Megan juga berlari ke putranya. Ketika dia melihat pipinya yang meradang, wajahnya berubah menjadi marah. "Sally, beraninya kau memukul anakku! Akan kubunuh kau!"Dia melemparkan dirinya ke arah Sally, tampak bertekad untuk mencabik-cabik dirinya.Sally tidak bisa mengelak tepat waktu. Tepat saat dia akan terluka, lengan yang kokoh dan kuat menjulur dari belakangnya dan dengan kuat menangkis tangan Megan."Ada apa ini?"Sally bisa mendengar amarah yang samar namun kuat berasal dari arah belakangnya.Kemudian, aroma eksklusif Farrel yang lembut dan dikenalinya itu mulai menyelimuti dirinya.Tiba-tiba, sebidang dada terasa melekat di punggung Sally. Kehangatannya terasa hingga ke kulit seakan-akan dapat menembus balutan pakaian mereka yang tipis.Seketika, di saat se
"Lalu kenapa dia kabur?" Xander terisak di bahu ayahnya.Farrel menepuk punggungnya. "Ada orang jahat yang mengganggunya. Ini salahku karena tidak melindunginya. Aku akan menelepon pamanmu untuk ke sini, jadi pulanglah dengannya dulu. Aku berjanji akan membawa Bibi Sally kembali untukmu. Ok?"Xander mengangkat kepalanya untuk menatapnya. "Aku ingin ikut denganmu. Aku ingin bertemu Bibi Sally.""Jangan sekarang. Patuhlah. Jika kau masih ingin melihatnya, jadilah anak yang baik dan pulanglah. Jika tidak, kau mungkin tidak dapat melihatnya lagi."Xander mengerutkan bibirnya. Dia akan menangis lagi.Farrel menatapnya. "Hmm?"Xander mengernyitkan hidung. "Aku akan bersikap baik."Senang dengan jawaban putranya, Farrel mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Felix dan memintanya untuk datang dalam waktu sesingkat mungkin.Felix sedang berkumpul dengan teman-temannya di kelab, menikmati anggur yang enak dan ditemani oleh wanita-wanita cantik yang menyenangkan, hingga dia menerima telepon. S
Ah, tentu saja bukan!Lalu apa yang dia coba lakukan?Mengapa dia bersandar seperti ini tanpa alasan? Wajah mereka hampir saling bersandar satu sama lain, kira-kira hanya berjarak sekitar lima sentimeter.Sally bisa merasakan deruan nafas yang hangat menembus wajahnya. Rasanya seperti bulu-bulu tipis yang menyapu kulitnya, membuatnya terhanyut dalam sentuhan lembut seperti itu. Saat dia menarik napas, hanya aroma kuat pria itu lah yang dapat tercium – sangat dekat. Dia tidak bisa menahan rasa canggungnya, ada sedikit rasa gemetar pada badannya. Dengan sedikit tergesa-gesa, dia cepat-cepat mengulurkan tangan dan menahan dada lawannya itu agar terkontrol. Dia juga secara tidak sadar menarik badannya kira-kira dua langkah.Namun dia sedikit kalah cepat, lengan yang kuat dan kokoh melingkari pinggangnya dan dengan kuat menarik kembali posisi badannya kembali ke posisi semula."Jangan bergerak," bisiknya di telinganya, mensinyalir Sally tidak bisa menentangnya.Tubuhnya menjadi kaku akiba