Share

Bab 117. Nightmare

“Apa sakit?” Audrey bertanya kala mengobati luka memar di wajah Xander. Dua pukulan yang dilayangkan kedua adik laki-lakinya memang cukup keras sampai-sampai terlihat jelas luka lebam dan darah di wajah Xander. Sungguh, Audrey tak menyangka kalau dua adik laki-lakinya akan memberikan pukulan pada Xander.

Kini Audrey bersama dengan Xander serta Rikkard masih berada di orang tuanya. Audrey, Xander, dan Rikkard wajib menginap karena Miranda yang meminta. Tentu baik Audrey ataupun Xander tidak bisa membantah. Lagi pula Rikkard pun nampak senang bertemu dengan kakek dan nenek bocah laki-laki itu. Tak hanya bertemu dengan kakek dan nenek saja, tapi Rikkard juga bertemu dengan kedua pamannya.

Xander menarik tangan Audrey, memindahkan tubuh Audrey terduduk di pangkuannya. “Pukulan adikmu memang keras. Aku mengakui itu. Tapi tenang saja, bagiku ini tetap luka kecil. Nanti pasti akan segera sembuh.”

Audrey tersenyum hangat dan tulus. Wanita itu melingkarkan tangannya ke leher Xander sambil berb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status