Share

Sedikit Ramah.

Pagi itu Niken bagun seperti biasa pukul  5 pagi setelah melakukan ritualnya sebagai seorang muslim ia berkuat didapur untuk menyiapkan sarapan untuk Dady Bras dan Mami Rena. 

Sebelum tidur selamam Mami Rena meminta Niken untuk membuatkan Bram pancake seperti yang ia buat sore harinya. 

Meski dirumah itu memiliki asisten rumah tangga namun Niken selalu menyiapkan sarapan untuk orang rumah meski berkali kali bik sum melarangnya. 

Pukul 7 pagi sarapan telah terata di meja dengan cantik. Nasi goreng, roti bertoping telur ceplok kegemaran Dady Brasco serta pencake rekuisan Mami Rena. 

Setelah memasak sarapan Niken memangil Mami Rena memberitau jika sarapan dimeja telah siap. 

Niken berniat menuju kamarnya meniki anak tangga, Niken sibuk membersihkan noda coklat yang mengotori baju yang ia kenakan tanpa memandang kedepan. Dari arah berlawanan Bram turun dengan tergesa gesa sambil mengancing lengan kemeja yang ia kenakan. 

Niken menabrak Bram yang sedang menunduk memperhatikan kancing bajunya. Bruk...,tubuh Niken menabrak Bram yang menuruni anak tangga.  Niken berteriak histeris karena terkejut 

Tubuh Niken terpelanting kebelakang untung saja Bram begerak cepat menarik tangan Niken yang hampir terjatuh kebelakang. 

Meski sebelah Kaki Niken telah bergeser dari pijakannya. 

"Mami....," Teriak Niken yang kaget. 

Mami Rena dan Dady Bras segera berjalan setengah berlari mendengar teriakan Niken. 

Kuku kaki Niken berdarah akibat terlipat setelah terpset tadi. Kukunya patah dan mengeluarkan darah. 

Bram tengah memegangi tagan Niken yang gemetaran dan terasa dingin. 

"Ada apa Niken,?" tanya Dedy Bras 

Wajah Niken pucat karena terkejut  dirinya membayangkan sesatu yang buruk dengan janinnya ketika ia hampir terjatuh tadi.

"Jalan pakai mata. Hampir saja kan kamu celaka," ujar Bram dengan suara meninggi. 

Niken menunduk tak berani menatap Bram. Niken menyadari keslahan nya. "Maaf Niken tidak sengaja," ucap Niken dengan suara parau menahan tagis. 

Mami Rena meminta penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Bram pun menjelaskan tragedi tadi yang hampir membuat Niken terguling dari tangga. 

"Hati hati sayang. Kamu harus lebih hati hati lagi bagaimana jika tadi kamu terjatuh, bukan hanya kamu saja yang terluka namun bayi yang ada didalam kandungan mu juga akan celaka," ujar Mami Rena serius. 

Niken merigis kesakitan akibat rasa nyeri dikakinya. "Maaf Mami Niken akan lebih hati hati lagi." Niken melepaskan pegangan tangan Bram ia berjalan tertatih berniat menaiki anak tangga menuju kamarnya. 

Mami Rena panik setelah menlihat ada darah dikaki Niken. "Nik...,itu darah apa sayang?" 

Bram yang ikut terkejut langsung membopong tubuh Niken menuju kamarnya tanpa permisi terlebih dahulu. 

Niken hanya diam tak bisa menolak. Mami Rena mengikuti lagkah Bram Dady Bras segera menghubungi dokter. 

"Ini haya luka kecil di kaki Niken Mami, "ujar Niken tidak enak hati karena telah membuat seisi rumah panik.

Bram mengambil kotak p3k dan mengobati kaki Niken yang telah berdarah. "Kukunya tergakat Mami," ujar Bram sambil membersihkan dan memberikan obat merah 

Niken merigis menahan perih di kakinya. Dengan telaten Bram mengobati luka dikaki Niken. 

Dady Bras masuk kedalam kamar Niken bersama seorang dokter. "Silahkan diperiksa dok. Jangan sampai terjadi sesatu yang tidak diinginkan," ujar Dady Bras. 

Setelah dokter memeriksa kondisi Niken beliau memberi tau jika Niken harus berhati hati lagi. 

Mami Rena dan Dady Bras mengantarkan dokter dan meninggalkan Niken. 

Bram kembali memperbaiki perban di kaki Niken. "Istirahatlah nanti Bik Sum mengantarkan kamu sarapan," ucap Bram kemudian ia berlalu dari kamar Niken. 

Bram, Dan kedua orangtuanya menikmati sarapan dengan lahap. Bram memakan nasi goreng degan lahap. "Ini bik Sum yang masak mih?" tanya Bram sambil melahap makanannya. 

"Bikan Bik Sum yang masak. Tapi Niken yang membuat hidangan ini," jawab Mami Rena 

Bram memperlambat gerakan mengunyah makanan yang ada dimulutnya. "wah ternyata dia pandai masak juga," Batin Bram. 

Mami Rena mengantarkan putranya sampai ke mobil tak lupa ia mebawakan bekal berisi pencake buatan Niken dan teh  melati di termos kecil agar tidak dingin. 

"Ini semua buatan Niken sayang," ucap Mami Rena. 

Bram tak memberikan pujian atau apapun meski dirinya sangat menyukai masakan Niken. 

Bram berpamitan kepada Mami dam Dadynya. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status