Share

BAB 11B

Kiran menepuk kening saat pesan kedua masuk dari Pras. Lelaki itu tidak berubah sedikitpun sejak terakhir kali mereka bertemu delapan tahun lalu. Kiran mendadak terkekeh geli mengingat masa-masa putih biru dan saat-saat putih abu-abu yang mereka lalui bersama.

Sejak masuk SMA, Pras sudah mengakuinya sebagai pacar kepada siapapun. “Kamu itu cantik, Ran. kalau mengaku jomblo, pasti banyak Kakak kelas yang mendekati. Jadi, berterima kasihlah padaku. Aku menyelamatkanmu dari para buaya itu.” Kiran menggeleng mengingat ucapan Pras dulu.

“Lagipula, aku kan juga ganteng. Serasi kita. Kalau aku mengatakan kita pacaran, yang lain akan percaya saja. Toh kita terlihat cocok ….”

“Kata siapa?” Kiran memonyongkan bibir. Dia bergegas mengambil es teh manis karena kepedasan. Biasanya, Kiran hanya menambahkan dua sendok sambal ke baksonya, tapi tadi dia tidak sengaja menumpahkan sambal itu sehingga jadilah kepedasan.

“Ya kata aku lah, Ran.” Pras menepuk kening sambil menatap Ranti yang sibuk dengan ba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Nur Janah
aroma persaingan sangat terasa ini
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
laki2 g tau diri. kenapa g kau meratapi kepergian istri mu raya yg selalu kau utamakan sampaj mengabaikan kiran
goodnovel comment avatar
Mah Mpong
lanjut thor... ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status