Share

BAB 12A

“Ah, silakan masuk, Mas Haidar. Saya Pras, calon suami Kiran.” Pras tersenyum lebar sambil mengulurkan tangan. Sementara Haidar mematung dengan tatapan bingung. Ucapan Pras membuat jantungnya seakan terlepas dari rongga dada.

“Ayo, ayo, duduk.” Pras terkekeh. Dia mengambil tangan Haidar yang masih terpaku dan menjabatnya erat sambil mengayunkan jabat tangan mereka beberapa kali hingga badan Haidar terguncang-guncang.

“Silakan duduk, Mas.” Kiran akhirnya berdiri dan ikut mempersilakan. Dia tidak menyangka Haidar tetap memutuskan datang karena lelaki itu tidak membalas pesan yang dia kirim tadi malam.

“Pak.” Haidar mencium tangan Ahmad lama. Setelahnya, dia bergeser dan melakukan yang sama pada Rista. “Maafkan Haidar, Bu.” Suara Haidar serak terdengar.

Rista menengadahkan kepala sambil mengelus bahu Haidar. Dulu, Haidar adalah menantu yang sangat dia sayangi. Mereka bahkan sudah menganggap Haidar anak sendiri. Setahu mereka, rumah tangga anak dan menantunya itu baik-baik saja. Begitu pi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Nur Janah
ada2 aja ni Pras mencairkan suasana di sana.........
goodnovel comment avatar
Nur Janah
seenggaknya pakailah kata yang pantas untuk di ucapkan mba .........
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
jgn jadi wanita tolol kiran. g perlu berharap sama laki yg g bisa membuktikan cintanya pada mu saat dia bersama raya. kamu memangnya ban serep,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status