“Lu jatoh kenapa bro, terus itu cewe yang ngejar lu siapa ? Soalnya gua baru liat dia.” tanya teman kelas Leo yang merasa bingung wanita yang mengejar-ngejar Leo itu siapa.
“Oh itu orang gila bro ngga tau siapa tiba-tiba ngejar gua terus marah-marah.”
Leo berbohong kepada temannya itu karena tidak mau dirinya dicap jelek oleh temannya. Di saat Leo sedang melihat kakinya yang sedang sakit, tiba-tiba gurunya datang dan posisi Leo sedang berada di atas meja. Guru yang melihat Leo sedang duduk di meja pun langsung memarahinya.
“Leo kamu kenapa duduk di atas meja kamu tahu kan itu ngga boleh !! Ayo cepat turun di kursi kamu sendiri bapa mau kasih informasi nih.”
Leo sangat terkejut karena tiba-tiba gurunya datang dan langsung memarahi dirinya. Dia pun meminta maaf kepada gurunya dan langsung turun untuk duduk di kursinya.
“Ya pak maaf-maaf.”
Setelah Leo sudah duduk di kursinya, guru langsung memberikan informasi tentang ekstrakurikuler yang akan membuka member baru.
“Mohon didengar semuanya, bapa mau memberikan informasi bahwa ekstrakurikuler basket membuka member baru bagi semua siswa sekolah ini dan pendaftaran bisa langsung ke lapangan terakhir jam istirahat ke dua. Untuk yang ingin menjadi atlet basket bisa banget ikut ekstrakurikuler ini karena setiap tahun kita selalu mengikuti seleksi atlet kota. Cukup sekian dari bapa, jika ada yang ingin bertanya silahkan bapak tunggu 2 menit untuk bertanya.”
Guru Leo pun menunggu murid-murid untuk bertanya, tetapi setelah 2 menit tidak ada sama sekali murid yang bertanya. Akhirnya guru langsung menutup informasinya.
“Oke udah 2 menit tidak ada yang mau ditanyakan yah, kalau gitu bapa tutup informasinya sekian terima kasih semuanya.”
Guru Leo langsung keluar untuk memberikan informasi itu kepada kelas lain. Leo ingin sekali menjadi atlet basket, dia sangat berminat sekali untuk mengikuti ekstrakurikuler basket yang guru sampaikan itu. Tidak lama kemudian, bel masuk berbunyi. Guru pelajaran selanjutnya pun masuk dan langsung memulai pelajarannya. Beberapa jam kemudian istirahat ke dua pun telat tiba, Leo yang ingin mendaftar ekstrakurikuler basket langsung pergi ke lapangan untuk mendaftarnya sebelum pendaftaran di tutup.
Saat sudah sampai di lapangan, Leo bertemu kembali dengan Sinta. Sinta pun sama dia ingin mendaftar ekstrakurikuler basket juga. Di lapangan mereka berdua saling bersebelahan tetapi mereka tidak sadar kalau mereka berdua saling bersebelahan. Tiba-tiba Sinta menengok kepalanya ke arah samping dan dia baru sadar kalau di sebelahnya ada laki-laki yang membuat dia kesal yaitu Leo.
“Eh lu mau ngapain ke sini ?
Leo yang mendengar suara Sinta di sebelahnya, dia pun terkejut dan langsung membalas omongannya.
“Gua mau daftar ekstrakurikuler basket lah, lu sendiri mau ngapain di sini memang lu bisa main basket ?” jawab Leo sambil meremehkan Sinta.
“Bisa-bisanya ngeremehin gua, apa perlu kita tanding ?
Leo yang diancam oleh Sinta untuk bertanding, dia pun langsung menolaknya karena menurut dia bertanding dengan Sinta hanya buang-buang waktu saja.
“Hah bertanding sama lu ? Sorry ya buang-buang waktu aja bertanding sama lu, udah ngga usah ikut aja deh lu nanti baru main udah nyusahin aja,” ucap Leo yang merendahkan Sinta terus.
“Bilang aja takut sama gua, lu kali yang bikin nyusahin nanti hahaha.”
Santi dan Leo berdebat di lapangan sampai pendaftaran sudah ingin ditutup. Lalu mereka berdua pun ditegur oleh yang jaga pendaftarannya.
“Kalian berdua ribut mulu, udah sisa kalian berdua nih yang lain udah pada selesai. Sekarang kalian mau ikut apa ngga ?” penjaga pendaftarannya sangat kesel dengan mereka berdua karena mereka berdua membuat lama.
“Bukan saya pak dia tuh cewe ini nih yang buat gara-gara terus sama saya,” Leo yang menuduh Sinta terus menerus.
“Ngga terbalik tuh perasaan lu deh yang bikin gara-gara sama gua terus,” jawab Sinta yang merasa kesal sekali dengan Leo.
“Udah-udah malah tambah ribut kalian berdua, jadi ngga nih daftarnya kalau ngga saya mau tutup pendaftarannya.”
“Jadi pak jadi, saya daftar nama saya Leo.”
“Kalau kamu jadi ngga ?”
“Jadi pak saya juga, nama saya Sinta.”
Lalu mereka berdua pun selesai mendaftarkan dirinya untuk mengikuti ekstrakurikuler basket. Di saat Leo sedang berada di dalam kelas, tiba-tiba Sinta melewati di depan kelas Leo. Sinta melihat ke kelas Leo dan kebetulan dia melihat Leo sedang menulis di meja paling depan, Sinta merasa kalau Leo itu anak yang ganteng. “Duh ini anak kalau dilihat-lihat ganteng juga yah apalagi kalau lagi fokus nulis gitu, eh gua kenapa sih malah bilang Leo ganteng mana ada Leo ganteng jelek begitu juga,” ucap Sinta di dalam hatinya. Tiba-tiba Leo menengok ke arah dirinya.
“Apa lu lihat-lihat gua, udah tau ko gua ganteng ngga usah diliatin sampai segitunya,” ucap Leo dari dalam kelas dan kebetulan ini sedang jam istirahat jadi tidak ada guru.
Sinta yang mendengar suara Leo langsung terkejut dan ingin segera pergi dari luar kelasnya, tetapi dia merasa malu kalau langsung pergi begitu saja. Akhirnya Sinta pun memilih untuk berbohong saja kepada Leo.
“Gr banget siapa juga yang lihat lu orang gua lagi liat jam di kelas lu,” jawab Sinta yang langsung meninggalkan kelas Leo karena dia merasa malu dengan Leo. Lalu Leo pun menghiraukan Sinta dan melanjutkan menulisnya.
Tidak lama kemudian, bel masuk sudah berbunyi. Guru pun langsung masuk ke kelas Leo dan memulai pembelajarannya. Beberapa jam Leo dan Sinta sekolah, akhirnya mereka pun sudah jam pulang. Leo langsung pulang ke rumahnya karena ingin bersantai di rumahnya. Di saat perjalanan pulang, Leo melihat dari kejauhan kalau itu Sinta yang sedang membawa motornya, sepertinya motornya itu mogok. Leo pun langsung menghampiri Sinta dan meledeknya.
“Woi kenapa motor lu pasti mogok ya hahaha.”
Sinta terkejut karena Leo tiba-tiba datang.
“Kata siapa mogok orang bisa nyala gini,” Sinta marah karena dia tidak terima di ledek Leo.
“Mana coba kalau bisa nyala orang gua aja liat tadi lu cuman bawa-bawa motor terus ngga dikendarain,” Leo meledek Sinta kembali.
Sinta yang ini mencobanya merasa malu karena takutnya ketahuan kalau motornya benar-benar mogok dan akhirnya Sinta pun memilih untuk diam saja.
“Hahaha bener kan mogok buktinya gua suruh nyalain lunya diem aja, udah sini biar gua yang bantu benerin motor lu.”
Leo pun langsung membantu membenarkan motor Sinta yang sedang mogok. Di saat Leo sedang membantunya, tiba-tiba ada oli yang mengenai Sinta lalu Leo pun cepat-cepat membersihkannya.“Aduh lu betulin tapi malah kena gua, gimana sih lu,” jawab Sinta yang merasa kesal karena baju seragamnya terkena oli.“Sorry sorry abis lu disitu sih jadi kena oli kan.”Leo pun langsung membersihkan oli yang berada di baju Sinta. Sinta langsung terkejut karena tiba-tiba Leo begitu dekat dengan dirinya dan dia merasa jantungnya berdebar di saat dekat dengan Leo. “Aduh mimpi apa gua tadi malam ditolongin sama cowo ganteng.” Sinta tidak sadar mengucap itu di dalam hatinya sambil melihat mata Leo.“Woi diem aja lu kenapa ? Gua ganteng yah makannya lu lihatin terus.”“Kata siapa ganteng mana ada gua lihatin lu.”“Ah alesan mulu, nih motor lu udah bener kalau mogok lagi jual aja haha.”&ld
Sinta pun langsung memberikan garamnya kepada ibunya itu dan dia pergi ke kamar mandi untuk mandi. Leo yang masih berkumpul di tongkrongan, dia pun mengajak teman-temannya untuk summori pada hari Minggu yang akan datang ke taman kota. Teman-temannya pun menyetujuinya karena sudah lama juga mereka semua tidak sunmori. Beberapa lama kemudian, Leo mengobrol dengan temannya dia pun izin pulang terlebih dahulu karena sudah sore.“Bro gua pulang dulu yah.”“Mau ke mana lu bro masih sore gini.”“Gua mau mandi dulu bro nanti malam kesini lagi soalnya gerah banget.”“Oke siap gua juga mau pulang deh.”“Yu gua juga pulang deh,” ucap teman leo yang lain.“Iya udah yu kita pulang dulu.”Leo dan temannya pun langsung pulang ke rumah masing-masing. Beberapa lama Sinta mandi dia langsung pergi ke kamarnya untuk mengerjakan tugas. Sesampainya di rumah, Leo langsung masuk ke dalam
Di pagi hari, Leo sudah bangun dan dia merasa badannya sangat enak sekali. Dia pun langsung bangun dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi karena dia harus berangkat sekolah. Di sisi lain Sinta yang sudah bangun sejak tadi, dia pun tidak langsung mandi karena harus rapi-rapi kamarnya terlebih dahulu sebelum mandi.Setelah semuanya sudah rapi, Sinta langsung mandi dan kebetulan ini sudah waktunya Sinta mandi. Beberapa menit mereka berdua mandi, akhirnya mereka berdua pun selesai dan langsung bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Leo yang sudah siap untuk berangkat sekolah, dia pun berpamitan terlebih dahulu kepada ibunya karena ayahnya sedang bekerja di luar kota dan dia hanya bersama ibu serta pembantunya. Setelah Leo berpamitan, dia pun langsung berangkat ke sekolah menaiki motor kesayangannya. Sesampainya di sekolah Leo bertemu dengan Sinta di parkiran dan dia pun ribut kembali.“Woi gua mau parkir di situ Minggu lu,” ucap Leo yang pagi-pagi sudah m
“Leo kantin yu dari pada di kelas terus ngga ada apa-apa mending di kantin kita makan.”“Boleh deh yu bro kebetulan gua juga lapar.”Leo dan temannya pun langsung pergi ke kantin untuk makan karena sama-sama lapar. Sesampainya di kantin, Leo membeli bakso untuk mengganjal perutnya yang lapar. Leo pun membawa bakso itu sendiri ke meja makan yang berada di kantin. Di saat menuju meja kantin, Leo merasa kalau tangannya gatal dan akhirnya dia pun menggaruknya. Tiba-tiba baksonya pun tumpah dan kebetulan kuah bakso itu mengenai pakaian Sinta yang sedang berdiri di sebelah Leo. Sinta pun terkejut dan merasa kesal sekali dengan Leo karena kuah baksonya mengenai dirinya.“Woi lu lagi lu lagi, bosan banget gua lihat lu terus. Ini gimana sih lu bawa baksonya masa bisa tumpah kena baju gua,” Sinta pun marah kepada Leo karena baju seragamnya terkena kuah bakso.“Sorry sorry ngga sengaja soalnya tadi tangan gua gatel banget jadi gua g
“Guys masih bau bakso ngga baju gua ?” tanya Sinta kepada teman sebangkunya itu sambil mencium-cium bajunya.“Udah ngga kok Sin.”“Syukurlah soalnya gua takut kalau masih bau, untung aja ini udah kering kalau belum kering bisa-bisa gua ditanya guru.”Tidak lama kemudian, guru pun masuk ke dalam kelasnya Rani dan langsung memulai pembelajaran terakhir. Sinta sangat senang sekali sudah masuk pelajaran terakhir, dia merasa tidak betah dengan bajunya dan ingin cepat-cepat pulang untuk mengganti baju seragamnya. Beberapa jam kemudian, akhirnya Sinta sudah selesai belajarnya dan dia langsung cepat-cepat memasukkan bukunya ke dalam tas. Setelah sudah tidak ada yang tertinggal, Sinta pun pergi ke parkiran untuk pulang ke rumahnya. Di parkiran Sinta bertemu dengan Leo, kemungkinan dia menunggu dirinya untuk meminta maaf.“Hey cewe ntah siapa nama lu yang penting gua minta maaf yah kejadian di kantin tadi gua bener-bener ng
“Maaf Bu tadi Leo ngga sadar udah jam segini,” ucap Leo yang ketakutan kepada ibunya.“Iya udah kamu langsung mandi terus abis itu bantu ibu, oh iya ayah kamu besok pulang katanya.”“Bener nih Bu kok ibu bisa tahu kalau ayah besok pulang ?” Leo penasaran mengapa ibunya bisa tahu kalau ayahnya besok pulang padahal ayahnya selalu sibuk terus di saat ingin teleponan.“Iya tadi ibu abis teleponan sama ayah kamu katanya perkiraan sampai rumah jam 2 kalau ngga macet.”“Asik ayah pulang, iya udah Leo mandi dulu yah Bu.”Leo pun langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi. Leo yang sedang berada di kamar mandi, merasa sangat senang sekali karena yang dia tunggu-tunggu akhirnya pulang dari luar kota, dia jadi tidak sabar untuk menemukan ayahnya besok hari.Di sisi lain Sinta yang tertidur setelah mandi, dia pun terbangun dan langsung pergi ke dapur untuk minum karena merasa haus. Sinta melihat ibunya seda
“Nyantai dong jangan marah-marah terus, gua cuman pengen minta maaf lagi soal kejadian yang bakso tumpah,” Leo meminta maaf kembali kepada Sinta karena dia masih belum tenang.“Kan lu kemarin udah minta maaf dan gua juga udah maafin lu.”“Iya tapi lu maafinnya kaya ngga ikhlas jadi gua juga masih belum tenang, gua minta maaf lagi ya gua benar-benar minta maaf.”“Iya gua maafin ko, udah lupain aja gua mau masuk ke kelas dulu,” ucap Sinta yang tidak tahu kenapa berubah menjadi tenang.“Benar nih lu ikhlas maafin gua ? Kan enak gini kalau lunya tenang ngga marah-marah.”“Rese lagi lu, iya ikhlas ko udah lupain aja ngga usah dibahas-bahas lagi lagian udah kemarin, udah ya gua duluan mau ke kelas,” Sinta langsung meninggalkan Leo sendiri di parkiran.“Oke orang gila.”Sinta yang belum jauh dari Leo, dia pun mendengarkan omongan yang Leo ucap. Sinta langsung balik lagi ke
Sekian lama di kantin, Sinta dan Hilda pun langsung kembali lagi ke kelas karena sudah bosan di kantin. Sesampainya di kelas, Hilda duduk dan bertanya kepada Sinta tentang laki-laki yang ribut dengannya karena Hilda merasa bingung mengapa di saat Sinta bertemu laki-laki itu bawaannya selalu ribut.“Sin gua mau nanya, lu kenapa sih setiap ketemu sama cowo itu selalu ribut terus memang ngga cape apa ?”“Gua cape Sin, gua juga sebenarnya ngga mau emosi terus sama dia, tapi dianya aja yang selalu cari masalah sama gua. Masa tadi pagi aja dia udah minta maaf ke gua eh dia malah ngatain gua orang gila kan gua kesel ya udah gitu di parkiran lagi,” ucap Sinta yang sangat emosi kepada Leo karena Leo selalu mencari masalah dengannya.“Haha sabar Sin, gua juga aneh sih tadi liat cowo itu kaya seneng banget ganggu lu terus ngeledek lu juga.”“Nah makannya gua aja bingung banget sama dia kaya ngga ada kerjaan lain gitu selain ngegangg