Ada seorang wanita yang bernama Sinta, dia sangat kesal sekali dengan teman sekolahnya yang bernama Leo karena dia sudah menabrak dirinya tanpa meminta maaf. Akhirnya Sinta pun menjadi benci dengan Leo. Tetapi lama-kelamaan benci itu menjadi Cinta karena Sinta sudah menyukai Leo. Apakah Leo akan menyukai Sinta juga ? Apa akan terus mencari masalah dengan Sinta ? Ikuti terus cerita Benci Menjadi Cinta hanya di GoodNovel.
Lihat lebih banyakDi salah satu sekolah yang cukup terkenal di kotanya, terdapat perempuan yang bernama Sinta. Sinta ini anak yang pintar dan selalu berprestasi di sekolahnya dan ia juga selalu menurut kepada ibunya .Di saat Sinta sedang masuk ke dalam gerbang sekolahnya dengan berjalan kaki, tiba-tiba ada seorang laki-laki dari kejauhan masuk ke dalam gerbang sekolahnya dengan terburu-buru. Laki-laki tersebut bernama Leo. Laki-laki yang sangat ganteng tetapi menurut Sinta, Leo itu biasa saja karena sangat menyebalkan.
Lalu di saat Leo sedang terburu-buru, dia tidak sengaja terjatuh karena terkena tali sepatunya yang tidak terikat. Dia pun terjatuh mengenai tubuh Sinta sampai Sinta pun ikut terjatuh. Leo merasa tidak peduli dengan wanita yang dia senggol, dia pun langsung bangun dan pergi ke dalam kelas.
Sinta merasa kesal sekali dengan Leo karena dia menabrak dirinya sampai terjatuh tanpa meminta maaf. Sinta pun langsung berdiri dan masuk ke kelasnya. Untung saja baju Sinta tidak kotor dan keadaan pun masih sepi. Di saat Leo sedang berada di depan kelasnya, dia melihat wanita yang ditabraknya dan mukanya seperti sangat kesal.
Leo langsung mengumpat ke dalam kelasnya karena takut kalau dia marah-marah tidak jelas dan menjadi heboh di kelasnya. Apalagi Leo anak OSIS dia tidak mau namanya menjadi jelek di sekolahnya. Leo yang mengumpat di dalam kelasnya, dia tidak ketahuan oleh wanita yang ditabrak dirinya, walaupun melewati kelas Leo.
“Hampir aja gua ketahuan kalau ketahuan abis gua bisa-bisa heboh satu sekolah,” ucap Leo pada dirinya karena merasa takut dengan wanita itu. Di saat Leo sedang berbicara sendiri di dalam hatinya, tiba-tiba teman Leo menanyakan dirinya karena dia merasa heran dengan Leo.
“Leo lu kenapa ngumpet disitu kaya dikejar-kejar siapa aja sampai gua bingung dari tadi liatin lu,” ucap doni teman kelasnya Leo sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
“Ngga apa-apa kok bro gua cuman mau ngumpet aja soalnya enak di sini,” jawab Leo berbohong kepada temannya itu agar tidak ketahuan masalah dirinya dengan wanita itu.
“Apa enaknya bro di sebelah lemari yang kotor gitu kenapa ngga duduk di kursi lu aja.”
“Enak tahu bro coba aja nih haha.”
Leo pun langsung duduk di kursinya setelah dikatakan begitu oleh temannya. Baru saja Leo duduk di kursinya, bel masuk sudah berbunyi dan pelajaran pertama akan dimulai. Teman-teman Leo yang berada di luar kelas langsung masuk ke kelasnya, sampai kursinya pun sudah diduduki semua oleh teman-temannya.
Beberapa menit kemudian, guru Leo pun masuk dan langsung memulai pelajarannya. Di saat dia sedang belajar, Leo tiba-tiba kepikiran dengan wanita itu. Dia sangat bingung wanita yang dia tabrak itu siapa dan kelas berapa karena dia tidak pernah melihatnya di sekolah. Leo yang kebingungan dia pun berbicara sendiri kembali di dalam hatinya. “Jangan sampai deh gua ketemu dia lagi kalau ketemu cewe itu gua ngga tahu harus apa pasti dia bakal marah-marah dah.” Setelah berbicara sendiri, Leo tidak ingin memperdulikan masalah itu dan dia ingin fokus belajar saja. Tidak terasa Leo sudah melewati Dua pelajaran dan sekarang waktunya istirahat.
Kringggg.....Kringggg.....Kringggg
Leo dan teman-temannya pun langsung pergi ke kantin sekolahnya. Di saat dia dan temannya sedang berada di kantin sekolah, Leo melihat wanita yang dia tabrak itu. Untung saja dia tidak melihatnya. Baru saja Leo lega, dia melihat wanita yang dia tabrak itu menghampirinya dan seperti ingin marah-marah.
“Waduh cewe yang gua tabrak ngeliat gua lagi jangan-jangan mau kesini.” Leo pun sangat bingung harus berbuat apa, dia ingin pergi dari kantin pun tidak enak karena dia belum membayar makanannya. Di saat Leo sedang kebingungan dia pun punya ide untuk kabur saja dan menitipkan uangnya kepada temannya itu. Leo pun langsung melakukan idenya itu mumpung Sinta belum semakin dekat.
“Bro, bro gua nitip uang makanan gua yah bro soalnya gua lagi buru-buru nih makasih yah bro,” ucap Leo kepada teman-teman kelasnya yang berada di sampingnya dirinya sambil memberikan uangnya.
“Eh loh loh memang mau ke mana lu buru-buru perasaan bel juga masih lama,” tanya teman Leo karena merasa kebingungan dengan Leo.
“Ngga ke mana-mana bro bentar dulu bro dah.”
Leo pun langsung lari dan meninggalkan kantinnya agar bisa menghindari Sinta.
“Haduh malah kabur tuh orang gua harus ikutin dia.”
Sinta yang masih kesal sekali dengan Leo, dia pun mengejar Leo untuk membalas dendam. Lalu teman Leo yang sedang berada di kantin sangat bingung mengapa ada wanita yang mengejar Leo dan sepertinya wanita itu sangat marah kepada Leo. Di saat Leo sedang berlari, dia pun terjatuh dan Sinta yang melihat Leo terjatuh dia pun menertawakannya.
“Hahaha rasain lu jatoh kan akhirnya,” Sinta menertawakannya sambil jalan ke arah Leo. Setelah Sinta sudah dekat disisi Leo, Sinta pun menertawakannya kembali sambil memarahinya.
“Hahahaha....Ini akibat lu ngga tanggung jawab sama gua sekarang lu juga kaya gini kan, makannya jangan macem-macem sama gua.”
“Ye bukannya ditolongin malah ngetawain gua,” ucap Leo yang berusaha untuk bangun tetapi sangat sulit.
“Hah tolongin lu ? Lu aja nabrak gua bukannya tolongin malah kabur tanpa ada rasa bersalah, sekarang gantian lah iya kali gua tolongin lu,” Sinta merasa kesal sekali kepada Leo karena kejadian tadi pagi.
“Yah maaf gua tadi pagi lagi buru-buru,” Leo membuat alasan agar Sinta tidak marah-marah lagi.
“Ah alesan buru-buru kenapa lu bel masuk aja masih lama,” ucap Sinta yang sambil menekan kaki Leo karena merasa kesal sekali dengan ucapan Leo.
“Aduh aduh sakit, lu kenapa tekan kaki gua sih udah tahu lagi sakit malah ditekan,” jawab Leo yang merasa kesakitan.
“Upss maaf sakit yah iya udah gua duluan yah bye hahaha.” Sinta pun langsung meninggalkan Leo lalu temannya pun datang menghampiri Leo.
“Bro kenapa tiduran di situ diliatin banyak orang tuh,” tanya teman Leo yang melihat temannya sedang tiduran di jalan.
“Tiduran apanya gua jatoh nih, udah bantuin gua cepat.”
“Oh jatuh yah sini gua bantuin.”
Leo pun dibantuin oleh teman kelasnya dan merasa berdua langsung pergi ke kelas. Sesampainya di kelas Leo pun merasa kakinya sangat sakit sekali dan teman kelasnya pun langsung bertanya-tanya kepada dirinya.
Leo masih saja merenung di dalam kamarnya, dia memilih untuk menghibur dirinya sendiri dengan bermain games di handphonenya. Leo merasa sedikit terhibur dan dia lebih semangat dari pada sebelumnya. Di saat Leo sedang bermain games, tiba-tiba ayahnya menelepon dirinya. Tanpa perlu lama Leo langsung mengangkat telepon dari ayahnya itu.Ayah : hallo nak, ibu ada di rumah ngga ? Soalnya ayah telepon ibu ngga diangkatLeo : ada kok yah bentar Leo kasih hpnya ke ibu dulu dehLeo pun berlari keluar dari kamarnya untuk memberikan handphonenya kepada ibunya.“Ibu ayah telepon nih,” teriak Leo sambil menghampiri ibunya itu.“Coba mana Leo.”Handphone Leo sedang dipakai oleh ibunya, dia pun memilih untuk mandi terlihat dahulu saja karena udara di sini juga cukup panas.“Leo hpnya ibu taro di atas meja ya,” ucap ibunya di depan kamar mandi.“Iya bu.”Setel
Sekian lama Sinta fokus belajar dipelajaran ke 3 dan 4, akhirnya Sinta sudah beristirahat kembali. Tetapi pada waktu istirahat ini Sinta meminta kepada teman sebangkunya untuk mengantarkan dirinya membeli buku tulis. “Hil anterin gua yuu.” “Ke mana Sin ?” tanya Hilda sambil merapikan buku. “Ke koperasi Hil beli buku soalnya buku gua abis nih.” “Iya udah yu gua anterin.” Sinta dan Hilda mereka pergi berdua ke tempat koperasi. Sesampainya di koperasi, mereka melihat koperasinya sangat ramai dan Hilda memilih untuk menunggu di luarnya saja karena apabila di dalam malah menambah penuh. Sinta yang sudah berada di dalam koperasi dia mendengar Leo menyapa dirinya. “Eh lu sin mau beli apa ?” tanya Leo yang melihat Sinta baru saja masuk ke koperasi sekolah. “Eh Leo gua mau beli buku, lu di sini lagi apa ?” balas Sinta kepada Leo. “Gua lagi foto copy buat belajar biasa disuruh fotocopy.” “Pelajaran apaan kok g
Leo yang berdebat dengan Doni, tiba-tiba gurunya kembali lagi ke kelasnya dan meminta tugas yang dia berikan dikumpulkan di depan.“Ayo semuanya yang udah dikumpulin di meja ibu ya,” ucap guru Leo sambil mengarah ke meja guru di kelas Leo.“Iya bu.”Leo yang mendengar omongan gurunya dia pun langsung panik.“Duh gimana nih Don gua belum lagi.”“Tuh kan gua bilang makannya kalau guru ngasih tugas langsung kerjain,” ucap Doni yang merasa kesal dengan Leo.“Iya kan gua kira tuh memang ngga dikumpulin bro, gimana ya gua jadi bingung.”“Ngga tau lah lu gimana kalau gua mah udah beres jadi tenang.”“Aduh iya udah gua nyontek ke lu aja deh ya terus nanti ada jawaban yang gua ganti,” ucap Leo yang memilih untuk menyontek kepada temannya saja.“Iya udah nih bro cepet ya.”Leo pun langsung menyalin jawaban Doni
Leo pun langsung berangkat ke sekolahnya dengan menaiki motor kesayangannya. Beberapa lama Leo berjalan ke sekolahnya, akhirnya dia sampai juga dan dia pun langsung memakirkan motornya tersebut di parkiran sekolah. Di saat Leo sedang memarkirkan motornya, dia melihat Sinta juga sedang memarkirkan motornya. Leo pun langsung menghampiri Sinta untuk mengobrol-ngobrol sebentar karena sekarang mereka sudah bertemu dan bukan musuh lagi.“Hallo Sinta selamat pagi,” ucap Leo yang mendekatinya Sinta.“Selamat pagi juga Leo, lu baru sampai ?” tanya Sinta yang baru saja selesai memarkirkan motornya.“Iya gua baru sampe nih, kok tumben sih lu juga baru sampai bukannya lu biasa berangkat pagi banget ya ?”“Haha ngga kok gua biasanya berangkat jam segini terus menang kemarin mah gua lagi rajin aja.”“Pasti karena takut telat kan haha gua tahu kok pas lu berangkat telat.”Di saat Leo dan Sinta sed
Di saat Sinta sedang chattingan dengan teman-temannya di grup, leo pun menchatting dirinya kembali.Leo : halloSinta langsung terkejut dan tiba-tiba senyum sendiri karena dia melihat ada notif dari cowo yang awalnya dia benci. Lalu Sinta pun memberi kabar kepada teman-temannya karena ada seorang cowo yang selalu menchatting dirinya sekarang.Sinta : guyss guyss masa ada yang chatting gua cowoDewi : ciee siapa tuh Sin jadi kepo gua ?Sinta : cowo yang selalu ribut sama gua itu loh inget ngga Dew ?Hilda : ciaa sejak kapan dia chatting lu terus ?Sinta : tadi sore Hil pas abis pulang sekolahClara : ciee ciee Sinta, kayanya ada tanda-tanda yang mau jadian jangan lupa nanti traktir kita yaSinta : hstt kaga lah Clar, gua aja ngga suka sama diaDewi : kan lama-lama nanti jadi suka Sin hahaSementara itu Leo yang menunggu balasan dari Sinta, dia merasa perutnya lapae dan dia pun langsung keluar dari kamarnya u
Sinta yang chattingan dengan Leo dia pun tertawa sendiri sampai-sampai Sinta semakin nyaman dengan Leo. Sinta berpikir ternyata Leo tidak seburuk yang dia bayangkan sebelumnya, dia jadi merasa bersalah selalu marah-marah kepada Leo. Di saat Sinta masih chattingan dengan Leo, tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu rumahnya. Lalu ibunya Sinta pun menyuruh anaknya untuk membukakan pintunya karena ibunya sedang mencuci baju.“Sintaa tolong itu lihat ada siapa di depan, soalnya ibu dengar kaya ada orang yang ngetuk-ngetuk pintu,” teriak ibu Sinta dari dalam kamar mandi karena dia sedang mencuci.“Iya Bu Sinta buka.”Sebelum dia membuka pintunya, Sinta meminta izin kepada Leo terlebih dahulu agar tidak dianggap sombong olehnyaSinta : Leo sebentar yah gua disuruh dulu nih sama ibu guaLeo : oke ngga apa-apa kok tenang aja kaliSinta pun langsung menaruh handphonenya itu tanpa membalas kembali chatting dari Leo. Lalu Sinta pun keluar d
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen