Di salah satu sekolah yang cukup terkenal di kotanya, terdapat perempuan yang bernama Sinta. Sinta ini anak yang pintar dan selalu berprestasi di sekolahnya dan ia juga selalu menurut kepada ibunya .Di saat Sinta sedang masuk ke dalam gerbang sekolahnya dengan berjalan kaki, tiba-tiba ada seorang laki-laki dari kejauhan masuk ke dalam gerbang sekolahnya dengan terburu-buru. Laki-laki tersebut bernama Leo. Laki-laki yang sangat ganteng tetapi menurut Sinta, Leo itu biasa saja karena sangat menyebalkan.
Lalu di saat Leo sedang terburu-buru, dia tidak sengaja terjatuh karena terkena tali sepatunya yang tidak terikat. Dia pun terjatuh mengenai tubuh Sinta sampai Sinta pun ikut terjatuh. Leo merasa tidak peduli dengan wanita yang dia senggol, dia pun langsung bangun dan pergi ke dalam kelas.
Sinta merasa kesal sekali dengan Leo karena dia menabrak dirinya sampai terjatuh tanpa meminta maaf. Sinta pun langsung berdiri dan masuk ke kelasnya. Untung saja baju Sinta tidak kotor dan keadaan pun masih sepi. Di saat Leo sedang berada di depan kelasnya, dia melihat wanita yang ditabraknya dan mukanya seperti sangat kesal.
Leo langsung mengumpat ke dalam kelasnya karena takut kalau dia marah-marah tidak jelas dan menjadi heboh di kelasnya. Apalagi Leo anak OSIS dia tidak mau namanya menjadi jelek di sekolahnya. Leo yang mengumpat di dalam kelasnya, dia tidak ketahuan oleh wanita yang ditabrak dirinya, walaupun melewati kelas Leo.
“Hampir aja gua ketahuan kalau ketahuan abis gua bisa-bisa heboh satu sekolah,” ucap Leo pada dirinya karena merasa takut dengan wanita itu. Di saat Leo sedang berbicara sendiri di dalam hatinya, tiba-tiba teman Leo menanyakan dirinya karena dia merasa heran dengan Leo.
“Leo lu kenapa ngumpet disitu kaya dikejar-kejar siapa aja sampai gua bingung dari tadi liatin lu,” ucap doni teman kelasnya Leo sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
“Ngga apa-apa kok bro gua cuman mau ngumpet aja soalnya enak di sini,” jawab Leo berbohong kepada temannya itu agar tidak ketahuan masalah dirinya dengan wanita itu.
“Apa enaknya bro di sebelah lemari yang kotor gitu kenapa ngga duduk di kursi lu aja.”
“Enak tahu bro coba aja nih haha.”
Leo pun langsung duduk di kursinya setelah dikatakan begitu oleh temannya. Baru saja Leo duduk di kursinya, bel masuk sudah berbunyi dan pelajaran pertama akan dimulai. Teman-teman Leo yang berada di luar kelas langsung masuk ke kelasnya, sampai kursinya pun sudah diduduki semua oleh teman-temannya.
Beberapa menit kemudian, guru Leo pun masuk dan langsung memulai pelajarannya. Di saat dia sedang belajar, Leo tiba-tiba kepikiran dengan wanita itu. Dia sangat bingung wanita yang dia tabrak itu siapa dan kelas berapa karena dia tidak pernah melihatnya di sekolah. Leo yang kebingungan dia pun berbicara sendiri kembali di dalam hatinya. “Jangan sampai deh gua ketemu dia lagi kalau ketemu cewe itu gua ngga tahu harus apa pasti dia bakal marah-marah dah.” Setelah berbicara sendiri, Leo tidak ingin memperdulikan masalah itu dan dia ingin fokus belajar saja. Tidak terasa Leo sudah melewati Dua pelajaran dan sekarang waktunya istirahat.
Kringggg.....Kringggg.....Kringggg
Leo dan teman-temannya pun langsung pergi ke kantin sekolahnya. Di saat dia dan temannya sedang berada di kantin sekolah, Leo melihat wanita yang dia tabrak itu. Untung saja dia tidak melihatnya. Baru saja Leo lega, dia melihat wanita yang dia tabrak itu menghampirinya dan seperti ingin marah-marah.
“Waduh cewe yang gua tabrak ngeliat gua lagi jangan-jangan mau kesini.” Leo pun sangat bingung harus berbuat apa, dia ingin pergi dari kantin pun tidak enak karena dia belum membayar makanannya. Di saat Leo sedang kebingungan dia pun punya ide untuk kabur saja dan menitipkan uangnya kepada temannya itu. Leo pun langsung melakukan idenya itu mumpung Sinta belum semakin dekat.
“Bro, bro gua nitip uang makanan gua yah bro soalnya gua lagi buru-buru nih makasih yah bro,” ucap Leo kepada teman-teman kelasnya yang berada di sampingnya dirinya sambil memberikan uangnya.
“Eh loh loh memang mau ke mana lu buru-buru perasaan bel juga masih lama,” tanya teman Leo karena merasa kebingungan dengan Leo.
“Ngga ke mana-mana bro bentar dulu bro dah.”
Leo pun langsung lari dan meninggalkan kantinnya agar bisa menghindari Sinta.
“Haduh malah kabur tuh orang gua harus ikutin dia.”
Sinta yang masih kesal sekali dengan Leo, dia pun mengejar Leo untuk membalas dendam. Lalu teman Leo yang sedang berada di kantin sangat bingung mengapa ada wanita yang mengejar Leo dan sepertinya wanita itu sangat marah kepada Leo. Di saat Leo sedang berlari, dia pun terjatuh dan Sinta yang melihat Leo terjatuh dia pun menertawakannya.
“Hahaha rasain lu jatoh kan akhirnya,” Sinta menertawakannya sambil jalan ke arah Leo. Setelah Sinta sudah dekat disisi Leo, Sinta pun menertawakannya kembali sambil memarahinya.
“Hahahaha....Ini akibat lu ngga tanggung jawab sama gua sekarang lu juga kaya gini kan, makannya jangan macem-macem sama gua.”
“Ye bukannya ditolongin malah ngetawain gua,” ucap Leo yang berusaha untuk bangun tetapi sangat sulit.
“Hah tolongin lu ? Lu aja nabrak gua bukannya tolongin malah kabur tanpa ada rasa bersalah, sekarang gantian lah iya kali gua tolongin lu,” Sinta merasa kesal sekali kepada Leo karena kejadian tadi pagi.
“Yah maaf gua tadi pagi lagi buru-buru,” Leo membuat alasan agar Sinta tidak marah-marah lagi.
“Ah alesan buru-buru kenapa lu bel masuk aja masih lama,” ucap Sinta yang sambil menekan kaki Leo karena merasa kesal sekali dengan ucapan Leo.
“Aduh aduh sakit, lu kenapa tekan kaki gua sih udah tahu lagi sakit malah ditekan,” jawab Leo yang merasa kesakitan.
“Upss maaf sakit yah iya udah gua duluan yah bye hahaha.” Sinta pun langsung meninggalkan Leo lalu temannya pun datang menghampiri Leo.
“Bro kenapa tiduran di situ diliatin banyak orang tuh,” tanya teman Leo yang melihat temannya sedang tiduran di jalan.
“Tiduran apanya gua jatoh nih, udah bantuin gua cepat.”
“Oh jatuh yah sini gua bantuin.”
Leo pun dibantuin oleh teman kelasnya dan merasa berdua langsung pergi ke kelas. Sesampainya di kelas Leo pun merasa kakinya sangat sakit sekali dan teman kelasnya pun langsung bertanya-tanya kepada dirinya.
“Lu jatoh kenapa bro, terus itu cewe yang ngejar lu siapa ? Soalnya gua baru liat dia.” tanya teman kelas Leo yang merasa bingung wanita yang mengejar-ngejar Leo itu siapa.“Oh itu orang gila bro ngga tau siapa tiba-tiba ngejar gua terus marah-marah.”Leo berbohong kepada temannya itu karena tidak mau dirinya dicap jelek oleh temannya. Di saat Leo sedang melihat kakinya yang sedang sakit, tiba-tiba gurunya datang dan posisi Leo sedang berada di atas meja. Guru yang melihat Leo sedang duduk di meja pun langsung memarahinya.“Leo kamu kenapa duduk di atas meja kamu tahu kan itu ngga boleh !! Ayo cepat turun di kursi kamu sendiri bapa mau kasih informasi nih.”Leo sangat terkejut karena tiba-tiba gurunya datang dan langsung memarahi dirinya. Dia pun meminta maaf kepada gurunya dan langsung turun untuk duduk di kursinya.“Ya pak maaf-maaf.”Setelah Leo sudah duduk di kursinya, guru langsung memberi
Leo pun langsung membantu membenarkan motor Sinta yang sedang mogok. Di saat Leo sedang membantunya, tiba-tiba ada oli yang mengenai Sinta lalu Leo pun cepat-cepat membersihkannya.“Aduh lu betulin tapi malah kena gua, gimana sih lu,” jawab Sinta yang merasa kesal karena baju seragamnya terkena oli.“Sorry sorry abis lu disitu sih jadi kena oli kan.”Leo pun langsung membersihkan oli yang berada di baju Sinta. Sinta langsung terkejut karena tiba-tiba Leo begitu dekat dengan dirinya dan dia merasa jantungnya berdebar di saat dekat dengan Leo. “Aduh mimpi apa gua tadi malam ditolongin sama cowo ganteng.” Sinta tidak sadar mengucap itu di dalam hatinya sambil melihat mata Leo.“Woi diem aja lu kenapa ? Gua ganteng yah makannya lu lihatin terus.”“Kata siapa ganteng mana ada gua lihatin lu.”“Ah alesan mulu, nih motor lu udah bener kalau mogok lagi jual aja haha.”&ld
Sinta pun langsung memberikan garamnya kepada ibunya itu dan dia pergi ke kamar mandi untuk mandi. Leo yang masih berkumpul di tongkrongan, dia pun mengajak teman-temannya untuk summori pada hari Minggu yang akan datang ke taman kota. Teman-temannya pun menyetujuinya karena sudah lama juga mereka semua tidak sunmori. Beberapa lama kemudian, Leo mengobrol dengan temannya dia pun izin pulang terlebih dahulu karena sudah sore.“Bro gua pulang dulu yah.”“Mau ke mana lu bro masih sore gini.”“Gua mau mandi dulu bro nanti malam kesini lagi soalnya gerah banget.”“Oke siap gua juga mau pulang deh.”“Yu gua juga pulang deh,” ucap teman leo yang lain.“Iya udah yu kita pulang dulu.”Leo dan temannya pun langsung pulang ke rumah masing-masing. Beberapa lama Sinta mandi dia langsung pergi ke kamarnya untuk mengerjakan tugas. Sesampainya di rumah, Leo langsung masuk ke dalam
Di pagi hari, Leo sudah bangun dan dia merasa badannya sangat enak sekali. Dia pun langsung bangun dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi karena dia harus berangkat sekolah. Di sisi lain Sinta yang sudah bangun sejak tadi, dia pun tidak langsung mandi karena harus rapi-rapi kamarnya terlebih dahulu sebelum mandi.Setelah semuanya sudah rapi, Sinta langsung mandi dan kebetulan ini sudah waktunya Sinta mandi. Beberapa menit mereka berdua mandi, akhirnya mereka berdua pun selesai dan langsung bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Leo yang sudah siap untuk berangkat sekolah, dia pun berpamitan terlebih dahulu kepada ibunya karena ayahnya sedang bekerja di luar kota dan dia hanya bersama ibu serta pembantunya. Setelah Leo berpamitan, dia pun langsung berangkat ke sekolah menaiki motor kesayangannya. Sesampainya di sekolah Leo bertemu dengan Sinta di parkiran dan dia pun ribut kembali.“Woi gua mau parkir di situ Minggu lu,” ucap Leo yang pagi-pagi sudah m
“Leo kantin yu dari pada di kelas terus ngga ada apa-apa mending di kantin kita makan.”“Boleh deh yu bro kebetulan gua juga lapar.”Leo dan temannya pun langsung pergi ke kantin untuk makan karena sama-sama lapar. Sesampainya di kantin, Leo membeli bakso untuk mengganjal perutnya yang lapar. Leo pun membawa bakso itu sendiri ke meja makan yang berada di kantin. Di saat menuju meja kantin, Leo merasa kalau tangannya gatal dan akhirnya dia pun menggaruknya. Tiba-tiba baksonya pun tumpah dan kebetulan kuah bakso itu mengenai pakaian Sinta yang sedang berdiri di sebelah Leo. Sinta pun terkejut dan merasa kesal sekali dengan Leo karena kuah baksonya mengenai dirinya.“Woi lu lagi lu lagi, bosan banget gua lihat lu terus. Ini gimana sih lu bawa baksonya masa bisa tumpah kena baju gua,” Sinta pun marah kepada Leo karena baju seragamnya terkena kuah bakso.“Sorry sorry ngga sengaja soalnya tadi tangan gua gatel banget jadi gua g
“Guys masih bau bakso ngga baju gua ?” tanya Sinta kepada teman sebangkunya itu sambil mencium-cium bajunya.“Udah ngga kok Sin.”“Syukurlah soalnya gua takut kalau masih bau, untung aja ini udah kering kalau belum kering bisa-bisa gua ditanya guru.”Tidak lama kemudian, guru pun masuk ke dalam kelasnya Rani dan langsung memulai pembelajaran terakhir. Sinta sangat senang sekali sudah masuk pelajaran terakhir, dia merasa tidak betah dengan bajunya dan ingin cepat-cepat pulang untuk mengganti baju seragamnya. Beberapa jam kemudian, akhirnya Sinta sudah selesai belajarnya dan dia langsung cepat-cepat memasukkan bukunya ke dalam tas. Setelah sudah tidak ada yang tertinggal, Sinta pun pergi ke parkiran untuk pulang ke rumahnya. Di parkiran Sinta bertemu dengan Leo, kemungkinan dia menunggu dirinya untuk meminta maaf.“Hey cewe ntah siapa nama lu yang penting gua minta maaf yah kejadian di kantin tadi gua bener-bener ng
“Maaf Bu tadi Leo ngga sadar udah jam segini,” ucap Leo yang ketakutan kepada ibunya.“Iya udah kamu langsung mandi terus abis itu bantu ibu, oh iya ayah kamu besok pulang katanya.”“Bener nih Bu kok ibu bisa tahu kalau ayah besok pulang ?” Leo penasaran mengapa ibunya bisa tahu kalau ayahnya besok pulang padahal ayahnya selalu sibuk terus di saat ingin teleponan.“Iya tadi ibu abis teleponan sama ayah kamu katanya perkiraan sampai rumah jam 2 kalau ngga macet.”“Asik ayah pulang, iya udah Leo mandi dulu yah Bu.”Leo pun langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi. Leo yang sedang berada di kamar mandi, merasa sangat senang sekali karena yang dia tunggu-tunggu akhirnya pulang dari luar kota, dia jadi tidak sabar untuk menemukan ayahnya besok hari.Di sisi lain Sinta yang tertidur setelah mandi, dia pun terbangun dan langsung pergi ke dapur untuk minum karena merasa haus. Sinta melihat ibunya seda
“Nyantai dong jangan marah-marah terus, gua cuman pengen minta maaf lagi soal kejadian yang bakso tumpah,” Leo meminta maaf kembali kepada Sinta karena dia masih belum tenang.“Kan lu kemarin udah minta maaf dan gua juga udah maafin lu.”“Iya tapi lu maafinnya kaya ngga ikhlas jadi gua juga masih belum tenang, gua minta maaf lagi ya gua benar-benar minta maaf.”“Iya gua maafin ko, udah lupain aja gua mau masuk ke kelas dulu,” ucap Sinta yang tidak tahu kenapa berubah menjadi tenang.“Benar nih lu ikhlas maafin gua ? Kan enak gini kalau lunya tenang ngga marah-marah.”“Rese lagi lu, iya ikhlas ko udah lupain aja ngga usah dibahas-bahas lagi lagian udah kemarin, udah ya gua duluan mau ke kelas,” Sinta langsung meninggalkan Leo sendiri di parkiran.“Oke orang gila.”Sinta yang belum jauh dari Leo, dia pun mendengarkan omongan yang Leo ucap. Sinta langsung balik lagi ke