Share

Tamparan Keras

Author: roxxi94
last update Last Updated: 2025-09-29 19:51:06

Hari-hari berjalan seperti biasa, namun bagi Cathy rasanya sungguh luar biasa karena sikap Devan padanya benar-benar berubah seratus delapan puluh derajat semenjak ia pulang dari rumah sakit. Devan jadi semakin protektif, bahkan sangat-sangat perhatian kepada Cathy, bahkan ketika tidur saja cowok itu selalu memeluk perutnya saat ia sudah terlelap, padahal selama ini Devan selalu memunggunginya ketika tidur.

Awalnya Cathy sempat merasa biasa saja, ia pikir jika suaminya bersikap seperti itu karena Devan hanya menginginkan bayinya saja bukan dirinya, namun lama-kelamaan sikap Devan yang selalu mengkhawatirkannya selalu mampu membuat jantung Cathy berdetak-detak tak karuan.

Padahal Cathy sering mengacuhkan Devan, bahkan selalu bersikap kasar dan ketus, namun Devan tetap saja diam dan terus memberikan perhatiannya kepada Cathy membuat Cathy malah merasa bersalah karena melihat wajah memelas suaminya itu setiap hari.

"Wah... Beb selamat ya! Gue nggak nyangka banget kalau Lo akhirnya hamil
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Benih Sang CEO Muda   Sensitif

    Hari-hari Cathy begitu menyenangkan, cewek itu selalu bahagia dan tersenyum setiap hari semenjak suaminya semakin perhatian dan mengutamakan dirinya. Yah... Meskipun sampai detik ini Devan masih ambigu karena suaminya itu masih belum juga menyatakan perasaannya pada Cathy, tapi Cathy akan tetap mencoba untuk memaklumi, mungkin suaminya itu memang mencintainya namun masih gengsi untuk mengungkapkannya. Secara, cewekkan butuh kepastian seperti halnya Cathy, jika si cowok belum menyatakan perasaannya secara terang-terangan, rasanya seperti masih ada yang kurang dan belum puas. "Sayang!" Panggil Cathy pada sang suami, entah kenapa malam ini ia belum bisa tidur padahal sudah jam sebelas malam, Cathy rasanya ingin memakan sesuatu dipinggir jalan baersama Devan, ingin... Sekali. "Hm?" Devan hanya menggumam, cowok itu sudah tidur sejak pukul delapan malam karena kecapekan latihan basket. "Sayang... Bangun dong!" Cathy terus saja menggoyang-goyangkan tubuh Devan sampai suaminya itu mau ban

  • Benih Sang CEO Muda   Perhatian

    Kehidupan Devan pun kembali normal, ia dan sang istri sudah tak bersitegang lagi dan itu membuat hari-harinya terasa begitu melegakan. Anne juga ikut senang karena menantunya masih mau memberi kesempatan kepada Devan, dan karena masalah putranya sudah beres, Anne pun akhirnya harus segera kembali ke Bali karena pekerjaannya disana tak bisa ia tinggal lama-lama.Bi Sani juga turut senang melihat kedua majikannya akur dan tak lagi berpisah ranjang. Mang Diman juga jadi bahagia melihat pasangan muda itu semakin hari semakin akur tanpa adanya pertengkaran dan perselisihan seperti biasanya.***"Udah muntahnya?" Tanya Devan dengan nada khawatir, cowok itu saat ini tengah membantu istrinya untuk menuntaskan morning sickness di toilet cewek yang berada di kampus mereka.Beberapa cewek bahkan tak segan untuk menonton kegiatan Devan, Devan sendiri malah tak tahu malu karena main masuk begitu saja ke dalam toilet cewek, tapi mau bagaimana lagi namanya juga orang panik. Ketika ia tengah latihan

  • Benih Sang CEO Muda   Sebuah Kesempatan

    Sampai beberapa menit Cathy masih betah menangis dan Devan malah membiarkan istrinya menangis begitu saja sampai ia merasa puas. Devan tak ingin dikasihani, apalagi sampai ditangisi seperti ini oleh sang istri, tapi Devan paham, jika istrinya menangis bukan karena mengasihani dirinya. Namun melainkan karena rasa cinta yang Devan yakini masih tersimpan begitu kuat di dalam hati Cathy."Aku buat bubur dulu, kamu makan, abis itu minum obat, kalau besok belum mendingan kita ke rumah sakit. Kamu udah lama nggak check up, nanti kalau penyakitnya makin parah gimana? Kamu kan aslinya bego tapi sok pinter, mana ada manusia yang bakalan sehat-sehat terus kalau dia nggak pernah makan kayak kamu! Makan aja musti selalu diingetin kayak anak kecil." Omel Cathy membuat Devan malah tersenyum sangat manis.Bagaimana tidak tersenyum, omelan Cathy bagaikan angin yang begitu sangat menyejukkan bagi Devan, dulu ia selalu mengabaikannya tapi sekarang ia malah merindukannya. Sudah berapa bulan istrinya itu

  • Benih Sang CEO Muda   Teramat Sakit

    Sejak kecil, Devan adalah anak yang pendiam dan tak pernah mau banyak bicara. Cowok itu lebih suka bertindak ketimbang harus banyak bicara. Apalagi semenjak ia mengetahui tentang perselingkuhan almarhum sang ayah dengan wanita lain yang lebih dari segalanya dari sang mama, membuat Devan menjadi semakin pendiam dan membenci wanita-wanita bertubuh seksi yang suka memamerkan bentuk tubuhnya seperti halnya Cathy. Devan takut, ia selalu teringat akan kelakuan bejat sang ayah di masalalu, dan sampai akhir hayatnya, Anne tak pernah tahu sama sekali jika suaminya telah selingkuh dengan wanita lain sampai detik ini. Ia pikir Cathy sama dengan wanita-wanita seksi diluar sana yang suka bermain laki-laki, apalagi banyak sekali laki-laki yang menyukai istrinya itu. Devan sebenarnya tak ingin menikah dengan Cathy karena Cathy sama sekali bukan tipe wanita idamannya, namun sang mama terus saja memaksanya dan mengancamnya, membuat Devan akhirnya terpaksa mau menikahi Cathy dengan berat hati.Pernika

  • Benih Sang CEO Muda   Sebuah Pelukan

    Kecewa, sakit, ingin marah, sedih, semuanya bercampur menjadi satu di dalam hati Devan. Namun dirinya hanya bisa diam dan memendam semuanya sendiri, Devan tak bisa melampiaskan kekecewaannya seperti biasa kepada Cathy karena ia sudah berkomitmen tak akan pernah membuat istrinya itu sedih dan menangis karena sikap kasarnya.Yang Devan tak bisa terima adalah, mengapa Cathy sampai menceritakan segalanya kepada sang mama? Cathy boleh menceritakan segala masalahnya kepada keluarganya sendiri terutama Andreas, tapi Devan tak ingin jika mamanya sampai tahu tentang masalah rumah tangganya. Devan tak ingin jika sang mama terlalu kepikiran dan akhirnya berdampak pada kesehatannya, apalagi mamanya itu punya riwayat penyakit hipertensi, Devan sangat takut jika sang mama sampai kenapa-kenapa."Kalau udah hamil begini, gimana nasib anak kalian nanti kalau kalian jadi berpisah? Mama nggak mau cucu mama sampai jadi korban atas keegoisan kalian." Ujar Anne pada Cathy dan Devan. Mereka bertiga tengah b

  • Benih Sang CEO Muda   Tamparan Keras

    Hari-hari berjalan seperti biasa, namun bagi Cathy rasanya sungguh luar biasa karena sikap Devan padanya benar-benar berubah seratus delapan puluh derajat semenjak ia pulang dari rumah sakit. Devan jadi semakin protektif, bahkan sangat-sangat perhatian kepada Cathy, bahkan ketika tidur saja cowok itu selalu memeluk perutnya saat ia sudah terlelap, padahal selama ini Devan selalu memunggunginya ketika tidur. Awalnya Cathy sempat merasa biasa saja, ia pikir jika suaminya bersikap seperti itu karena Devan hanya menginginkan bayinya saja bukan dirinya, namun lama-kelamaan sikap Devan yang selalu mengkhawatirkannya selalu mampu membuat jantung Cathy berdetak-detak tak karuan.Padahal Cathy sering mengacuhkan Devan, bahkan selalu bersikap kasar dan ketus, namun Devan tetap saja diam dan terus memberikan perhatiannya kepada Cathy membuat Cathy malah merasa bersalah karena melihat wajah memelas suaminya itu setiap hari."Wah... Beb selamat ya! Gue nggak nyangka banget kalau Lo akhirnya hamil

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status