Beranda / Romansa / Benih Sang CEO Muda / Amarah dan Kebencian

Share

Amarah dan Kebencian

Penulis: roxxi94
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-27 11:26:29

Hampir siang hari, Cathy baru saja sadar dari pingsannya, cewek itu langsung terkejut dengan posisinya saat ini. Ini bukan rumahnya, ini adalah rumah sakit. Cathy pun langsung berusaha untuk mengingat kejadian sebelum ia tak sadarkan diri, dan setelah ia mengingatnya, cewek itu malah celingukan mencari-cari seseorang, kira-kira siapa yang sudah membawanya kesini, apakah suaminya? Atau siapa?

"Duh Gusti... Syukur deh non udah sadar." Seru bi Sani yang baru saja keluar dari toilet.

"Bi!" Panggil Cathy. "Bibi kok..."

"Iya, tadi non Cathy pingsan, terus Aden langsung bawa non ke sini." Jelas bi Sani.

"Devan? Terus dia dimana sekarang?" Tanya Cathy.

"Lagi ngurus administrasi non dari tadi tapi kok belum balik-balik." Ujar bi Sani dengan nada cemas.

Beberapa saat kemudian, Devan akhirnya kembali dengan membawa paper bag, cowok itupun langsung menatap Cathy dengan perasaan lega.

Cathy sendiri turut menatap wajah suaminya, ada gurat lelah dan pucat yang menghiasi wajah tampannya, membuat Cath
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Benih Sang CEO Muda   Amarah dan Kebencian

    Hampir siang hari, Cathy baru saja sadar dari pingsannya, cewek itu langsung terkejut dengan posisinya saat ini. Ini bukan rumahnya, ini adalah rumah sakit. Cathy pun langsung berusaha untuk mengingat kejadian sebelum ia tak sadarkan diri, dan setelah ia mengingatnya, cewek itu malah celingukan mencari-cari seseorang, kira-kira siapa yang sudah membawanya kesini, apakah suaminya? Atau siapa?"Duh Gusti... Syukur deh non udah sadar." Seru bi Sani yang baru saja keluar dari toilet."Bi!" Panggil Cathy. "Bibi kok...""Iya, tadi non Cathy pingsan, terus Aden langsung bawa non ke sini." Jelas bi Sani."Devan? Terus dia dimana sekarang?" Tanya Cathy."Lagi ngurus administrasi non dari tadi tapi kok belum balik-balik." Ujar bi Sani dengan nada cemas.Beberapa saat kemudian, Devan akhirnya kembali dengan membawa paper bag, cowok itupun langsung menatap Cathy dengan perasaan lega.Cathy sendiri turut menatap wajah suaminya, ada gurat lelah dan pucat yang menghiasi wajah tampannya, membuat Cath

  • Benih Sang CEO Muda   Hamil

    Sekitar pukul empat subuh, Devan kembali dibuat panik dengan kondisi istrinya yang semakin mengkhawatirkan, bagaimana tidak, ketika ia tengah tidur, tiba-tiba saja Devan terbangun karena mendengar suara muntahan sang istri dari dalam toilet, sontak cowok itupun segera berlari menuju toilet untuk melihat kondisi istrinya. Dan disana Cathy bahkan sudah hampir tak sadarkan diri, tubuhnya sangat lemas dan bibirnya juga sangatlah pucat. Tanpa menunggu lama lagi, Devan pun segera membawa istrinya ke rumah sakit, cowok itu langsung berteriak-teriak memanggil bi Sani dan mang Diman supaya mengantarkannya ke rumah sakit."Ya ampun den... Non Cathy kenapa lagi? Kok jadi makin parah begini?" Tanya bi Sani dengan nada panik."Saya juga nggak ngerti bi. Mang Diman siapin mobil ke rumah sakit, Bi Sani tolong ikut saya!" Titah Devan pada kedua pembantunya."Baik den!" Jawab mereka kompak.Merekapun segera membawa Cathy ke rumah sakit, dan sesampainya disana, Devan segera membawa istrinya ke IGD. Sa

  • Benih Sang CEO Muda   Minta Maaf

    Devan terus merenungkan semua ucapan Cathy, cowok itu terus berusaha bertanya kepada hatinya tentang apa yang sebenarnya ia inginkan. Selama sebulan ini bahkan ia begitu merasa berat menjalani kehidupan tanpa perhatian istrinya, lantas bagaimana nanti jika Cathy benar-benar pergi meninggalkannya? Sanggupkah Devan menjalani hari-hari tanpa sang istri? Bisakah Devan melewatinya setelah hampir setahun ini ia hidup bersama dengan cewek yang ia anggap manja itu. Padahal jika dipikir-pikir, anggapannya itu salah besar.Devanpun segera beranjak menuju kamar sang istri, tanpa harus menunggu lama lagi cowok itu benar-benar harus segera menyelesaikan masalahnya dengan Cathy."Cathy! Tolong buka pintunya!" Devan terus menggedor-gedor pintu kamar istrinya berharap istrinya segera membukakan pintu untuknya. "Saya mau bicara sama kamu! Cathy!" Devan terus berusaha membujuk istrinya keluar namun kenapa tak ada sahutan sama sekali, apa Cathy benar-benar marah dan sudah tak peduli lagi padanya? Apa is

  • Benih Sang CEO Muda   Bercerai?

    Musim basket league sudah hampir dekat, kira-kira kurang sebulan lagi tim basket Devan akan melakukan pertandingan basket antar kampus yang diselenggarakan setiap setahun sekali itu. Jadwal latihan Devan pun semakin padat, dan cowok tampan itu harus pandai-pandai untuk membagi waktu antara kantor dan juga kampus. Selama hampir sebulan ini, cowok itu terus bertahan hidup tanpa perhatian sang istri yang sampai saat ini masih betah untuk melakukan gencatan senjata dengannya. Devan terus berusaha untuk bertahan dengan segala keegoisannya meskipun rasanya sangat-sangat berat ia lakukan, cowok itu terlalu banyak gengsi, terlalu sok konsisten dengan pendiriannya padahal hatinya terus meronta dan menyebutkan nama Cathy. Devan mungkin bisa terus menyangkal, namun sekuat apapun ia melakukannya, tetap saja Devan tak akan pernah bisa untuk membohongi perasaannya.Ia selalu merasa sesak, merasa hampa, merasa sakit yang teramat sangat ketika melihat istrinya lebih akrab bersama cowok lain selain

  • Benih Sang CEO Muda   Gengsi

    Cathy mencoba bertahan selama seminggu ini untuk bisa hidup tanpa sang suami, apalagi suaminya juga tampak tak peduli bahkan semakin dingin memperlakukannya membuat Cathy semakin benci dan kecewa dengan sikap Devan. Apalagi selama di kampus, Cathy malah sering melihat sang suami bersama dengan Tasya, membuat Cathy semakin cemburu, semakin sakit hati dan kesal dengan ulah Devan. Cewek cantik itu sudah lelah menangisi suaminya yang sering sekali menyakiti hatinya."Ini nasi goreng seafoodnya silahkan menikmati." Alan meletakkan sepiring nasi goreng seafood di depan Cathy yang tampak tersenyum padanya. Alanpun membalas senyuman itu dengan manis dan penuh makna namun meski begitu, tak ada niatan terselubung sedikitpun dibalik senyum manisnya karena meski ia menyukai Cathy, tapi ia masih tau batasannya, ia tahu jika Cathy sudah menikah, dan ia tak mau merebut istri dari seorang Devan. Cukup menyukai dalam diam saja dan hal itu tak masalah sekali bagi Alan."Makasih ya! Aku mau susu coklat

  • Benih Sang CEO Muda   Kacau Balau

    Cathy pulang ke rumah dengan perasaan hancur, bagaimana tidak hancur, selama ini sang suami tak pernah banyak bicara namun sekalinya bicara kata-kata nya sungguh menyakitkan dan tak bisa ia maafkan. Cathy rasanya sudah lelah dengan pernikahan semunya ini, memang mau dibawa kemana rumah tangganya jika hanya dirinya saja yang menginginkan pernikahan ini sedangkan suaminya tidak sama sekali.Cathy harusnya tak terlena dan terbawa perasaan, Devan baik kemarin-kemarin memang hanya untuk membalas dendam dan ada maunya saja bukan karena mencintainya. Lagi pula mana mungkin suaminya itu bisa mencintai dirinya, selama ini bahkan Devan begitu sangat membenci dirinya."Ya ampun non! Non kenapa kacau begini? Ayo masuk non! Bibi buatin minuman segar buat non." Ajak bi Sani pada sang majikan, Cathy hanya menurut saja karena dirinya terlalu sedih dan benar-benar sangat kacau.Cathypun langsung membasuh mukanya di wastafel, lalu segera duduk di kursi makan, dan setelah itu bi Sani datang membawakann

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status