Share

Part 12

"Nglamun terus!" Hamzah menepuk pelan pundakku, namun mampu membuat diri ini berjengit kaget

Ah, Rania. Gara-gara terus memikirkan kamu jadi sering tidak fokus. Banyak masalah yang tiba-tiba mendera membuat hidup ini tidak tenang.

"Mobil elo kayanya nggak bisa kelar hari ini. Mending elo tinggal saja, Zis. Elo pulang bawa motor gue. Soalnya kalau elo nunggu di sini takut kelamaan!" ucap pria bertubuh tegap itu memberi usul, dan segera kusetujui. 

"Ya sudah. Kalau sudah kelar elo kasih kabar. Teleponnya tapi jangan ke nomer gue, ke nomer telepon rumah saja. Hape gue mokat."

"Siap!" Dia mengacungkan jempolnya yang sudah berlumuran oli. 

Untung saja dulu setelah lulus sekolah menengah atas aku langsung kuliah. Tidak seperti Hamzah yang langsung terjun ke dunia otomotif, menjadi montir, membuka bengkel kecil-kecilan yang pendapatannya tidak seberapa.

Se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
hermin yustiana
cerita bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status