Share

Part 11.

Aku mengulas senyum menatap Rafika, walaupun gadis itu tidak membalas senyumanku. Tak apalah, sudah biasa dia cuek dan jutek. Apalagi sekarang, aku dan Mas Azis sedang memiliki masalah dan dia juga ikut menjadi pemicu retaknya rumah tangga kami.

"Sudah jangan diliatin terus. Habisin esnya. Setelah ini kita pulang." Kak Dimas mengusap lembut kepalaku, menarik hidung ini karena gemas. Sudah kebiasaan dia menarik-narik hidungku seperti itu.

Ketika aku menoleh, Fika sepertinya sedang mengarahkan kamera kepadaku. Sebab, ada cahaya keperak-perakkan yang menyilaukan mata, seperti blitz kamera yang lupa dia matikan. Biarlah. Mungkin dia sengaja mengambil gambarku saat berdua dengan Kak Dimas. Dia pikir aku selingkuh, mungkin. Sebab ketika aku menikah, Kak Dimas tidak bisa menghadiri acaraku, karena saat itu dia masih berada di luar kota menjalankan tugas dari kantornya dan tidak bisa izin walaupun hanya sehari.

Rafika beranjak d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status