Share

Bab 4. Terpuruk

Author: ika_girlpower
last update Last Updated: 2022-01-27 00:23:55

Mey terduduk di lantai sembari memeluk lutut. Air matanya luruh bersama guyuran shower di atasnya.

Dia tidak ingat persis mengapa bisa berakhir di ranjang Ran. Tapi, satu hal yang pasti adalah dirinya sudah tak lagi utuh.

Setelah lelah menangis dan kedinginan, dia bangun dan menatap bayangannya di cermin dan mendapati sosok yang menyedihkan. Dengan rambut berantakan dan mata sembab serta beberapa tanda di tubuhnya, dia merasa jijik pada diri sendiri.

Sekuat apa pun dia menggosok hingga tubuhnya sakit, bekas itu masih ada.

Mey tidak tahu mana yang lebih mendominasi, sakit pada beberapa bagian tubuhnya atau sakit pada hatinya.

Bersyukur tidak ada orang di rumah. Kemarin, Mama dan papanya pergi ke Bandung selama dua hari menghadiri pernikahan kerabat.

Mey merasa kotor, malu, takut, dan juga marah pada dirinya sendiri. Dia juga marah pada keadaan dan juga pada Randy, hingga berteriak histeris meratapi nasib buruknya.

Teringat kembali dengan kejadian satu bulan yang lalu saat dia bertengkar hebat dengan Ivan, pria yang sudah menjalin kasih dengannya selama satu tahun.

Ivan sosok pria yang baik dan sopan juga humoris. Pria itu dikirim ke Jepang untuk meninjau proyek kerja sama oleh kontraktor tempatnya bekerja.

Seminggu sebelum keberangkatannya, Ivan mengutarakan niatnya untuk memiliki Mey seutuhnya demi menguatkan jalinan kasih mereka yang akan berjauhan.

“Kita juga udah setahun Mey, pulang dari Jepang aku langsung ngelamar kamu. Aku akan pake pengaman Mey, kamu ga usah takut,” ujarnya dengan mantap.

Mey kaget juga kecewa, pasalnya dari awal dia sudah mengemukakan prinsipnya menolak sex before marriage dan Ivan sudah setuju.

Jadilah mereka menjalani pacaran sehat yang hanya nonton dan makan. Ciuman pun hanya sebatas di bibir. Mey tidak peduli anggapan bahwa prinsipnya dibilang kuno. Toh, yang menjalani dan merasakan kehidupannya dia sendiri. Dia juga tidak pernah menghakimi mereka yang biasa having sex meskipun belum menikah.

Emosi pun menguasai keduanya.

Merasa mampu mencari pengganti masing-masing, kata putus pun terucap dan hubungan mereka berakhir begitu saja. Padahal, Mey sudah memantapkan hati kalau Ivan adalah pilihan terakhirnya.

Ivan bahkan sudah akrab dengan kedua orang tuanya. Kedekatan itulah yang juga membuat Mey belum menceritakan kalau hubungannya dengan Ivan sudah berakhir.

Mereka sudah menganggap Ivan seperti anak sendiri, tidak etis rasanya menjelaskan alasan yang menurutnya sangat privat di hadapan orang tuanya.

“Mama beli baju buat Ivan, tapi kenapa lama ga main ke rumah ya Mey?” tanya mamanya kala itu sambil menunjukkan baju kemeja berwarna khaki.

“Mm itu ma, dia ke Jepang ada tugas kantor, emang mendadak makanya ga sempat bilang. Mey juga ga ikutan nganter kok,” dalihnya. Dia harus memikirkan waktu yang tepat untuk mengatakan pada orang tuanya.

Tapi kini, takdir seolah menertawakannya.

Dirinya yang kemarin mati-matian memegang teguh prinsipnya di depan Ivan, kini malah sudah tidur dengan pria yang belum terlalu dikenalnya.

Mey merasa menjadi manusia paling munafik di dunia.

***

Mey menatap marah pada deretan angka yang muncul pada ponselnya.

Mey tidak perlu mengangkatnya untuk tahu bahwa Ran adalah orang yang telah menghubunginya.

Menyebut namanya saja, Mey geram bercampur takut. Bagaimana jika bertemu nanti? Sungguh dia tidak bisa membayangkan!

Terlebih lagi, dia masih terlibat beberapa project bersama Emperor Hotel mulai bulan depan. Mey kalut dan entah lah segala rasa berkecamuk dalam dadanya.

Bagaimana dia bisa bersikap baik-baik saja seolah tidak terjadi apa-apa? Ingin dia bercerita tapi entah kepada siapa. Mey merasa malu juga hina.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Berawal dari Pernikahan Tanpa Cinta   Bab 38. I Love You

    Saat usahanya mencari kedua perempuan tersebut belum berhasil, langkah Mey terhenti oleh panggilan seorang wanita. “Mbak Meylinda…” Mey hanya mengernyitkan dahinya karena merasa tidak mengenal wanita tersebut. “Saya Wanda, temen Vera,” ujarnya sambil mengulurkan tangan. “Panggil Mey aja, kalo boleh tahu ada apa ya?” tanya Mey sambil masih sempat mengedarkan pandangannya. “Kata Vera, Mey punya usaha florist ya? Aku mau minta bantuan sih sebenernya, kalo nggak keberatan ngobrol sambil duduk yuk, aku janji cuma sebentar,” ajaknya. Mey pun menurut, mereka terlibat perbincangan yang cukup serius. Jadi, Wanda yang juga memiliki usaha florist dan lebih sering menerima pesanan hand bouquet, kerap kali kehabisan stock bunga import seperti bunga daffodil yang justru selalu ada di Meyra Florist. “Aku udah sering order daffodil di florist kamu Mey, tapi kan jadi dapet harga konsumen. Maunya sih special price gitu, hehe.” Wanda sangat berterus terang di pertemuan pertama mereka. Maka ketik

  • Berawal dari Pernikahan Tanpa Cinta   Bab 35. Perempuan Lain?

    “Mey, ikut olahraga nggak?” tanya Ran ketika Mey sudah membuka matanya. Mey yang masih memeluk bantal hanya menggeleng, dengan pandangan yang masih samar dia melihat Ran sudah mulai bersiap-siap. Bagaimana bisa berolahraga? Semalam dirinya sulit tidur begitu Ran keluar kamar. Entah kenapa pikirannya kemana-mana saat mengetahui Ran selalu melihat ponsel dan mengabaikan dirinya. Mey bangun ketika jam menunjukkan pukul setengah delapan pagi. Sewaktu makan malam kemarin, Mama Ran sudah mewanti-wanti dirinya agar tidak usah enak hati jika ingin bangun siang hari ini. “Mey istirahat yang cukup ya Nak, nggak usah bangun pagi besok, Mey pasti masih capek,” begitu katanya. Mey menghela nafasnya pelan. Dia sungguh bersyukur memiliki mertua seperti orang tua Ran. Selain menyayanginya dengan tulus, mereka bukan tipikal mertua yang suka mencampuri urusan anak menantunya.Merasa telah cukup tidur, dia pun memutuskan pergi membersihkan diri sebelum turun menunggu kedatangan Ran. Mey keluar dari

  • Berawal dari Pernikahan Tanpa Cinta   Bab 34. Mulai Terusik

    Mereka tiba di Bali sekitar pukul sebelas siang dan langsung menuju restoran milik orang tua Ran di sekitaran Canggu. “Nggak ada yang sakit kan Mey?” tanya Ran sambil mengelus perut Mey saat mereka di dalam mobil. Mey hanya menggeleng, sebaliknya dia justru merasa sangat bersemangat. “Ini pertama kali kamu ke Bali?”“Iya Ran, makanya aku excited banget,” jawab Mey. Sesampainya di restoran, mereka disambut dengan pelukan hangat oleh orang tua Ran. Tubuh Mama sedikit lebih kurus dari pertemuan terakhir mereka. Tepat dua bulan sejak pernikahan mereka digelar, Mama divonis menderita penyakit jantung sehingga harus melakukan serangkaian pengobatan juga beberapa larangan dalam beraktivitas. “Duh kangen banget sama menantu Mama,” kata Mama sambil mengelus kepala Mey. “Kehamilan kamu sehat kan Mey? Maaf ya Mey, Mama…,” kalimat Mama terhenti karena sedetik kemudian air matanya sudah menetes tanpa diminta. “Jangan sedih Ma, yang penting Mama sehat dulu,” tenang Mey. Ran yang tengah bers

  • Berawal dari Pernikahan Tanpa Cinta   Bab 33. Mulai Tumbuh

    “Mey, kita lunch di luar ya… Sekalian diajak ketemuan sama sepupu aku,” jelas Ran saat mereka sudah berada di meja kerja Mey. “Sepupu?” “Iya Mey, dia emang nggak dateng ke nikahan kita karena waktu itu lagi dirawat di rumah sakit, abis kecelakaan. Nanti aku kenalin ya,” lanjut Ran. Mereka pun segera bergegas menuju restoran yang sudah diipilih oleh Aldi, sepupu Ran. Ternyata Aldi akan menikah dalam waktu dekat dan memerlukan bantuan Ran juga Mey untuk urusan florist. “Apa kabar Ran? Makin gagah aja setelah married,” sapa Aldi sesampainya mereka di restoran. Ran hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum. “Kenalin ini Mey, istri aku. Nggak jadi bawa calon kamu?” tanya Ran. “Tar lagi dateng kok Ran, masih ada urusan,” jawabnya. Aldi pun beralih menatap Mey sambil menjulurkan tangannya. “Hai Mey, aku Aldi, btw maaf ya waktu itu nggak bisa dateng ke nikahan kalian,” ujar Aldi sambil tersenyum ramah. “Iya nggak apa-apa, tadi Ran udah sempet cerita kok.” Mereka pun memulai perbin

  • Berawal dari Pernikahan Tanpa Cinta   Bab 32. Berbaikan

    Mey memilih memejamkan mata ketika Ran memerangkap bibirnya dan melumatnya dengan ahli. Ciuman rasa vanila stawberi yang membuat keduanya terbuai selama beberapa saat. Ran membuka mata dan menjauhkan bibirnya sambil ibu jarinya mengusap pelan jejak basah pada bibir Mey. Senyum malu-malu yang menyambutnya membuat Ran mendekatkan kembali wajahnya. “Jadi, kita udah baikan?” tanya Mey saat wajah Ran hanya berjarak beberapa senti darinya. “Menurut kamu?” bisik Ran yang entah mengapa di telinga Mey terdengar begitu seksi. Mey tersenyum cerah sambil menatap mata Ran yang hitam dan tegas. Entah dorongan darimana, dengan tanpa tahu malu Mey menarik rahang kokoh milik Ran untuk mendekat padanya dan membiarkan Ran mengulang kembali ciuman mereka. “Aku minta maaf Ran, aku nggak akan nutupin apapun lagi dari kamu,” kata Mey.Saat ini mereka sudah duduk bersama dengan kepala Mey yang bersandar pada lengan Ran. Ran menghela nafas pelan, dengan penuh rasa sayang dia mengelus kepala Mey dan melab

  • Berawal dari Pernikahan Tanpa Cinta   Bab 31. Baikan?

    Mey menjalani harinya dengan lesu. Dia merasa kepala dan matanya sangat berat, namun untuk pergi tidur juga tidak mungkin mengingat ini masih pagi. Dia pun membiarkan Bu Ana memasak sendiri di dapur sementara dia memeriksa laporan florist di ruang tamu. “Sarapan dulu Nak Mey,” panggil Bu Ana. Mey menoleh kemudian mengangguk.“Mey agak mual Bu, mau makan buah dulu. Bu Ana nggak apa-apa kan kalo Mey makannya nanti aja?” tanya Mey.Dia sendiri tidak tahu kenapa mual yang sudah lama hilang kini datang lagi. Apa karena semalam dirinya kurang tidur? Setelah menghabiskan sarapan buahnya, Mey pergi ke kamar karena kepalanya sedikit pusing. *** Ran tiba di hotel dan memulai briefing bersama jajaran manajemen juga panitia yang terlibat dalam event yang diadakan di Emperor hari ini. Dirinya sungguh tidak ada niatan untuk menghindari Mey, dia sendiri merasa bersalah ketika melihat mata Mey yang seperti ingin menangis tadi. Tapi di sisi lain, Ran masih merasa kesal dengan sikap Mey. Bisa-bisan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status