Share

Part 32

"Sampai kapan pun kamu tetap keluarga aku, Mel. Tapi untuk tinggal satu atap lagi aku nggak bisa. Aku sudah merasa nyaman hidup bersama kedua jagoanku."

"Vell, sudah waktunya kerja. Saya menggaji kamu itu bukan untuk mengobrol saja tapi untuk memajukan perusahaan ini," timpal Bahrudin yang sejak tadi diam menyimak pembicaraan kedua perempuan di hadapannya.

Sang pemilik mata dengan iris coklat itu mengangguk lalu berpamitan kepada Imelda, berjalan bersisian dengan sang bos menuju ruang kerjanya.

"Maaf kalau ucapan saya tadi terlalu kasar, Vel. Saya cuma tidak mau kamu berlama-lama dengan perempuan itu dan akhirnya hati kamu luluh oleh bujuk rayunya." Bahrudin berujar setelah mereka berada di dalam ruangan.

Bibir Velly melekuk senyum bak lengkungan bulan sabit yang berpendar di langit, membuat hati Bahrudin selalu bergetar jika melihatnya. Pria itu kemudian menundukkan wajah, menghindari tatapan Velly yang bagai magnet yang menarik hatinya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status