Share

115

Author: Elysian
last update Last Updated: 2025-08-14 23:26:20

Selagi Shane mandi, Melody pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan. Sudah terlalu terlambat untuk makan malam, tapi itu lebih baik dari pada kalau Shane tidak makan sama sekali. Pria itu lelah seharian bekerja dan masih harus membantu Melody. Setidaknya hanya ini yang bisa Melody berikan.

Melody ingat, semasa remaja dulu dia hampir tidak pernah memijakkan kaki di dapur kecuali untuk mengecek apa yang dimasak oleh para pelayan untuknya. Dan Melody yakin bahkan ketika dia beranjak dewasa, bisa dipastikan dirinya masih tidak bisa memasak.

Melody mulai belajar masak ketika tinggal di panti asuhan Bu Ratna. Di sana, mau tak mau ia harus bisa memasak agar tidak terlalu merepotkan, apa lagi usianya yang paling tua jika dibandingkan dengan anak-anak panti yang lain. Setelah Kirana meninggalkan panti, Melody yang harus menggantikan peran Kirana.

Meski Bu Ratna yang paling sering memasak, Melody selalu menyempatkan diri untuk membantu di waktu senggangnya. Oleh karena itu, kini kemampuan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Beri Kesempatan Untuk Pernikahan Kita   115

    Selagi Shane mandi, Melody pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan. Sudah terlalu terlambat untuk makan malam, tapi itu lebih baik dari pada kalau Shane tidak makan sama sekali. Pria itu lelah seharian bekerja dan masih harus membantu Melody. Setidaknya hanya ini yang bisa Melody berikan. Melody ingat, semasa remaja dulu dia hampir tidak pernah memijakkan kaki di dapur kecuali untuk mengecek apa yang dimasak oleh para pelayan untuknya. Dan Melody yakin bahkan ketika dia beranjak dewasa, bisa dipastikan dirinya masih tidak bisa memasak. Melody mulai belajar masak ketika tinggal di panti asuhan Bu Ratna. Di sana, mau tak mau ia harus bisa memasak agar tidak terlalu merepotkan, apa lagi usianya yang paling tua jika dibandingkan dengan anak-anak panti yang lain. Setelah Kirana meninggalkan panti, Melody yang harus menggantikan peran Kirana. Meski Bu Ratna yang paling sering memasak, Melody selalu menyempatkan diri untuk membantu di waktu senggangnya. Oleh karena itu, kini kemampuan

  • Beri Kesempatan Untuk Pernikahan Kita   114

    Melody meletakkan Seira di dalam boksnya dengan hati-hati. Ia menyelimuti tubuh Seira, membelai rambutnya sesaat kemudian berjalan ke arah jendela. Melody berdiri di tempatnya tadi pagi berdiri bersama Shane. Hanya saja kini suasananya berbeda. Lampu-lampu taman berjejer menerangi taman, berpadu dengan cahaya bulan. Melody menatap langit yang dipenuhi bintang. Sepertinya cuaca esok hari juga akan cerah seperti hari ini. Melody pikir dengan merasakan udara malam yang sejuk bisa sedikit mengurangi beban pikirannya. Tadi pagi dia berhasil menghindari percakapan itu dengan Shane karena tiba-tiba Seira menangis. Melody tidak tahu bagaimana perasaannya pada Shane kala itu. Dia hanya bisa menduga-duga kalau waktu itu barangkali dirinya sangat menyukai Shane. Sekarang saja kalau dinilai dari penampilan, semua orang pasti setuju kalau Shane sangat tampan. Saking tampannya sampai Melody berpikir kalau dirinya dan Shane tidak sepadan. Mungkin itu penyebab Shane tidak tertarik pada Melody

  • Beri Kesempatan Untuk Pernikahan Kita   113

    Melody termenung menyaksikan ketika Shane meletakkan tas terakhir yang berisi barang-barang Seira. Pria itu mengamati sekeliling kamar baru Seira di kediaman Melody. Luasnya sama dengan seperti yang sediakan di apartemennya. Shane sendiri yang membantu Melody menyediakan kamar baru untuk Seira. Dia memastikan agar Seira merasa nyaman di sini. Shane berbalik dan tersenyum pada Melody. "Seira pasti bakal senang tinggal di sini." Melody berjalan ke arah jendela besar yang terbuka lebar. Jendela yang kini dipasangi teralis atas saran Shane. Meski mustahil bagi Seira menggapai jendela ini, tapi Shane menutup segala kemungkinan yang bisa membahayakan Seira. Jendela kamar Seira mengarah ke arah taman belakang mansion. Dari sini, Melody bisa melihat Seira yang asyik bermain bersama para pelayan dan juga pengasuhnya. Gadis kecil itu merangkak di atas rerumputan. Sesekali dia mencoba berdiri dengan bantuan para pelayan yang sangat antusias akan kehadiran Seira. "Sekarang Seira masih terliha

  • Beri Kesempatan Untuk Pernikahan Kita   112

    Setelah permintaan Melody tadi, alih-alih menjawab, Shane hanya diam dan mempersilahkan Melody masuk ke mobil. Begitu mobil yang ia kemudikan mulai bergerak menjauhi rumah tahanan, barulah Shane bersuara. "Kalau kamu memang sudah siap, aku gak akan melarang. Seira adalah hak kamu sepenuhnya," ucap Shane sambil terus menatap lurus ke jalan. Siap ataupun tidak, Melody yakin bahwa ini adalah keputusan terbaik. Dia tidak akan siap jika tidak memulai dan belajar. Selain itu, Melody merasa jika dia membiarkan Seira terlalu lama tinggal bersama Shane, itu berarti dia harus selalu mengunjungi tempat Shane. Melody tahu keputusan ini sedikit egois mengingat selama ini Shane lah yang merawat Seira. Melody benci dirinya yang mudah terpengaruh oleh ucapan Leo. Jauh di dalam hatinya, dia takut jika dia kembali terperosok jauh ke dalam rasa yang tidak seharusnya ia biarkan tumbuh lagi di dalam hatinya. Amnesia disosiatif yang ia alami saat ini pastilah berasal dari semua trauma dan rasa saki

  • Beri Kesempatan Untuk Pernikahan Kita   111

    Melody berjalan memasuki rutan sambil melihat sekeliling. Tempat ini terlihat begitu sepi dan tertutup. Ada dua orang penjaga di gerbang depan yang tadi mengarahkan Melody ke arah loket kunjungan. "Permisi," ucap Melody pada seorang petugas yang tengah sibuk dengan komputernya. Petugas itu segera mengangkat pandangannya. Ia sedikit terkejut melihat kehadiran Melody di sana. "Nona Kusuma?" Melody mengangguk canggung. "Bapak kenal saya?" Petugas itu tersenyum ramah. "Bagaimana tidak kenal? Saya mengikuti kasus antara keluarga Rajendra dan keluarga Kusuma setahun yang lalu. Tapi waktu itu Nona sama sekali tidak muncul." "Ah, iya. Waktu itu saya terkendala di kesehatan saya, Pak." Petugas itu mengangguk-angguk. "Ada keperluan apa Nona kemari?" "Saya mau bertemu dengan Leo." Petugas itu mengerutkan kening. "Pak Arleon Rajendra?" "Benar, Pak." Petugas itu melihat ke belakang Melody, seperti sedang mencari sesuatu. "Nona sendiri? Apa tidak sebaiknya Nona ditemani oleh p

  • Beri Kesempatan Untuk Pernikahan Kita   110

    Sudah dua hari semenjak percakapan mengenai Leo dan sampai saat ini, Shane lebih banyak diam. Pada dasarnya, Shane sering irit bicara. Hanya saja Melody sadar kali ini diamnya Shane bukan seperti biasanya melainkan karena pembahasan tentang Leo waktu itu. Sedari pagi Melody ikut menemani sesi pemeriksaan rutin Seira. Melody menyaksikan bagaimana pemeriksaan itu berjalan dan ditangani oleh dokter terbaik. Mulai dari pengelihatan, pendengaran, dan semua hal yang berhubungan dengan perkembangan Seira benar-benar diperhatikan dengan baik. Selama sesi pemeriksaan, Melody lebih banyak diam. Shane yang terus berkomunikasi dengan dokter, menceritakan semua perkembangan Seira. Pada titik ini Melody merasa betapa payahnya ia sebagai seorang ibu. Sebuah rasa bersalah pada Shane mulai menyinggahi hatinya. Shane telah merawat Seira, mengupayakan semua yang terbaik bagi Seira. Padahal Shane sendiri tidak memiliki hubungan darah dengan Seira. Kalau hanya karena rasa bersalah terhadap Melody,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status