Alka Santika Lakshita, adalah gadis pegawai minimarket yang menjadi pujaan hati Jeremy Xanders Arthur, seorang CEO dan pengusaha terkenal. Keduanya menjalin hubungan asmara dan saling mencintai. Namun, hubungan keduanya tidak direstui oleh kedua orang tua Jeremy lantaran latar belakang Alka. Tetapi Alka dan Jeremy tetap meneruskan hubungan mereka hingga jenjang pernikahan. Suatu ketika, setelah dua tahun pernikahan berjalan, terjadi sebuah kecelakaan yang hampir merenggut nyawa. Jeremy mengalami koma. Ibu Jeremy yang mengetahui keadaan sang putra yang sedang berjuang di antara hidup dan mati, mengusir menantunya untuk meninggalkan Jeremy. "Pergi dari kehidupan anakku! Aku tidak sudi melihat kamu terus berdamping hidup dengan Jeremy!"
Lihat lebih banyak"Ayah mau berapa hari pergi ke Batam?" tanya Naufal ketika melihat sang ayah membawa koper untuk bertolak ke Batam selama beberapa hari."Tidak lama," jawab Jeremy sambil mengusap lembut rambut putranya, "Doakan ayah biar cepat selesai ya. Biar segera bisa pulang. Setelah ayah selesai dari Batam, Ayah mau ajak kamu pergi jemput ibu."Naufal menampilkan binar mata bahagia. "Benar, ayah?" Jeremy mengangguk. "Iya sayang. Senang?" "Senang dong, Ayah. Karena akhirnya aku bisa ketemu ibu," jawab Naufal dengan antusias."Kamu rindu, Ibu?"Naufal mengangguk. "Iya. Ayah juga pasti rindu kan, sama ibu?"Jeremy tersenyum lebar. "Ayah yang lebih merindukan ibu kamu." "Ayah! aku boleh nggak pergi ketemu teman-temanku di panti?" Naufal meminta izin kepada sang ayah untuk pergi ke tempat ia bernaung sebelum tinggal bersama Jeremy. Terhitung sudah tiga bulan Naufal tinggal bersama Jeremy. Dan semenjak tinggal bersama sang ayah, Naufal belum pernah bertemu lagi dengan teman-temannya yang berada di
"Boleh aku tahu, apa yang sebenarnya menyebabkan kamu ingin bercerai dari Jeremy?" tanya Rangga kepada Diana.Diana menoleh menatap Rangga dengan kening berkerut. Wanita itu seperti tak suka dengan pertanyaan Rangga. "Kenapa kamu bertanya?" Rangga tersenyum. "Tidak apa-apa. Hanya saja aku penasaran apa yang membuat kamu ingin bercerai sedangkan Papamu menyuruhmu untuk tetap bertahan. Padahal kamu sudah kelihatan serius ingin tetap melanjutkan pernikahanmu bersama pria itu."Diana menghela napas mengingat saat dirinya mencoba mengambil hati kedua mertuanya agar bisa memiliki pendukung jika suatu saat bercerai. "Waktu itu, aku kecewa dan terluka karena kamu meninggalkan aku. Tapi pada akhirnya aku mengetahui Jeremy tidak bisa ku gapai hatinya. Karena dia masih mencintai Alka yang ia ketahui ternyata masih hidup." Diana terlihat cemberut sambil bercerita. "Jadi, aku pikir lebih baik aku menyerah karena aku tidak akan mungkin bisa bersaing dengan Alka. Dan ... aku pikir, aku ingin meraih
"Hari ini sidang pertama perceraian mu dengan Jeremy, akan digelar. Datanglah ke persidangan itu! Siapa tahu dengan proses mediasi, Jeremy berubah pikiran untuk tidak jadi menggugat mu cerai," saran Iqbal kepada putrinya.Iqbal masih sangat berharap bahwa pernikahan Jeremy dan Diana bisa dapat bertahan. Meskipun hubungan antara Diana dan Jeremy gersang, sejujurnya Iqbal telah menganggap Jeremy sebagai putranya sendiri. Tetapi, Diana punya alasan tersendiri untuk menyetujui perceraian dengan Jeremy."Tidak, Pa." Diana menggeleng. "aku sudah memutuskan untuk bercerai dengannya."Diana tidak ingin membuang waktu untuk datang ke pengadilan. Ia juga berkeyakinan, bahwa Jeremy tidak akan mungkin datang. Karena pria itu ingin mempercepat proses perceraian. Sebelumnya, jauh-jauh hari, Jeremy telah memperingatkan Diana agar mereka tidak saling datang saat proses mediasi bergulir. Jeremy tidak ingin membuang waktu untuk tetap bertahan dengan Diana. Dan Jeremy meminta kepada Diana untuk memperj
"Mas Jeremy?" lirih Alka.Alka terkejut ketika melihat layar ponsel yang menampilkan wajah tampan Jeremy. Suatu hal yang tak terduga bagi Alka mendapatkan kejutan di hari ini. Ia tak pernah menyangka akan bertatap muka dengan Jeremy setelah sekian lama. Meskipun hanya lewat video call, Jeremy terlihat bahagia."Kamu apa kabar, Alka?" tanya Jeremy kepada Alka dengan tatapan mata yang teduh. Segumpal kerinduan yang mendalam di rasakan oleh pria itu, seolah kini mencair setelah bertemu dengan wanita pujaan hati. Meskipun ia hanya bertemu lewat panggilan video, hati Jeremy dapat merasakan ketenangan jiwa."Kabarku baik, Mas. Mas Jeremy sendiri bagaimana?" Alka balik bertanya.Jeremy tersenyum. "Aku juga baik. Sangat baik. Apalagi kini setiap hari ada anak laki-laki tampan yang menyambutku ketika aku pulang bekerja. Rasa lelahku seketika hilang.""Naufal tadi pagi bilang sama aku, kalau Mas habis pulang dari Makassar," ujar Alka."Iya, benar." Jeremy mengangguk. "Perusahaan keluarga Arth
Setelah gugatan cerai yang diajukan oleh Jeremy kepada Diana, hubungan antara Hasan Arthur dan Iqbal Wirawan, merenggang. Baik dalam hubungan keluarga, maupun kerjasama bisnis. Hasan dan Wilda mencoba membujuk Jeremy agar memaafkan Diana, dan menerima istrinya. Tetapi Jeremy menegaskan, tidak akan pernah bisa menerima kehadiran Diana disisinya. Terlebih lagi, hati diantara keduanya, tak bisa saling terpaut satu sama lain. Sedari awal pernikahan Jeremy dan Diana berjalan, sudah dilewati dengan cara yang salah. Bukan hanya paksaan dari orang tua dan kepentingan bisnis yang menguntungkan. Diana, sehari setelah sah menjadi istri Jeremy, membuat surat perjanjian tertulis bahwa dirinya tidak mau memiliki anak bersama Jeremy, dan tidak saling memenuhi kebutuhan biologis. Selain itu, Diana juga masih berhubungan diam-diam dengan Rangga. Padahal Rangga juga sudah memiliki istri terlebih dahulu, sebelum Diana menikah dengan Jeremy.Jika seandainya Diana tidak menodai pernikahan mereka, dan t
Hari ini di Surabaya, tepatnya di kediaman keluarga Wirawan, ada orang tua dan anak perempuannya yang sedang bersitegang. Media sosial dan layar televisi di gegerkan dengan isu perselingkuhan antara Diana dan Rangga. Iqbal yang marah dengan beredarnya berita tersebut, seketika memanggil putri semata wayangnya, Diana. "Bagaimana bisa berita perselingkuhanmu tersebar ke media sosial? Apakah kamu memiliki media sosial dan mengunggahnya?" cecar Iqbal yang menatap tajam kearah Diana. "Enggaklah, Pa. Aku memang punya media sosial untuk mempromosikan produk dari perhiasan yang aku desain. Tapi aku nggak sebodoh itu mengunggah foto-fotoku bersama Rangga. Foto pernikahan dengan Jeremy saja tidak ku unggah," jawab Diana dengan tatapan sinis. Nana yang duduk di samping Iqbal, bertanya, "Lalu siapa yang mengunggahnya? Apakah Rangga?" Diana menggeleng. "Nggak mungkin. Rangga juga nggak punya media sosial." Iqbal berdecih. "Apa kamu yakin kalau pacarmu itu tidak memiliki media sosial? Jangan
Jeremy baru saja selesai sarapan bersama putranya. Sebelum ia berangkat bekerja, terlebih dahulu pria itu menghabiskan waktu bersama Naufal. Jeremy memandikan Naufal, membuatkan sarapan pagi dan susu coklat hangat, lalu mereka sarapan bersama-sama dengan Kelvin, dan juga Nita, sekretaris Jeremy.Ini adalah hari pertama Jeremy menjalani aktivitas sarapan bersama putranya. Pria itu tersenyum bahagia. Begitu juga Naufal sangat senang melakukan sarapan pertama kali bersama sang ayah. Jeremy membayangkan, momen ini akan lebih indah, dan bahagia bila ada Alka ditengah-tengah mereka. Itu adalah impian yang selalu diharapkan oleh Jeremy. Merasakan kehangatan bersama dengan keluarga kecilnya. Dalam hati, Jeremy berjanji akan mewujudkan itu suatu hari nanti. Membina keluarga bahagia bersama Alka dan Naufal. Serta mengukir cinta kasih yang indah dalam keharmonisan keluarga kecil yang bahagia."Naufal, Sayang! Kamu sama Tante Nita dulu, ya. Ayah mau berangkat kerja." Naufal meletakkan gelas su
"Apakah Mama ingin setega itu terhadap cucu Mama sendiri?" sentak Jeremy kepada sang ibu dengan mata berkaca-kaca.Wilda panik melihat sang putra yang marah dengan suara bergetar menahan tangis. "Jeremy! Dengarkan Mama. Ma-maksudnya Mama bukan begitu."Jeremy menggeleng tegas. "Dari awal Mama berbicara dengan Alka aku mendengar semuanya. Apalagi yang ingin Mama elakkan?" "Kamu salah paham, Jeremy," dalih Wilda."Jangan bohongi aku, Ma. Aku bukan anak kecil." Jeremy menaikkan sedikit tubuh putranya yang hampir melorot berada di dalam gendongannya.Wilda tersenyum getir. Jujur, ia tak ingin putra semata wayangnya membenci dirinya karena tak sengaja mendengar bagaimana ia memperlakukan Alka dengan buruk. Wilda kepergok oleh Jeremy saat ia menghina dan merundung Alka."Lihatlah dia!" Jeremy menatap lekat wajah putranya yang tertidur pulas sambil memeluk leher ayahnya. "Lihatlah anak laki-laki berusia 5 tahun yang ada dalam gendonganku ini. Tidak percaya kah Mama, bahwa dia anakku?" Sa
Alka terkejut mendengar suara dari seorang wanita yang merupakan ibu dari Jeremy. Sekaligus nenek dari putranya. Entah dari mana wanita itu mendapatkan nomor kontaknya. Tiba-tiba, tak ada angin tak ada hujan, Wilda menelpon Alka dan memaki-maki dirinya.[Dasar wanita tidak tahu diri! Kamu pasti sengaja menghasut putraku kan supaya menceraikan istrinya? Hebat sekali kamu.] hardik Wilda.Alka mengerutkan keningnya bingung. Ia tak mengerti apa kesalahan yang telah ia buat. Sampai Wilda berteriak marah kepadanya via telepon. [Maksud Anda apa tiba-tiba menelpon saya, dan memaki-maki saya seperti itu?]Terdengar dari seberang, suara Wilda berdecih. [Tidak usah berpura-pura bodoh. Sekarang, kamu pasti bahagia karena telah berhasil mempengaruhi putraku untuk menceraikan Diana. Benar bukan?]Alka mencoba meresapi setiap kalimat yang diucapkan oleh Wilda. Ia dituding sedang berbahagia karena berhasil mempengaruhi Jeremy yang akan menceritakan Diana. Alka memejamkan matanya sejenak. Sebentar, i
"Mas! Apa sebaiknya kita tunda saja pertemuan dengan kedua orang tua Mas. Aku belum siap," ucap Alka ketika tengah berdiri tepat di depan rumah Jeremy."Tapi kita sudah terlanjur sampai di sini. Kemarin kamu bilang sanggup bertemu dengan kedua orang tua Mas. Kenapa sekarang berubah pikiran?" Jeremy bingung dengan sikap wanitanya. Jeremy sudah berada di Yogyakarta selama 3 hari sebelum mengajak Alka menemui kedua orang tuanya. Jeremy mengutarakan niatnya ingin mempersunting Alka setelah mereka menjalin hubungan selama 2 tahun lamanya. Maka dari itu, Jeremy ingin mengajak Alka untuk terbang ke Makassar.Awalnya Alka menolak berulang kali karena takut bila orang tua Jeremy tidak merestui. Namun Jeremy tak mau menyerah membujuk wanitanya. Dan akhirnya, Alka menuruti ajakan Jeremy."Buang pikiran negatifmu jauh-jauh. Percayalah kepadaku. Mereka tidak seperti yang kamu pikirkan."Alka mengangguk mendengar ucapan Jeremy. Dalam hati ia berharap, semoga apa yang ia duga tidak terjadi. Jeremy ...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen