LOGINCasing ponselku selalu terasa berminyak. Aku mengeluh pada sahabatku, tapi dia malah bilang itu terbuat dari kulit manusia. Malamnya, aku merasa ada orang yang sedang menguliti wajahku. "Kalau nggak suka kulitku, pakai kulitmu sendiri saja."
View MoreAku perlahan menoleh ke arah teman-temanku.Mereka sedang tersenyum, tetapi sudut bibir mereka tertarik berlebihan, seolah-olah akan robek.Dalam sekejap, perasaan merinding menjalar dari kepalaku."Sudah malam, aku mau tidur duluan."Kataku dengan tawa kaku sambil berdiri, berniat kembali ke tempat tidur.Namun, Selly langsung menekanku agar tetap di tempat.Jari-jarinya yang tadinya halus kini mulai membusuk, kukunya berubah menjadi hitam kebiruan dan memanjang dengan cepat."Lisa, kamu mau ke mana?" tanyanya.Jenny dan Lina juga mendekat mengelilingiku."Iya, kamu mau ke mana, Lisa?""Tinggallah di sini, temani kami. Bukannya kita teman sekamar yang kompak dan baik?"Sambil berbicara, kulit wajah mereka mulai terkelupas perlahan-lahan.Suara mereka juga berubah, menjadi aneh dan tajam.Sementara itu, lampu besar yang mereka pinjamkan padaku telah berubah menjadi lampu penerangan abadi untuk pemujaan.Kini semuanya menjadi jelas.Jimat dari sahabatku sebenarnya berfungsi. Hantu di te
Baru saja tidur sebentar, aku langsung terbangun dengan sangat waspada.Dengan jimat yang melindungiku, aku duduk di tempat tidur dan menunggu kemunculan hantu.Selly tahu aku ketakutan dan tidak berani tidur, jadi dia meminjamkan lampu mejanya yang terang padaku.Aku tidak yakin apakah dia manusia atau hantu.Namun, ini juga hanya sebuah lampu, apa yang bisa terjadi?Setelah berpikir sejenak, aku menerima niat baiknya.Tak lama, suasana asrama menjadi hening.Aku hanya bisa mendengar suara napas teratur dari teman-teman sekamarku.Dengan satu tangan memegang ponsel, tangan lainnya memegang erat belati berukir mantra. Aku duduk tegang, menatap lurus ke depan.Lampu besar itu kujepitkan di sudut tirai tempat tidur, membuat bagian dalam tempat tidurku terang benderang seperti siang hari.Akhirnya, aku bernapas lega.Namun, semakin lama aku duduk, rasa gelisahku semakin menjadi-jadi. Berbagai bayangan menyeramkan terus bermunculan di kepalaku.Untuk mengalihkan perhatian, aku memutuskan b
Aku langsung tertegun, apa mungkin Selly juga tahu bahwa Jenny itu hantu?Selly sengaja mengajakku ke tempat ramai untuk bicara.Dia bercerita bahwa sebenarnya gedung asrama kami memang punya banyak cerita seram.Namun, demi menjaga reputasi kampus dan menarik mahasiswa baru, hal ini tidak pernah diumumkan.Dia tahu cerita ini dari seorang senior yang dia temui saat mengikuti ujian CPNS.Selly mengaku dirinya pernah mengalami kejadian serupa. Suatu malam, dia pulang menjelang jam tidur dan bertemu hantu itu.Namun, dia langsung memakinya dengan keras dan hantu itu pun pergi.Dia merendahkan suaranya, berkata, "Ingat satu hal, kalau kamu bertemu hantu itu, langsung teriak dan menyebut dia itu hantu.""Dengan begitu, hantu itu akan mengingat semuanya dan nggak akan mencarimu lagi."Aku panik, apa ini? Kenapa berbeda dengan yang dikatakan sahabatku?Sahabatku bilang aku harus berpura-pura tak tahu soal hantu, sementara Selly malah menyuruhku untuk langsung mengungkapnya.Dua saran ini ben
Seketika, kamar menjadi terang benderang.Ternyata, Selly yang menyalakan lampu mejanya.Dia menarik lenganku dan berteriak, "Kenapa kamu berteriak? Hati-hati anak kamar sebelah datang dan memarahimu."Merasa suhu hangat dari tangan manusia hidup, aku buru-buru mendekat padanya."Ada hantu! Kita harus segera keluar dari sini!"Selly mengarahkan lampu ke tempat tidurku. Di sana kosong, tidak ada apa-apa."Hantu apa? Nggak ada apa-apa.""Lisa, kamu pasti kebanyakan nonton film horor, pikiranmu dipenuhi itu semua, jadi sampai terbawa mimpi."Aku memandang sekitar dengan tidak percaya."Nggak, nggak mungkin.""Aku benar-benar melihat hantu, dia bahkan bicara padaku, bahkan mencoba menguliti wajahku ... "Selly tampak tak berdaya dan menunjuk wajahku."Lihat saja, wajahmu bahkan baik-baik saja, nggak ada bekas apapun."Aku mencoba bercermin. Ternyata benar, kulitku terlihat mulus, tidak ada luka atau bahkan bekas goresan.Aku pun tertegun.Apa benar aku hanya bermimpi?Namun, rasa sakit tad
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.