Short
Rencana Licik Kakak Ipar

Rencana Licik Kakak Ipar

By:  Shifra KamaliaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Not enough ratings
8Chapters
1.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Saat aku berbelanja ke supermarket, ada seorang wanita tua tiba-tiba menarik tanganku dengan erat. Tanpa sadar, aku langsung menyentuh perutku yang sudah membesar, sementara dia berkata, "Janin di perutmu ini sudah dikasih parasit pengubah janin. Janin itu akan jadi parasit di tubuhmu." Aku hanya berpikir dia berbohong, tetapi detik berikutnya dia berkata, "Pergi dan muntahkan sekarang juga. Muntahkan sebanyak mungkin ikan yang baru kamu makan."

View More

Chapter 1

Bab 1

Saat aku berbelanja ke supermarket, ada seorang wanita tua tiba-tiba menarik tanganku dengan erat.

Tanpa sadar, aku langsung menyentuh perutku yang sudah membesar, sementara dia berkata, "Janin di perutmu ini sudah dikasih parasit pengubah janin. Janin itu akan jadi parasit di tubuhmu."

Aku hanya berpikir dia berbohong, tetapi detik berikutnya dia berkata, "Pergi dan muntahkan sekarang juga. Muntahkan sebanyak mungkin ikan yang baru kamu makan."

...

"Ikan?" Saat mengatakan ini, aku langsung menutup mulutku karena terkejut.

Aku memang baru makan ikan, bagaimana wanita tua ini bisa tahu?

Jangan bilang kalau wanita tua ini ingin memerasku?

Memikirkan hal ini, aku menatapnya dengan waspada dan mundur setengah langkah.

Dia tidak menatapku, malah langsung meletakkan tangannya di perutku.

Tanpa sadar, aku melindungi perutku yang sudah membesar. Namun, entah bagaimana aku seolah-olah terpaku dan tidak bergerak sama sekali, membiarkan tangan tuanya meraba-raba perutku.

"Ya ampun, dosa besar! Dosa besar!" Sesaat kemudian, wanita tua yang dipanggil Mama Laura menarik tangannya seolah-olah dia habis tersengat listrik. Wajahnya berubah pucat. "Orang ini benar-benar kejam. Bukan hanya mengganti janin dengan janin mati, dia juga memberi makan janin mati ini dengan parasit."

"Janin mati ini akan terus menjadi parasit di tubuhmu. Begitu janin mati ini keluar dari tubuhmu, kamu juga akan mati. Ini masalah serius yang sulit diselesaikan."

Aku tidak mengerti maksud parasit yang keluar dari mulut Mama Laura, tetapi setiap kata yang dia ucapkan membuat bulu kudukku berdiri.

Janin mati? Bagaimana mungkin bayi di dalam perutku mati?

Jelas-jelas dua hari yang lalu aku baru pergi ke rumah sakit dan melakukan pemeriksaan pada kandunganku. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa semuanya baik-baik saja!

Aku meraih tangan Mama Laura dan bertanya dengan tajam, "Apa maksudmu? Bayiku baik-baik saja, apa kamu salah paham?"

Mama Laura tampak cemas dan menunjuk ke perutku. "Rasakan sendiri, apakah bayi ini pernah bergerak di dalam perutmu?"

Aku langsung terdiam. Ya, selama dua hari terakhir, perutku memang sangat tenang. Namun, ketika aku menanyakan hal ini kepada dokter kandungan, dia hanya mengatakan bahwa janinku cukup kecil.

Aku mulai merasa takut. Mungkin karena terlalu terkejut, perutku terasa mulas.

Tak disangka, Mama Laura malah menancapkan jarinya langsung ke tenggorokanku dan membentak, "Cepat muntahkan! Muntahkan sebanyak-banyaknya dan jangan biarkan janin mati ini terus menggerogotimu."

Aku merasa perutku bergejolak. Aku ingin meronta dan mendorong wanita itu menjauh.

Namun, kekuatan Mama Laura ternyata sangat besar, "Hueek!" Aku dibuat muntah olehnya. Secara mengejutkan, terlihat ada darah dan sesuatu berwarna hitam pada muntahan yang aku keluarkan.

Aku tertegun. Apa yang dikatakan Mama Laura membuatku makin bingung, "Ahli parasit beracun paling hebat di Kota M melakukan pergantian janin. Setiap hari, dia menggunakan darahnya sendiri untuk memberi makan parasit ini. Ketika waktunya sudah tepat, dia akan melahapmu dan janin di dalam perutmu. Sekarang, janin di dalam perutmu sudah ditukar olehnya ...."

"Di ... ditukar?" Kepalaku berdengung, langkah kakiku gontai, hingga membuatku hampir terjatuh.

Aku langsung bereaksi dengan semua ucapannya. Aku menangis, lalu bertanya kepadanya, "Sekarang, apa yang harus aku lakukan?"

Mama Laura menghela napas, tampak mengatur kata-katanya. Setelah beberapa saat, dia mengatakan, "Setelah orang itu mengganti janinnya sendiri ke dalam perutmu, dia nggak membuang parasit itu, tapi malah memilih untuk terus memasukkan parasit ke dalam tubuhmu. Ini sama seperti membesarkan anak nakal. Janin mati di dalam perutmu akan patuh kepadanya."

"Jadi ...." kata Mama Laura, menatapku dan berkata dengan penuh penegasan, "Kamu harus berhati-hati dengan orang yang memberimu makan ikan."

Orang yang memberiku makan ikan adalah kakak iparku yang bekerja sebagai dokter kandungan di rumah sakit, Ivana.

Dia sahabatku. Karena dialah aku bertemu dengan suamiku yang bernama Rigel.

Dialah yang melakukan semua pemeriksaan kandungan terhadapku, dari awal aku hamil hingga sekarang!

Kebetulan, dia hamil di waktu yang sama denganku. Suaminya memang berasal dari Kota M.

Setelah hamil, dia melakukan perjalanan kembali ke Kota M.

Apakah semua ini benar-benar kebetulan?

Ketika memikirkan hal ini dengan serius, wajahku menjadi pucat dan aku kembali berkeringat dingin.

Ivana ... apakah dia benar-benar akan melakukan ini padaku?

Namun, ini bayiku, aku tidak ingin terjadi sesuatu dengan bayiku! Aku tidak ingin percaya, tetapi aku juga tidak berani untuk tidak mempercayainya.

Aku berdiri terhuyung-huyung. Aku tidak peduli dengan apa yang dikatakan Mama Laura, aku hanya ingin bergegas ke rumah sakit dan mendapatkan bukti dari semua ini.

Namun setelah beberapa langkah, aku berhenti dan menoleh ke arah Mama Laura, "Begini, kalau setelah ini aku ingin menemuimu, di mana aku bisa menemukanmu?"

Mama Laura mengeluarkan sebuah bungkusan merah dari sakunya dan menyodorkannya ke tanganku. "Di sini ada nomorku. Hubungi nomor ini saja kalau kamu mencariku."

Aku membuka bungkusan merah tersebut. Di dalamnya tidak hanya terdapat nomor yang ditulis tangan, tetapi juga ada sebuah jimat segitiga yang dilipat dengan kertas kuning.

Aku panik dan memasukkan barang-barang itu ke dalam tas. Setelah mengucapkan selamat tinggal pada Mama Laura, aku menghentikan taksi dan langsung menuju ke rumah sakit lain di Kota S.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status