Short
Upacara Kedewasaan Berdarah

Upacara Kedewasaan Berdarah

By:  Arya BayuKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
7Mga Kabanata
8.9Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Di desa kami tidak ada laki-laki dewasa. Setiap gadis yang mencapai usia 18 tahun harus melakukan upacara kedewasaan bersama-sama di kuil leluhur. Gadis-gadis muda berpakaian indah berbaris untuk memasuki kuil. Saat mereka keluar, mereka semua menunjukkan ekspresi kesakitan sekaligus senang. Kakakku berusia 18 tahun, tapi Nenek tidak mengizinkan dia mengikuti upacara ini. Dia menyelinap ke kuil leluhur di malam hari dan berjalan dengan langkah tertatih-tatih saat keluar. Darah segar menetes di antara kedua kakinya.

view more

Kabanata 1

Bab 1

Desa kami terletak jauh di pegunungan dan memiliki urat mineral batu permata darah.

Konon katanya, tidur di atas tempat tidur yang terbuat dari batu permata darah bisa membantu awet muda selamanya.

Batu permata darah sulit ditemukan dan lebih sulit lagi untuk ditambang. Karena itu, desa kami sangat kaya.

Hanya saja, seluruh penduduk desa kami adalah perempuan. Tidak ada satu pun laki-laki.

Aku punya dua kakak perempuan. Seharusnya aku juga punya tiga orang kakak laki-laki, tapi mereka ditenggelamkan segera setelah lahir.

Aku pernah melihat eksekusi bayi laki-laki di desa. Mulut bayi baru lahir itu dibungkam, tidak dibiarkan menangis satu jeritan pun.

"Laki-laki itu buruk dan tercela. Kalau dewa gunung marah mendengar tangisannya, seluruh desa akan binasa!"

Sesampainya di kolam yang dalam di balik gunung, bayi laki-laki itu langsung dilempar. Tanpa sayap yang bisa dikepakkan, dia jatuh dan tenggelam setelah mengeluarkan gelembung napas beberapa kali.

Aku mengikuti di belakang dan melihat sekeliling. Kolam yang besar itu dipenuhi tengkorak-tengkorak yang dibiarkan mengapung selama bertahun-tahun. Tengkorak-tengkorak yang tua telah rusak dikerat serangga dan tidak tampak seperti tengkorak lagi.

Nenek adalah kepala desa dan bertanggung jawab atas segala urusan di desa. Tidak ada yang berani melanggar perintahnya.

Kakakku sulungku bernama Lukita. Usianya 18 tahun dan akan segera mengikuti upacara kedewasaan.

Tapi, Nenek terlalu sayang padanya dan tidak mengizinkannya untuk turut serta. Nenek sampai harus menamparnya ketika dia mau menurut.

"Jangan lancang! Pokoknya kamu nggak boleh ikut!"

Nenek sudah berumur 90 tahun, tapi dia sangat kuat. Wajah Kak Lukita langsung membengkak.

Melihat mata cucu kesayangannya berkaca-kaca, Nenek mendesah dan mengusap pipi lembut Kak Lukita. "Nenek melarangmu demi kebaikanmu sendiri. Kalau kamu ikut upacara kedewasaan, kamu nggak akan bisa jadi pemimpin desa."

Kak Lukita memeluk lengan Nenek dan mengguncangnya. "Nenek ingin aku jadi pemimpin desa?!"

Nenek tersenyum dan tidak berkata apa-apa. Tangan keriputnya mengelus lengan putih Kak Lukita. Matanya yang seharusnya keruh pun berbinar.

Gadis-gadis muda berpakaian indah berbaris untuk memasuki kuil leluhur. Saat mereka keluar, wajah mereka merona malu. Banyak dari mereka berjalan gemetaran dengan kaki terkatup.

Kak Lukita menarik salah seorang gadis yang baru saja keluar dan menanyakan seperti apa upacara kedewasaan itu.

Kenapa mereka semua menunjukkan raut wajah kesakitan sekaligus senang setelah keluar?

Wajah gadis itu memerah dan suaranya gemetar, diwarnai kehalusan seperti suara wanita dewasa. Dia ingin memberitahu Kak Lukita, tapi dia sepertinya teringat sesuatu dan akhirnya hanya tersenyum misterius. "Bukan apa-apa, cuma melakukan sesuatu yang menyenangkan."

Di tengah malam, Kak Lukita membangunkanku untuk mengawasi keadaan sementara dia menyelinap ke kuil untuk mencari tahu.

"Tapi Kak, Nenek sudah bilang, kalau kamu ingin jadi pemimpin desa, kamu nggak boleh ikut upacara kedewasaan."

Kak Lukita mencubit pergelangan tanganku dan berkata, "Cuma kamu yang tahu tentang ini. Kalau Nenek tahu, artinya kamu yang memberi tahu."

"Kenapa aku nggak boleh ikut upacara kedewasaan? Nenek cuma nggak mau aku bahagia."

Mata Kak Lukita berbinar penuh harap, seolah sudah tahu apa yang ada di kuil leluhur.

Malam itu sunyi senyap. Nyala lilin di dalam kuil berkelap-kelip tertiup angin.

Aku bersembunyi dalam kegelapan sambil menampar nyamuk-nyamuk yang hinggap di kulitku. Suara berderak bergema di malam yang gelap.

Eh? Suara itu sepertinya berasal dari kuil leluhur.

Bersamaan dengan itu, terdengar suara tercekat kakakku.

"Kak Lukita! Kamu nggak apa-apa?!"

Kukira ada sesuatu yang terjadi pada Kak Lukita, jadi aku mendorong pintunya, ingin masuk. Tapi ternyata, pintu itu dikunci dari dalam.

"Nggak ... apa-apa ...."

Kalimat Kak Lukita terpenggal-penggal, dengan nuansa panas yang lebih menggoda.

Suara di dalam semakin keras dan aku semakin khawatir, jadi aku memanjat jendela untuk memastikan Kak Lukita aman.

Tapi jendela itu sangat tinggi. Aku tetap tidak bisa melihat ke dalam kuil keseluruhan meski sudah berjinjit.

Aku hanya bisa melihat samar-samar, ada empat rantai yang diikatkan pada empat pilar. Sepertinya ada sesuatu yang ditambatkan ke lantai, dan rantai itu bergetar hebat.

Kak Lukita duduk di sana hanya mengenakan pakaian dalam. Punggung mulusnya naik turun secara teratur.

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

default avatar
ummis rahayu
bagus novelnya
2025-03-19 06:03:11
0
user avatar
Rivani Layla
ceitanya seru
2025-03-07 04:51:12
0
user avatar
Anns Faustine
ga jelas crita cm sampe disini
2025-03-03 00:45:31
0
default avatar
Yayan Padli
cerita2 nya sangat bagus
2025-01-05 16:49:54
0
default avatar
amandadahlan77
kok udahan? gitu aja?
2024-11-19 08:52:16
1
user avatar
Irah Yuki
ceritanya membuat penasaran
2024-11-16 23:42:14
0
7 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status