Short
Cinta dan Ilmu Hitam

Cinta dan Ilmu Hitam

By:  Mahirah HabibahCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9Chapters
2.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Berat badanku melonjak drastis setelah menikah dengan suamiku. Sehari sudah makan lima kali, tapi tetap saja masih lapar. Namun, tubuhku dinyatakan normal saat menjalani pemeriksaan. Aku melakukan siaran langsung di internet untuk meminta bantuan dari para warganet. Seseorang bilang, "Kamu terus-terusan merasa lapar? Mungkin suamimu memberimu guna-guna." "Guna-guna itu membuat istri sah makin tertekan, sementara wanita yang jadi kekasih gelap lebih diuntungkan."

View More

Chapter 1

Bab 1

Berat badanku melonjak drastis setelah menikah dengan suamiku.

Sehari sudah makan lima kali, tapi tetap saja masih lapar.

Namun, tubuhku dinyatakan normal saat menjalani pemeriksaan.

Aku melakukan siaran langsung di internet untuk meminta bantuan dari para warganet.

Seseorang bilang, "Kamu terus-terusan merasa lapar? Mungkin suamimu memberimu guna-guna."

"Guna-guna itu membuat istri sah makin tertekan, sementara wanita yang jadi kekasih gelap lebih diuntungkan."

Saat ini, aku sedang melakukan siaran mukbang.

Meski baru saja menghabiskan ayam goreng dan teh susu, aku tetap merasa kalau perutku masih kosong melompong.

Aku pun berkata pada suamiku dengan manja.

"Sayang ... aku lapar sekali!"

Suamiku, Erik, tersenyum lebar sambil membawakan semangkuk semur daging dan telur orak-arik tomat ke hadapanku.

"Vivi, ini, aku bawakan semua makanan kesukaanmu!"

"Sayangku memang yang terbaik!"

Aku merasa menjadi orang paling bahagia di dunia, karena suamiku, Erik, tidak pernah membatasi makanan dan minuman yang kumau.

Bahkan, tidak peduli mau selarut malam apa pun aku bilang kalau sedang lapar. Erik selalu bersedia memasakkan berbagai makanan lezat untukku.

Berat badanku terus naik hingga mencapai 150 kilogram, tapi aku merasa beratku masih bisa naik lagi.

"Sayang, apa kamu nggak malu kalau aku gemuk?"

Aku bertanya dengan cemas.

Suamiku memukul kepalaku dengan lembut sambil balas berkata.

"Mana mungkin? Aku justru suka kamu yang gemuk dan menggemaskan ini."

Aku melihat hidangan yang dibawakan oleh suamiku, lalu mencampur sepiring daging semur dan telur orak-arik tomat tadi ke dalam semangkuk besar nasi putih yang aromanya begitu menggugah selera.

Rasa asam manis dari kuah tomat makin meningkatkan nafsu makanku.

Karena berat badanku yang naik berlebihan setelah menikah, aku jadi sulit mendapatkan pekerjaan.

Aku terpaksa melakukan siaran langsung mukbang seperti ini demi memenuhi kebutuhan hidup.

Dengan kemampuan makanku yang luar biasa, serta bentuk tubuhku yang besar, aku pun berhasil menarik banyak penggemar.

Akhirnya, aku juga dapat menghasilkan sedikit uang.

Tapi tentu saja masih ada banyak orang yang mengkritikku.

Ini salah satunya.

"Hei, bukankah kamu sudah banyak makan? Kenapa masih makan lagi?"

"Gendut, jangan-jangan nanti suamimu mati gara-gara kamu peluk?"

"Kamu ini sudah seperti sapi yang siap dijual di pasar, ya?"

Aku memang pernah merasa sedih saat membaca semua komentar tersebut. Tapi akhirnya mulai merasa terbiasa seiring berjalannya waktu. Terserah mereka mau berkomentar apa, yang penting aku tetap dikenal meskipun dengan cara negatif.

Yang kurasakan hanyalah lapar, sangat lapar ....

Rasanya perutku seperti sebuah lubang hitam yang tidak akan bisa terisi penuh. Aku pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi tubuhku ini, tapi ternyata semua hasilnya normal.

Satu hal yang membuatku sedikit lega adalah, suamiku tetap mencintaiku.

Ketika aku sedang melakukan siaran mukbang seperti biasa, ada sebuah komentar yang menarik perhatianku.

"Kamu selalu merasa lapar? Jangan-jangan suamimu mengguna-gunamu."

"Guna-guna kan bisa menekan istri sah demi menguntungkan simpanan."

Warganet langsung bereaksi begitu komentar tersebut muncul. Mereka ramai-ramai mengkritik, dan merasa bahwa pernyataan itu sudah keterlaluan.

"Itu keterlaluan sekali!"

"Aku nggak bermaksud menuduhmu main ilmu hitam."

"Kalau ada yang mau kamu katakan, katakan saja langsung. Kenapa pakai bahas ilmu hitam segala. Aku jadi tertawa membacanya."

Melihat orang-orang tidak percaya dengan komentarnya, orang bernama Shakira itu malah lanjut berkomentar.

"Aku serius. Itu adalah ilmu hitam yang ada di catatan turun-temurun keluargaku. Sepertinya wanita itu benar-benar kena serangan ilmu hitam!"

"Orang yang punya guna-guna seperti itu, biasanya istrinya akan hobi makan terus. Aku perhatikan, ada tali merah di leher wanita itu. Sepertinya pengaruh ilmu hitam itu sudah sangat parah."

Beberapa orang mulai percaya ketika membaca komentarnya barusan, karena memang ada garis membentuk tali merah di leherku.

Tali merah itu muncul tiga tahun lalu. Tidak kusangka kalau sekarang akan makin terlihat jelas.

Tapi masih ada beberapa orang yang tidak percaya.

"Kamu ini cuma mengarang saja! Kan memang ada orang yang punya nafsu makan besar, dan itu bukan masalah, kok! Lagipula, mana bisa tali merah itu dijadikan bukti?"

Aku mulai merenung melihat deretan komentar barusan.

Aneh memang, dulu aku sangat kurus sebelum menikah. Tapi setelah aku menikah, aku malah sering lapar dan tidak kenyang. Sehari sudah makan sampai lima kali pun aku tetap lapar.

Aku perlahan menelan nasi yang sedang kukunyah, lalu menutup pintu kamar dengan hati-hati agar Erik tidak mendengarnya.

Kemudian kunyalakan mikrofon dan bertanya pada Shakira.

"Shakira, apa ada ciri lain dari orang yang terkena guna-guna seperti katamu tadi?"

Shakira kemudian membalas dengan komentar.

"Di catatan keluargaku menyebutkan kalau harus menggunakan darah haid istri sah dan wanita simpanan untuk melancarkan guna-guna itu. Coba ingat-ingat, apa suamimu pernah mengumpulkan darah haidmu?"

Aku terdiam sejenak.

Benar saja!

Aku pernah melihat Erik membersihkan tempat sampah di rumah, lalu memasukkan pembalutku dalam sebuah kantong plastik terpisah.

Waktu itu aku sempat bertanya kenapa harus dipisahkan.

Tapi dia hanya menjawab dengan santai, katanya supaya memudahkan petugas kebersihan saat membersihkan sampah.

Sekarang, saat kupikir-pikir lagi, sepertinya saat itulah suamiku mulai mengumpulkan darah haidku.

"Benar, Shakira. Suamiku memang pernah mengumpulkan darah haidku ke plastik terpisah."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Nurul Huda
wouw keren
2025-01-07 11:45:48
0
9 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status