Share

Berondong Tante Elsa

Adit memang pandai memasak hampir semua masakan enak dari masakan Indonesia sampai masakan cina, maid yang bertugas di dapur hanya membantu Adit misalnya mencuci sayuran,memotong sayuran. Kali ini pemuda itu memasak gudhek sambel goreng dari Jogja, tahu,tempe lalu ikan teri.

Pagi pun telah berlalu sang mentari berjalan ke tengah pertanda jam dua belas siang Tante Elsa pulang untuk makan siang. Dia memilih makan siang di rumah, memang sudah menjadi kebiasaan Tante itu kalau siang makan siang di rumah.

Mobil Tante Elsa sudah berada di bagasi sedangkan Adit sedang memanasi sayur serta menata piring, wanita itu berada di belakang sehingga pemuda itu tidak melihatnya.

"Sedang apa?"tanya Tante Elsa memeluk Adit yang membuat pemuda itu menjadi kaget.

"Tante bikin kaget aja,"balas Adit seraya memegang dadanya. "Baru ngangetin makanan,"

Tante Elsa pun mencium punggung Adit sehingga pemuda itu berdesir darahnya langsung saja dia memutar badan menghadap wanita itu.

Ritual panas pun di mulai lagi tak segan-segan Adit menidurkan wanita itu ke meja makan. mereka menggunakan berbagai gaya dalam bercinta.

Selesai ritual panas mereka berdua istirahat, lalu makan siang Adit yang tau diri dia makan siang di dapur tetapi wanita itu melarangnya karena dia ingin makan bersama pemuda itu.

Makan siang pun sudah selesai Tante Elsa memuji makanan buatan Adit memang sungguh nikmat dan lezat lalu dia pergi bekerja lagi sedangkan pemuda itu membereskan makanan yang ada di meja makan.

Siang pun berjalan sangat cepat tidak terasa waktu pun menunjukan pukul empat sore,Tante Elsa pulang dari kerja badan merasa capek.

"Aditttt!"teriak Tante Elsa sambil rebahan.

"Iya Tante,"balasnya sambil teriak karena Adit berada di halaman belakang menyiram bunga, lalu pemuda mematikan kran air lalu berlari menuju suara Tante Elsa.

"Pijitin pundak Tante, Tante capek sekali!"perintah Tante Elsa seraya memegang pundaknya.

"Baik Tante,"balas Adit seraya memijat pundak Tante Elsa.

Tante Elsa bercerita tentang kegiatan yang dia lakukan menarik uang pinjaman. Pemuda itu hanya diam mendengarkan semua cerita wanita itu.

"Tante boleh kasih saran tidak,"ucap pemuda itu perlahan karena takut tantenya marah.

"Boleh dong sayang,"balas Tante Elsa.

Adit pun memberi saran bila menagih Jangan galak-galak kasihan orang yang di tagih. Mungkin saja yang di tagih Tante itu baru baru kena musibah.

Tante Elsa pun terdiam ketika pemuda itu berbicara seperti itu seakan-akan merenungkan perkataan Adit memang ada benarnya.

"Tante, hari semakin senja. Tante mandi pake air hangat ya,"ucap pemuda itu dengan sangat lembut.

Tanpa di perintah Adit mengendong Tante Elsa denga ala bridalstyle menuju ke kamar atas..

Mereka berdua sampai di kamar lalu Adit merebahkan wanita itu di ranjang dengan hati-hati lalu pemuda itu menuju kamar mandi untuk menyatakan shower nya yang hangat.

Air di dalam bak mandi sudah terisi penuh,keluar lah Adit dalam kamar mandi di lihatnya tantenya itu membuka laptop dan mengerjakan pekerjaannya.

Adit berjalan menuju Tante Elsa. "Udah Tante! Tante mandi dulu!"perintah Adit seraya menutup laptopnya.

Adit menggendong lagi Tante Elsa menuju kamar mandi lalu meletakkan wanita itu di bak kamar mandi. Perlakuan Adit membuat Tante Elsa tersipu malu.

Wanita itu memang tidak pernah tersentuh oleh pria manapun, dia sangat dingin terhadap yang namanya lelaki, banyak kawan yang menjodohkan tetapi dia tidak bisa buka hati setelah perpisahan dengan kekasih hatinya itu.

*****

Pagi yang cerah mentari pun bersinar kembali burung-burung berkicau senang menandakan ada hati yang sedang bahagia. Ya Tante Elsa sangat bahagia karena perlakuan dari pemuda itu dia pun sangat puas dengan pelayanannya, dari yang di atas ranjang hingga masakan serba luar biasa.

Tante Elsa sudah bangun dari tadi dia sedang berada di kebun untuk menyiram tanamannya, sedangkan Adit sedang memasak di dapur. Hari ini adalah hari Sabtu dan Tante Elsa pun libur.

Menjadi kebiasaan Tante Elsa selalu makan bersama para maidnya karena dia kesepian bila makan sendiri. Wanita itu pun mengajak Adit untuk bertamasya ke pantai.

Mereka berdua pergi ke pantai menikmati ombak, Tante Elsa yang sedang berdiri di tepian pantai di temani Adit yang berada di belakang wanita itu seraya memeluk dari belakang.

"Terima kasih Tante,"ucap Adit seraya mencium leher wanita itu.

"Terima kasih untuk apa,"balas Tante Elsa yang memejamkan matanya merasakan sentuhan bibir pemuda itu.

"Untuk semua,"balas Adit lagi seraya membalikkan tubuh Tante Elsa.

Mereka saling terdiam dan memandang tanpa di sadari bibir mereka saling maju seakan-akan ada magnet yang menarik ke depan. Bibir Tante Elsa dan pemuda itu pun saling menyatu dan berpagutan satu sama lain.

Ada sesapan di bibir Tante Elsa yang membuat wanita itu melayang jauh, tiba-tiba saja Tante Elsa melepas cumbuan itu lalu dia berlari menuju sebuah goa karena hujan deras melanda pantai itu.

Adit pun mengejar wanita itu yang basah kuyup karena hujan, Tante Elsa meminta untuk di peluk karena kedinginan. Pemuda itu langsung memeluk hangat tubuhnya.

Tante Elsa menggigil kedinginan sehingga Adit memegang dagu wanita itu yang semula tertunduk, Pemuda itu langsung mencumbu lagi memberi kehangatan kepada bibirnya.

Kedua tangan meremas gunung kembar Tante Elsa lalu melepas kancing baju wanita itu sehingga dia leluasa untuk melakukannya.

Mereka berdua bercinta di goa karena hujan yang sangat deras, tiba-tiba Tante Elsa di tidurkan oleh Adit di sebuah karang lalu mereka pun melakukan ritual panas.

Adit dan Tante Elsa menyatukan kembali hingga mereka berdua mencapai puncak kenikmatan dan mencapai tiga ronde. hingga wanita itu benar-benar terpuaskan.

Sore pun telah berlalu senja pun datang Tante Elsa dan Adit sudah berada di pondok.

"Adit lihat,"tunjuk Tante Elsa ke sebuah tempat

"Iya Tante, sungguh indah pemandangannya. matahari tenggelam di barengi pelangi yang melingkar di pantai,"balas Adit penuh ke kaguman.

Adit pun mulai melingkarkan tangannya ke pinggang wanita itu. Tentu Elsa merasakan hembusan napas pemuda itu membuat bulu kuduk merinding.

Senja telah berlalu yang tertinggal hanyalah malam serta ombak yang hanya putih tidak terlihat indah lagi tetapi ada bintang serta sinar rembulan memancarkan sinarnya.

Mereka berdua menyusuri pantai di malam hari, Adit dan Tante Elsa bergandengan tangan dan saling menjaga satu sama lain. Adit menemukan sebuah kayu besar lalu dia duduk bersama wanita itu di kayu besar.

Malam pun telah larut sinar rembulan berjalan ke tengah samudra membuat ombak pantai semakin meninggi, nelayan pun turun untuk menangkap ikan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status