Share

Pesaing Bisnis

Sara cemberut, entah berapa panjangnya. Auris menghadapi pemandangan itu sejak berada di ruang kerja. Ponsel yang diperhatikan terus-menerus adalah saksi bisu atas kegelisahan seorang wanita menanti kabar sang kekasih.

"Dia tidak menghubungiku sama sekali, bahkan ketika aku mendiamkannya untuk beberapa lama. Aku jadi letih sendiri, akhirnya tidak bisa menahan rindu, dan menghubunginya. Tapi kali ini aku tidak akan begitu, karena ingin melihat kesungguhannya."

Auris menggelengkan-gelengkan kepala. "Anda tahu kalau tuan Rion saat ini sedang melakukan kesungguhan itu."

Sara memutar kursinya ke kanan dan ke kiri. Dia masih berpikir panjang dalam keadaan cemberut. "Meskipun begitu, setidaknya dia menghubungiku sekali saja."

"Tuan Rion orang yang sangat sibuk, pasti tidak mudah baginya untuk membagi waktu."

Sara bangkit, langsung menghadapi Auris dengan tatapan mencurigakan. "Kau selalu membelanya. Apa ada sesuatu di antara kalian yang tidak aku tahu?"

Auris tertegun, berpikir bahwa perkata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status