Share

TANDA TANYA

Aвтор: Ema Ryosa
last update Последнее обновление: 2025-06-02 21:36:38

Arnold terbelalak saat melihat Samantha yang diam tak bergerak di dalam ruangannya.

Posisi Samantha sedang duduk tegak dan di hadapannya nampak menjulang sebuah boneka raksasa yang sama persis dengan yang baru saja Arnold suruh anak buahnya simpan.

Bagaimana mungkin???

Boneka itu SAMA PERSIS!

“Kenapa ... Samantha mendapatkannya juga? Apa ... dari orang yang sama?” batin Arnold dengan raut wajah yang cemas.

Tapi saat Samantha menyadari kedatangannya, Arnold langsung tersenyum lebar seolah tak terjadi apa-apa.

Arnold masuk sambil berusaha menyembunyikan rasa penasaran dan gusarnya.

Dia tidak ingin membuat Samantha cemas, biar dia dan Chase yang akan memikirkan cara mengetahui identitas si fans gelap yang mulai meresahkan ini.

"Hai Tha, masih ada waktu tiga puluh menit sebelum penampilan terakhirmu."

Arnold mengingatkan, Samantha mengangguk.

Arnold melihat wajah Samantha yang keruh.

"Tha, kenapa wajahnya suntuk?"

Samantha menggeleng, tapi Arnold berpikir pasti Samantha tida
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Заблокированная глава

Latest chapter

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   CEMBURU

    Chase marah melihat berita yang muncul. Bertubi-tubi berita tentang Samantha dengan gambar seorang pria sedang menggendongnya, dimana Arnold dan pengawal yang mereka bayar mahal?! Chase langsung berangkat dengan jet pribadinya. Di dalam jet pribadinya Chase tidak bisa melakukan apapun. Dia kesal karena tidak ada yang memberinya kabar, dia tidak tahu apa-apa dan dia tidak ingin menelepon siapa pun, dia hanya ingin segera mendapat jawaban kenapa Samantha berada dalam gendongan pria asing, dan bagaimana dengan Tristan dan susternya. Dia cemburu melihat ada pria lain menyentuh istrinya. Begitu mendarat Chase langsung menelepon Arnold. "Dimana istriku?" "Di rumah sakit New Gleneagles." Chase terkejut. "Rumah sakit?" "Yap ceritanya panjang sampai jumpa_" Belum sampai Arnold melanjutkan kalimatnya Chase sudah menutup teleponnya. Kini kekesalannya bercampur dengan kecemasan akan keadaan Samantha kenapa sampai harus dibawa ke rumah sakit.Kalau tadinya melihat Samantha ber

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   PILIHAN YANG TEPAT

    Pria kaya raya itu menelengkan kepalanya. Berusaha menilai ulang pria di hadapannya. Lalu dia kembali bersandar di dinding, bodyguard nya pun menjauh tapi tidak meninggalkan ruangan. Arnold memberi tanda agar para pengawal kembali ke tempatnya. "Baguslah kau memilih tidak membuat keributan, tapi kau harus pergi, Man! Alana tanggung jawabku!"Sambil menatap Arnold pria itu bergumam. "Kita tunggu Alana sadar, biar dia yang menentukan." "Egomu sebesar gunung Himalaya, kau itu bukan siapa-siapa." "Alana tahu siapa yang menolong dan membawanya ke sini." Jawabannya keluar dalam desisan.Arnold tertawa sinis. "Terserah." Lalu Arnold pun bersandar kembali dan mulai menjalankan tugasnya, menjawab berbagai pertanyaan yang masuk ke ponsel dan emailnya. “Ya, halo bagaimana dengan jadwalmu besok? Tidak aku akan pastikan semuanya berjalan dengan sesuai rencana. Ya, Alana baik-baik saja.” “Halo, Alana baik-baik saja. Dia hanya terlalu lelah dan kecapekan. Ya sekarang masih dalam mas

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   SUPER MOMENT 2

    Akhirnya Arnold minggir sambil dalam hati mengutuki dokter yang sayangnya cantik sehingga dia tidak bisa benar-benar marah. “Ah kenapa dia begitu cantik, semua ucapannya tidak ada yang salah,” gumam Arnold dan kembali berdiri di tempatnya semula.Tepat saat itu pria asing itu keluar dari kamar sambil menggerutu lalu bersandar di dinding berseberangan dengan Arnold. “Siapa dia? Kenapa sepertinya dia tidak asing?” batin Arnold melihat dan berusaha keras memanggil memorinya karena dia merasa mengenal pria kurang ajar yang memaksa membawa Samantha ke rumah sakit ini. Arnold melihat si pria mengeluarkan ponselnya dan langsung menghubungi seseorang. “Cepat siapkan kamar bawah untuk tamuku!” perintah pria itu. Entah kenapa pria itu terlihat sangat marah dan kesal. 'Apa yang sebenarnya terjadi di dalam, hingga membuat pria itu melebihi marahku?Mungkin dia juga diusir dokter galak yang cantik itu!'' Saat Arnold akan beranjak menghampiri, pria itu kembali menelepon. Belum sempat Arno

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   SUPER MOMENTS

    “Samantha jatuh!” “Apa? Kenapa?”“Permisi, beri saya jalan!” teriak Arnold yang terhalang karena para penonton langsung mendekat ke arah panggung begitu melihat Samantha yang terjatuh dan tak sadarkan diri. Tetapi saat Arnold sudah naik ke atas panggung, ia masih kalah cepat dengan pria pembawa bunga, dia sudah membopong Samantha dan turun dari sisi yang lain.Tanpa kata, beberapa kru memberikan jalan untuk pria itu yang langsung membawa Samantha keluar dari hotel tersebut. Di area drop off sebuah Limousine sudah menunggu kedatangan mereka.Saat Samantha hendak dibawa masuk ke mobil tersebut menuju rumah sakit, Arnold datang dan menahan langkah pria itu. “Berikan Alana padaku, biar aku yang mengurusnya,” ucap Arnold dengan tegas. “Kesehatan Alana lebih penting, jadi bukan siapa yang lebih berhak mengurusnya. Biarkan Alana pergi ke rumah sakit terlebih dahulu,” ucap pria itu lebih tegas dan lugas. Dia bahkan langsung masuk limousinenya meninggalkan A

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   ACCIDENT

    'Argh! Sial! Mereka benar-benar telah mempermainkan aku! Apa ... mereka tahu jika aku juga melindungi Samantha? Karena itu mereka sengaja mengalihkan perhatianku sehingga mereka bisa mendekati Samantha? Tapi ada pengawal ketat di luar, kalau sampai mereka melewati pengawal kemungkinannya kecil, yang masuk akal adalah mereka sudah ada di dalam atau mereka memang punya akses untuk keluar masuk dan berada di dekat Samantha .' Analisa Arnold makin membuat dia waspada, karena itu artinya fans fanatik Samantha sudah sangat dekat di sekitar mereka.Dia tak menyangka jika telah tertipu seperti ini. Hal yang ia pikir sudah benar, ternyata dirinya masih saja salah.Saat ini Arnold hanya bisa berharap bahwa Samantha akan bisa mengakhiri penampilannya dengan cepat dan tanpa masalah hari ini. Hingga mereka bisa kembali ke Indonesia secepatnya. Arnold pun keluar dari ruangan dan menyusul Samantha yang sudah pergi terlebih dahulu. Samantha kembali berjalan menuju ke stage, dia bersyukur lagu

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   TANDA TANYA

    Arnold terbelalak saat melihat Samantha yang diam tak bergerak di dalam ruangannya. Posisi Samantha sedang duduk tegak dan di hadapannya nampak menjulang sebuah boneka raksasa yang sama persis dengan yang baru saja Arnold suruh anak buahnya simpan.Bagaimana mungkin??? Boneka itu SAMA PERSIS! “Kenapa ... Samantha mendapatkannya juga? Apa ... dari orang yang sama?” batin Arnold dengan raut wajah yang cemas. Tapi saat Samantha menyadari kedatangannya, Arnold langsung tersenyum lebar seolah tak terjadi apa-apa. Arnold masuk sambil berusaha menyembunyikan rasa penasaran dan gusarnya. Dia tidak ingin membuat Samantha cemas, biar dia dan Chase yang akan memikirkan cara mengetahui identitas si fans gelap yang mulai meresahkan ini. "Hai Tha, masih ada waktu tiga puluh menit sebelum penampilan terakhirmu." Arnold mengingatkan, Samantha mengangguk.Arnold melihat wajah Samantha yang keruh. "Tha, kenapa wajahnya suntuk?" Samantha menggeleng, tapi Arnold berpikir pasti Samantha tida

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status