Share

Sang Penggoda Beraksi

Author: Aira Tsuraya
last update Huling Na-update: 2023-12-12 12:00:30

“SIALAN!!! Dari mana dia tahu tentang aku dan Bruno?” maki Melan.

Ia sudah berjalan cepat meninggalkan toilet. Melan sangat kesal kepada Mina, padahal tujuannya menghampiri Mina tadi untuk mengintimidasinya. Namun, yang ada malah Melan yang terkejut saat Mina tahu tentang hubungannya dengan Bruno.

“Melan, kamu dari mana? Mama mencarimu,” ujar Nyonya Jesica.

Wanita paruh baya dengan penampilan glamour itu sedang berjalan mendekat menghampiri Melan. Melan menghentikan langkah sambil sibuk mengatur napasnya. Dadanya terasa sesak dan bergemuruh usai berbincang singkat dengan Mina tadi.

“Aku tidak suka ini, Ma. Aku benci!!! Ini tidak sesuai dengan yang kita rencanakan.” Melan bersuara dengan lirih.

Nyonya Jesica menghela napas panjang sambil celinggukan memperhatikan sekitar. Mata wanita paruh baya itu beredar, takut jika pembicaraan putrinya terdengar oleh telinga yang lain.

“Tutup mulutmu, Melan!!! Jangan berkata seperti itu sekarang, ini bukan waktu yang tepat.” Nyonya Jesica mendekatkan tubuhnya ke arah Melan.

Melan berdecak sambil menggelengkan kepala.

“Mengapa dia selalu mendapatkan yang terbaik, Ma. Dia menolak Bruno, tapi malah mendapatkan Tuan Alby Allister. Ini benar-benar di luar dugaan.”

“Lalu apa maumu, Melan? Kita tidak bisa melakukan apa-apa. Untuk sementara, saat ini kita ikuti saja permainan Mina. Mama dan Bruno sudah menyiapkan rencana yang lain.”

Lagi-lagi Melan berdecak. Wanita berwajah manis itu kini mengedarkan pandangannya ke area pesta yang sudah mulai sepi. Kemudian ia melihat Alby tampak berjalan meninggalkan area pesta seorang diri. Sebuah senyuman seringai yang aneh terbit di raut Melan.

“Ya ... silakan saja. Karena aku tidak sabar menunggu. Aku akan melakukan apa yang aku suka dulu.”

Usai berkata seperti itu, Melan berlalu pergi meninggalkan Nyonya Jesica seorang diri. Ia mempercepat langkahnya lalu secara sengaja menabrakkan dirinya ke Alby yang sedang berjalan berlawanan arah hingga akhirnya Melan terjatuh ke lantai.

“Oh ... maaf, Nona. Anda baik-baik saja?” tanya Alby.

Melan terdiam beberapa saat sambil sibuk mengelus lengannya yang tertabrak tubuh Alby tadi. Melan juga masih duduk bersimpuh di lantai belum bangkit dari jatuhnya. Alby hanya diam mengamati. Dia tidak mengenal wanita di depannya ini. Bisa jadi Melan adalah teman atau kerabat Mina. Memang Melan belum memperkenalkan dirinya selama ini ke Alby. Itu sebabnya Alby tidak mengenal Melan sebagai adik tiri Mina.

“Iya, Tuan. Saya tidak apa-apa. Salah saya sendiri yang berjalan tanpa melihat depan tadi.”

Alby hanya mengangguk sambil tersenyum ke arahnya kemudian sudah mengulurkan tangan membantu Melan berdiri. Melan tersenyum kesenangan sambil menerima tangan Alby. Gadis licik itu tersenyum semringah saat Alby memperlakukan dengan sopan.

“Apa Anda bisa berjalan?” Alby kembali bertanya dan melirik ke arah kaki Melan.

Gadis di sebelahnya ini berdiri dengan kaki miring. Entah sengaja dibuat seperti itu atau memang dia sedang menahan sakit karena terkilir. Yang pasti wajah Melan terus meringis seperti orang kesakitan. Melan belum menjawab, tapi dia sudah mencoba berjalan dengan tertatih.

“Aww!! Aww!! Ini sakit sekali,” seru Melan. Secara sengaja tangannya langsung merangkul bahu Alby dan Alby terkejut dibuatnya.

“Maaf, aku tidak bisa berjalan, Tuan.” Melan merengek dengan suara manjanya.

Alby hanya menghela napas panjang sambil melirik kesal ke arah Melan.

“Maaf, Nona. Aku akan memanggil yang lain dulu untuk menolongmu. Aku harus ke toilet sekarang.”

Alby segera membuka rangkulan tangan Melan dan meletakkannya bersandar ke dinding. Kemudian Alby sudah berpamitan undur diri usai memanggil salah satu anggota WO. Melan tampak kesal dengan ulah Alby. Alby seakan tak peduli dan terus berjalan meninggalkan Melan.

“Ada yang bisa dibantu, Nona?” tanya salah satu anggota WO yang menghampiri Melan.

Melan melirik sekilas dan menggeleng dengan cepat. “Tidak. Tidak ada.”

Dia sangat kesal dan menjawab anggota WO itu dengan ketus. Anggota WO itu hanya manggut-manggut sambil melihat ke arah Melan. Sementara itu Alby sudah membelokkan kakinya ke toilet.

“Ternyata dia tidak berbohong. Aku pikir dia sengaja menghindar tadi,” batin Melan.

Dia kembali tersenyum menyeringai sambil menatap sosok Alby yang menghilang di balik dinding toilet. Sebuah ide kembali terlintas di benak Melan. Gadis licik itu kini memanggil anggota WO yang hendak beranjak pergi tadi.

“Iya, Nona. Ada yang bisa saya bantu?”

“Eng ... saya hanya mau bertanya di mana kamar ganti untuk mempelai pria. Tadi saya diminta mengantar sesuatu ke sana,” bohong Melan.

“Oh, Anda jalan lurus saja. Kemudian belok kiri, kamarnya nomor satu dari kanan.”

Melan manggut-manggut mendengar jawaban salah satu anggota WO tersebut. Usai mengucap terima kasih, ia sudah undur diri berlalu pergi.

“Hmm ... kita lihat saja!! Apa mungkin kamu tidak tertarik padaku, Tuan Alby Allister? Aku lebih menggoda dari istrimu itu. Aku bisa merebut dan menggoda mantan tunangannya, jadi mana mungkin aku tidak bisa menggoda suaminya.”

Kembali sebuah senyuman culas terukir di bibir Melan. Gadis itu berjalan cepat menuju kamar yang dimaksud tadi. Melan yakin, setelah dari toilet Alby akan menuju kamar gantinya. Dia juga tidak melihat Mina saat ini, bisa dipastikan apa yang dia lakukan kali ini akan berhasil.

Namun, langkah kaki Melan terhenti saat melihat Mina sudah berdiri di depannya. Gadis itu berdiri di ujung lorong menatap Melan dengan sinis dan tangan terlipat di depan dada.

“Jadi kamu sedang menggoda suamiku juga sekarang?” ujar Mina.

Melan terkejut mendengar ucapan Mina. Dia pikir usai dari toilet tadi, Mina sudah pergi. Namun, nyatanya Melan malah bertemu Mina di sini. Melan berdecak sambil menggelengkan kepala.

“Untuk apa juga aku menggodanya, Kak? Tanpa aku menggoda, aku yakin suamimu sudah terpikat padaku. Aku memang menarik di mata setiap pria.”

Mina langsung terkekeh mendengar ucapan Melan. Tentu saja Melan terkejut dengan reaksi kakak tirinya.

“Iya, kamu memang menarik di mata Bruno. Namun, kamu terlihat murahan di mata suamiku. Apalagi cara norakmu tadi. Aku memperhatikannya, Melan.”

Melan terbelalak, jadi sepertinya Mina melihat apa yang dilakukannya pada Alby tadi. Melan terlihat kesal dan berjalan mendekat ke arah Mina.

“Asal Kakak tahu, keberuntungan kakak pada akhirnya akan hilang dan menyisakan kesialan saja. Mungkin sekarang Kakak beruntung menikahi Alby, tapi aku yakin tidak selamanya keberuntungan berpihak padamu terus.”

Mina tersenyum dengan manis. “Aku tidak beruntung, Melan. Namun, aku mendapat mukjizat. Asal kamu tahu. Kalian tidak akan bisa menyentuhku saat ini. Aku tahu semua rencana kalian.”

Melan tampak terkejut, tapi berusaha menyembunyikan rasa terkejutnya. Melan kembali mengangkat dagunya dan menatap tajam ke arah Mina.

“Oh ya? Memangnya apa rencana kami yang kamu tahu, Kak?”

Mina mendekatkan langkahnya hingga berdiri sejajar di depan Melan. Dua gadis cantik itu berdiri saling berhadapan dan saling bersitegang satu sama lain. Mina sudah membuka mulutnya bahkan bibirnya sudah bergerak bersiap mengeluarkan suara saat tiba-tiba Alby memanggilnya.

“Sayang ... .”

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Hadiah Terindah

    “Hukuman penjara seumur hidup dan denda sebesar ... dijatuhkan kepada Tuan Bruno Fernades alias Alex Wijaya atas kasus pembunuhan terhadap Tuan Yuka Namari, Nyonya Mina Namari dan juga kasus penipuan yang melibatkan ... .” Suara hakim ketua baru saja bergema memenuhi seisi ruangan persidangan itu. Alby hanya tersenyum sambil melipat tangan mendengar semua hukuman yang diberikan untuk Bruno. Alby memang sempat bertemu dengan Mina dari kehidupan berbeda dan gara-gara info dari Mina juga dia berhasil menjebloskan Bruno ke penjara. “Tuan, kita langsung kembali ke kantor?” tanya Juan. Juan langsung menghampiri Alby yang baru saja keluar dari ruangan sidang. Alby tersenyum sambil menganggukkan kepala mengiyakan pertanyaan Juan. Ia lalu berjalan cepat ke arah parkiran saat tiba-tiba ada seorang wanita yang menabraknya. Wanita itu berjalan sambil membawa tumpukan berkas sehingga tidak melihat Alby yang berdiri di depannya. Seketika berkas yang wanita itu bawah jatuh berhamburan ke tanah.

  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Kehidupan Baru

    “Hosh ... hosh ... sialan kenapa mereka terus mengejarku?” ucap Bruno dengan napas tersenggal.Usai melakukan penusukan di rumah sakit, Bruno memang berhasil melarikan diri. Dia bahkan sudah kembali ke tempat kosnya. Sayangnya saat pergi keluar hendak membeli makan, polisi dan orang suruhan Juan mengenali Bruno. Mereka terus mengejar Bruno hingga pria itu kelelahan.“Apa yang harus aku lakukan kini? Aku lelah kalau harus terus berlari.”Mata Bruno jelalatan melihat ke sana ke mari. Kini dia berdiri di sudut gang sempit sambil bersandar ke tembok. Bruno sudah tidak punya kendaraan bahkan uang tidak tersisa di kantongnya. Gara-gara membayar jasa pembunuh bayaran kemarin, Bruno terpaksa mengeluarkan banyak uang yang pada akhirnya gagal.Pria itu kini putus asa dan ulahnya tadi di rumah sakit adalah puncak kemarahannya. Ia marah melihat Mina dan Alby terus bahagia sementara hidupnya semakin berantakan seperti ini. Bruno tersenyum menye

  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Dua Kehidupan yang Berbeda

    “Bagaimana, Dok? Bagaimana keadaan istri saya?” tanya Alby.Pria tampan itu tampak panik dan langsung menyerbu ke arah dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi. Telihat dokter itu berulang kali menarik napas panjang sambil sesekali melihat ke arah Alby.“Luka tusuknya sangat dalam, Tuan. Kami sudah melakukan yang terbaik untuknya.”Alby hanya diam saat dokter itu menjelaskan apa yang terjadi pada Mina. Kalau saja Alby lebih perhatian terhadap keadaan sekitar pasti hal seperti ini tidak akan terjadi. Alby tadi terlalu fokus menerima panggilan sehingga tidak menyadari ada sosok yang tiba-tiba mendekat dan menyerangnya. Kejadiannya sangat cepat bahkan bodyguard Alby yang berada di sekitar sana terkejut.“Untungnya luka tusuk itu tidak mengenai kandungan istri Anda, Tuan. Jadi bisa dipastikan kalau kandungan tidak apa-apa.”Alby seketika menghela napas lega. Setidaknya masih ada nyawa yang bernapas di sana.

  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Melintas Waktu

    “TIDAK!!! TIDAAAK!! MINA!!” seru Alby.Juan langsung berhambur keluar dan ikut membantu Alby. Mina tampak setengah tersadar menatap Alby. Wanita cantik itu memegang perutnya yang tertusuk dan sudah mengeluarkan banyak darah. Juan langsung berlari masuk ke dalam rumah sakit memanggil bantuan. Sementara Alby sudah bersimpuh di tanah menyanggah Mina.“Alby ... .” Mina bersuara dengan sangat lirih.Alby sudah berurai air mata sambil terus menggelengkan kepala.“Tidak. Kamu jangan bicara. Juan sedang memanggil bantuan.”Mina hanya diam, menelan ludah sambil menatap Alby dengan sendu. Kemudian tangan Mina menyentuh wajah tampan Alby dan membelainya. Alby hanya diam menatapnya.“Ada ... ada tiga kematian, Alby.” Mina kembali bersuara lagi dan terdengar sangat lirih. Alby yang mendengarnya kembail berurai air mata dan terus menggelengkan kepala.“Enggak!! Kamu gak boleh mati, Mina. KAMU GA

  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Belum Bahagia

    “Kamu mengenalnya, Juan?” tanya Alby.Pria tampan itu kini melihat ke arah Juan dengan seksama. Juan menarik napas panjang kemudian menganggukkan kepala dengan mantap. Kemudian melihat ke arah Alby dan Mina.“Apa Anda masih ingat dengan kasus penggelapan di salah satu anak cabang perusahaan kita, Tuan? Kalau tidak salah saat itu, Anda baru saja lulus kuliah. Anda baru saja masuk perusahaan sehingga belum terlalu paham.”Alby diam sejenak seakan sedang mengingat apa yang dikatakan Juan barusan. Kemudian tidak lama, Alby mengangguk.“Akh, iya. Aku ingat. Kalau tidak salah itu dilakukan oleh orang kepercayaan Papa, seorang wanita, bukan? Apa itu ada hubungannya dengan Bruno?”Juan mengangguk lagi.“Iya, Tuan. Itu ada hubungannya dengan Bruno alias Alex Wijaya itu. Saat itu saya juga yang diminta Tuan Alvin menyelidiki kasusnya. Memang banyak kejanggalan dan saya yakin itu bukan dikerjakan hanya oleh ora

  • Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati   Permintaan Maaf

    [“Apa benar ini Nyonya Mina Namari?”] tanya suara di seberang sana.Mina yang baru saja masuk kamar terkejut saat mendapat panggilan dari nomor tidak dikenal. Ia menarik napas panjang kemudian menjawab dengan lugas.“Iya, benar sekali. Ini dari mana?”[“Sebentar, Nyonya. Ada yang ingin bicara.”] Suara di seberang sana malah sudah mengalihkan panggilannya. Mina hanya terdiam dan menunggu suara siapa yang akan bicara padanya. Entah mengapa panggilan ini mengingatkan Mina pada saat Bruno meneleponnya dulu.[“Kak, aku Melan.”] Sudah terdengar suara di sana dan Mina tampak terkejut saat tahu yang berbicara adalah Melan.“Melan? Ada apa?”Hal yang sangat aneh saat Melan tiba-tiba meneleponnya. Padahal ia sudah putus hubungan, terakhir kali Mina bertemu Melan saat ulang tahunnya. Sebelum Damian terbunuh, karena setelah itu Melan menjadi buronan. Kini setelah Melan tertangkap polisi malah a

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status