All Chapters of Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati: Chapter 1 - Chapter 10
137 Chapters
Aku Tidak Mau Mati
“Ssh ... jangan berisik. Nanti dia terbangun,” desis lirih suara seorang pria.Ruangan dengan interior serba putih dan luas sekitar tiga puluh tiga meter persegi ini menjadi tempat Mina Namari menghabiskan waktunya beberapa bulan terakhir. Entah tanpa sebab gadis berusia 27 tahun itu tiba-tiba mengalami lumpuh total, bahkan jari-jari tangannya sulit untuk digerakkan. Dia juga acap kali menderita sesak napas jika malam tiba. Belum lagi kepalanya yang selalu pusing dan membuat dia sangat kesakitan. Bahkan dokter sampai sekarang belum selesai menentukan diagnosis atas penyakitnya.Mina sudah tertidur sejak sore tadi usai seorang suster memberinya obat. Kini matanya terbuka saat mendengar suara-suara aneh yang memenuhi ruang tempat rawat inapnya. Mina memang melihat suaminya datang sebelum ia tertidur. Bruno selalu bertugas menjaga dia di malam hari. Bruno suami yang baru dinikahinya selama dua tahun memang sangat perhatian padanya. Mungkin karena kehadiran Bru
Read more
Melarikan Diri
“AKU TIDAK MAU MATI, TUHAN!!!” seru Mina sambil memejamkan mata.“Nona, Nona ... Anda baik-baik saja?” Sebuah tepukan di bahu membuat Mina terjaga.Mina membuka mata dan terkejut saat melihat dirinya kembali hidup. Mina berulang mengerjap mata sambil menatap wajahnya dalam pantulan cermin di depan. Itu bentuk nyata tubuhnya bahkan Mina bisa menyentuh semuanya. Dia juga tidak melayang di udara.“Aku tidak mati. Aku hidup lagi. AKU TIDAK JADI MATI!!!” Mina kesenangan.“Nona, apa Anda terlalu lelah sehingga bicara ngelindur seperti itu?” ujar seorang wanita yang berada di belakangnya.Mina terdiam kemudian tersadar kalau saat ini dia sedang duduk di depan cermin dan tengah mengenakan baju pengantin. Wanita di belakangnya ini ternyata seorang MUA yang sedang membantunya berdandan. Mina kembali terbelalak dan ekspresi paniknya terlihat sekali di pantulan cermin.“TUNGGU!!! Tanggal berapa ini?&
Read more
Keluar dari Mulut Harimau Masuk ke Mulut Buaya
“Dari mana kamu tahu namaku?” tanya pengemudi itu yang tak lain Alby Allister.Mina terdiam. Dia masih ingat wajah pria tampan yang salah masuk kamar rawat inapnya waktu itu. Bahkan Mina tidak lupa hanya Alby yang bisa membaca isyarat minta tolong yang dikirimkan Mina lewat matanya. Hanya saja Mina kebingungan menjelaskan di mana dia mengenalnya. Karena kejadian yang dialami itu di kehidupan yang berbeda.“Kamu belum menjawab pertanyaanku, Nona?” Alby menginterupsi lamunan Mina.Mina tersenyum meringis sambil mengintip dari balik jendela tentang aktivitas anak buah ayahnya di luar sana. Dia masih duduk jongkok di belakang kursi Alby dan tak berani duduk dengan normal di kursi belakang. Alby melihat reaksi Mina dan ikut melihat keluar jendela.“Kamu bermasalah dengan orang-orang itu?” tanya Alby.Mina belum menjawab hanya meringis sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.  “Baik, kalau kamu t
Read more
Menantu Keluarga Allister
“APA???!!!” seru Mina dengan mata terbelalak.Alby tidak berkomentar, pura-pura tidak mendengar dan fokus menjalankan mobilnya.“Turunkan aku!! Turunkan aku di sini!!!” pinta Mina tiba-tiba.Alby menoleh ke arah gadis cantik itu kemudian melambatkan mobilnya dan menepi. Ia sudah menghentikan mobilnya.“Kamu mau turun? Silakan!! Kebetulan mobil yang mengikuti kita masih di belakang, jadi mereka bisa langsung membawamu ke pernikahan itu dan kamu menikah dengan pria yang tidak kamu sukai. Selamat!!!”Mina mendengus kesal mendengar ucapan Alby. “Ternyata kamu orang yang menyebalkan. Padahal sebelumnya aku berpikir kamu orang baik, tapi nyatanya kamu sama saja. Kamu menolong dengan pamrih dan menginginkan bayaran beda pula. Dasar mesum!!!”Sontak Alby memelotot usai mendengar ucapan Mina. “Apa katamu? Mesum? Siapa yang mesum?”“Kamu. Kenapa kamu menyuruhku melepas baju?&rdqu
Read more
Pernikahan Kontrak
“Kamu gila!!! Kenapa kamu tidak bilang kalau aku disuruh pura-pura menjadi tunanganmu,” seru Mina kesal.Mereka sudah menjauh dari pesta dan kini berada di kamar Alby. Alby memang sengaja mengajak Mina ke sana untuk berbicara secara pribadi. Alby hanya duduk di sofa dalam kamar itu dengan tenang sementara Mina tampak marah dan terlihat sedang berapi-api. Berulang kali gadis itu jalan mondar mandir sambil meremas tangannya. Alby hanya diam memperhatikan semua ekspresi yang ditunjukkan gadis itu.“Aku berusaha menjelaskannya tadi, tapi kebingungan untuk memulainya. Semua kejadian hari ini seakan tak terduga saja.”Mina berdecak sambil menoleh ke arah Alby. Alby membalas tatapannya kemudian menarik tangan Mina agar duduk di sampingnya. Mina menurut dan duduk dengan tenang di sebelah Alby.“Aku sama dengan dirimu, Mina. Aku dijodohkan dengan orang yang tidak aku sukai. Itu sebabnya aku minta bantuanmu. Bukankah kita impas sekaran
Read more
Bertemu Mantan
“Selamat atas pernikahannya, Tuan. Semoga selalu bahagia dan lekas diberi momongan,” ucap salah satu tamu malam itu.Alby hanya tersenyum membalas jabat tangan pria di depannya. Hal yang sama juga dilakukan Mina. Gadis itu terus menampilkan senyum termanisnya sedari tadi membuat giginya kering saja. Seharian ini dia harus memainkan perannya menjadi wanita paling bahagia. Ini adalah kesepakatannya dengan Alby dan Mina tidak akan mengingkari.“Sampai kapan kita akan begini, Alby,” bisik Mina lirih. Ia mengatakan hal itu saat sudah tidak ada tamu yang naik ke pelaminan memberi ucapan selamat.Alby menoleh ke arah Mina dan tersenyum dengan sangat manis. Mina hanya menghela napas panjang melihat reaksinya. Mengapa juga pria tampan ini seakan senang memainkan perannya kali ini?“Kenapa, Sayang? Kamu sudah bosan? Bukankah kita belum sehari menikah, jadi nikmatilah!!”Alby mengatakannya dengan santai dan senyum lebar. Ba
Read more
Sang Penggoda Beraksi
“SIALAN!!! Dari mana dia tahu tentang aku dan Bruno?” maki Melan.Ia sudah berjalan cepat meninggalkan toilet. Melan sangat kesal kepada Mina, padahal tujuannya menghampiri Mina tadi untuk mengintimidasinya. Namun, yang ada malah Melan yang terkejut saat Mina tahu tentang hubungannya dengan Bruno.“Melan, kamu dari mana? Mama mencarimu,” ujar Nyonya Jesica.Wanita paruh baya dengan penampilan glamour itu sedang berjalan mendekat menghampiri Melan. Melan menghentikan langkah sambil sibuk mengatur napasnya. Dadanya terasa sesak dan bergemuruh usai berbincang singkat dengan Mina tadi.“Aku tidak suka ini, Ma. Aku benci!!! Ini tidak sesuai dengan yang kita rencanakan.” Melan bersuara dengan lirih.Nyonya Jesica menghela napas panjang sambil celinggukan memperhatikan sekitar. Mata wanita paruh baya itu beredar, takut jika pembicaraan putrinya terdengar oleh telinga yang lain.“Tutup mulutmu, Melan!!! Jang
Read more
Malam Pertama yang Beda
“Sayang ... .” Alby memanggil dan berjalan mendekat ke arah Mina.Mina urung bersuara bahkan sibuk menelan saliva sambil memundurkan tubuhnya menjauh dari Melan.“Sayang, kamu di sini?” ulang Alby.Mina menoleh ke arah Alby, memberikan senyum terbaiknya dan mengangguk dengan anggun. Alby kemudian menoleh ke arah Melan. Pria tampan itu mengernyitkan alis saat melihat Melan sudah bisa berdiri tegak tanpa tertatih seperti tadi.“Mari kita ke kamar. Aku lelah, Alby.” Mina menginterupsi lamunan Alby dan Alby hanya mengangguk mengiyakan.Mereka sudah membalikkan badan dan berlalu pergi meninggalkan Melan seorang diri. Melan berulang merutuk kegagalannya. Dia kesal sekaligus iri melihat kebahagiaan Mina.“Sudah Mama bilang, jangan sekarang, Melan.” Tiba-tiba Nyonya Jesica sudah berdiri di samping Melan.Melan melihat wanita paruh baya itu dengan sudut matanya. Ia kesal harus menuruti keinginan
Read more
Sandiwara Terus Berjalan
Alby mengulum senyum sambil mulai memejamkan mata. Dia masih ingat kejadian beberapa saat tadi. Dia tidak sengaja membuat baju Mina hingga terbuka dan melorot ke bawah. Pantas saja Mina hanya diam begitu keluar dari kamar mandi tadi. Gadis itu pasti malu.Alby melirik ke arah kasur dan tanpa sengaja matanya bertemu dengan mata Mina yang belum terpejam. Lagi-lagi Mina terdiam beberapa detik saat mata mereka bertemu. Mengapa setiap matanya bertemu dengan netra Alby, ingatan akan kehidupan Mina yang berbeda kembali datang. Mina buru-buru memalingkan wajahnya.Alby menghela napas panjang kemudian bangkit dari tidurnya dan duduk di sofa.“Kamu belum tidur?” tanya Alby.Mina tidak menjawab, tapi Alby bisa melihat kalau gadis itu sedang memperhatikannya saat ini.“Ada yang ingin aku katakan padamu. Apa kamu tidak keberatan mendengarnya?”Mina mengubah posisi tidurnya dan kini terlihat setengah terbaring dengan kepala bersand
Read more
Kecurigaan Alby
“APA??!! Kamu sedang nyari kesempatan?” protes Mina.Alby berdecak sambil menatap tajam ke arah wanita cantik di depannya.“Aku tidak memintamu mencium kalau tidak terpaksa. Setidaknya tinggalkan bekas bibirmu di tubuhku. Masa tubuhku bersih begini.”Mina terdiam. Sepertinya dia sekarang mengerti mengapa Alby melakukan ini semua. Mungkin keluarga Alby tidak percaya seratus persen dengan Alby. Mengingat pertemuan mereka yang singkat dan langsung memutuskan menikah. Apalagi sebelumnya Alby akan dijodohkan dengan wanita lain. Bisa jadi keluarganya melakukan inspeksi dadakan untuk sekedar mencari tahu kalau mereka baru saja melakukan malam pertama.“Buruan!!! Kok malah bengong. Mereka masih terus mengetuk kalau kita tidak membukakan pintunya.”Mina menarik napas panjang kemudian gegas mengambil lipstik memakainya di bibir. Lalu dia menempelkan stempel bibirnya di tangan dan mengoleskan ke seluruh tubuh Alby. Kini sud
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status