Home / Urban / Best Friend With Benefits / Best Friend With Benefits Part 45

Share

Best Friend With Benefits Part 45

last update Last Updated: 2022-11-16 16:00:18

Shara menatap rumah orangtuanya dari dalam mobil Adam dengan pandangan pasrah. Kini mau tidak mau ia harus pulang ke rumah orangtuanya. Adam yang melihat ekspresi Shara hanya bisa tersenyum penuh pengertian.

"Buruan turun, Bi."

Shara menghela napas panjang lalu menoleh untuk menatap Adam yang ternyata sudah menatapnya lebih dulu.

"Kenyataannya sejauh apapun kita pergi, ujungnya pasti cuma pulang kembali ke rumah orangtua juga, Nyet."

Mendengar perkataan Shara, Adam mengangkat tangan kirinya dan mengacak acak rambut Shara pelan. Kini rambut Shara yang sudah mulai panjang kembali setelah ia pangkas habis saat putus dengan Dion dulu itu menjadi berantakan. Segera Shara menyingkirkan tangan kiri Adam dari atas kepalanya dan ia merapikan rambutnya kembali.

"Sabar, nanti kita pulang ke rumahku kalo sudah nikah."

"Ck, Nyet terus rumahku yang di Jakarta gimana? Kita tinggal di sana aja. Biar ngga dengar kebisingan gosip-gosip orang di c

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dite
dasar emaknya shara, calon mantu malah diomongin cewe lain.. gmna sih otak
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 126

    Setelah mundur selama beberapa hari karena kondisi Marrel yang baru diperbolehkan pulang dari rumah saat berusia 7 hari, maka kini di usia Marrel yang ke 14 hari, acara akikah untuknya diselenggarakan. Kali ini Adam dan Shara memilih rumah mereka sebagai tempat berlangsungnya acara akikah. Sejujurnya Shara tidak ikhlas jika rambut Marrel yang hitam lebat dan sedikit gondrong ini harus dicukur habis sampai botak. Selama beberapa hari ia berjuang untuk meyakinkan Adam jika Marrel tidak harus sampai digundul namun hasilnya sia-sia saja. Adam tetap berpikir jika rambut Marrel sebaiknya digundul agar keluarga mereka tidak banyak berkomentar apa-apa. Mau merubah kebiasaan keluarga rasanya Adam sudah malas karena ia pasti akan menerima nasehat dari beberapa tetua keluarganya sampai telinganya pekak. Lagipula nantinya rambut Marrel akan tumbuh kembali. Adam meyakinkan Shara jika hanya sekali ini saja mereka menggundul Marrel. Nantinya terserah Shara jika ingin menggunakan gaya gondrong atau g

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 125

    Isakan tangis Shara tengah malam ini seakan menjadi pisau yang mengiris hati Adam sebagai seorang suami dan ayah baru. Baru tadi pagi mereka berdua merasakan kebahagiaan yang tidak bisa digambarkan dengan apapun juga karena akhirnya setelah dua tahun lebih menjalani biduk rumahtangga, mereka akhrirnya dikaruniai seorang momongan. Tapi hasil tes bilirubin milik Marrel yang keluar beberapa jam lalu dan mengkonfirmasi jika dugaan Nada benar telah membuat rasa bahagia yang tengah mereka jalani berubah menjadi sebuah rasa khawatir. Kenyataan jika orangtua Shara yang menjadi dokter anak untuk menangani cucunya sendiri juga tidak membuat Shara jauh lebih tenang. Shara terus menyalahkan dirinya sendiri saat ini karena keadaan Marrel ini kemungkinan karena kurang minum asi dan golongan darahnya dengan Shara yang berbeda. Marrel bergolongan darah A sama dengan dirinya sedangkan Shara O. Bantuan Ayu, Sonny serta Nada untuk meyakinkan Shara jika tidak ada yang perlu dikhawatirkan nyatanya sampai

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 124

    Pagi hari ini pukul delapan pagi adalah hari yang tidak pernah akan Adam lupakan seumur hidupnya. Bagaimana tidak, kini dirinya sudah berdiri di dekat Shara yang terbaring di atas meja operasi untuk menjalani SC. Meskipun Shara terlihat lebih tenang daripada dirinya, namun Adam yakin jika Shara tetaplah merasa cemas dan takut hanya saja tidak ia utarakan. Keberadaan Robert bersama beberapa orang tenaga medis di sekitar meja operasi nyatanya tetap tidak membuat Adam merasa jauh lebih baik. Kini bisa ia simpulkan bahwa apa yang dirasakan Juna dulu benar-benar menegangkan sehingga ia memilih untuk untuk tidak memberitahu keluarga besar terlebih dahulu hingga Nada selesai menjalani proses persalinannya."Sebentar lagi kita akan melihat hasil persilangan Babi dengan Monyet. Kira-kira bagaimana wujudnya?" ucap Robert pelan sambil menyayat perut Shara.Ocehan Robert yang sebenarnya dalam keadaan biasa bisa membuat orang tertawa, namun tidak saat ini. Adam benar-benar ngeri melihat perut Shar

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 123

    5 bulan kemudian...Adam menatap koper yang sudah disiapkan Shara untuk mereka bawa ke rumah sakit siang ini. Hari ini kehamilan Shara sudah memasuki usia 38 minggu di mana keputusan Shara dan Adam untuk memilih jalur SC ketika Shara melahirkan sudah bulat. Beberapa pertimbangan mendasari keputusan Adam dan Shara ini. Dimulai dari usia Shara ketika hamil anak pertama ini sudah 36 tahun, posisi bayinya yang masih melintang di dalam rahim dengan satu lilitan tali pusar di leher membuat Adam dan Shara tidak mau berlama-lama. Untung saja keputusan mereka di dukung keluarga besarnya. Demi menjaga ketenangan Shara, Adam melarang keluarganya datang berkunjung ke rumah sakit. Ia ingin Shara bisa beristirahat dengan tenang dan nyaman. Bukan karena dirinya kejam, namun ia sudah terlalu mengenal keluarganya sebagai keluarga yang cukup berisik dan banyak instruksi. Jika tidak dituruti maka 'kata-kata mutirara' yang sepanjang jalan tol cipulang akan dengan senang hati diterima oleh Shara. Adam yak

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 122

    Acara pengajian empat bulanan kehamilan Shara akan dilangsungkan hari ini. Cukup banyak tamu undangan yang hadir dari keluarga, teman hingga kolega mereka. Nada dan Juna sebagai keluarga tentu saja menjadi among tamu yang menyambut beberapa tamu yang baru saja hadir di ballroom hotel ini."Untung dulu acara empat bulanan Galen sama Edel enggak seperti ini ya, Jun. Kayanya aku bakalan capek banget nyalamin orang-orang yang datang.""Tenang, capekmu terbayar lunas karena dua teman kamu datang ke sini," ucap Juna sambil menunjuk Salma dan Deva yang datang bersama suami mereka.Juna hanya bisa tersenyum karena nyatanya energi Nada yang awalnya sudah low ini tiba-tiba terisi penuh kembali karena bertemu teman-temannya. Layaknya emak-emak tukang gosip, mereka langsung membicarakan hal-hal yang tengah panas di circle mereka. Terutama tentang kabar Robert yang sudah berhasil melamar Senja."Bulan lalu Mbak Shara buat komentar di instagramnya si Robert kalo dia doain Robert segera bisa meminan

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 121

    Usia kehamilan Shara saat ini sudah memasuki minggu ke 18. Bisa dikatakan sudah memasuki usia kehamilan empat bulan. Tentu saja Adam semakin tidak sabar untuk memastikan jenis kelamin calon anak mereka yang masih berada di dalam kandungan. Prediksi dokter Merry 2 minggu lalu yang mengatakan jika kemungkinan besar anak yang dikandung oleh Shara berjenis kelamin laki-laki karena skrotumnya naik. Jika memang benar calon anak mereka adalah laki-laki, maka Adam akan meminta Luna untuk mendekorasi ballroom hotel dengan warna biru bukan pink.Saat nama Shara dipanggil oleh seorang perawat, maka Adam segera mengajak Shara berdiri dan masuk ke ruangan dokter Merry. Tanpa banyak mengulur waktu lagi, Shara segera melakukan USG. Segesrek-gesreknya Adam sebagai seorang laki-laki, tidak bisa ia pungkiri jika dirinya sangat terharu melihat calon anaknya yang sedang berada di dalam rahim Shara ini. Saat dokter Merry mengatakan jika semua sehat dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Adam merasa jauh

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 120

    Setelah mengatar Galen dan Edel ke sekolah mereka, pagi ini Juna dan Nada segera menuju ke rumah Adam yang berada di daerah Kalasan. Jangan tanya bagaimana padatnya lampu merah pagi ini karena tentu saja di jam-jam orang berangkat kerja seperti ini jalan Laksda Adisucipto cukup membuat banyak orang tiba-tiba cosplay menjadi Valentino Rossi."Kalo bukan karena kamu yang ngajakin aku, Nad, mending aku ke kantor dan kerja aja. Kerjaanku numpuk ini.""Kemarin kita sudah menuruti keinginan Adam buat enggak ditengok, karena itu kita ngikutin kemauan Tiara buat bikin acara penyambutan di rumahnya si Monyet.""Memang siapa yang punya kunci rumahnya?""Aku," kata Nada sambil memamerkan kunci rumah Adam di depan wajah suaminya yang kini sedang berada di balik kemudi mobil.Juna menggelengkan kepalanya melihat kunci rumah Adam yang memiliki gantungan boneka Pucca itu. Melihat reaksi Juna, Nada menarik kunci itu dan memasukkan kembali ke dalam tasnya. Obrolan khas suami istri terjadi di dalam mobi

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 119

    Adam baru bisa bernapas dengan lega kala Mamanya pamit untuk ke kantor, namun sepertinya rasa lega yang ia rasakan terlalu cepat berakhir karena handphonenya sudah penuh dengan hujatan dari saudara-saudaranya.Nada : Nyet... sebenarnya lo anggap kita di group ini apa? Bisa-bisanya lo enggak kasih kabar kalo Mbak Shara opname di rumah sakit.Luna : Shara opname?Nada : Iya, Mbak. Gue dikasih tahu Mama soalnya Mama ijin berangkat siang hari ini karena mau jenguk Mbak Shara dulu.Ruben : Bagus.... si Monyet minta didepak dari dari group ini secara terang-terangan.Juna : Gimana bisa kita depak dia, Ben... dia kan admin group-nya :DCaramel : Oh... begitu ya mainnya sekarang, mas Adam? Kalo ada apa-apa enggak pernah kasih tahu keluarga. Awas aja kalo bininya sampai mikir keluarga lakinya cuek-cuek dan enggak ada yang perhatian.Adam yang membaca pesan di group whatsapp itu hanya bisa menghela napas panjang. Niat hati ingin merahasiakan semua ini agar Shara bisa beristirahat dengan nyaman

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 118

    Shara memilih memfokuskan pandangannya pada layar handphone miliknya sejak Sony dan Ayu masuk ke ruangan ini. Apalagi dokter Merry baru saja melakukan kunjungan dan menerangkan kondisinya secara detail saat ini kepada Adam berbonus kepada Sony serta Ayu. Tentu saja Sony dan Ayu menanyakan kondisi Shara saat ini secara detail kepada dokter Merry melebihi pertanyaan-pertanyaan yang Adam berikan. "Selalu saja begitu kamu itu, Shar. Apa sih susahnya menahan diri? Toh kalian ini sudah lama 'kan mengharapkan kehadiran momongan.""Mama kaya enggak pernah ditinggal lama sama Papa terus ketemu lagi. Bisa coba dibayangkan gimana 'kan rasanya."Jika tidak ingat ini di rumah sakit, Ayu pasti sudah mengomeli Shara tiada henti. Sayangnya Sony sudah meminta istrinya itu untuk diam dan tidak meneruskan perdebatan ini. Suara ketukan di pintu ruangan Shara dirawat ini membuat Adam segera berdiri dan berjalan untuk membukanya. Tidak mungkin perawat karena jika perawat pasti setelah mengetuk pintu akan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status