Share

25. Past Memory of the Homeland

Sebuah api unggun menyala di tengah hutan. Dengan pohon rindang yang berada di belakang punggungnya, Arias menatap langit malam yang kosong. Tidak ada bintang sama sekali.

“Arias.”

Pilav datang dari arah Arias sebelumnya masuk. Meski sudah empat tahun berlalu, mereka berdua masih mengingat lokasi favorit mereka. Hutan ini berada tidak jauh dari pusat. Biasanya tempat ini digunakan untuk latihan bertarung dan memburu hewan.

Pertama kali mereka menemukan tempat ini adalah ketika latihan bertarung bersama temannya yang lain. Di saat yang lainnya pulang, mereka berdua memutuskan untuk menetap dan memasang api unggun.

Arias menoleh ke arah si pemanggil. Ia menepuk bangku kayu yang ada di sebelahnya—menyuruh untuk duduk. Mengikuti perintah Arias, perempuan berambut hitam itu pun duduk di sampingnya.

Malam itu dingin sekali. Jika tidak ada api unggun, maka mereka berdua bisa membeku.

“Sudah lama kita tidak duduk di depan api unggun,” ucap Pilav.

“Aku rasa ini waktu yang tepat untuk itu.”

“M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status