Share

Lima puluh satu

Aku meringis dan berusaha berdiri setelah terjengkang akibat hempasan tangan ibu.

"Tolong, dong, Bu!" Tanganku terulur dan ibu membantuku berdiri lalu memapahku untuk duduk di sofa dan bergabung dengan yang lain.

"Kamu ini, Vit, Vit, ada ada saja pipi sendiri kok ditampar? Cara namparnya gimana, kok, sampai kemerahan gitu?" Ibu menyodorkan minuman berwarna kuning padaku yang segera kutenggak sampai habis.

Aku meletakkan gelas yang sudah kosong dan menatap ibu. "Ibu ingin tahu bagaimana aku menampar pipiku sendiri?"

Wanita yang sudah melahirkanku itu mengangguk.

Tanpa ragu aku segera melayangkan tamparan ke pipinya, tentu saja ibu kaget setengah mati. "Apa-apaan kamu, Vit? Kenapa kamu tampar Ibu?"

Ibu memegangi pipinya yang kemerahan.

"Tadi Ibu mau tahu gimana caraku nampar pipiku, kan? Ya udah, seperti itu caranya. Salahku di mana coba?" kataku santai, lalu mengambil kue nastar yang Asty sediakan.

"Tapi ini sakit banget, Vit. Kamu namparnya pakai tenaga dalam?" Ibu melotot.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status