Share

Tiga puluh lima

Mata Mbak Vita melotot ke arahku hingga membuatku merasa sangat ketakutan karena bola matanya itu seolah mau lepas dari tempatnya.

"Siapa yang bilang mau beli daging sapi dengan uangku sendiri? Kapan aku bilang seperti itu? Bukankah aku sudah bilang kalau uangku sudah habis untuk beli mobil? lagipula aku sudah bilang, kan kalau aku sudah cukup banyak berkorban untuk acara ini? Aku berkorban waktu dan tenaga dan jika diuangkan itu sudah cukup banyak." Rentetan pertanyaan keluar dari mulut wanita yang berstatus istri Mas Danang itu.

Heran aku, padahal Mas Danang dulu terkenal akan sifat diamnya, tetapi istrinya kalau sudah bicara seperti motor yang berjalan di turunan dan tanpa rem. Meluncuur. Entah seperti apa keseharian mereka berdua. Dalam bayanganku, Mbak Vita ini gemar berpidato dan suaminya adalah pendengar setia.

"Baiklah, kalau kamu nggak mau ikut nyumbang seharusnya sadar diri dengan tidak ikut membawa pulang semua makanan yang ada di sini. Ibaratnya, kamu ini nggak bayar, tet
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status